Chapter 14
[Satu tahun sebelum kecelakaan Andrea dan ayahnya]“Kenalkan ini Christopher, dia akan mengawal ayah.” ProfesorAdam, ayah Andrea membawa lelaki tampan itu ke ruang tamu tempat Andrea sedangduduk dan membaca novel kesukaannya. Andrea terkesiap ketika melihat tamu yangdibawa ayahnya itu. Astaga! Lelaki itu sangat tampan, bagaikan ciptaan dewa,dengan mata gelap dan pekat serta garis wajah yang kuat, bagaikan dewaYunani....
Lelaki itu mengulurkan tangannya dan Andrea langsungmembalasnya dengan gugup, menciptakan senyum tipis di bibir lelaki itu,
“Saya Christopher. Atasan ayah anda yang juga atasan saya,menugaskan saya untuk menjaga profesor Adam.”
“Kenapa harus dijaga, ayah?” Andrea menoleh ke arah ayahnyasambil mengernyitkan keningnya, bingung.
Profesor Adam melemparkan tatapan bingung ke arahChristopher, tetapi lelaki itu malahan memasang wajah datar, tidak maumembantu, membuat profesor Adam sibuk sendiri memikirkan alasannya,
“Ayah sedang menangani proyek penting dan rahasia, sayang.”
“Proyek rahasia?” Andrea masih mengerutkan keningnya, ayahnyaadalah profesor di bidang matematika yang sangat ahli. Tetapi apakah adasesuatu yang berhubungan dengan matematika yang bisa dianggap penting, rahasiadan membahayakan?
Christopher menatap Andrea yang tampak bingung, lelaki itulalu memasang senyumnya yang paling manis,
“Apakah kau mau membantuku Andrea? Aku agak kesulitanmengucapkan beberapa patah kata bahasa di sini, mungkin kau bisa mengajariku.”
Lelaki ini memang bukan orang sini, dan logatnya terdengarsangat aneh. Dilihat dari mukanya yang klasik dan rambutnya yang kecoklatanAndrea menebak kalau lelaki ini adalah orang eropa. Wajahnya terlalu klasikuntuk menjadi orang Amerika.
Christopher mengangkat alisnya dan melihat Andrea yang sedangmengawasinya,
“Italia.” Gumamnya santai, seolah mampu membaca pikiranAndrea dan seketika itu juga membuat pipi Andrea memerah karena tertebak apayang sedang dipikirkan oleh benaknya.
Ah, orang Italia.Pantas saja. Andrea menahansenyum,
“Aku akan membantumu.” Jawabnya ramah, senyumnya begitu ceriamembuat Christopher yang muram mau tak mau ikut tersenyum lebar.
Profesor Adam melihat perubahan ekspresi Christopher yangmenjadi hangat itu, dia melirik Andrea, puterinya yang sangat cantik danbercahaya, yah siapapun orangnya biasanya mereka akan mudah luluh kalau sudahmengenal Andrea. Lelaki itupun dalam hatinya tersenyum, Andrea, anugerahterbesar dalam hidupnya. Dia sangat beruntung bisa memiliki putri sepertiAndrea.
***
Ketika mereka sedang berdua di ruang kerjanya, suasanaberubah menjadi sangat serius. Profesor Adam duduk di sana, menatap dalam-dalamke arah Christopher yang diam dan tenang, sungguh susah membaca ekspresi lelakiini. Lelaki ini tiba-tiba dikirimkan oleh organisasi tempatnya menerimapekerjaan khusus, katanya untuk menjaganya, karena misinya berbahaya danmelibatkan perubahan dunia, tetapi Profesor Adam bukan orang bodoh, dia tahuada sesuatu yang aneh, yang direncanakan oleh orang-orang penting dalamorganisasi berbahaya tempat dia bekerja sekarang.
Profesor Adam mendesah dan menghela napas panjang, diasebenarnya tahu bahwa menerima pekerjaan dari organisasi ini cukup berbahaya,misi organisasi itu bukanlah misi biasa, melainkan rencana menggulingkankekuasaan di sebuah negara. Tetapi Profesor Adam terjepit, dia terlilit hutangyang luar biasa besar, sebagai lelaki dia memang sangat jenius dan sempurna dibidang akademis, tetapi kejeniusannya itu membawa kelemahan pada dirinya, diakecanduan berjudi. Berjudi membuat otaknya berputar, memikirkan rasio demirasio matematika dalam memperhitungkan kemenangannya, sayangnya, kepandaiananalisa dan matematikanya tidak selalu membawanya kepada kemenangan. Dua bulanyang lalu, dia kalah berjudi dalam jumlah yang sangat besar. Begitu besarnyasampai jika seluruh hartanya dijual, tidak akan mencukupi untuk membayar hutangjudinya.
Profesor Adam putus asa, sampai akhirnya dia menghubungiorganisasi itu, organisasi yang pernah menawarkan sejumlah uang yang cukupbesar baginya, asalkan dia mau melakukan penelitian penting demi mencapaitujuan mereka. Deal kerjasama itu membereskan masalah hutang judinya, tetapisekarang dia terikat perjanjian kerja dengan organisasi yang sangat berbahaya.Apakah pekerjaan ini akan membahayakan Andrea juga? Jantung Profesor Adam berdebar, Andrea puteri kesayangannya, dia harus menjaga Andrea sebaik-baiknya.
“Puterimu sangat cantik dan baik hati.” Christopher bergumam,dari tadi matanya menelusuri seluruh bagian ruangan itu, seperti kebiasaannya,memperhatikan sampai detail yang sekecil-kecilnya.
Profesor Adam menatap lelaki di depannya itu, sikapChristopher tampak tenang, tetapi Profesor Adam tahu, ada yang begitu kelamtersembunyi di sana. Lelaki ini berbahaya.
“Aku sangat menyayanginya.” Dia lalu menghela napas panjang,memaksa Christopher memalingkan wajah kepadanya, “Apakah kau dikirim untukmembunuhku?”
Ekspresi Christopher tidak terbaca, dia hanya menatapProfesor Adam dengan mata cokelatnya yang dalam,
“Kau seharusnya tahu, ketika kau mengikat perjanjian denganorganisasi itu, sama saja menyerahkan nyawa.”
Jawaban tidak langsung. Tetapi Profesor Adam mengerti apamaksudnya. Dia telah menjual nyawanya kepada organisasi ini. segera setelahpenelitiannya selesai, mungkin saja lelaki di depannya ini akan mencabutnyawanya.
“Apakah kau juga akan membunuh Andrea?”
Ada kilat di mata Christopher, tetapi dengan cepat lelaki itumenghapusnya, senyumnya adalah senyum muram yang menakutkan,
“Kita lihat saja nanti.”
“Apakah kau bagian dari organisasi itu?” Profesor Adam tidakmau menyerah meskipun Christopher sudah memberi isyarat tidak maubercakap-cakap lagi.
Christopher menggelengkan kepalanya pelan, “Bukan. Aku hanyadisewa untuk melaksanakan tugas.” Matanya menyala, “Harga sewaku sangat tinggi,dan aku hanya mau menerima pekerjaan khusus.”
Profesor Adam menelan ludahnya, dia berdehem untuk mencairkansuasana menakutkan kental yang melingkupi mereka.
“Kau akan tinggal di sini?”
Christopher tersenyum, “Mungkin saja. Ini adalah tempatterbaik di mana aku bisa mengawasimu.” Mata lelaki itu menatap ke luar,menerawang dan entah kenapa Profesor Adam tahu, Christopher sedang memikirkanAndrea.
***
“Hai.” Andrea menoleh dan tersenyum lebar ketika mendapatiChristopher sedang berdiri di ambang pintu dapur, bersandar di sana danmengawasinya. Rambut lelaki itu basah sehabis mandi, “Bagaimana istirahatmu?Kuharap menyenangkan setelah melalui perjalanan panjang dari Italia?”
Christopher melangkah memasuki dapur, dan duduk di atas kursidapur, “Aku naik pesawat jet.” Gumamnya singkat. Lalu menuangkan kopi kentaldan hitam dari mesin pembuat kopi ke mug putih yang sudah tersedia di sana.Lelaki itu meneguk kopi harum yang masih panas itu dan kemudian mengangkatalisnya melihat Andrea yang sibuk dengan sesuatu di atas kompor, “Kau memasak?”
