Sunday, August 16, 2015

Novel Dating With The Dark - Santhy Agatha Chapter 15



“Anda belum boleh berdiri, Tuan.” Richard yang memasukiruangan tempat Christopher dirawat di ruangan ekslusif di pulau dewata itumengernyitkan keningnya dengan cemas, “Jangan memaksakan diri dulu.”
Christopher menghela napas panjang, “Kapan aku diperbolehkankeluar dari sini?” Ini terlalu lama, dia harus merenggut Andrea kembali.Perempuan itu tidak boleh terlalu lama di dekat Eric. Christopher takut segalainformasi yang dilimpahkan Eric kepada Andrea akan membuat perempuan itusemakin jauh darinya. Kadangkala dia merasa cemas dan gusar luar biasa karenaAndrea bahkan tidak bisa mengingatnya, suaminya sendiri.
“Anda harus sehat dulu, Tuan Christopher, ingat, semuarencana ini membutuhkan kesehatan anda. Apalah artinya anda berhasil nantikalau anda sakit.”
Richard ada benarnya juga. Christopher menghela napaspanjang,
“Apakah kau sudah memberi instruksi kepada Katrin?”
Richard menganggukkan kepalanya,
“Saat ini nona Andrea masih berada di rumah sakit. Anda tahuinsiden dengan Sharon melukai kepalanya, membuatnya tidak sadarkan diri. Segerasetelah Andrea sadar, Katrin akan bertindak.”
Christopher mengernyitkan keningnya, menyesal karena Andreaharus menghadapi kengerian itu karena kelakuan Sharon yang tidak diduga.Seharusnya Christopher bisa menduganya dari awal, tatapan memuja Sharonkepadanya hampir seperti obsesi terpendam, dan obsesi yang tak terlampiaskanbisa meledak ketika sudah mencapai titik puncaknya, membuat Sharon melakukanhal-hal yang tak terbayangkan. Christopher tidak mau bersikap kejam, tetapi diatidak bisa menahan rasa leganya karena sekarang Sharon sudah tidak ada lagiuntuk mengganggu Andrea.
“Oke. Kabari aku lagi nanti.” Gumam Christopher, setengahmengusir Richard dari kamarnya. Pelayan tua itu tentu saja sudah mengertiisyarat tuannya, dia setengah membungkukkan badannya dan pamit mengundurkandiri, keluar dari ruangan.
Lama kelamaan, Christopher merasakan nyeri di dadanya, diamelangkah dan kemudian duduk di atas ranjang, benaknya berkelana membayangkanbagaimana Katrin mungkin harus memaksa Andrea atau bahkan menculiknya untukChristopher. Andrea masih belum mengingatnya, lelaki itu bahkan menembaknyauntuk menyelamatkan Eric.
Perasaan cemburu membakarnya mengingat Andrea hampir sajamembuka hatinya untuk Eric. Tetapi untunglah dia bisa menahan diri dan mencobamemaklumi semuanya, mengingat Andrea kehilangan ingatannya dan seluruhkenangannya tentang Christopher.
Tetapi bukankah jika cinta itu ada, maka akan selalu adameskipun ingatan mereka hilang? Christopher telah memegang harapan itu sekianlama, terus menerus percaya bahwa meskipun Andrea tidak bisa mengingatnya,isterinya itu akan bisa mencintainya lagi. Christopher bertekad akan membawaAndrea ke italia, ke rumah mereka tempat mereka menghabiskan masa bulan maduyang indah, sayangnya urusan surat-surat penting menahannya di negara ini,membuat semuanya tertunda sehingga Eric bisa merenggut Andrea kembali.
Eric. Mata Christopher meredup dengan marah, seharusnya Erictahu bahwa Andrea adalah isterinya, dia yakin bahwa atasan Eric pasti sudahmemberitahukan informasi itu kepadanya. Lelaki itu harusnya sadar bahwa tidakada lagi harapan baginya untuk memiliki Andrea. Andrea masih isterinya yangsah, terikat resmi, miliknya seutuhnya.
Dia terkenang akan masa-masa bahagia itu, masa dimana hanyaada dia dan Andrea dan cinta yang luar biasa besar di antara mereka…..
***

[ Satu bulan setelah pernikahan ]

