“Anda belum boleh berdiri, Tuan.”
Richard yang memasukiruangan tempat Christopher dirawat di ruangan ekslusif di
pulau dewata itumengernyitkan keningnya dengan cemas, “Jangan memaksakan diri
dulu.”
Christopher menghela napas panjang,
“Kapan aku diperbolehkankeluar dari sini?” Ini terlalu lama, dia harus
merenggut Andrea kembali.Perempuan itu tidak boleh terlalu lama di dekat Eric.
Christopher takut segalainformasi yang dilimpahkan Eric kepada Andrea akan
membuat perempuan itusemakin jauh darinya. Kadangkala dia merasa cemas dan
gusar luar biasa karenaAndrea bahkan tidak bisa mengingatnya, suaminya sendiri.
“Anda harus sehat dulu, Tuan
Christopher, ingat, semuarencana ini membutuhkan kesehatan anda. Apalah artinya
anda berhasil nantikalau anda sakit.”
Richard ada benarnya juga.
Christopher menghela napaspanjang,
“Apakah kau sudah memberi instruksi
kepada Katrin?”
Richard menganggukkan kepalanya,
“Saat ini nona Andrea masih berada
di rumah sakit. Anda tahuinsiden dengan Sharon melukai kepalanya, membuatnya
tidak sadarkan diri. Segerasetelah Andrea sadar, Katrin akan bertindak.”
Christopher mengernyitkan keningnya,
menyesal karena Andreaharus menghadapi kengerian itu karena kelakuan Sharon
yang tidak diduga.Seharusnya Christopher bisa menduganya dari awal, tatapan
memuja Sharonkepadanya hampir seperti obsesi terpendam, dan obsesi yang tak
terlampiaskanbisa meledak ketika sudah mencapai titik puncaknya, membuat Sharon
melakukanhal-hal yang tak terbayangkan. Christopher tidak mau bersikap kejam,
tetapi diatidak bisa menahan rasa leganya karena sekarang Sharon sudah tidak
ada lagiuntuk mengganggu Andrea.
“Oke. Kabari aku lagi nanti.” Gumam
Christopher, setengahmengusir Richard dari kamarnya. Pelayan tua itu tentu saja
sudah mengertiisyarat tuannya, dia setengah membungkukkan badannya dan pamit
mengundurkandiri, keluar dari ruangan.
Lama kelamaan, Christopher merasakan
nyeri di dadanya, diamelangkah dan kemudian duduk di atas ranjang, benaknya
berkelana membayangkanbagaimana Katrin mungkin harus memaksa Andrea atau bahkan
menculiknya untukChristopher. Andrea masih belum mengingatnya, lelaki itu
bahkan menembaknyauntuk menyelamatkan Eric.
Perasaan cemburu membakarnya
mengingat Andrea hampir sajamembuka hatinya untuk Eric. Tetapi untunglah dia
bisa menahan diri dan mencobamemaklumi semuanya, mengingat Andrea kehilangan
ingatannya dan seluruhkenangannya tentang Christopher.
Tetapi bukankah jika cinta itu ada,
maka akan selalu adameskipun ingatan mereka hilang? Christopher telah memegang
harapan itu sekianlama, terus menerus percaya bahwa meskipun Andrea tidak bisa
mengingatnya,isterinya itu akan bisa mencintainya lagi. Christopher bertekad
akan membawaAndrea ke italia, ke rumah mereka tempat mereka menghabiskan masa
bulan maduyang indah, sayangnya urusan surat-surat penting menahannya di negara
ini,membuat semuanya tertunda sehingga Eric bisa merenggut Andrea kembali.
Eric. Mata Christopher meredup
dengan marah, seharusnya Erictahu bahwa Andrea adalah isterinya, dia yakin
bahwa atasan Eric pasti sudahmemberitahukan informasi itu kepadanya. Lelaki itu
harusnya sadar bahwa tidakada lagi harapan baginya untuk memiliki Andrea.
Andrea masih isterinya yangsah, terikat resmi, miliknya seutuhnya.
Dia terkenang akan masa-masa bahagia
itu, masa dimana hanyaada dia dan Andrea dan cinta yang luar biasa besar di
antara mereka…..
***
[ Satu bulan setelah pernikahan ]
“Indah sekali.” Andrea berseru
bahagia melihat pemandangan didepannya, kemudian dia menoleh ke belakang ke
arah Christopher yang berdiri dibelakangnya dengan senyum lembutnya. Satu bulan
dalam pernikahan mereka gunakanuntuk menjelajah kota Lucca yang begitu indah,
penuh dengan peninggalanbersejarah abad pertengahan. Sebenarnya bisa dikatakan
Andrea yang menjelajahsementara Christopher yang menemani. Tidak habis
terimakasih Andrea ataskesabaran Christopher menemaninya, meskipun Andrea tahu,
Christopher mungkinsudah bosan dengan seluruh tempat wisata di kota ini.
Kota Lucca ini memang sangat indah,
alun-alun abadpertengahan, gereja kecil, galeri seni dan jalur berbatu berpadu
selaras dengankedamaian dan keramahan penduduknya. Setiap pagi, Andrea dan
Christopher akanmenentukan mereka akan kemana, mereka telah mengunjungi beberapa
gereja yangdibangun di abad pertengahan, dan merupakan tempat bersejarag
bergayaarsitektur Italia yang klasik dengan ciri khas koridor di lantai dasar.