Andrea terkekeh, “Ya. Aku memasak. Jangan menertawakanku ya,rumah ini sangat jarang kedatangan tamu, apalagi tamu menginap. Jadi untuk saatistimewa ini aku akan mempraktekkan keahlianku memasak.”
“Aku bukan tamu istimewa.” Christopher mengerutkan keningnya.
Tetapi rupanya Andrea tidak mau di bantah, “Kau adalah tamupertama yang menginap di sini setelah…” dahinya mengerut, berpikir, “Bahkan akutidak ingat lagi kapan terakhir ada tamu yang menginap di rumah ini.” Andreatertawa, suara tawanya begitu renyah, ceria, dan mau tak mau mempengaruhisuasana hati Christopher yang biasanya muram lelaki itu tersenyum tipis,
“Jadi kau masak apa?”
Andrea mengedipkan sebelah matanya, “Rahasia.” Gumamnyaceria.
***
Christopher ternyata seorang penyendiri. Andrea mengamatidalam diam. Sudah hampir satu bulan lelaki itu tinggal bersama mereka. Diamemang sepertinya melaksanakan tugasnya untuk mengawal ayah Andrea, karenalelaki itu hampir setiap saat berada di dekat ayah Andrea, bahkan di saat ayahAndrea keluar, lelaki itu ada di sisinya.
Tetapi kadangkala, Andrea merasa bahwa Christopher bukanlahpengawal biasa. Lelaki itu kadang terdengar menelepon dengan bahasa italia ataubahasa inggris kepada seseorang yang sepertinya anak buahnya. Andrea tidakmengerti bahasa italia, tetapi dia mengerti bahasa inggris, dan kadang kala diamendengar Christopher membahas tentang perkebunan dan perusahaannya.
Dari apa yang berhasil Andrea dengar, lelaki ini memilikiberhektar-hektar perkebunan yang sangat luar di Italia sana, itu berarti lelakiini lelaki kaya.
Kalau begitu, apayang dilakukan Christopher di sini dan mengerjakan pekerjaan sebagai pengawal?“
“Jangan melamun.” Suara itu tiba-tiba terdengar dibelakangnya, membuat Andrea melonjak kaget.
Dia menoleh dan mendapati Christopher di sana, menatapnyadalam senyum misterius, dekat sekali di belakangnya. Andrea membalikkantubuhnya mendadak dan menabrak Christopher, membuatnya terhuyung, untunglahChristopher memegang kedua pundaknya untuk menyeimbangkannya. JemariChristopher terasa kuat dan panas, di kulitnya, tiba-tiba saja membuat Andreameremang,
“Hat-hati.” Christstopher berbisik pelan, dengan tatapanintens dan aneh yang tidak dimengerti oleh Andrea,
“Terimakasih.” Tiba-tiba saja Andrea merasa canggung, “Akueh.. aku akan kembali ke kamar.”
Dengan langkah tergesa, Andrea menuju kamarnya, diiringi olehtatapan tajam Christopher yang berdiri diam menatapnya sampai hilang daripandangan.
***
Christopher duduk di kamarnya. Kamar ini berada tepat diseberang kamar Andrea, matanya mengawasi seluruh isi kamar. Yah, lumayanlahuntuk rumah seorang profesor. Dia sebenarnya tidak terbiasa tinggal di kamarbiasa seperti ini, apalagi di dalam sebuah rumah milik orang biasa. Kamar yangdisiapkan bagi Christopher biasanya kamar terbaik di hotel berbintang lima.
Tetapi saat ini Christopher sedang menjalankan tugasnya. Yah.Orang seharusnya takut padanya, dia adalah seorang pembunuh bayaran yang sangatberbahaya, terkenal di dunia gelap sana sebagai pembunuh yang tak pernah gagal.Sebenarnya Christopher tidak pernah menganggap pembunuh menjadi kariernya, duluhidupnya keras, karena dia adalah anak yang berasal dari panti asuhan dengannama Christopher Gilardino, nama yang diberikan oleh ibu panti asuhannya karena merekabahkan tidak tahu namanya ketika bayinya ditemukan menangis di depan pintupanti, hampir membiru karena udara luar yang dingin. Ketika remaja, Christopher meninggalkanpanti asuhan, melarikan diri untuk hidup mandiri, tetapi kemudian dia terjebakdi dunia gelap yang kelam, yang memberlakukan hukum rimba. Siapa yang paling kuat dia yang berkuasa.
Christopher dulu lemah, tetapi dia mempunyai semangat hidupyang kuat. Pada usia 13 tahun, dia diselamatkan dari rehabilitasi remaja olehseorang lelaki penguasa yang sangat kejam, seorang lelaki yang sudah melihatpotensinya dari kemampuan berkelahi alaminya- Lelaki itu adalah DemirisParedesh. Demiris adalah seorang pengusaha setengah Yunani dan setengah amerikalatin, yang sangat sukes dan menguasai dunia bisnis di Italia pada masa itu, kekuasaannyamenyeluruh, sampai menjangkau ke dunia gelap yang pekat dan kejam. Demirismenyelamatkannya ketika dia hampir mati, menjadi bulan-bulanan setiap hari,dihajar oleh kelompok remaja yang menguasai fasilitas rehabilitasi remaja itu,dia dibenci lebih karena sosoknya yang luar biasa tampan dan sikap angkuhnyayang mendorongnya tidak mau tunduk kepada pemimpin di dalam rehabilitasi itu,ketika Demiris melihatnya dan menyadari potensinya, lelaki itu mengatur dengansegala koneksinya untuk mengeluarkan Christopher dari pusat rehabilitasi itu.
Christopher dididik oleh Demiris dengan sedemikian kerasnyasampai hampir menyerah dan ingin mati saja ketika dia menjalani malam-malampenuh darah dan olah fisik yang mengerikan. Pada awalnya dia dijadikan pengawalkelas rendahan di dalam kekuasaan Demiris, sebagai tameng awal kalau terjadibaku tembak atau serangan dari musuh-musuh Demiris, kemudian karenakemampuannya bertahan, Christopher terus dan terus naik hingga akhirnya menjadiorang kepercayaan Demiris Paredesh. Sampai kemudian di suatu titik, Christopherbisa menjadi teman dan sahabat yang sangat dipercayai oleh Demiris. Ada ikatanpertemanan yang janggal tetapi kuat di antara mereka berdua, Christopher tidakakan mengkhianati Demiris, begitu juga sebaliknya.
Ketika itu Christopher baru tujuh belas tahun, tetapipelatihan dan hidupnya yang keras itu telah membentuknya menjadi sepertisekarang, seorang pembunuh tangguh yang menakutkan bagi siapapun yangmengenalnya. Seorang pembunuh misterius yang selalu dikenal dengan nama “SangPembunuh”
“Sang Pembunuh” sangat ditakuti karena tidak pernah gagaldalam menjalankan misinya, sesulit apapun itu. Semua orang pasti mati kalau diadikatakan menjadi incaran”Sang Pembunuh”. Meskipun begitu hampir tidak pernahada orang yang mengetahui identitas sebenarnya, Christopher tidak pernahmenemui kliennya hingga tidak ada yang pernah tahu wajah aslinya. Dalammenutupi penyamarannya, dia tetap bertugas sebagai pengawal dan orangkepercayaan Demiris, salah satu orang yang tahu identitas asli “Sang Pembunuh”.
Dan tak disangkanya kemudian, seorang lelaki mencarinya,lelaki itu seorang pengacara yang mengatakan bahwa dia adalah pewaris darahAgnelli yang hilang. Christopher ternyata adalah anak haram yang dibuang olehibunya, seorang pelayan yang dihamili oleh penerus utama keluarga Agnelli yangberkuasa. Ayahnya, sang penerus keluarga laki-laki terakhir itu ternyatamenderita sakit beberapa lama, yang menyebabkan dirinya impoten dan tentu sajatidak bisa menghasilkan keturunan. Hanya Christopherlah satu-satunya harapannyauntuk meneruskan nama besarnya. Ayahnya kemudian menyewa detektif swasta untukmelacak Christopher dari panti asuhannya. Tentu saja dia tidak menyangka bahwaanak lelaki satu-satunya, yang dia hasilkan dari kesalahannya di masa muda,tumbuh menjadi seorang lelaki yang bergelut di dunia hitam.