“Indah sekali.” Andrea berseru bahagia melihat pemandangan didepannya, kemudian dia menoleh ke belakang ke arah Christopher yang berdiri dibelakangnya dengan senyum lembutnya. Satu bulan dalam pernikahan mereka gunakanuntuk menjelajah kota Lucca yang begitu indah, penuh dengan peninggalanbersejarah abad pertengahan. Sebenarnya bisa dikatakan Andrea yang menjelajahsementara Christopher yang menemani. Tidak habis terimakasih Andrea ataskesabaran Christopher menemaninya, meskipun Andrea tahu, Christopher mungkinsudah bosan dengan seluruh tempat wisata di kota ini.
Kota Lucca ini memang sangat indah, alun-alun abadpertengahan, gereja kecil, galeri seni dan jalur berbatu berpadu selaras dengankedamaian dan keramahan penduduknya. Setiap pagi, Andrea dan Christopher akanmenentukan mereka akan kemana, mereka telah mengunjungi beberapa gereja yangdibangun di abad pertengahan, dan merupakan tempat bersejarag bergayaarsitektur Italia yang klasik dengan ciri khas koridor di lantai dasar. Salahsatu yang pertama kali mereka kunjungi adalah gereja San Michele dengan Loggia,selain itu Andrea juga telah mengunjungi gereja San Pietro Somaldi, dan tidaklupa gereja San Frediano, atau Duomo yang menjadi rumah bagi patung karyaJacopo della Quercia Tomb of Illaria del Carretto di abad 1410.
Saat ini mereka berdua sedang salah satu sudut terbaik kotaLucca yakni Torre Guinigi di Via Sant'Andrea. Di tempat itu terdapat sebuahmenara abad pertengahan dengan ek suci (hollyoak) kuno di atasnya. Andrea berdiri di atas dan menatap ke bawah, ke arahatap-atap rumah berwarna merah bata yang tampak sangat indah berpadu dari atas,rambutnya berkibar ditiup angin dan senyumnya mengembang cerah di bawah naunganrindangnya pohon ek yang begitu besar.
“Kau senang?” Christopher begitu bahagia bersama Andreaselama sebulan ini. Pernikahan ini benar-benar membawa kepuasan luar dalamuntuknya, Andrea telah mengubah kehidupannya yang kelam dan muram menjadi penuhcahaya. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama seakan tak terpisahkan,Christopher hanya meninggalkan Andrea sebentar untuk mengurus bisnisnya melaluitelepon, untunglah dia memiliki pegawai tingkat tinggi yang bisa diandalkanuntuk mengurus perkebunan anggur dan zaitunnya yang sangat luas. Biasanyasetelah berjalan-jalan, mereka akan pulang dengan tubuh lelah tapi bahagia.
Lalu mereka akan mandi bersama, saling memijat di bawahguyuran air panas yang menyenangkan untuk kemudian bercinta dengan panas dikamar mandi. Malam-malam mereka bersama tidak kalah panasnya, mereka melewatkanhampir setiap malam dengan bercinta, memuaskan gairah yang seakan tidak pernahsurut satu sama lain.
Christopher sangat puas dengan isterinya di atas ranjangsehingga tidak mungkin mampu melirik wanita lain. Begitupun dia menjadi sangatposesif kepada isterinya, melemparkan tatapan membunuh pada lelaki manapun yangberani melemparkan pandangannya kepada isterinya itu.
Mereka berdua baru sampai di rumah menjelang sore hari, danmemulai ritual yang menyenangkan dengan mandi bersama.
Dengan lembut Christopher melepaskan pakaian Andrea, satupersatu menahankan gairahnya, setelah Andrea telanjang bulat, Christophermelepaskan pakaiannya sendiri dan setelah selesai dia mendorong Andrea ke kamarmandi.
Air pancuran yang hangat langsung menyiram tubuh mereka,melemaskan otot-otot mereka yang kaku setelah petulangan seharian mereka yangmenyenangkan.
Christopher mengusapkan sabun cair yang penuh busa kepunggung Andrea, memijitnya lembut, membuat Andrea tersenyum nakal ke arahnya,perempuan itu juga mengusapkan sabun ke dada Christopher yang bidang, merekasaling menyabuni, dalam keheningan yang penuh makna, hanya gemericik air yangmenaungi.
Lalu setelah mereka selesai menyabuni dan membiarkan airmenyapu busa-busa sabun di sekujur tubuh mereka, Christopher yang menahan diriseharian, langsung mengangkat sebelah paha Andrea, membuat perempuan itumembuka diri ke arahnya, di dorongnya tubuh Andrea dengan lembut supayabersandar di marmer hitam kamar mandi, ditopangnya tubuh Andrea, dan kemudiankejantanannya yang sudah begitu keras dan siap, meluncur memasuki tubuh Andrea,
Mereka berdua mengerang bersamaan atas penyatuan tubuh mereka,Christopher menunduk dan mencium leher Andrea yang terdongak ke belakang,tangannya menyangga pinggul Andrea, dan sebelahnya lagi mengangkat tungkaiAndrea, membuatnya semakin leluasa memasukkan diri dan bergerak dalam ritmeteratur yang makin lama makin cepat. Napas mereka terengah, menimbulkan uap didinding kaca pancuran, tubuh mereka bergerak tanpa henti, mengejar gairahmereka yang ingin memuncak.
Sampai akhirnya dengan isyarat tanpa kata, Christophermengajak Andrea mencapai puncak kenikmatan itu, ke dalam penyatuan yang luasbiasa, penyatuan intim seorang suami dengan isterinya.
Napas Andrea terengah dan tubuh isterinya terkulai dalampelukannya. Christopher mengecup puncak kepala Andrea dengan puas dan penuhrasa sayang. Kemudian membiarkan air hangat menyiram tubuh mereka, membersihkansemuanya. Setelah dirasa cukup, Christopher mengangkat tubuh Andrea keluar daripancuran. Dia kemudian menurunkan Andrea dan meraih handuk, lalu menggosoklembut tubuh isterinya untuk mengeringkannya.
Andrea meraih tangan Christopher, dan meletakkannya dipipinya, tatapannya penuh cinta kepada suaminya itu.
“Aku merasa seperti di surga” bisikmya pelan, serak olehcinta.
Christopher mengecup bibir Andrea dengan lembut, lalu memelukisterinya erat-erat.
“Aku juga sayang, aku juga.”
***