Salahsatu yang pertama kali mereka kunjungi adalah gereja San Michele dengan
Loggia,selain itu Andrea juga telah mengunjungi gereja San Pietro Somaldi, dan
tidaklupa gereja San Frediano, atau Duomo yang menjadi rumah bagi patung
karyaJacopo della Quercia Tomb of Illaria del Carretto di abad 1410.
Saat ini mereka berdua sedang salah
satu sudut terbaik kotaLucca yakni Torre Guinigi di Via Sant'Andrea. Di tempat
itu terdapat sebuahmenara abad pertengahan dengan ek suci (hollyoak)
kuno di atasnya. Andrea berdiri di atas dan menatap ke bawah, ke arahatap-atap
rumah berwarna merah bata yang tampak sangat indah berpadu dari atas,rambutnya
berkibar ditiup angin dan senyumnya mengembang cerah di bawah naunganrindangnya
pohon ek yang begitu besar.
“Kau senang?” Christopher begitu
bahagia bersama Andreaselama sebulan ini. Pernikahan ini benar-benar membawa
kepuasan luar dalamuntuknya, Andrea telah mengubah kehidupannya yang kelam dan
muram menjadi penuhcahaya. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama seakan tak
terpisahkan,Christopher hanya meninggalkan Andrea sebentar untuk mengurus
bisnisnya melaluitelepon, untunglah dia memiliki pegawai tingkat tinggi yang
bisa diandalkanuntuk mengurus perkebunan anggur dan zaitunnya yang sangat luas.
Biasanyasetelah berjalan-jalan, mereka akan pulang dengan tubuh lelah tapi
bahagia.
Lalu mereka akan mandi bersama,
saling memijat di bawahguyuran air panas yang menyenangkan untuk kemudian
bercinta dengan panas dikamar mandi. Malam-malam mereka bersama tidak kalah
panasnya, mereka melewatkanhampir setiap malam dengan bercinta, memuaskan
gairah yang seakan tidak pernahsurut satu sama lain.
Christopher sangat puas dengan
isterinya di atas ranjangsehingga tidak mungkin mampu melirik wanita lain.
Begitupun dia menjadi sangatposesif kepada isterinya, melemparkan tatapan
membunuh pada lelaki manapun yangberani melemparkan pandangannya kepada isterinya
itu.
Mereka berdua baru sampai di rumah
menjelang sore hari, danmemulai ritual yang menyenangkan dengan mandi bersama.
Dengan lembut Christopher melepaskan
pakaian Andrea, satupersatu menahankan gairahnya, setelah Andrea telanjang
bulat, Christophermelepaskan pakaiannya sendiri dan setelah selesai dia
mendorong Andrea ke kamarmandi.
Air pancuran yang hangat langsung
menyiram tubuh mereka,melemaskan otot-otot mereka yang kaku setelah petulangan
seharian mereka yangmenyenangkan.
Christopher mengusapkan sabun cair
yang penuh busa kepunggung Andrea, memijitnya lembut, membuat Andrea tersenyum
nakal ke arahnya,perempuan itu juga mengusapkan sabun ke dada Christopher yang
bidang, merekasaling menyabuni, dalam keheningan yang penuh makna, hanya
gemericik air yangmenaungi.
Lalu setelah mereka selesai
menyabuni dan membiarkan airmenyapu busa-busa sabun di sekujur tubuh mereka,
Christopher yang menahan diriseharian, langsung mengangkat sebelah paha Andrea,
membuat perempuan itumembuka diri ke arahnya, di dorongnya tubuh Andrea dengan
lembut supayabersandar di marmer hitam kamar mandi, ditopangnya tubuh Andrea,
dan kemudiankejantanannya yang sudah begitu keras dan siap, meluncur memasuki
tubuh Andrea,
Mereka berdua mengerang bersamaan
atas penyatuan tubuh mereka,Christopher menunduk dan mencium leher Andrea yang
terdongak ke belakang,tangannya menyangga pinggul Andrea, dan sebelahnya lagi
mengangkat tungkaiAndrea, membuatnya semakin leluasa memasukkan diri dan
bergerak dalam ritmeteratur yang makin lama makin cepat. Napas mereka terengah,
menimbulkan uap didinding kaca pancuran, tubuh mereka bergerak tanpa henti,
mengejar gairahmereka yang ingin memuncak.
Sampai akhirnya dengan isyarat tanpa
kata, Christophermengajak Andrea mencapai puncak kenikmatan itu, ke dalam
penyatuan yang luasbiasa, penyatuan intim seorang suami dengan isterinya.
Napas Andrea terengah dan tubuh
isterinya terkulai dalampelukannya. Christopher mengecup puncak kepala Andrea
dengan puas dan penuhrasa sayang. Kemudian membiarkan air hangat menyiram tubuh
mereka, membersihkansemuanya. Setelah dirasa cukup, Christopher mengangkat
tubuh Andrea keluar daripancuran. Dia kemudian menurunkan Andrea dan meraih
handuk, lalu menggosoklembut tubuh isterinya untuk mengeringkannya.