Setelah hasil tes DNA dipastikan, sang ayah memohon kepadaChristopher untuk meninggalkan dunia gelap yang selama ini menjadi bagianhidupnya, dan masuk ke dalam keluarga Agnelli, menjalankan semua usaha dikeluarga mereka, dan Christopher menuruti permintaan ayah kandungnya itu. Bukankarena dia menyayangi ayah kandungnya - keberadaan ayahnya yang muncultiba-tiba ketika dia sudah dewasa malahan memunculkan rasa pahit di hatinya,mengingatkannya betapa ibu kandungnya sendiri dulu membuangnya karena tidakmampu menanggung akibat affairnya dengan tuan muda keluarga Agnelli. Daripenyelidikannya, Christopher tahu bahwa ibunya bunuh diri, setelahmelahirkannya, dia diusir dengan kejam karena dianggap merayu anak kesayangankeluarga Agnelli - Christopher mundur dari dunia gelap lebih karena inginberistirahat. Tangannya berlumuran darah, dan nama keluarga Agnelli memberinyakesempatan untuk melarikan diri dan hidup normal seperti biasa.
Pada akhirnya, dia menerima warisan nama dari ayahnya yangmeninggal tak lama kemudian karena penyakitnya, berikut juga warisan seluruhhartanya. Christopher benar-benar meninggalkan dunia hitam itu, membuang namalamanya, dan menggantinya dengan Christopher Agnelli yang berkuasa, sang puteramahkota keluarga Agnelli yang sempat hilang begitu lama. Dan dia memastikan,tidak akan ada orang yang bisa menghubungkan Christopher Agnelli yang kaya danberkuasa, dengan “Sang Pembunuh”, hanya Demiris dan orang kepercayaannyaseperti Richard yang tahu tentang rahasia masa lalunya.
Tetapi rupanya masa tenangnya tidak berlangsung lama,Demiris, salah satu sahabatnya, di mana Christopher pernah berhutang nyawanyadi masa lalu, ketika dia masih muda dan bodoh, meminta tolong padanya.
Entah kenapa Demiris terlah terlibat hubungan rahasia dengansebuah organisasi ekstreem yang merencanakan sebuah kudeta terselubung. Lelakiitu meminta tolong kepadanya untuk menjalankan sebuah pekerjaan kecil,menyangkut perjanjian kerjasamanya dengan organisasi itu. Kalau Christopher maumembunuh salah satu incaran organisasi itu pada waktunya, maka ketika seluruhrencana organisasi itu berhasil dan mereka bisa menguasai negara itu dengankudeta, maka Demiris akan dengan mudah memuluskan jalan untuk memperoleh jalanuntuk perizinan tambang minyak buminya di sana.
Semula Christopher menolaknya, apalagi pekerjaan ini termasukpekerjaan yang sangat remeh, bisa dilakukan oleh siapapun dengan level lebihrendah dari dirinya. Lagipula pekerjaan ini akan memaksanya meninggalkan masapensiunnya dari dunia kegelapan yang tenang, berkutat lagi dengan darah. TetapiDemris memaksa, mengatakan bahwa hubungannya dengan organisasi ini adalahhubungan rahasia, yang tidak boleh diketahui siapapun selain orang yangdipercaya oleh Demiris. Demiris bersikeras tidak mau memakai orang lain selainChristopher, karena tidak ada orang yang lebih dipercayainya selainChristopher, tidak peduli seberapa remeh dan mudahnya pekerjaan ini.
Tugas ini sama sekali tidak ada untungnya baginya, dari segimaterial maupun kepuasan. Dia sudah tidak butuh uang, dan hasratnya membunuhsudah hilang. Tetapi dia punya hutang kepada Demiris, hutang pertemanan kepadamentor sekaligus sahabatnya itu, hutang yang harus dibayar.
Maka berangkatlah Christopher ke sebuah negara tropis kecilyang dilalui garis khatulistiwa itu, menjalankan tugas untuk membunuhkorbannya, yang seharusnya mencoreng harga dirinya, karena kapasitas korban inisangatlah mudah, seharusnya dilakukan bukan oleh pembunuh sekelas dirinya.
Christopher mengira ini semua akan berjalan mudah. Nyatanyatidak. Yang pertama, penampilannya sangat mencolok dan berbeda di negara ini,membuatnya harus sangat berhati-hati. Dia pada akhirnya memilih menghilangkanpenyamaran, karena penyamaran tidak bisa dipakai di negara ini. Secara langsungdia menemui Profesor Adam, dan mengatakan tujuannya untuk mengawal lelaki ituatas suruhan organisasi tempat lelaki itu mengadakan perjanjian kerja.
Tentu saja Christopher tidak pernah mengatakan secaralangsung, bahwa sebenarnya dia menerima order untuk membunuh Sang Profesor danputeri tunggalnya, segera setelah lelaki itu menyerahkan hasil penelitiannyayang sangat rahasia kepada organisasi itu.
Andrea. Christopher mengernyit. Ketika pertamakali melihat Andrea, dan senyumannya yang begitu ceria, dada Christopher terasaditonjok, sebuah perasaan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Adakemarahan luar biasa dari dadanya, mengutuki kenapa gadis seceria dengansenyuman seindah itu harus segera berakhir nyawanya karena kebodohan ayahnya.Dan Christopher pula yang harus mencabut nyawanya! Kadang dia merasa jengkelmelihat sang Profesor yang dengan bodohnya mempertaruhkan nyawanya, menjalinkerjasama dengan organisasi yang dia tahu sangat kejam dan berbahaya, sertamelibatkan Andrea yang tidak tahu apa-apa.
Mungkin sang profesor mempunyai alasannya sendiri. Apapunitu…. Jauh di dasar hati Christopher, dia mencemaskan Andrea.
Andrea…. Perempuan itu selalu ada di benaknya, bahkanmenghantui saat tidurnya, tubuhnya mungil dan menggairahkan, membuatChristopher merasakan gairahnya naik setiap melihatnya… ya Andrea dengan senyumcerianya telah menarik perhatian Christopher, menumbuhkan suatu rasa yang tidakpernah diberikan Christopher kepada perempuan manapun.
***
Sekali lagi tampaknya ada kesibukan di dapur, membuatChristopher mengerutkan keningnya. Dia sudah hampir dua bulan tinggal di rumahmungil ini dan merasakan perasaan yang aneh, seakan dia berada di rumahnyasendiri, dan seakan Andrea memang seharusnya berada dimanapun dia berada.
Christopher selalu menahan diri, meskipun kadangkala diamenatap Andrea dan merasakan gairahnya tiba-tiba naik. Kadang dia bergegasmandi air dingin untuk meredakan gairahnya, tersenyum masam dan berharap inihanyalah salah satu efek selibatnya selama beberapa lama tanpa perempuan.Christopher semula berpikir dia akan merasakan gairah ini pada wanita manapunyang cocok dengan kriterianya. Tetapi ternyata tidak, banyak wanita cantik yangterntu saja bersedia memuaskan hasratnya, tetapi dia hanya ingin Andrea, diatidak mau yang lainnya.
Dengan langkah tenang dan memasang ekspresi datar,Christopher melangkah memasuki dapur,
“Ada apa ini?” dilihatnya Andrea sedang mengiris sepotongbesar kue bolu lemon berbentuk lingkaran dan meletakkannya diwadah kotak-kotak.Di kotak yang lain ada nasi, mie goreng, ayam panggang yang tampak lezat danberkilauan karena sausnya, dan juga beberapa botol jus jeruk,
“Kita akan piknik.” Andrea tersenyum lebar. “Hari inicuacanya cerah sekali dan ayah setuju untuk piknik di tengah kebun teh dipegunungan, kau pasti suka Christopher, mungkin selama ini kau kepanasan disini, tapi aku jamin di kebun teh nanti, kau akan kedinginan.”
Christopher hanya terdiam, mengamati Andrea yang tampakceria, bersenandung sambil mengatur bekal-bekal pikniknya ke dalam tasberbentuk keranjang besar yang telah di siapkannya.
Piknik di ruangan terbuka, berbahaya. Apalagi Christophermulai menemukan petunjuk bahwa beberapa agen pemerintah yang khusus melakukan maintenance terhadap hubungan luarnegeri secara rahasia, mulai mengendus perjanjian kerjasama antara profesorAdam dengan organisasi asing tersebut. Tetapi sekali lagi Christopher melirikke arah Andrea dan merasa tidak tega harus mengatakan bahwa seharusnya merekatidak pergi piknik.
Yah… Christopher hanya harus mencoba tampil tidak mencolok,meskipun rasanya sulit mengingat penampilannya yang amat berbeda.