Tetapi pada akhirnya tiba saatnya Christopher harusmenghadapinya, keadaan dimana dia harus mengungkapkan kenyataan kepada Andrea.
Suatu malam, setelah percintaan mereka yang hangat dan panas,Andrea bergumam setengah mengantuk.
“Aku ingin  pulang danmenengok ayah.” Andrea bergumam pelan, “Tadi aku menelepon ayah, dan suara ayahtampak lemah. Aku mencemaskan keadaannya.”
Pulang ke rumah hanya akan membahayakan nyawa Andrea, darilaporan Demiris, nyawa ayah Andrea masih terancam, apalagi lelaki itu sudahhampir memenuhi tenggat waktu untuk penyelesaian penelitiaannya. Order yangditetapkan sudah jelas, bahwa Profesor Adam harus dibunuh setelah penelitianitu selesai. Dan ketika “Sang Pembunuh” gagal melaksanakan tugasnya, makadisewa pembunuh lain untuk melakukannya.
Christopher harus menjelaskan semuanya kepada Andrea, supayaperempuan itu mengerti.
Dan malam itu, mengalirlah seluruh kisahnya, dari kisah masakecilnya yang kelam selepas dari panti asuhan, hingga tempaan demi tempaan yangditerimanya, yang membentuknya menjadi pembunuh berdarah dingin, sampai denganpengakuan ayah kandungnya bahwa dia adalah penerus keluarga Agnelli.
Sampai di situ, Christopher menatap Andrea, menantireaksinya, dia akan siap kalau isterinya itu mungkin akan ketakutan kepadanya,atau bahkan membencinya, bagaimanapun juga, tangan Christopher sudah pernahberlumuran darah.
Tetapi nyatanya, Andrea malah memeluknya dan menangis,menyatakan simpati yang amat dalam kenapa Christopher harus mengalami semua kesakitanitu, dan begitu bersyukur karena sekarang bisa menjadi isteri Christopher,seseorang yang mungkin bisa meredakan seluruh kesakitan suaminya. Andreaternyata benar-benar mencintainya, tidak peduli akan masa lalunya yang hitam.
Tetapi kemudian kecemasan Andrea memuncak ketika Christophermenceritakan tentang masalah yang melilit ayahnya, bahwa sekarang nyawa ayahAndrea sedang terancam.
Perempuan itu menangis, merengek, dan begitu bersedih,meminta pulang ke negaranya untuk menengok ayahnya. Semula Christopherbersikeras tidak mengabulkan keinginannya, mengatakan bahwa itu semua bisamembahayakan nyawa Andrea, dan bahwa profesor Adam sendiri yang memintaChristopher membawa Andrea jauh-jauh darinya untuk menyelamatkannya.Christopher tidak mampu mengatakan tentang penyakit kanker yang diidap olehayah Andrea, dia tidak mungkin menambah kecemasan isterinya itu, biarlah nantiprofesor Adam sendiri yang mengatakan kepada Andrea.
Pada akhirnya, Chrstopher menyerah, seorang lelaki yangbegitu mencintai isterinya, hingga tidak mampu menolak keinginan isterinya yangdibarengi dengan kesedihan. Pada akhirnya dia setuju untuk mengantar Andreapulang ke negaranya, dan kemudian, kalau Andrea berhasil membujuk ayahnya,mereka akan membawa profesor Adam ke italia.
Sebuah keputusanpaling buruk yang pernah dibuat oleh Christopher, karena keputusan itumembuatnya kehilangan Andrea….
***