Andrea meraih tangan Christopher,
dan meletakkannya dipipinya, tatapannya penuh cinta kepada suaminya itu.
“Aku merasa seperti di surga”
bisikmya pelan, serak olehcinta.
Christopher mengecup bibir Andrea
dengan lembut, lalu memelukisterinya erat-erat.
“Aku juga sayang, aku juga.”
***
Tetapi pada akhirnya tiba saatnya
Christopher harusmenghadapinya, keadaan dimana dia harus mengungkapkan
kenyataan kepada Andrea.
Suatu malam, setelah percintaan
mereka yang hangat dan panas,Andrea bergumam setengah mengantuk.
“Aku ingin pulang danmenengok
ayah.” Andrea bergumam pelan, “Tadi aku menelepon ayah, dan suara ayahtampak
lemah. Aku mencemaskan keadaannya.”
Pulang ke rumah hanya akan
membahayakan nyawa Andrea, darilaporan Demiris, nyawa ayah Andrea masih
terancam, apalagi lelaki itu sudahhampir memenuhi tenggat waktu untuk
penyelesaian penelitiaannya. Order yangditetapkan sudah jelas, bahwa Profesor
Adam harus dibunuh setelah penelitianitu selesai. Dan ketika “Sang Pembunuh”
gagal melaksanakan tugasnya, makadisewa pembunuh lain untuk melakukannya.
Christopher harus menjelaskan
semuanya kepada Andrea, supayaperempuan itu mengerti.
Dan malam itu, mengalirlah seluruh
kisahnya, dari kisah masakecilnya yang kelam selepas dari panti asuhan, hingga
tempaan demi tempaan yangditerimanya, yang membentuknya menjadi pembunuh
berdarah dingin, sampai denganpengakuan ayah kandungnya bahwa dia adalah
penerus keluarga Agnelli.
Sampai di situ, Christopher menatap
Andrea, menantireaksinya, dia akan siap kalau isterinya itu mungkin akan ketakutan
kepadanya,atau bahkan membencinya, bagaimanapun juga, tangan Christopher sudah
pernahberlumuran darah.
Tetapi nyatanya, Andrea malah
memeluknya dan menangis,menyatakan simpati yang amat dalam kenapa Christopher
harus mengalami semua kesakitanitu, dan begitu bersyukur karena sekarang bisa
menjadi isteri Christopher,seseorang yang mungkin bisa meredakan seluruh
kesakitan suaminya. Andreaternyata benar-benar mencintainya, tidak peduli akan
masa lalunya yang hitam.
Tetapi kemudian kecemasan Andrea
memuncak ketika Christophermenceritakan tentang masalah yang melilit ayahnya,
bahwa sekarang nyawa ayahAndrea sedang terancam.
Perempuan itu menangis, merengek,
dan begitu bersedih,meminta pulang ke negaranya untuk menengok ayahnya. Semula
Christopherbersikeras tidak mengabulkan keinginannya, mengatakan bahwa itu
semua bisamembahayakan nyawa Andrea, dan bahwa profesor Adam sendiri yang
memintaChristopher membawa Andrea jauh-jauh darinya untuk
menyelamatkannya.Christopher tidak mampu mengatakan tentang penyakit kanker
yang diidap olehayah Andrea, dia tidak mungkin menambah kecemasan isterinya
itu, biarlah nantiprofesor Adam sendiri yang mengatakan kepada Andrea.
Pada akhirnya, Chrstopher menyerah,
seorang lelaki yangbegitu mencintai isterinya, hingga tidak mampu menolak
keinginan isterinya yangdibarengi dengan kesedihan. Pada akhirnya dia setuju
untuk mengantar Andreapulang ke negaranya, dan kemudian, kalau Andrea berhasil
membujuk ayahnya,mereka akan membawa profesor Adam ke italia.
Sebuah keputusanpaling buruk yang pernah
dibuat oleh Christopher, karena keputusan itumembuatnya kehilangan Andrea….
***
Begitu sampai di rumahnya, Andrea
langsung menghamburmemasukinya, mencari ayahnya. Dia menemukan ayahnya sedang
menekuri kertas-kertasdi meja kerjanya,
“Ayah!” Andrea berseru, membuat
profesor Adam mengangkatkepalanya dan menatap Andrea dengan terkejut. Hal itu
wajar karena Christopherdan Andrea tidak memberitahukan kedatangan mereka
kepada ayahnya.
“Andrea..” sang ayah bergumam, masih
terpana, lelaki tua itulalu menoleh ke arah Christopher yang berdiri di
belakang Andrea dan meletakkankoper-koper mereka, “Kenapa kau ada di sini?”
Andrea menatap ayahnya dengan tegas,
“Christopher telah menceritakan
kepadaku semuanya, ayah.”Tatapannya menyayangkan, “Kenapa kau tidak menceritakan
semuanya kepadaku?Mungkin kita akan bisa mengatasinya bersama, dan jangan
pernah ayah berpikiraku akan mau-mau saja meninggalkan ayah menghadapi semuanya
di sini. Ayah harusikut denganku ke italia.”