Dia melangkah keluar dapur, dan berpapasan dengan profesorAdam, mereka bertatapan penuh makna,
“Kenapa kau menyetujui kegiatan piknik di luar itu?” TatapanChristopher tampak mencela, “Kau tahu bukan bahwa itu berbahaya?”
Profsor Adam tampak menyesal, “Aku tahu ini berbahaya, tetapiAndrea menginginkannya dan dia tampak sangat bahagia dengan rencana itu hinggaaku tidak tega untuk mencegahnya.”
Christopher mengamati profesor Adam dan kemudian tersenyumpahit. Lelaki ini sama sepertinya, bersedia melakukan apapun demi mendapatkansenyum ceria Andrea.
***
Mereka memilih tempat berumput rendah di tengah kebun tehyang terbuka untuk umum, udara sejuk dan berangin, membuat Christophermeragukan acara makan siang di alam terbuka seperti ini. Dia melirik ke arahAndrea yang hanya mengenakan sweater tipis dan mengerutkan keningnya,
Tetapi bagaimanapun juga acara piknik ini sepadan, Andreabegitu ceria hingga matanya berbinar-binar dan pipinya bersemu kemerahan,tampak amat sangat cantik,
Meskipun udara dingin dan berangin, membuat rambut merekaberantakan, tetapi mau tidak mau Christopher menyukai acara ini, makanannyasangat lezat, dibuat sendiri oleh tangan mungil Andrea yang terampil.
“Ayo kita ke sungai, di belakang kebun teh ini ada sungaikecil yang mengalir, airnya bening sekali dan sedingin es.” Andrea beranjakdengan bersemangat ketika mereka menyelesaikan makannya.
Christopher melirik ke arah profesor Adam, lelaki tua itutampak mengantuk dan menggelengkan kepalanya,
“Kalian saja yang ke sana, medan untuk pergi ke sungai ituterlalu berat untukku karena harus menuruni bukit yang licin. Mungkin aku akanmenikmati udara dan tidur dulu.”
Andrea mengalihkan tatapannya ke arah Christopher,
“Apakah kau mau menemaniku?”
Christopher masih menatap profesor Adam, sambil mengernyitkankeningnya,
“Anda tidak apa-apa sendirian di sini profesor?” Sebenarnya Christopherragu. Bagaimana kalau lelaki tua ini melarikan diri? Tetapi kemudian diamenghapus kemungkinan itu dari benaknya. Dia memegang Andrea, dan dia tahuprofesor Adam tidak akan pernah meninggalkan Andrea, lelaki itu terlalumencintai puterinya.
“Aku akan baik-baik saja di sini.” Profesor Adam melemparkantatapan penuh makna, tampaknya mengerti apa yang sedang berputar di benakChristopher.
Chistopher akhirnya mengikuti ajakan Andrea menuruni bukititu, menuju sungai yang katanya sangat indah.
***
Andrea berdebar, tentu saja, dibalik sikap cerianyasebernarnya Andrea merasa gugup kalau berada di dekat Christopher, lelaki itumemang jarang tersenyum dan selalu memasang ekspresi datar, tetapi kalau diatersenyum meskipun hanyalah senyuman tipis ketampanannya makin luar biasa.
Yah, meskipun lelaki ini pada dasarnya luar biasa tampan,dengan wajah klasik ala bangsawan romawi jaman dahulu, dan mata cokelat gelapyang dalam.
Andrea melirik ke arah Christopher yang berjalan dengantenang di sisinya dan berusaha menetralkan detak jantungnya.
“Dingin?” Christopher sepertinya mengamati Andrea, membuatAndrea mendongakkan kepala malu.
“Tidak kok, aku senang begini.” Gumam Andrea dalam senyum.Dan kemudian tanpa disangkanya, lelaki itu melepaskan jaket warna cokelatgelapnya dan meletakkannya di bahu Andrea.
“Eh… tapi kau yang akan kedinginan.” Gumam Andrea protes.
Christopher tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentusaja tidak, aku laki-laki aku yang lebih kuat.”
Dada Andrea dipenuhi oleh perasaan asing yang belum pernahdirasakannya sebelumnya, dia menatap Christopher malu-malu dan tersenyum,
“Terimakasih ya.”
Christopher menganggukkan kepalanya lalu jemari kuatnyamenggandeng Andrea menuju sungai.
Mereka sampai di tepian tebing yang tidak terlalu dalam, dansungai itu ada di bawah, tampak bergemericik dengan aliran bening yangmenyegarkan.
Christopher mengerutkan keningnya, menuruni lembah menujusungai tidak akan menyulitkannya, tetapi tanah yang landai itu licin dan basahdengan lumpur di ujungnya, dia meragukan kalau Andrea bisa melaluinya,diliriknya Andrea yang mengenakan kemeja putih, celana pendek selutut warnahitam dan sandal datar… perempuan ini akan mengotori kemejanya yang putihbersih, gumamnya dalam hati.
“Kau bisa menuruninya?” Christopher mengangkat alisnya danmenatap Andrea yang tampaknya sangat bersemangat.
Andrea menganggukkan kepalanya, “Aku biasanya menuruninyasendiri, meskipun beberapa kali aku terpeleset dan berguling-guling di lumpuryang empuk itu.” Gumamnya lucu, membuat Christopher tidak bisa menahan diriuntuk terkekeh,
“Well kalau begitu mari kita coba.” Jemarinya menggandengjemari mungil Andrea, mengajaknya menuruni tanah yang landai itu denganhati-hati.
Mereka bergerak pelan, menyadari betapa licinnya tanah itu dibawah alas kaki mereka, hingga kesalahan sedikit saja bisa membuat merekatergelincir ke bawah. Andrea tanpa sadar mencengkeram erat-erat jemariChristopher…. Tetapi tiba-tiba saja kakinya terantuk batu yang entah kenapamenyembul di balik lumpur, langkahnya terhuyung dan kemudian jatuh kehilangankeseimbangannya, membawa Christopher bersamanya.
Dengan cepat tubuh mereka berguling, dan baru berhentisetelah mencapai ujung lembah di tepi sungai. Tubuh dan pakaian merekabelepotan lumpur yang basah, bahkan ada beberapa di rambut dan wajah mereka.
Christopher yang bangun duluan duduk di atas lumpur danmencoba membersihkan pakaian dan rambutnya, sebuah usaha yang sia-sia mengingatlumpur itu begitu banyaknya.
Sementara itu Andrea masih terengah karena berguling tadi,tetapi kemudian ketika melihat keadaan Christopher yang belepotan lumpur, diatidak bisa menahan diri untuk tertawa. Bagaimana tidak? Sungguh pemandanganyang langka menemukan Christopher yang selalu tampil sempurna sekarangbenar-benar dilumuri lumpur kecokelatan.
Tawanya membuat Christopher menoleh dan menatapnya dengantatapan memperingatkan,
“Kenapa kau tertawa?”
Tentu saja tatapan memperingatkan itu tidak mempan untukAndrea, dia terlalu geli hingga tawanya makin keras, lalu tawa itu menular,membuat Christopher tersenyum dan senyumnya melebar menjadi kekehan pelan, diamengangkat alis dan memandang dirinya sendiri,
“Aku tidak membawa baju ganti.” Gumamnya sambil melempartatapan menuduh ke arah Andrea. Matanya menatap ke arah keindahan di depannya,Andrea yang cantik dan tertawa lepas, meskipun belepotan lumpur, tiba-tiba dadaChristopher terasa hangat dan dia tidak bisa menahan diri.
Diraihnya Andrea ke dalam pelukannya dan diciumnya lembut.Semula Andrea terkesiap, matanya membelalak, tetapi Christopher sangat ahli,tahu bahwa Andrea tidak berpengalaman, di kecupnya bibir Andrea berkali kalidan kemudian dengan tanpa kentara dipagutnya lembut, seperti seorang kekasihyang mencoba meyakinkan pasangannya bahwa dia tidak akan menyakitinya.
Kemudian Christopher merasakan penyerahan diri Andrea darimatanya yang terpejam dan tubuhnya yang lunglai pasrah dalam pelukanChristopher, lelaki itu mengerang dengan perasaan memiliki dan memperdalamciumannya, dengan lumatan penuh gairah yang tidak tertahankan lagi, dilumatnyabibir Andrea, dirasakannya kemanisan yang luar biasa dari bibir itu, dankemudian lidahnya menelusup, menjelajahi seluruh bibir Andrea dan mengenalinya,dengan lembut tentu saja karena Christopher tidak mau Andrea lari ketakutanakibat gairahnya yang bergejolak.