Begitu sampai di rumahnya, Andrea langsung menghamburmemasukinya, mencari ayahnya. Dia menemukan ayahnya sedang menekuri kertas-kertasdi meja kerjanya,
“Ayah!” Andrea berseru, membuat profesor Adam mengangkatkepalanya dan menatap Andrea dengan terkejut. Hal itu wajar karena Christopherdan Andrea tidak memberitahukan kedatangan mereka kepada ayahnya.
“Andrea..” sang ayah bergumam, masih terpana, lelaki tua itulalu menoleh ke arah Christopher yang berdiri di belakang Andrea dan meletakkankoper-koper mereka, “Kenapa kau ada di sini?”
Andrea menatap ayahnya dengan tegas,
“Christopher telah menceritakan kepadaku semuanya, ayah.”Tatapannya menyayangkan, “Kenapa kau tidak menceritakan semuanya kepadaku?Mungkin kita akan bisa mengatasinya bersama, dan jangan pernah ayah berpikiraku akan mau-mau saja meninggalkan ayah menghadapi semuanya di sini. Ayah harusikut denganku ke italia.”
Profesor Adam masih tampak kebingungan, hingga Christopherharus memecahkan suasana.
“Beristirahatlah dulu Andrea, ini sudah larut malam, ayahmupasti juga ingin beristirahat, kita bicarakan semuanya besok ya.”
Andrea tampak ingin membantah, tetapi kemudian dia melirik kearah ayahnya yang tampak begitu pucat dan lebih kurus. Apakah ayahnya sakit?Ataukah ayahnya terlalu banyak pikiran, dengan segala peristiwa yang mengancamnyawanya ini?
“Baiklah, aku akan istirahat dulu.” Andrea tersenyum lembutkepada ayahnya, “Kita bicara lagi besok pagi ya ayah.” Dengan lembut Andreamengecup kedua pipi profesor Adam.
Sepeninggal Andrea, profesor Adam menatap Christopher yangmasih berdiri diam di sana.
“Kenapa kau menceritakan semuanya kepada Andrea?” profesorAdam tampak begitu cemas dan kebingungan.
Christopher menghela napas panjang,
“Puterimu itu begitu keras kepala, memaksa pulang ke siniuntuk menengokmu, aku tidak bisa menyalahkannya karena memang kau adalahayahnya, sudah sewajarnya dia begitu menyayangi dan mencemaskanmu.” MataChristopher menelusuri seluruh penampilan profesor Adam, dan kemudian diateringat akan kata-kata Demiris, matanya meneliti dan menemukan kebenaranpendapat Demiris, Andrea sama sekali tidak mirip dengan ayah kandungnya, tidakada ciri-ciri latin sama sekali di diri profesor Adam, juga pada mendiangisterinya yang foto besarnya terpampang di ruang tamu, “Aku menceritakan semuakepadanya untuk mencegahnya memaksa pulang. Supaya dia tahu bahaya apa yangakan dihadapinya kalau dia pulang ke negara ini. Sayangnya aku salah duga,bukannya menahan diri, Andrea malah semakin memaksa untuk pulang karenamencemaskanmu. Kami akan membawamu ke Italia.” Suara Christopher tajam, tidakterbantahkan.
Profesor Adam tampak lunglai, menatap Christopher dengan sedih,
“Kau tahu itu tidak akan ada gunanya, kondisiku sudah begituparah hingga umurkupun sudah bisa diperkirakan akhirnya, belum lagi aku terikatperjanjian dengan organisasi kejam yang akan membunuhku. Dengan membawaku keitalia, itu berarti akan membawa bahaya kepada kalian karena pembunuh yangdikirimkan oleh organisasi itu akan mengejarku.”
“Setidaknya Andrea akan berbahagia karena bisa merawatmu disaat terakhirnya.” Christopher bergumam tenang, “Dan jangan lupa, aku adalahpembunuh terbaik dari semua pembunuh yang ada, aku tahu semua tekniknya, akubisa melindungimu. Seharusnya kulakukan ini dari awal, sayangnya kemarin akubegitu fokus untuk menikahi Andrea, hingga melupakannya.”
Profesor Adam menghela napas panjang, menyerah ataskekeraskepalaan Christopher,
“Aku lelah, mungkin besok kita bisa bicarakan lagi.”Gumamnya, memijit kepalanya yang mulai terasa nyeri.
Christopher menganggukkan kepalanya lalu mengundurkan diridari ruangan itu tanpa kata.
***

Malam harinya, Christopher demam, dia yang sudahbertahun-tahun tidak pernah sakit parah itu harus tumbang karena demam negaratropis yang aneh.
Tubuhnya panas tinggi dan tenggorokannya terasa sakit, diakesulitan bangun dari tempat tidurnya keesokan harinya.
Mereka sebenarnya telah menyiapkan sembilan lilin biru yangmenyala redup di dalam kamar, untuk mengenang keindahan lamaran yang diberikanoleh Christopher waktu itu, tetapi karena kondisi Christopher kurang baik,mereka tidak bercinta. Semalaman Andrea memeluk Christopher, berusaha meredakansakitnya dengan kasih sayangnya,dinaungi oleh sembilan lilin biru yang menyalaindah, dan mati di pagi hari karena kehabisan sumbunya.
Andrea tampak cemas di pagi harinya ketika Christopher mulaibatuk-batuk, suara batuknya kering dan seakan menyakiti tenggorokannya, diamenyuapi Christopher dengan sup ayam yang dibuatnya sendiri, yang segeraditampik Christopher setelah suapan ke tiga karena perutnya terasa mual.
“Kau harus makan dan meminum obat demammu.” Andrea memaksa,membuat Christopher mengerutkan keningnya, kepalanya terasa berkunang-kunangdan telinganya berdentam-dentam, menambah rasa sakit di sana.
“Aku sudah cukup makan.” Gumamnya keras kepala, dengan suaraserak karena tenggorokannya terasa nyeri digunakan untuk batuk dengan begitukuatnya. “Berikan obatku kepadaku.”
Andrea menurutinya, memberikan segelas air putih dan obatyang segera diminum oleh Christopher. Obat batuk dan demam itu tentu sajamembuat Christopher mengantuk, lelaki itu mengutuki dirinya yang lengah hinggabisa terserang penyakit ini, kemudian mencengkeram lengan Andrea kuat-kuat,
“Aku akan tidur dan beristirahat, dan ketika bangun aku akanbaik-baik saja.” Matanya menatap tajam dan dalam, “Jangan keluar dari rumahsatu langkahpun ketika aku tidur, aku ingin kau selalu berada dalam jangkauankusehingga aku bisa menjagamu.”
Andrea menganggukkan kepalanya, lalu mengecup dahiChristopher yang panas,
“Tenang saja sayang, aku tidak akan kemana-mana.” Diusapnyadahi Christopher dengan lembut sampai lelaki kesayangannya itu akhirnya tertidurpulas dengan napas teratur.
***