Profesor Adam masih tampak
kebingungan, hingga Christopherharus memecahkan suasana.
“Beristirahatlah dulu Andrea, ini
sudah larut malam, ayahmupasti juga ingin beristirahat, kita bicarakan semuanya
besok ya.”
Andrea tampak ingin membantah,
tetapi kemudian dia melirik kearah ayahnya yang tampak begitu pucat dan lebih
kurus. Apakah ayahnya sakit?Ataukah ayahnya terlalu banyak pikiran, dengan
segala peristiwa yang mengancamnyawanya ini?
“Baiklah, aku akan istirahat dulu.”
Andrea tersenyum lembutkepada ayahnya, “Kita bicara lagi besok pagi ya ayah.”
Dengan lembut Andreamengecup kedua pipi profesor Adam.
Sepeninggal Andrea, profesor Adam
menatap Christopher yangmasih berdiri diam di sana.
“Kenapa kau menceritakan semuanya
kepada Andrea?” profesorAdam tampak begitu cemas dan kebingungan.
Christopher menghela napas panjang,
“Puterimu itu begitu keras kepala,
memaksa pulang ke siniuntuk menengokmu, aku tidak bisa menyalahkannya karena
memang kau adalahayahnya, sudah sewajarnya dia begitu menyayangi dan
mencemaskanmu.” MataChristopher menelusuri seluruh penampilan profesor Adam,
dan kemudian diateringat akan kata-kata Demiris, matanya meneliti dan menemukan
kebenaranpendapat Demiris, Andrea sama sekali tidak mirip dengan ayah
kandungnya, tidakada ciri-ciri latin sama sekali di diri profesor Adam, juga
pada mendiangisterinya yang foto besarnya terpampang di ruang tamu, “Aku
menceritakan semuakepadanya untuk mencegahnya memaksa pulang. Supaya dia tahu
bahaya apa yangakan dihadapinya kalau dia pulang ke negara ini. Sayangnya aku
salah duga,bukannya menahan diri, Andrea malah semakin memaksa untuk pulang
karenamencemaskanmu. Kami akan membawamu ke Italia.” Suara Christopher tajam,
tidakterbantahkan.
Profesor Adam tampak lunglai,
menatap Christopher dengan sedih,
“Kau tahu itu tidak akan ada
gunanya, kondisiku sudah begituparah hingga umurkupun sudah bisa diperkirakan
akhirnya, belum lagi aku terikatperjanjian dengan organisasi kejam yang akan
membunuhku. Dengan membawaku keitalia, itu berarti akan membawa bahaya kepada
kalian karena pembunuh yangdikirimkan oleh organisasi itu akan mengejarku.”
“Setidaknya Andrea akan berbahagia
karena bisa merawatmu disaat terakhirnya.” Christopher bergumam tenang, “Dan
jangan lupa, aku adalahpembunuh terbaik dari semua pembunuh yang ada, aku tahu
semua tekniknya, akubisa melindungimu. Seharusnya kulakukan ini dari awal,
sayangnya kemarin akubegitu fokus untuk menikahi Andrea, hingga melupakannya.”
Profesor Adam menghela napas
panjang, menyerah ataskekeraskepalaan Christopher,
“Aku lelah, mungkin besok kita bisa
bicarakan lagi.”Gumamnya, memijit kepalanya yang mulai terasa nyeri.
Christopher menganggukkan kepalanya
lalu mengundurkan diridari ruangan itu tanpa kata.
***
Malam harinya, Christopher demam,
dia yang sudahbertahun-tahun tidak pernah sakit parah itu harus tumbang karena
demam negaratropis yang aneh.
Tubuhnya panas tinggi dan
tenggorokannya terasa sakit, diakesulitan bangun dari tempat tidurnya keesokan
harinya.
Mereka sebenarnya telah menyiapkan
sembilan lilin biru yangmenyala redup di dalam kamar, untuk mengenang keindahan
lamaran yang diberikanoleh Christopher waktu itu, tetapi karena kondisi
Christopher kurang baik,mereka tidak bercinta. Semalaman Andrea memeluk
Christopher, berusaha meredakansakitnya dengan kasih sayangnya,dinaungi oleh
sembilan lilin biru yang menyalaindah, dan mati di pagi hari karena kehabisan
sumbunya.
Andrea tampak cemas di pagi harinya
ketika Christopher mulaibatuk-batuk, suara batuknya kering dan seakan menyakiti
tenggorokannya, diamenyuapi Christopher dengan sup ayam yang dibuatnya sendiri,
yang segeraditampik Christopher setelah suapan ke tiga karena perutnya terasa
mual.
“Kau harus makan dan meminum obat
demammu.” Andrea memaksa,membuat Christopher mengerutkan keningnya, kepalanya
terasa berkunang-kunangdan telinganya berdentam-dentam, menambah rasa sakit di
sana.
“Aku sudah cukup makan.” Gumamnya
keras kepala, dengan suaraserak karena tenggorokannya terasa nyeri digunakan
untuk batuk dengan begitukuatnya. “Berikan obatku kepadaku.”