Lama kemudian, ketika Christopher merasakan Andreamegap-megap akibat ciumannya yang terlalu dalam, dia melepaskan bibirnya.Kepala mereka masih beradu begitu dekat, napas mereka masih hangat dan menyatu,Christopher bisa melihat betapa bibir Andrea sedikit bengkak akibat ciumannyayang kuat. Lalu mata cokelat dalamnya menatap ke arah mata Andrea yangberkabut, membuat pipi Andrea bersemu kemerahan,
“Aku tidak akan minta maaf karena menciummu.” SuaraChristopher datar dan serak, “Karena aku sudah ingin melakukannya sejak lama.”
Semu kemerahan di pipi Andrea makin nyata, jantungnyaberdebar dengan kencangnya, oh Astaga! Christopher menciumnya! Lelaki itu menciumnya! Apakah ituhanyalah ungkapan gairah terpendamnya ataukah Christopher benar-benar tertarikkepadanya?
Mata Andrea mencoba menyelami mata cokelat Christopher yangdalam dan dia tidak menemukan jawabannya, tetapi kemudian bibir Christophertersenyum tipis, lelaki itu tiba-tiba mengecup ujung hidung Andrea dengansayang,
“Kuharap kau tidak marah padaku.”
Andrea tidak marah, bagaimana mungkin dia bisa marah?Perasaannya campur aduk dan tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, tetapi Andreatahu pasti, ‘marah’ bukanlah salah satu di antaranya.
***
Sementara itu dari atas tebing, tanpa diketahui oleh duasosok manusia yang berpelukan itu, profesor Adam berdiri mengamati denganbingung campur lega. Bingung karena rasa bersalahnya menyeruak, membiarkanAndrea jatuh begitu saja dalam pesona Christopher tanpa peringatan, tetapisekaligus lega, lega karena Christopher tertarik kepada Andrea, kalau perasaanitu bisa tumbuh lebih dalam, itu mungkin bisa menyelamatkan nyawa Andrea,Christopher sudah pasti tidak akan membunuh perempuan yang dicintainya bukan?
Profesor Adam rela melakukan apapun. Apapun, bahkan dengantaruhan nyawanya, asalkan Andrea bisa selamat.
***
Hubungan mereka berdua berubah sejak ciuman di tepi sungaiitu, Andrea tidak menahan-nahan lagi rasa tertariknya yang bertumbuh denganpesat kepada Christopher, begitupun sebaliknya, lelaki itu tidak bisa lagimenahan dirinya untuk menunjukkan rasa sayangnya kepada Andrea.
Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, dan sangatmenikmatinya. Kadang mereka hanya berdiam di rumah, tidak kemana-mana, dudukmembaca dengan secangkir kopi panas di meja. Setelah lama, Christopher akanmenarik Andrea ke dalam pelukannya dan menciuminya, lalu mereka akan bercumbu.
Tetapi rupanya Christopher masih menahan diri untuk melakukansesuatu yang lebih. Andrea adalah perempuan polos yang belum berpengalaman, danChristopher tidak mampu merusak kepolosan itu hanya karena ingin melampiaskangairahnya.
Dia sudah memikirkannya sejak lama. Mereka memang barubertemu sebentar, tetapi dorongan gairah mereka dan keterikatan di antaramereka begitu kuatnya, membuat Christopher yakin bahwa Andrea adalah tempatnyaberlabuh,
Kemudian di suatu malam, ketika Andrea pulang dia menemukanruangan begitu gelap dan pekat, dahinya mengernyit. Apakah mati lampu? Tetapilampu jalanan menyala terang di sekeliling kompleks, berarti tidak mungkin matilampu. Lagipula kenapa rumah begitu senyap, dimana Christopher dan ayahnya?
Andrea masuk ke ruang tengah, ruangan dengan karpet tebal dansofa empuk, tempat dia sering menghabiskan waktu bersama Christopher, ruanganitu temaram, oleh cahaya lilin. Andrea melangkah semakin masuk ke tengahruangan dan mendapati, pemandangan yang sangat indah dan mencengangkan.
Sembilan buah lilin biru yang diatur dengan posisi setengahmelingkar, begitu indahnya menguarkan cahaya keemasan dengan nuansa biru,menimbulkan bayangan bergerak di seluruh ruangan yang temaram, membuat Andreatersenyum.
“Kau menyukainya?” suara Christopher tiba-tiba terdengardekat di belakangnya, membuat Andrea terlonjak kaget, dia menoleh danmendongakkan kepalnya, menatap Christopher yang menatapnya lembut, cahaya lilintelah menciptakan siluet di sana, hingga membuat Christopher kelihatanmisterius.
Andrea tersenyum, “Ini bagus sekali.”
Christopher lalu menghela Andrea mendekati lilin-lilin itu,“Aku sebenarnya ingin membeli bunga mawar, sembilan tangkai bunga mawaruntukmu, yang artinya ‘saling mencintaiselamanya’. Tetapi kemudian aku melihat lilin biru ini, sangat indah, akumembayangkannya menyala di kegelapan, menyambutmu pulang, rasanya akan lebihromantis daripada ketika aku memberimu sembilan tangkai mawar merah.” EkspresiChristopher berubah serius, “Aku baru sebentar mengenalmu, tetapi aku tahubahwa kau berbeda Andrea, kau memiliki hatiku begitu saja tanpa akumenyadarinya.”
Andrea merasakan dadanya sesak. Terharu sekaligus bahagia,air mata menggenang di sudut matanya, membuatnya tidak bisa berkata-kata.Kalimat Christopher itu….lelaki itu memang selalu bersikap lembut dan penuhsayang kepada Andrea, tetapi belum pernah satu ungkapan cintapun terungkap,apakah ini… apakah ini adalah pernyataan cinta Christopher?
Lalu tiba-tiba saja, sebuah kotak beludru terbuka, dengancincin emas yang berhiaskan berlian putih berkilauan di dalamnya ada di tanganChristopher,
Andrea menatap cincin itu, terpukau oleh keindahannya. Kemudiandia mengalihkan tatapan mata terkejut ke arah Christopher, ekspresi lelaki itumengungkapkan maksudnya dan jantung Andrea berdebar kencang.
ApakahChristopher…..
“Andrea, maukah kau menjadi isteriku?”
Ucapan lamaran itu terucap dari bibir Christopher yang tipisdan indah, dengan suara serak dan penuh perasaan, membuat air mata Andreamembanjir. Dia menganggukkan kepalanya, tanpa pertimbangan apa-apa lagi. Yangpenting adalah Christopher mencintainya, dan dia mencintai laki-laki itu.Perasaan mereka begitu dalamnya, dan mereka harus bersama.
“Ya Christopher, aku mau… aku mau…”
***
“Aku akan membawa Andrea ke Italia untuk menikah.”Christopher bergumam pada tengah malam, setelah yakin bahwa Andrea terlelap dantak akan bangun, dia menemui profesor Adam yang masih mengerjakan penelitiannyadi ruang kerjanya
Profesor Adam yang tadi setuju untuk sembunyi sementara diruang kerjanya sementara Christopher melamar Andrea, menganggukkan kepalanyadengan serius,
“Itu bagus.” Lelaki tua itu lalu menghela napas panjang,“Kurasa kau tahu kenapa aku menyetujui pernikahan ini.”
Christopher menganggukkan kepalanya, “Aku akan melindungiAndrea dengan nyawaku sendiri.”
Wajah Profesor Adam tampak sedih, menyadari kalau Christophertidak mau membunuhnya, organisasi itu pasti akan mengirimkan orang lain untukmenghabisinya. Tetapi setidaknya Andrea tidak terlibat, setidaknya Andreaberada di tangan orang yang paling kuat untuk melindunginya, itu sudah cukupuntuknya.
“Terimakasih Christopher, aku bersyukur Andrea akan menikahdengan seseorang sepertimu.” Profesor Adam mengucap restunya dengan lemah,merasakan sedikit pedih di dadanya karena Andrea, puterinya satu-satunyasebentar lagi akan dijauhkan dari dirinya.
***
Kemudian Christopher menelepon Demiris dan menceritakansemuanya, membuat lelaki itu tercengang.
“Maksudmu… kau akan membatalkan semua tugas itu karena kaujatuh cinta dengan anak perempuan si profesor?”