Andrea melihat stockobat di kotak obat dan mengernyit, persediaan obat demam di sana sudah habis,sementara Christopher sepertinya masih memerlukan meminum obat dua atau tigakali lagi, demamnya masih tinggi dan suara batuk keringnya masih begitu kuat.
Andrea melihat ayahnya sedang membaca koran di ruang tengahdan memanggilnya,
“Ayah, bisakah kau mengantarkanku ke apotek di perempatansana? Obat untuk Christopher habis, dia tidak mau ke dokter jadi akumemberikannya obat generik yang biasa ada di kotak persediaan kita.”
Profesor Adam menatap Andrea dengan ragu, Dia bisa sajamenyetir mobil dan mengantarkan Andrea ke apotek di depan sana. TetapiChrisrtopher sedang lemah dan sakit, apakah bijaksana membawa Andrea keluar darirumah sekarang?
“Kita seharusnya tidak keluar rumah tanpa Christopher.” Gumamprofesor Adam akhirnya, mengingatkan Andrea pada bahaya yang tengah mengintaimereka.
Sejenak Andrea tampak ragu, tetapi kemudian dia mengambilkeputusan,
“Kita harus membelikan Christopher obat, lagipula apotek ituberada di depan dekat pintu keluar kompleks perumahan kita, kita bisa langsungmembeli obat dan kembali lagi ke rumah, bahkan Christopher mungkin tidak akanmenyadari kalau kita pergi.”
Profesor Adam menatap Andrea dan menyadari kebenarankata-kata puteri semata wayangnya itu, dia mengangkat bahunya dan kemudianmeraih kunci mobilnya,
“Ayo kalau begitu kita segera berangkat sebelum Christopherbangun.”
Mereka mengendarai mobil dengan pelan keluar dari kompleksperumahan, apotek itu sudah ada di depan mata. Sampai kemudian, sebuah trukbesar tiba-tiba saja seperti kehilangan kendali, menerjang ke arah merekaberdua tanpa ampun.
Andrea berteriak, merasakan pedihnya ketika serpihan kacamenerpa kulitnya, dia masih meneriakkan nama ayahnya sampai kemudiankesadarannya tertelan oleh kegelapan yang pekat, menelannya mentah-mentahhingga kemudian dia tidak teringat apa-apa lagi.
Semua orang mengira bahwa ini kecelakaan biasa. Tetapi itubukanlah kecelakaan biasa, kecelakaan ini sudah direncanakan untuk membunuhprofesor Adam dan puterinya, karena satu hari sebelumnya profesor Adam telahmengirimkan berkas seluruh penelitiannya kepada organisasi asing tersebut, dansekaligus menyerahkan nyawanya.
***

Ketika Chistopher terbangun dengan demam yang sudah turun danbatuk yang sudah sedikit ringan, dia menyadari bahwa tidak ada orang di rumah,dia langsung merasakan firasat buruk yang melingkupinya. Dihubunginya beberapakoneksinya di negara ini, yah, Christopher telah menyiapkan diri, dia mempunyaibeberapa koneksi yang berguna, yang tersebar di seluruh penjuru kota ini.Seketika itu juga dia mendapatkan kabar tentang kecelakaan itu.
Christopher langsung menuju rumah sakit seperti orang gila.Benaknya meneriakkan nama isterinya, mencemaskan isterinya.
Kalau sampaiterjadi sesuatu kepada isterinya, Christopher akan memilih untuk mati saja!
***