Andrea menurutinya, memberikan
segelas air putih dan obatyang segera diminum oleh Christopher. Obat batuk dan
demam itu tentu sajamembuat Christopher mengantuk, lelaki itu mengutuki dirinya
yang lengah hinggabisa terserang penyakit ini, kemudian mencengkeram lengan
Andrea kuat-kuat,
“Aku akan tidur dan beristirahat,
dan ketika bangun aku akanbaik-baik saja.” Matanya menatap tajam dan dalam,
“Jangan keluar dari rumahsatu langkahpun ketika aku tidur, aku ingin kau selalu
berada dalam jangkauankusehingga aku bisa menjagamu.”
Andrea menganggukkan kepalanya, lalu
mengecup dahiChristopher yang panas,
“Tenang saja sayang, aku tidak akan
kemana-mana.” Diusapnyadahi Christopher dengan lembut sampai lelaki
kesayangannya itu akhirnya tertidurpulas dengan napas teratur.
***
Andrea melihat stockobat di
kotak obat dan mengernyit, persediaan obat demam di sana sudah habis,sementara
Christopher sepertinya masih memerlukan meminum obat dua atau tigakali lagi,
demamnya masih tinggi dan suara batuk keringnya masih begitu kuat.
Andrea melihat ayahnya sedang
membaca koran di ruang tengahdan memanggilnya,
“Ayah, bisakah kau mengantarkanku ke
apotek di perempatansana? Obat untuk Christopher habis, dia tidak mau ke dokter
jadi akumemberikannya obat generik yang biasa ada di kotak persediaan kita.”
Profesor Adam menatap Andrea dengan
ragu, Dia bisa sajamenyetir mobil dan mengantarkan Andrea ke apotek di depan
sana. TetapiChrisrtopher sedang lemah dan sakit, apakah bijaksana membawa
Andrea keluar darirumah sekarang?
“Kita seharusnya tidak keluar rumah
tanpa Christopher.” Gumamprofesor Adam akhirnya, mengingatkan Andrea pada
bahaya yang tengah mengintaimereka.
Sejenak Andrea tampak ragu, tetapi
kemudian dia mengambilkeputusan,
“Kita harus membelikan Christopher
obat, lagipula apotek ituberada di depan dekat pintu keluar kompleks perumahan
kita, kita bisa langsungmembeli obat dan kembali lagi ke rumah, bahkan
Christopher mungkin tidak akanmenyadari kalau kita pergi.”
Profesor Adam menatap Andrea dan
menyadari kebenarankata-kata puteri semata wayangnya itu, dia mengangkat
bahunya dan kemudianmeraih kunci mobilnya,
“Ayo kalau begitu kita segera
berangkat sebelum Christopherbangun.”
Mereka mengendarai mobil dengan
pelan keluar dari kompleksperumahan, apotek itu sudah ada di depan mata. Sampai
kemudian, sebuah trukbesar tiba-tiba saja seperti kehilangan kendali, menerjang
ke arah merekaberdua tanpa ampun.
Andrea berteriak, merasakan pedihnya
ketika serpihan kacamenerpa kulitnya, dia masih meneriakkan nama ayahnya sampai
kemudiankesadarannya tertelan oleh kegelapan yang pekat, menelannya
mentah-mentahhingga kemudian dia tidak teringat apa-apa lagi.
Semua orang mengira bahwa ini
kecelakaan biasa. Tetapi itubukanlah kecelakaan biasa, kecelakaan ini sudah
direncanakan untuk membunuhprofesor Adam dan puterinya, karena satu hari sebelumnya
profesor Adam telahmengirimkan berkas seluruh penelitiannya kepada organisasi
asing tersebut, dansekaligus menyerahkan nyawanya.
***
Ketika Chistopher terbangun dengan
demam yang sudah turun danbatuk yang sudah sedikit ringan, dia menyadari bahwa
tidak ada orang di rumah,dia langsung merasakan firasat buruk yang
melingkupinya. Dihubunginya beberapakoneksinya di negara ini, yah, Christopher
telah menyiapkan diri, dia mempunyaibeberapa koneksi yang berguna, yang
tersebar di seluruh penjuru kota ini.Seketika itu juga dia mendapatkan kabar
tentang kecelakaan itu.
Christopher langsung menuju rumah
sakit seperti orang gila.Benaknya meneriakkan nama isterinya, mencemaskan
isterinya.
Kalau sampaiterjadi sesuatu kepada
isterinya, Christopher akan memilih untuk mati saja!
***
Ketika sampai di rumah sakit,
Christopher mendapati Andreaterbaring koma dengan luka di seluruh tubuhnya,
luka yang paling parah ada dikepalanya, dan profesor Adam tewas seketika dalam
kecelakaan itu.
Christopher memandang dengan geram
tubuh Andrea yangterbaring lunglai, marah luar biasa kepada pembunuh yang
dikirimkan olehorganisasi itu. Benaknya membara, berani-beraninya mereka
menyentuh isterinya!
Mereka akan segeramengetahui bahwa
“Sang Pembunuh” sedang sangat marah!
Setelah mengecup jemari Andrea,
Christopher berkonsultasipada dokter yang menyatakan bahwa kondisi Andrea sudah
stabil dan perempuan itupada akhirnya akan terbangun dari komanya. Christopher
kemudian meneleponRichard dan Demiris untuk mencarikan informasi tentang pembunuh
yang disewauntuk melenyapkan profesor Adam, setelah mendapatkan informasi yang
cukup, diamenghubungi kepala agen pemerintah yang khusus menangani hubungan
luar negeri.