“Kau sudah mendengar sendiri tadi.” Jawab Christopher tenang.
Demiris tampak kehabisan kata-kata, lalu lelaki itu mendesah,masih tampak kaget,
“Apakah kau yakin, Christopher? Kau tidak pernah gagal dalamtugasmu sebelumnya…. Apalagi profesor dan puterinya ini adalah tugas yangsangat mudah… reputasi “Sang Pembunuh” akan tercoreng kalau itu terjadi.”
“Aku tidak peduli dengan reputasi “Sang Pembunuh”, dia sudahlama mati, kau tahu aku sudah membuatnya pensiun sejak lama, dan menjalanihidupku sebagai Christopher Agnelli. Hanya karenamulah aku mau membangunkanlagi “Sang Pembunuh”, tetapi sayangnya aku tidak bisa melakukannya, Demiris.Aku mencintai Andrea dan aku akan menjaganya.”
“Bagaimana dengan sang profesor?”
Christopher menghela napas panjang, “Aku sudah menawarkanuntuk membawanya ke italia untuk melindunginya, tetapi dia menolak. Diaternyata mengidap kanker hati, umurnya sudah tidak lama lagi, jadi dia pasrahmenunggu apapun yang akan dilakukan oleh organisasi itu kepadanya, lagipula diaberpikir kalau dia ikut ke italia, dia akan membawakan bahaya terus meneruskepada Andrea.”
Demiris tercenung, lalu menghela napas panjang, “Oke, maubagaimana lagi. Kau sepertinya benar-benar serius dengan perempuan yang satuini. Aku akan menginformasikan bahwa aku gagal melakukan yang mereka mintakepada organisasi itu, dan bersiap untuk kehilangan kesempatan besar membangunkilang minyakku di negara itu.” Suaranya tampak mencela tapi tidak marah,malahan Christopher mendengar senyum di dalam suaranya, “Sebaiknya cepat kaubawa gadis itu pergi, Christopher, penelitian sang profesor sangat penting danrahasia dan begitu aku menginformasikan kepada organisasi itu bahwa kau sudahmelepaskan tugasmu, mereka akan berusaha mengirimkan pembunuh lain tanpamelalui aku, yang mungkin lebih kasar dan menggunakan cara rendahan daripadadirimu.”
***
“Kenapa ayah tidak bisa ikut ke Italia untuk menghadiripernikahan kami?” Andrea masih saja mengerutkan keningnya rupanya hal itu masihmengganjal di benaknya meskipun mereka telah melalui adu argumentasi danpenjelasan-penjelasan yang panjang sehingga menemukan kompromi, koper-kopersudah di packing rapi, dan merekasedang menunggu taxi untuk mengantar ke bandara.
Profesor Adam tersenyum lembut, mengecup dahi puterinya itudan menggelengkan kepalanya, dengan sabar mengulang kembali alasan yang selaludidengungkannya kepada Andrea,
“Kau tahu ayah tidak bisa, ada pekerjaan yang mengharuskanayah tetap tinggal. Toh kau bisa mengunjungi ayah nanti kalau sudah menikah.”Profesor Adam mengernyit dalam hatinya, memandang wajah Andrea dalam-dalam,puteri kesayangannya yang mungkin tidak akan bisa dilihatnya lagi.
Ada alasan lain lagi yang tidak diberitahukannya kepadaAndrea, kondisi kesehatannya benar-benar sudah buruk sekarang, mungkin karenagaya hidupnya yang tidak sehat, membuat tubuhnya yang sudah menua tumbang olehberbagai penyakit, terakhir dia meriksakan diri, dokter sudah mendiagnosisdirinya mengidap kanker hati. Yah, bagaimanapun juga umur manusia ada batasnya,setidaknya dia bisa meninggal dengan pengetahuan bahwa Andrea di jaga di tanganyang tepat.
Sebenarnya butuh waktu lama bagi Christopher untuk meyakinkanAndrea supaya mau meninggalkan ayahnya di sini untuk menikah di Italia. Andreabersikeras mengajak ayahnya, bahkan dia meminta supaya mereka menikah di negaraini saja sehingga tidak perlu meninggalkan porfesor Adam. Ketika Christophermenyerah dengan kekeraskepalaan Andrea, profesor Adam turun tangan, dengankasih sayang seorang ayah, dia menerangkan bahwa ada pekerjaan yang tidak bisaditinggalkannya di sini, bahwa dia terlalu tua dan lelah untuk menempuhperjalanan jauh, bahwa dia akan baik-baik saja di sini selama Andrea berangkatke Italia untuk menikah dan berbulan madu. Profesor Adam menekankan bahwasetelah bulan madu mereka, Andrea dan Christopher bisa pulang lagi kemari- itumungkin merupakan kebohongan putihnya pada Andrea karena jauh di dalam hatinya,profesor Adam tahu bahwa Christopher mungkin tidak akan membawa Andrea pulanglagi, demi keselamatan Andrea. Pada akhirnya Andrea mau mengerti semuapenjelasan profesor Adam dan mau berangkat ke Italia bersama Christopher meninggalkanayahnya di sini.
Taxi mereka datang, dan Christopher yang sejak tadi membisu,menyalami profesor Adam dengan ekspresi datar,
“Semoga kau baik-baik saja profesor.” Gumamnya tenang, penuhmakna.
Profesor Adam tersenyum, lalu tanpa di duha memeluk Christopherdengan cepat lalu menepuk bahunya,
“Jaga Andrea baik-baik.” Pesannya.
Andrea menangis, memeluk ayahnya dan mencium ke dua pipinya,“Ayah jaga diri ya, segera setelah menikah, aku akan pulang lagi bersamaChristopher.” Bisiknya dengan berurai air mata, tidak menyadari bahwa ProfesorAdam melempar pandangan ke arah Christopher, pandangan penuh pengetahuan bahwamungkin saja Andrea tidak akan pernah kembali ke negara ini.
***
Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka mendarat dibandar udara internasional, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Tuscany,kawasan yang terkenal dengan perkebunan anggur dan zaitun. Meskipun lelah,Andrea sangat menikmati perjalanan itu dan merasa sayang jika sampai tertidur,dia sangat menyukai tempat, pemandangan, suasana, dan keindahan kota-kota kunodan ladang bunga matahari damai dan tak berujung di pedesaan.
Christopher menjelaskan bahwa mereka sekarang berada didaerah antara Florence dan Siena yang juga mencakup wilayah anggur Chianti danjuga San Gimignano, di mana Christopher sendiri memiliki perkebunan anggur yangcukup luas di sana.
Mereka harus menempuh sekitar 80 kilometer lagi menuju kekota Lucca, sebuah kota yang berada di atas sebuah dataran tinggi denganpegunungan Alpen menjulang di atasnya.
Selama beberapa jam kemudian, Andrea akhirnya tertidur, danbaru terbangun ketika Christopher menyentuh bahunya dengan lembut, dia tertidurpulas di pangkuan Christopher,
“Kita sudah sampai di kota-ku.” Gumam Christopher serak,menatap Andrea dengan tatapan mata dalam dan bergairah.
Andrea terpesona. Kota ini hampir seperti bayangannya ketikamelihat acara-acara yang membahas wisata Italia di televisi, kota ini terkenaloleh dinding yang dulunya merupakan benteng pertahanan, peninggalan dariarsitektur kuno yang megah, dan juga peninggalan bangunan bersejarah lainnya.
Tempat tinggal Christopher sendiri merupakan sebuah kastilyang indah bercat putih bersih, menjulang di tengah dataran rumput dan warnaoranye pepohonan menjelang musim gugur.
Mereka turun dari mobil dan beberapa pelayan pria langsungdatang dan mengangkut barang-barang mereka.
Richard sang pelayan utama berdiri menyambut di depan,menatap Andrea dengan senyum hangatnya,
“Selamat datang tuan Christopher, selamat datang nona Andrea.”Lelaki itu membungkukkan badannya dengan hormat.
Christopher menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis,
“Apakah persiapan pernikahan sudah siap?’
“Semua sudah disiapkan tuan, berkas-berkasnya sudahdiletakkan di meja anda oleh pengacara anda, besok dijadwalkan pernikahan jamsepuluh di sini.”