Ketika sampai di rumah sakit, Christopher mendapati Andreaterbaring koma dengan luka di seluruh tubuhnya, luka yang paling parah ada dikepalanya, dan profesor Adam tewas seketika dalam kecelakaan itu.
Christopher memandang dengan geram tubuh Andrea yangterbaring lunglai, marah luar biasa kepada pembunuh yang dikirimkan olehorganisasi itu. Benaknya membara, berani-beraninya mereka menyentuh isterinya!
Mereka akan segeramengetahui bahwa “Sang Pembunuh” sedang sangat marah!
Setelah mengecup jemari Andrea, Christopher berkonsultasipada dokter yang menyatakan bahwa kondisi Andrea sudah stabil dan perempuan itupada akhirnya akan terbangun dari komanya. Christopher kemudian meneleponRichard dan Demiris untuk mencarikan informasi tentang pembunuh yang disewauntuk melenyapkan profesor Adam, setelah mendapatkan informasi yang cukup, diamenghubungi kepala agen pemerintah yang khusus menangani hubungan luar negeri.
Christopher harus menyelesaikan semua, demi keamanan Andrea.Organisasi itu tidak akan berhenti karena mereka mungkin menduga bahwa Andreamengetahui tentang penelitian ayahnya. Christopher bisa saja mengamankan Andreadi italia, tetapi sekarang ini, ketika kondisi Andrea masih tidak memungkinkan,Christopher harus menghentikan semua ancaman yang mungkin akan menyerangisterinya. Dia sendiri yang akan masuk ke organisasi itu dan mengancam merekakalau sampai berani menyentuh isterinya lagi. Dan tentu saja, dia akanmenghabisi pembunuh manapun yang sudah membuat isterinya terbaring koma taksadarkan diri seperti ini.
“Aku tahu kau juga mengincar profesor Adam.” Christopherbergumam pelan, “Dan saat ini agen-agenmu sedang berkeliaran di seluruh penjururumah sakit, menunggu Andrea sadarkan diri.”
Kepala agen itu terdiam, tahu bahwa dia sedang berbicaradengan “Sang Pembunuh” yang sangat berbahaya, dia memutuskan hanya akanberbicara sesedikit mungkin untuk menjaga dirinya.
“Aku akan membunuh mereka semua yang terlibat dengankecelakaan yang dialami isteriku, tanpa tersisa.” Suara Christopher begitudingin dan kejam, membuat sang kepala agen merasakan bulu kuduknya meremang.
“Kau ingin aku melakukan apa?” akhirnya Kepala agen ituberani berkata-kata.
“Aku ingin kau menjaga isteriku, aku tahu kau mempunyai agenterbaik untuk menjaganya. Dan dia adalah puteri dari profesor Adam, orang yangaku tahu telah banyak berjasa atas penelitiaannya untuk menjaga pertahanan dankeamanan negara ini. Andrea adalah isteriku, aku akan pergi meninggalkannyauntuk membalaskan atas apa yang berani-beraninya mereka lakukan pada Andrea,setelah itu aku akan kembali untuk mengambil Andrea.”
Lalu telepon ditutup, membuat Kepala Agen itu terngangamengetahui informasi bahwa Andrea adalah isteri dari “Sang Pembunuh.”
Setelah telepon itu, Kepala agen langsung menyuruh anakbuahnya menyebar, mencari informasi tentang lelaki asing yang dinikahi olehanak profesor Adam itu. Tetapi rupanya “Sang Pembunuh” sangat pandai menyamar.Dia pasti menggunakan nama lain dan berhasil menghindari seluruh kameraintelejen karena identitasnya sangat sulit terungkapkan. Pernikahan itupunentah kapan terjadinya, pasti dilakukan dengan diam-diam. Kepala agen itumenyesal telah mengendorkan pengawasan terhadap profesor Adam selama beberapabulan terakhir ini karena mereka menganggap tidak ada bukti yang mengarahkankegiatan profesor Adam yang membahayakan negara ini. Mungkin selama jedakosongnya pengawasan mereka itulah, “Sang Pembunuh” masuk ke dalam kehidupanprofesor Adam dan puterinya.
Sayangnya, kepala agen itu kemudian mengambil keputusan yangmelawan Christopher, segera setelah mengetahui kondisi aman, dia menyuruhseluruh Agennya untuk memindahkan Andrea ke tempat tersembunyi dalam pengawasandi program perlindungan saksi. Andrea adalah orang terdekat ayahnya, dankecemasan kepala Agen itu semakin besar ketika Andrea sadarkan diri danternyata mengidap amnesia.
Mungkin saja Andrea menyimpan rahasia besar tentangpenelitian ayahnya yang bisa membahayakan keamanan negara ini, dan sampaiingatan Andrea kembali serta mereka bisa memastikan bahwa Andrea tidakmenyimpan informasi penting apapun, mereka harus bisa menjaga Andrea di bawahpengawasan mereka dan menjauhkannya dari “Sang Pembunuh”. Lelaki yang mengakusebagai suami Andrea itu memiliki reputasi yang sangat berbahaya, jika Andreasampai jatuh ketangannya dengan membahwa rahasia penting yang berhubungandengan penelitian ayahnya, bisa-bisa hal itu akan mengancam keamanan negara mereka!
Selain itu sang Kepala Agen tiba-tiba saja ingin menangkapdan mengetahui identitas “Sang Pembunuh”, kalau benar lelaki itu inginmenjemput Andrea kembali, maka makin besar kesempatannya untuk menangkap lelakiyang sangat ditakuti di dunia gelap itu. Kalau kepala agen dan anak buahnyabisa menangkapnya, bisa dibayangkan betapa besar prestasi mereka di duniainternasional. Tentu saja mereka kesulitan karena mereka tidak tahu seperti apasang pembunuh itu, dan darimana asalnya, mereka tidak punya benang merahapapun, selain bahwa “Sang Pembunuh” dan Andrea terikat sebagai suami isteri,karena itulah Andrea akan dijadikan umpan, untuk menangkap dan memancing “SangPembunuh” yang sangat terkenal itu.
Maka diperintahkanlah agen-agen khususnya untuk terus mengawasiAndrea, Andrea mengalami hilang ingatan sebagian, dimana dia hanya kehilanganingatan selama kira-kita setahun sebelum kecelakaan, selebihnya ingatannyabaik-baik saja, perempuan itu bisa mengingat masa kecilnya, seluruhpengalamannya, tetapi ketika diminta mengingat tentang masa-masa setahunsebelum kecelakaan, Andrea mengalami pusing di kepalanya akibat trauma,kemudian dicekam oleh serangan panik dan teror yang menyengat, membuatnya harusditerapi oleh psikiater. Kondisi Andrea yang lupa ingatan memudahkan merekauntuk mengawasi Andrea tanpa disadari olehnya, sehingga lebih mudah untukmembangun cerita baru baginya, semua disiapkan untuknya dari rumah barunya, dankehidupannya yang baru.
Yang perlu dilakukan oleh semua agen itu adalah menjaga Andreauntuk tetap dalam pengawasan mereka, dan kemudian ketika “Sang Pembunuh”datang, mereka harus menggagalkan dia mengambil Andrea dan menangkapnya.
Semua terasa begitu mudah. Kepala Agen itupun menugaskanEric, anak buahnya yang paling kompeten untuk menjadi kepala team bagi misi mereka ini.
***