Christopher harus menyelesaikan
semua, demi keamanan Andrea.Organisasi itu tidak akan berhenti karena mereka
mungkin menduga bahwa Andreamengetahui tentang penelitian ayahnya. Christopher
bisa saja mengamankan Andreadi italia, tetapi sekarang ini, ketika kondisi
Andrea masih tidak memungkinkan,Christopher harus menghentikan semua ancaman yang
mungkin akan menyerangisterinya. Dia sendiri yang akan masuk ke organisasi itu
dan mengancam merekakalau sampai berani menyentuh isterinya lagi. Dan tentu
saja, dia akanmenghabisi pembunuh manapun yang sudah membuat isterinya
terbaring koma taksadarkan diri seperti ini.
“Aku tahu kau juga mengincar
profesor Adam.” Christopherbergumam pelan, “Dan saat ini agen-agenmu sedang
berkeliaran di seluruh penjururumah sakit, menunggu Andrea sadarkan diri.”
Kepala agen itu terdiam, tahu bahwa
dia sedang berbicaradengan “Sang Pembunuh” yang sangat berbahaya, dia
memutuskan hanya akanberbicara sesedikit mungkin untuk menjaga dirinya.
“Aku akan membunuh mereka semua yang
terlibat dengankecelakaan yang dialami isteriku, tanpa tersisa.” Suara
Christopher begitudingin dan kejam, membuat sang kepala agen merasakan bulu
kuduknya meremang.
“Kau ingin aku melakukan apa?”
akhirnya Kepala agen ituberani berkata-kata.
“Aku ingin kau menjaga isteriku, aku
tahu kau mempunyai agenterbaik untuk menjaganya. Dan dia adalah puteri dari
profesor Adam, orang yangaku tahu telah banyak berjasa atas penelitiaannya
untuk menjaga pertahanan dankeamanan negara ini. Andrea adalah isteriku, aku
akan pergi meninggalkannyauntuk membalaskan atas apa yang berani-beraninya
mereka lakukan pada Andrea,setelah itu aku akan kembali untuk mengambil
Andrea.”
Lalu telepon ditutup, membuat Kepala
Agen itu terngangamengetahui informasi bahwa Andrea adalah isteri dari “Sang
Pembunuh.”
Setelah telepon itu, Kepala agen
langsung menyuruh anakbuahnya menyebar, mencari informasi tentang lelaki asing
yang dinikahi olehanak profesor Adam itu. Tetapi rupanya “Sang Pembunuh” sangat
pandai menyamar.Dia pasti menggunakan nama lain dan berhasil menghindari
seluruh kameraintelejen karena identitasnya sangat sulit terungkapkan.
Pernikahan itupunentah kapan terjadinya, pasti dilakukan dengan diam-diam.
Kepala agen itumenyesal telah mengendorkan pengawasan terhadap profesor Adam
selama beberapabulan terakhir ini karena mereka menganggap tidak ada bukti yang
mengarahkankegiatan profesor Adam yang membahayakan negara ini. Mungkin selama
jedakosongnya pengawasan mereka itulah, “Sang Pembunuh” masuk ke dalam
kehidupanprofesor Adam dan puterinya.
Sayangnya, kepala agen itu kemudian
mengambil keputusan yangmelawan Christopher, segera setelah mengetahui kondisi
aman, dia menyuruhseluruh Agennya untuk memindahkan Andrea ke tempat
tersembunyi dalam pengawasandi program perlindungan saksi. Andrea adalah orang
terdekat ayahnya, dankecemasan kepala Agen itu semakin besar ketika Andrea
sadarkan diri danternyata mengidap amnesia.
Mungkin saja Andrea menyimpan
rahasia besar tentangpenelitian ayahnya yang bisa membahayakan keamanan negara
ini, dan sampaiingatan Andrea kembali serta mereka bisa memastikan bahwa Andrea
tidakmenyimpan informasi penting apapun, mereka harus bisa menjaga Andrea di
bawahpengawasan mereka dan menjauhkannya dari “Sang Pembunuh”. Lelaki yang
mengakusebagai suami Andrea itu memiliki reputasi yang sangat berbahaya, jika
Andreasampai jatuh ketangannya dengan membahwa rahasia penting yang
berhubungandengan penelitian ayahnya, bisa-bisa hal itu akan mengancam keamanan
negara mereka!
Selain itu sang Kepala Agen
tiba-tiba saja ingin menangkapdan mengetahui identitas “Sang Pembunuh”, kalau
benar lelaki itu inginmenjemput Andrea kembali, maka makin besar kesempatannya
untuk menangkap lelakiyang sangat ditakuti di dunia gelap itu. Kalau kepala
agen dan anak buahnyabisa menangkapnya, bisa dibayangkan betapa besar prestasi
mereka di duniainternasional. Tentu saja mereka kesulitan karena mereka tidak
tahu seperti apasang pembunuh itu, dan darimana asalnya, mereka tidak punya
benang merahapapun, selain bahwa “Sang Pembunuh” dan Andrea terikat sebagai
suami isteri,karena itulah Andrea akan dijadikan umpan, untuk menangkap dan
memancing “SangPembunuh” yang sangat terkenal itu.