Christopher menoleh, menatap ke arah Andrea dan tersenyummeminta maaf,
“Maafkan aku atas pernikahan yang tergesa-gesa ini. Tetapiaku sungguh ingin menikahimu, dan tidak ingin diperlambat oleh urusan persiapanpesta dan yang lainnya. Kita bisa menikah dulu, diam-diam, rahasia. Dankemudian menikmati bulan madu kita dalam ketenangan, setelah waktunya tepat,baru kita umumkan pernikahan ini dan kemudian merancang pesta yang sangat besaruntuk merayakannya dan mengundang semua orang yang perlu diundang.”
Andrea tersenyum, melemparkan tatapan mata memuja kepadaChristopher,
“Aku tidak peduli dengan pesta. Aku ingin segera menjadimilikmu, Christopher.”
***
Dan begitulah, dalam upacara pernikahan yang sederhana,mereka terikat sebagai suami isteri, hanya disaksikan oleh Demiris, pengacaradan beberapa orang kepercayaan Christopher, lelaki itu melingkarkan cincintanda kepemilikannya di jemari Andrea, dan kemudian mengecup pengantinnya.
Meskipun sederhana dan tidak dirayakan dalam keramaian,Andrea sangat bahagia, dia tampak begitu cantik dan berbinar-binar sehinggaDemirispun menyenggol Christopher sambil mengamati Andrea,
“Tak heran kau begitu terpesona kepadanya, dia begitu cantik,dan kecantikannya seperti dewi italia yang luar biasa.” Demiris menatap Andreadan mengerutkan keningnya, “Dia tidak seperti penduduk lokal negara itu padaumumnya, tidakkah kau memperhatikan rambutnya, tekstur wajahnya dan warnakulitnya yang keemasan seperti zaitun murni itu? Aku merasa dia lebih miripperempuan spanyol dengan rambut hitam yang tebal dan bentuk tubuh yang mungiltetapi sintal itu.” Demiris sendiri berdarah Yunani setengah amerika latin,nama Demiris berasal dari ibunya yang Yunani asli, sedangkan nama Paredesh berasaldari ayahnya seorang pengusaha Amerika latin yang jatuh cinta dan menikahiibunya dalam kunjungan bisnisnya ke Yunani.
Christopher mengamati Andrea dengan tatapan mata puas,mengagumi kecantikan isterinya, miliknya.Lalu dia melemparkan tatapan mata mencela kepada Demiris,
“Kau berani-beraninya mengomentari bentuk tubuh isteriku?”
Demiris tertawa, “Hei, aku memuji isterimu. Dia memang luarbiasa cantiknya, apakah ibunya atau ayahnya mungkin keturunan spanyol?”
Christopher mengernyitkan keningnya. Tidak. Dia melihatsendiri foto Profesor Adam dan mendiang isterinya. Tidak ada sedikitpunterlihat ada darah asing mengalir di tubuh mereka. Tetapi kata-kata Demiris adabenarnya juga, Christopher selama ini tidak pernah memikirkannya, tetapi jikadilihat dengan benar, Andrea benar-benar tampak berbeda dari kedua orangtuanya. Dia akan menyelidikinya nanti.
Nanti. Karena sekarang, waktunya dia memiliki isterinya.
Pesta sudah hampir usai, dan Christopher merangkulkanlengannya di pinggang isterinya, dengan bergairah dan penuh makna, hinggaAndrea tersenyum malu-malu, lalu mengikuti Christopher dihela menuju kamarbesar mereka yang telah disiapkan, meninggalkan para tamu di belakang mereka.
Kamar itu besar dan indah, cahayanya temaram, dan Andreamelihat satu-satunya cahaya itu berasal dari sembilan lilin biru yang diatursetengah melingkar dengan indahnya di sana. Matanya menoleh ke arah Christopherdan tersenyum haru, teringat akan kenangan indah ketika Christopher melamarnyadalam buaian cahaya temaram dari sembilan lilin biru yang indah itu.
“Christopher.” Andrea mendesah ketika lengan Christophermelingkari pinggangnya dari belakang, lelaki itu menundukkan kepalanya danmengecup sisi leher Andrea, membuatnya menggelenyar,
“Kau menyukainya?” Christopher berbisik serak, merasa puasketika Andrea menganggukkan kepalanya, “Aku berharap ketika kau melihat lilinberwarna biru itu, kau akan selalu mengingat betapa aku mencintaimu Andrea,betapa aku sangat sangat menyayangimu dan ingin menjagamu selamanya.”
Lelaki itu menurunkan gaun putih Andrea yang indah, yangkhusus dipesan untuk pernikahan mereka. Kemudian mengecupi pundak Andrea daribelakang, membuat Andrea mendongakkan kepalanya, pasrah dah bersandar kepadaChristopher, suaminya.
“Aku sangat ingin memilikimu. Kau membuatku hampir gilakarena menahan gairahku, tetapi aku tidak ingin menodaimu, tidak sebelum kauresmi menjadi milikku.” Christopher bergumam serak, mendongakkan kepala Andreadari belakang, kemudian melumat bibirnya dari sana. Kecupannya lembut, penuhpenghargaan, membuat Andrea merasa begitu dihargai, begitu dicintai sebagaiseorang perempuan.
Jemari Christopher menyentuh buah dadanya yang hanyaterlindung bra berwarna krem berenda yang mungil, karena gaun pengantinnyatelah melorot sampai ke pinggang. Christopher membuka bra Andrea dengan lembut,lalu jemarinya menangkup payudara Andrea, memberikan kehangatan di sanasehingga tubuh Andrea menggelinjang atas sensasi pertama yang dirasakannya.
Andrea terkesiap ketika Christopher menggerakkan jemarinya sambillalu namun penuh keahlian ke putting payudaranya, membuat puting itu menegang,menginginkan sentuhan lebih dan lebih lagi.
Dan Christopher memberikannya, jemarinya memilin puttingAndrea dengan lembut, berhati-hati supaya tidak menyakitinya. Menikmatiindahnya payudara isterinya yang begitu pas di tangannya.
Kejantanan Christopher menegang dan siap untuk Andrea, diakemudian merengkuh tubuh mungil isterinya dan membawanya ke ranjang,dibaringkannya tubuh Andrea dengan lembut, lelaki itu setengah menindih Andrea,tangannya bertumpu pada tepi kepala Andrea, kepalanya menunduk dan menatap mataAndrea dengan mata teduhnya,
“Nanti rasanya akan sakit.” Gumam Christopher dengan tatapanmemperingatkan.
Andrea tersenyum, menatap wajah Christopher di atasnya, jemarinyaterulur lembut dan membelai wajah Christopher, membuat lelaki itu menelengkankepala dan mengecup jemarinya dengan mata terpejam,
“Tidak apa-apa.” Andrea bergumam lembut, malahan membuatChristophr mengerutkan keningnya,
“Aku belum pernah bercinta dengan perawan sebelumnya, semuaorang bilang rasanya akan sangat sakit bagimu.” Christopher menundukkankepalanya dan mengecup dahi Andrea dengan lembut, “Apapun yang terjadi sayang,kau harus tahu bahwa menyakitimu adalah hal terakhir yang aku pikirkan.”
Lelaki itu lalu menunduk dan menghadapkan bibirnya ke bibirAndrea, dia mengecup kehangatan bibir Andrea dengan lembut, kemudianmelumatnya, membuat Andrea melingkarkan kepalanya di sekeliling leherChristopher, semakin merapatkan lelaki itu kepadanya.
Bibir Christophermenjelajah, memberikan ciuman yang luar biasa lembut dan menggoda ke seluruhbibir Andrea, lidahnya berpilin dengan lidah Andrea, menggoda di sana, dankemudian dengan sebelah tangannya, lelaki itu memelorotkan gaun Andrea yangsudah berada di pinggang, menurunkannya hingga menuruni pinggulnya, Andreamembantu dengan melemparkan gaun itu melalui kakinya.
Sekarang dia sudah berbaring, setengah telanjang dengan hanyamengenakan celana dalam krem berenda yang senada dengan branya yang sudah dibuangChristopher ke karpet tadi. Christopher menatap tubuh isterinya dan terpesonaakan keindahan warna keemasan seperti zaitun di kulit isterinya. Jemarinyamenelusuri di sana, kembali ke buah dadanya dan mencumbunya lembut, tangannyamemilin puting payudara Andrea dan membuatnya mengeras kembali.