Christopher kembali dari luar negeri, setelah membalaskandendamnya dengan mengabisi setiap orang yang terlibat dalam perintah untukmelukai Andrea, serta memberikan peringatan yang luar biasa menakutkan kepadaorganisasi asing itu untuk tidak main-main dengan “Sang Pembunuh”.
Tetapi dia sudah menyadari bahwa dia berada dalam jebakandengan Andrea sebagai umpannya. Hal itu membuatnya waspada dan tetapbersembunyi, sambil mencari informasi.
Dari salah satu anak buahnya yang disusupkan di agenpemerintah itu, Christopher mengetahui bahwa dia sudah diincar untuk ditangkapketika dia menjemput Andrea nanti, bahwa isterinya itu mengalami hilang ingatandan melupakannya.
Christopher memutuskan menahan diri pelan-pelan danmengumpulkan kekuatan dia melatih pengawal-pengawalnya yang setia dengankemampuan penyamaran dan bela diri yang mematikan untuk menjaganya, sebagaianmenerima tugas untuk menyusup dan mengawasi Andrea.
Christopher harus mengambil kembali Andrea, bagaimanapuncaranya. Semua rencana sudah disusun rapi, tinggal menunggu waktu yang tepatsampai dia bisa mengambil isterinya lagi.
***

[ Kembali ke masa sekarang ]

Eric menggebrak meja dengan marah, sedikit mengernyit karenaluka tusukan dipunggungnya yang sekarang dibalut perban terasa nyeri. Luka itu,meskipun berdarah banyak ternyata tidak parah, mungkin karena tenaga Sharonsebagai perempuan kurang kuat, membuatnya tidak bisa menusukkan pisau itudengan dalam sampai menyentuh organ vital Eric.
“Apa maksudmu dengan melepaskan Andrea?” matanya membaramenatap ke arah atasannya, sang kepala agen.
Atasan Eric mengangkat bahunya, “Ingatannya sudah kembaliEric, dokter kita sudah memeriksanya dengan teliti, semua tes sudah dilakukan,ternyata Andrea sama sekali tidak tahu menahu tentang penelitian yang dilakukanayahnya. Dia aman untuk dilepas, dan tidak akan membahayakan keamanan negarakita.”
“Jadi kita akan melepasnya begitu saja? Seluruh usaha kitauntuk menjaga Andrea selama ini sia-sia saja?”
Atasan Eric menatap Eric dengan tajam,
“Aku mencemaskanmu, Eric, kau tampaknya terlalu tenggelamdalam misi ini hingga mempengaruhi emosimu. Aku sudah memberikan berkas-berkasitu padamu, kau ingat? Catatan pribadi profesor Adam yang kita sita, yang menyatakanbahwa Andrea adalah isteri dari “Sang Pembunuh, waktu itu aku berharap denganmelihat berkas-berkas itu kau bisa membunuh perasaanmu yang mulai tumbuhterhadap Andrea dan menjalankan tugasmu dengan profesiaonal tetapi rupanya kaumalahan terlibat makin dalam.”
Atasan Eric menghela napas panjang lalu melanjutkankalimatnya, “Aku tahu semua ini terjadi karena kesalahanku, terlalu ambisiusingin menangkap “Sang Pembunuh”, pada akhirnya aku sadar, dia hanya seoranglelaki yang menginginkan isterinya kembali. Toh sekarang kita sudah tahu bahwaAndrea sama sekali tidak tahu tentang penelitian yang dilakukan ayahnya, negarakita sudah aman, rahasia tetap tersimpan rapi. Kita tidak berhak memisahkan duaorang yang saling mencintai. Lagipula “Sang Pembunuh” tampaknya sudahmeninggalkan dunia gelapnya sejak lama. Dia tidak berhubungan dengan pertahanandan keamanan negara kita, dia bukan ancaman buat kita. Aku sudah melepaskanambisi pribadiku untuk memperoleh pujian dari dunia internasional denganmenangkapnya dan membuka identitasnya. Kuharap kau melakukan hal yang samadenganku Eric, melepaskan Andrea dan membiarkannya pulang kepada suaminya.”
Wajah Eric pucat pasi mendengarkan kata-kata atasannya itu.Dia bisa memahami apa yang ingin disampaikan atasannya itu kepadanya, tetapibenaknya masih tidak bisa menerimanya. Andrea pernah begitu dekat dengannya,mereka pernah bersama dan menumbuhkan rasa. Diatidak bisa melepaskan Andrea begitu saja!
Apalagi membiarkan Andrea kembali ke tangan pembunuh kejamdengan ekspresi gelap dan dingin yang mungkin sekarang sudah mati tertembakoleh Andrea itu!
***