Maka diperintahkanlah agen-agen
khususnya untuk terus mengawasiAndrea, Andrea mengalami hilang ingatan
sebagian, dimana dia hanya kehilanganingatan selama kira-kita setahun sebelum
kecelakaan, selebihnya ingatannyabaik-baik saja, perempuan itu bisa mengingat
masa kecilnya, seluruhpengalamannya, tetapi ketika diminta mengingat tentang
masa-masa setahunsebelum kecelakaan, Andrea mengalami pusing di kepalanya akibat
trauma,kemudian dicekam oleh serangan panik dan teror yang menyengat,
membuatnya harusditerapi oleh psikiater. Kondisi Andrea yang lupa ingatan
memudahkan merekauntuk mengawasi Andrea tanpa disadari olehnya, sehingga lebih
mudah untukmembangun cerita baru baginya, semua disiapkan untuknya dari rumah
barunya, dankehidupannya yang baru.
Yang perlu dilakukan oleh semua agen
itu adalah menjaga Andreauntuk tetap dalam pengawasan mereka, dan kemudian
ketika “Sang Pembunuh”datang, mereka harus menggagalkan dia mengambil Andrea
dan menangkapnya.
Semua terasa begitu mudah. Kepala
Agen itupun menugaskanEric, anak buahnya yang paling kompeten untuk menjadi
kepala team bagi misi mereka ini.
***
Christopher kembali dari luar
negeri, setelah membalaskandendamnya dengan mengabisi setiap orang yang
terlibat dalam perintah untukmelukai Andrea, serta memberikan peringatan yang
luar biasa menakutkan kepadaorganisasi asing itu untuk tidak main-main dengan
“Sang Pembunuh”.
Tetapi dia sudah menyadari bahwa dia
berada dalam jebakandengan Andrea sebagai umpannya. Hal itu membuatnya waspada
dan tetapbersembunyi, sambil mencari informasi.
Dari salah satu anak buahnya yang
disusupkan di agenpemerintah itu, Christopher mengetahui bahwa dia sudah
diincar untuk ditangkapketika dia menjemput Andrea nanti, bahwa isterinya itu
mengalami hilang ingatandan melupakannya.
Christopher memutuskan menahan diri
pelan-pelan danmengumpulkan kekuatan dia melatih pengawal-pengawalnya yang
setia dengankemampuan penyamaran dan bela diri yang mematikan untuk menjaganya,
sebagaianmenerima tugas untuk menyusup dan mengawasi Andrea.
Christopher harus mengambil kembali
Andrea, bagaimanapuncaranya. Semua rencana sudah disusun rapi, tinggal menunggu
waktu yang tepatsampai dia bisa mengambil isterinya lagi.
***
[ Kembali ke masa sekarang ]
Eric menggebrak meja dengan marah,
sedikit mengernyit karenaluka tusukan dipunggungnya yang sekarang dibalut
perban terasa nyeri. Luka itu,meskipun berdarah banyak ternyata tidak parah,
mungkin karena tenaga Sharonsebagai perempuan kurang kuat, membuatnya tidak
bisa menusukkan pisau itudengan dalam sampai menyentuh organ vital Eric.
“Apa maksudmu dengan melepaskan
Andrea?” matanya membaramenatap ke arah atasannya, sang kepala agen.
Atasan Eric mengangkat bahunya, “Ingatannya
sudah kembaliEric, dokter kita sudah memeriksanya dengan teliti, semua tes
sudah dilakukan,ternyata Andrea sama sekali tidak tahu menahu tentang
penelitian yang dilakukanayahnya. Dia aman untuk dilepas, dan tidak akan
membahayakan keamanan negarakita.”
“Jadi kita akan melepasnya begitu
saja? Seluruh usaha kitauntuk menjaga Andrea selama ini sia-sia saja?”
Atasan Eric menatap Eric dengan
tajam,
“Aku mencemaskanmu, Eric, kau
tampaknya terlalu tenggelamdalam misi ini hingga mempengaruhi emosimu. Aku sudah
memberikan berkas-berkasitu padamu, kau ingat? Catatan pribadi profesor Adam
yang kita sita, yang menyatakanbahwa Andrea adalah isteri dari “Sang Pembunuh,
waktu itu aku berharap denganmelihat berkas-berkas itu kau bisa membunuh
perasaanmu yang mulai tumbuhterhadap Andrea dan menjalankan tugasmu dengan
profesiaonal tetapi rupanya kaumalahan terlibat makin dalam.”