Lalu lelaki itu mendekatkan bibirnya, meniupkan uap napasnyayang hangat di puting itu, membuat Andrea tanpa sadar melengkungkan punggungnyadan meminta lebih, dan kemudian Christopher menjilatkan lidahnya menggoda diputting payudara Andrea, menimbulkan sensasi seperti tersengat listrik di sana.Andrea mendesah pelan, dan mendorong kepala Christopher makin mendekat, sampaikemudian lelaki itu menenggelamkan payudara Andrea ke mulutnya dan menghisapnyapelan.
Gairah yang luar biasa pekat langsung menyelubungi Andrea,menimbulkan rasa aneh di pangkal pahanya. Tanpa sadar membuatnya mengangkatpinggulnya untuk semakin mendekatkan diri pada Christopher, mendekatkan diripada kejantanannya yang makin terasa keras, mendesakkan diri ke pangkal pahaAndrea.
Christopher lalu membuka dasi dan kemejanya, danmelemparkannya begitu saja ke karpet. Tubuh mereka yang telanjang berpadu, dadamereka bersentuhan, kulit dengan kulit, panas dengan panas, gairah dengangairah, menimbulkan sensasi aneh yang menyelimuti Andrea, dia menggeliatkantubuhnya, tidak tahu sensasi itu sebelumnya, hanya tahu bahwa dia ingindipuaskan, entah dengan cara apa.
Lalu Christopher menurunkan celananya sekaligus, dan membuatAndrea terkesiap melihat kejantanan Christopher yang sudah siap untuk dirinya.Tatapan mata Christopher tajam agak berkabut oleh gairah, dia mengetahui Andreasedikit ketakutan, dan lelaki itu lalu mengecup ujung hidung Andrea.
“Kau akan bisa menerimaku, Sayang.” Ciumannya turun ke leher,ke bahu dan ke payudara Andrea, menghadiahi setiap bagian tubuh Andrea dengankecupan sayang. Lalu lelaki itu mengecup perutnya dan menyentuhkan lidahnyalembut, menimbulkan rasa panas dan menyengat di sana.
Dengan jemarinya, Christopher lalu menurunkan celana dalamAndrea, hingga bergulung sebelah pahanya dan berdiam di sana. Andrea memekikketika Christopher membuka pahanya dan mencoba menutup pangkal pahanya, merasamalu luar biasa, tidak pernah sekalipun ada lelaki yang berbuat seintim ini dengannya.
Tetapi Christopher malahan mengecup lembut jemari Andrea yangmenutup pangkal pahanya dan menyingkirkan jemari Andrea itu, senyumannya kepadaAndrea benar-benar intens dan penuh rasa memiliki.
“Aku suamimu.” Hanya satu kata, cukup satu kata untukmenunjukkan betapa Christopher memiliki setiap jengkal tubuh Andrea, membuattangan Andrea lunglai, pasrah di samping tubuhnya, dan membiarkan Christophermenunduk, lalu mengecup kewanitaannya dengan lembut.
Andrea mengerang, meremas seprei dalam genggaman tangannyaketika kecupan Christopher di kewanitaannya makin intens, lelaki itubenar-benar menikmati seluruh sisi kewanitaan Andrea, mencumbunya, mencecapsetiap rasanya dengan lidahnya yang hangat, dan ketika menemukan titik kecil disana, lelaki ini memberikan seluruh perhatiannya membuat Andrea tidak bisamenahan erangannya, merasakan sensasi melayang akibat cumbuan Christopher dititik paling sensitif tubuhnya, titik yang bahkan tidak diketahuinyasebelumnya.
Andrea sudah basah, panas dan siap. Christopher tahu itu. Diakemudian menaikkan tubuhnya, setengah ragu apakah Andrea benar-benar siapmenerimanya untuk memasukinya. Disentuhkannya kejantanannya di sana, membuatAndrea mengerang, menatap mata Christopher dengan ketakutan yang dalam.
Christopher menatap Andrea dengan tajam, mereka salingbertatapan, dan kemudian Christopher menyatukan tubuh mereka, membuat Andreamengerang karena rasa sakit yang amat sangat menyengatnya di bawah sana,jemarinya mencengkeram pundak Christopher dengan kuat, hampir mencakarnya.
Merasakan betapa kencangnya kewanitaan Andrea, Christophermengerang, napasnya terangah dan kepalanya menunduk, hidungnya menempel dihidung Andrea, tatapannya lembut penuh cinta.
“Tahan sayang.” Dan kemudian, dengan satu hentakan tanpaampun, Christopher menyatukan keseluruhan dirinya ke dalam tubuh Andrea,membuat perempuan itu memekik keras, menahan sakit dan perasaan aneh yangmenyeruak di dalam dirinya.
Mereka terdiam dengan napas terengah, saling bertatapan.Christopher memberikan kesempatan kepada Andrea untuk menyesuaikan diridengannya, dan ketika dirasakan betapa tubuh Andrea telah santai menerimanya,Christopher menarik tubuhnya pelan-pelan membuat Andrea mengernyitkankeningnya.
“Sakit ya.” Christopher berbisik lembut, mengecup pelipisAndrea, mengecup hidungnya dan kemudian mengecup kernyitan di dahinya, berusahamenghilangkannya.
Andrea mengehela napas panjang, sedikit nyeri dan tidaknyaman di bawah sana, tetapi kesadaran bahwa tubuhnya telah menyatu dengantubuh Christopher dan dia telah termiliki oleh lelaki itu membuat dadanyamengembang penuh cinta, dia tersenyum kepada Christopher, senyum yang sangatmempengaruhi lelaki itu karena membuatnya tidak bisa menahan diri lebih lama.Tubuhnya bergerak semakin lama semakin cepat, membawa Andrea melewati batasyang tidak pernah berani dilompatinya sebelumnya. Rasa sakit dan pedih ituberbaur dengan kenikmatan, membuat Andrea melayang, tubuhnya mengikuti ritmetubuh Christipher sampai kemudian lelaki itu mengerang dalam-dalam karena kenikmatantak tertahankan yang menghujani tubuhnya, menyatukan dirinya sedalam mungkin,dan kemudian mencapai puncak pelepasannya, membawa Andrea bersamanya,
Rasanya luar biasa nikmat, seperti dilemparkan ke dalam sumuryang sangat dalam dan nikmat penuh dengan stimulasi di setiap saraf tubuhnya.Darah Andrea berdesir oleh derasnya aliran kenikmatan yang memenuhi setiappembuluh darahnya, dia mengerang ketika mencapai orgasmenya, mengangkatpinggulnya menerima tubuh Christopher yang menghujamnya sepenuhnya danmerasakan pelepasan lelaki itu yang hangat dan panas jauh di dalam tubuhnya.Christopher rebah di atas Andrea, dengan tetap menahan diri agar tidakmenimpakan berat tubuhnya kepada Andrea, matanya menatap Andrea dalam, merekasaling tersenyum penuh cinta, kemudian Christopher bergumam serak,
“Isteriku, aku akan mencintaimu selamanya. Kehidupan mungkinhanyalah sebuah perjamuan dan kematian adalah hidangan penutupnya, tetapi akuberjanji kepadamu, aku akan terus mencintaimu hingga kita menikmati hidanganpenutup kita.” Sebuah janji yang diwakili oleh sembilan lilin berwarna biruyang menyala redup menerangi ruangan.
Lambang janjicinta Christopher kepada Andrea.
***
[ Kembali ke masa sekarang ]
Andrea membuka matanya dan terkesiap menatap bingung padaruangan di sekelilingnya. Bau obat yang kuat dan seluruh dinding bercat putihmembuatnya tahu dia sedang berada di mana.
Ada infus di lengannya, dan ketika meraba kepalanya, adaperban di sana, terasa sedikit nyeri ketika disentuh. Jantung Andrea bergolakcepat dan air matanya mengalir dengan derasnya.
Dia sudah ingatsemuanya…..
Semuanya dari awal sampai akhir, dari pertemuan pertamanyadengan Christopher sampai perpisahannya akibat kecelakaan itu.Dan kemudianAndrea teringat ekspresi sedih Christopher ketika dia menembaknya. Ekspresinyabegitu terluka meskipun lelaki itu memanggilnya ‘sayang’
Andrea menangis keras-keras penuh penyesalan, menyadari bahwadia telah menembak suaminya sendiri. Menyadari bahwa dia mungkin telah membunuhsuami yang amat sangat dicintainya.
ChristopherAgnelli adalah suaminya, belahan jiwanya yang selama ini terpisah jauh karenakeadaan
Novel Dating With The Dark - Santhy Agatha Chapter 15
Thanks a million and please continue the enjoyable work. 부산오피
ReplyDelete