Andrea tidak mungkin pergi begitu saja, dia dijaga ketat olehdua agen yang ada di depan pintu kamar ruangannya di rumah sakit ini. Dia haruspergi dari rumah sakit ini… dia harus mencari tahu tentang Christopher… ohapakah dia membunuh Christopher? Apakah mungkin Christopher masih bisadiselamatkan?
Andrea menangis setiap saat ketika mengingat Christopher,suaminya, pujaan hatinya. Bagaimana perasaan Christopher waktu itu ketikaberbicara dengan Andrea dan bahkan Andrea tidak mengingatnya sama sekali?Andrea pasti telah sangat menyakiti hati Christopher.
Dan kemudian yang paling parah, dia menembak Christopheruntuk menyelamatkan lelaki lain. Perbuatannya tidak dapat dimaafkan.Christopher pantas membencinya untuk semua hal ini. Tetapi masihkah diamempunyai kesempatan untuk meminta maaf kepada Christopher? Tuhan… betapaAndrea berharap dia masih punya kesempatan.
Tak berapa lama kemudian, Eric memasuki ruangan itu, menatapAndrea dengan tatapan nanar. Lelaki itu agak tertatih-tatih dan Andrea melihatperban di balik kemejanya yang terbuka, perban itu membungkus punggung sampaike bahunya, itu bekas luka tusukan Sharon kepadanya. Andrea memejamkan matanya,mengingat Sharon, salah satu agen itu telah memberitahunya bahwa Sharon tewastertembak….. Sharon sahabatnya…. Dengan sikap yang sangat bertolak belakangkemarin. Andrea masih belum mampu menerima kenyataan akan diri Sharon yangsebenarnya. Benarkah dia anak buah Christopher? Benarkah dia menyimpan cintaterpendam yang begitu dalam kepada Christopher?
“Bolehkah aku pergi?” Andrea bertanya dengan penuh harap,memohon kebaikan hati Eric,
“Kau akan pergi kemana? Menemui orang jahat itu? Apakah kaupikir dia masih hidup setelah kau menembaknya” tanya Eric dengan dingin.
Mata Andrea langsung menyala, marah atas kata-kata kejam yangdigunakan Eric untuk suaminya,
“Dia bukan orang jahat! Dia suamiku! Dan dalam hatiku akuyakin dia belum mati”
“Dia adalah “Sang Pembunuh” yang sangat kejam, dan kalaupundia belum mati, aku akan menangkapnya. Kau adalah orang yang mengetahuiidentitas aslinya, aku akan membuatmu bicara, lalu aku akan menangkap “SangPembunuh.”, desis Eric dengan marah, diluapi oleh perasaan cemburu melihatAndrea, perempuan yang dicintainya begitu membela lelaki lain.
“Aku tidak akan bicara Eric, kau boleh melangkahi mayatkudulu.” Andrea setengah menggeram, menatap Eric dengan marah.
Eric mendengus kesal, lalu membalikkan tubuhnya,
“Kita lihat saja nanti.” Gumamnya gusar, menatap Andrea kejam“Dan jangan harap kau bisa melarikan diri dari sini, kau dikawal ketat,kalaupun orang jahat itu berusaha mengambilmu dari sini, aku akan memastikandia ditembak ditempat oleh agen-agenku.” Setelah melemparkan ancaman itu, Eric keluardan membanting pintu, meninggalkan Andrea yang terperangah akan sikap kejamEric, dan kemudian menangis.
Tangisan putus asadari seorang perempuan yang dipisahkan dari belahan jiwanya.




Novel Dating With The Dark - Santhy Agatha Chapter 16



Novel Dating With The Dark - Santhy Agatha Chapter 16

1 comment:

  1. Just want to say your article is as astounding. The clearness in your post
    is simply excellent and i can assume you’re an expert on this subject.
    Fine with your permission let me to grab your feed to keep up to date with forthcoming post. 대구오피


    ReplyDelete