Atasan Eric menghela napas panjang
lalu melanjutkankalimatnya, “Aku tahu semua ini terjadi karena kesalahanku,
terlalu ambisiusingin menangkap “Sang Pembunuh”, pada akhirnya aku sadar, dia
hanya seoranglelaki yang menginginkan isterinya kembali. Toh sekarang kita
sudah tahu bahwaAndrea sama sekali tidak tahu tentang penelitian yang dilakukan
ayahnya, negarakita sudah aman, rahasia tetap tersimpan rapi. Kita tidak berhak
memisahkan duaorang yang saling mencintai. Lagipula “Sang Pembunuh” tampaknya
sudahmeninggalkan dunia gelapnya sejak lama. Dia tidak berhubungan dengan
pertahanandan keamanan negara kita, dia bukan ancaman buat kita. Aku sudah melepaskanambisi
pribadiku untuk memperoleh pujian dari dunia internasional denganmenangkapnya
dan membuka identitasnya. Kuharap kau melakukan hal yang samadenganku Eric,
melepaskan Andrea dan membiarkannya pulang kepada suaminya.”
Wajah Eric pucat pasi mendengarkan
kata-kata atasannya itu.Dia bisa memahami apa yang ingin disampaikan atasannya
itu kepadanya, tetapibenaknya masih tidak bisa menerimanya. Andrea pernah
begitu dekat dengannya,mereka pernah bersama dan menumbuhkan rasa. Diatidak
bisa melepaskan Andrea begitu saja!
Apalagi membiarkan Andrea kembali ke
tangan pembunuh kejamdengan ekspresi gelap dan dingin yang mungkin sekarang
sudah mati tertembakoleh Andrea itu!
***
Andrea tidak mungkin pergi begitu
saja, dia dijaga ketat olehdua agen yang ada di depan pintu kamar ruangannya di
rumah sakit ini. Dia haruspergi dari rumah sakit ini… dia harus mencari tahu
tentang Christopher… ohapakah dia membunuh Christopher? Apakah mungkin
Christopher masih bisadiselamatkan?
Andrea menangis setiap saat ketika
mengingat Christopher,suaminya, pujaan hatinya. Bagaimana perasaan Christopher
waktu itu ketikaberbicara dengan Andrea dan bahkan Andrea tidak mengingatnya
sama sekali?Andrea pasti telah sangat menyakiti hati Christopher.
Dan kemudian yang paling parah, dia
menembak Christopheruntuk menyelamatkan lelaki lain. Perbuatannya tidak dapat
dimaafkan.Christopher pantas membencinya untuk semua hal ini. Tetapi masihkah
diamempunyai kesempatan untuk meminta maaf kepada Christopher? Tuhan…
betapaAndrea berharap dia masih punya kesempatan.
Tak berapa lama kemudian, Eric
memasuki ruangan itu, menatapAndrea dengan tatapan nanar. Lelaki itu agak
tertatih-tatih dan Andrea melihatperban di balik kemejanya yang terbuka, perban
itu membungkus punggung sampaike bahunya, itu bekas luka tusukan Sharon
kepadanya. Andrea memejamkan matanya,mengingat Sharon, salah satu agen itu
telah memberitahunya bahwa Sharon tewastertembak….. Sharon sahabatnya…. Dengan
sikap yang sangat bertolak belakangkemarin. Andrea masih belum mampu menerima
kenyataan akan diri Sharon yangsebenarnya. Benarkah dia anak buah Christopher?
Benarkah dia menyimpan cintaterpendam yang begitu dalam kepada Christopher?
“Bolehkah aku pergi?” Andrea
bertanya dengan penuh harap,memohon kebaikan hati Eric,
“Kau akan pergi kemana? Menemui
orang jahat itu? Apakah kaupikir dia masih hidup setelah kau menembaknya” tanya
Eric dengan dingin.
Mata Andrea langsung menyala, marah
atas kata-kata kejam yangdigunakan Eric untuk suaminya,
“Dia bukan orang jahat! Dia suamiku!
Dan dalam hatiku akuyakin dia belum mati”
“Dia adalah “Sang Pembunuh” yang
sangat kejam, dan kalaupundia belum mati, aku akan menangkapnya. Kau adalah
orang yang mengetahuiidentitas aslinya, aku akan membuatmu bicara, lalu aku
akan menangkap “SangPembunuh.”, desis Eric dengan marah, diluapi oleh perasaan
cemburu melihatAndrea, perempuan yang dicintainya begitu membela lelaki lain.
“Aku tidak akan bicara Eric, kau
boleh melangkahi mayatkudulu.” Andrea setengah menggeram, menatap Eric dengan
marah.
Eric mendengus kesal, lalu
membalikkan tubuhnya,
“Kita lihat saja nanti.” Gumamnya
gusar, menatap Andrea kejam“Dan jangan harap kau bisa melarikan diri dari sini,
kau dikawal ketat,kalaupun orang jahat itu berusaha mengambilmu dari sini, aku
akan memastikandia ditembak ditempat oleh agen-agenku.” Setelah melemparkan
ancaman itu, Eric keluardan membanting pintu, meninggalkan Andrea yang
terperangah akan sikap kejamEric, dan kemudian menangis.
Tangisan putus asadari seorang
perempuan yang dipisahkan dari belahan jiwanya.
Novel Dating With The Dark - Santhy Agatha Chapter 16
Novel Dating With The Dark - Santhy Agatha Chapter 16
Just want to say your article is as astounding. The clearness in your post
ReplyDeleteis simply excellent and i can assume you’re an expert on this subject.
Fine with your permission let me to grab your feed to keep up to date with forthcoming post. 대구오피