Sunday, November 8, 2015

PEMBUNUH CAHAYA - SANTHY AGATHA - BAB 5


Cinta  seorang  ana yang tidak terbalas,  biasanya lebih  menghancurkan  dari cinta kekasih  yang tak  berbalas.


5


Ingatan Leo melayang kepada kenangannya di masa lalu. Hampir tujuh tahun yang lalu, ketika itu usianya baru dua puluh lima tahun, begitu juga dengan Leanna.
Leanna adalah adik kembarnya, mereka bukan kembar identik, karena itulah mereka berbeda jenis kelamin, dan tidak begitu  mirip.  Tetapi mereka sama-sama menerima anugerah dari  kelebihan  fisik  kedua  orang  tua  mereka.  Leo  sangat tampan, dan Leanna begitu cantiknya.
Leo tentu saja sangat menyayangi adiknya, adiknya adalasatu-satunya di  keluarganya yang  sangat dia  sayangi. Sedangkan kedua orang tuanya... bisa dikatakan bahwa hubungan kedua orangtuanya sudah hancur sejak lama, mereka mempertahankan pernikahan hanya demi status di depan orang-orang.
Ibunya sangat sibuk dengan berbagai macam urusannya sebagai istri seorang pejabat kaya. Ayahnya apalagi, lelaki itu memang selalu pulang ke rumah setiap hari, tetapi hampir tidak pernah dekat dengan istri dan anak-anaknya, seperti ada pembatas yang menghalangi cintanya kepada anak-anaknya.
Leo seorang lelaki dan dia tegar, dia sudah terbiasa menghadapi sikap ayahnya yang dingin dan kaku. Sejak kecil dia tidak pernah menerima kasih sayang ayahnya sedikitpun. PernaLeo  di  waktu  kecil  ketika  usianya baru  tujuh  tahun, berlari gembira, menghampiri ayahnya yang sedang bercakap- cakap dengan rekan sesama pejabatnya, ingin menunjukkan bahwa nilai rapornya bagus, ingin membanggakan diri kepada ayahnya.
Tetapi yang terjadi kemudian sungguh menyakitkan bagi anak sekecil dirinya. Ayahnya mengusirnya pergi dengan kasar


mengatakan  bahwa  Leo  mengganggunya.  Sejak  saat  itu  Leo kecil menyadari bahwa tidak ada sedikitpun cinta dari ayahnya kepadanya. Sejak  saat  itu  juga,  Leo  memutuskan tidaakan mengemis cinta dari ayahnya.
Tetapi Leanna berbeda, perempuan itu sangat memuja ayahnya. Sejak kecil dia selalu berusaha menarik perhatian ayahnya meskipun tanpa hasil. Sang ayah tidak pernah peduli kepadanya, seberapa keraspun Leanna mencoba. Cinta seorang anak yang tidak berbalas ternyata menyakitkan bagi Leanna. Dia kemudian menggunakan cara lain untuk menarik perhatian dan kasih sayang ayahnya. Leanna melarikan diri ke dalam pergaulan yang merusak, penuh dengan kebebasan dan obat- obatan terlarang. Dari usaha coba-cobanya untuk mencari perhatian, Leanna pada akhirnya terjerumus, dia tidak bisa melepaskan diri dari obat-obatan. Sampai puncaknya Leanna hamil dan bahkan tidak bisa  menyebutkan siapa nama ayah dari anak yang dikandungnya.
Dan  bahkan setelaLeanna seperti itupun, sang  ayah hanya mengangkat sebelah alis. Dia memberi setumpuk beban kepada Leanna agar menggugurkan kandungannya, menghina Leanna yang tidak bisa menjaga diri, lalu sibuk kembali dengan kesibukan bisnis dan jabatannya.
Lain dengan Leo, dia   marah luar biasa kepada Leanna, dia berteriak kepada Leanna malam itu bahwa usaha Leanna, apapun itu, untuk mencari perhatian sang ayah tidak akan membuahkan hasil. Ayahnya tidak mencintai mereka. Bahkan kalau mereka matipun, mungkin ayahnya tidak akan peduli.
Kata-kata Leo bagai bumerang, tanpa sadar kemarahannya   karena   emosi   da sedih   meliha keadaan adiknya ditelan mentah-mentah oleh Leanna. Leanna sudah putus asa, hancur dan lelah. Dia kemudian berpikir bahwa satu- satunya cara  agar  sang  ayah  memperhatikan mereka adalah dengan kematian.
Malam itu juga, Leanna terjun dari balkon kamarnya, menghempaskan diri ke bawah, dalam kondisi hamil.
Leo masih ingat malam itu, ketika dia sedang berjalan ke depan, kemudian tubuh Leanna jatuh di hadapannya. Ayahnya sedang di kantor seperti biasa, dan ibunya sedang liburan ke luar negeri.
Tubuh Leanna jatuh di hadapannya, terbanting begitu saja dan berlumuran darah. Darah yang sangat banyak.
Leo  berlari,  berteriak-teriak begitupun  dengan  semua pelayan, meskipun semuanya sudah terlambat. Leana sudah sekarat di sana.
Untunglah ambulance datang dengan cepat, mereka bisa menyelamatkan Leanna, tetapi tidak dengan bayinya, Leanna keguguran dan kehilangan anaknya. Dan benturan keras di kepalanya itu merusak otaknya, membuatnya kehilangan pengelihatannya  dan  juga  membuat  kakinya  lumpuh selamanya.
Leanna yang ceria, penuh senyum dan manja kepadanya telah tiada. Berganti dengan sosok tubuh adiknya yang kosong dan hampa, yang kadang mengamuk tanpa arah, dan kemudian menangis histeris tanpa diduga.
Leo telah kehilangan adiknya, adik perempuan yang sangat disayanginya. Mereka telah bersama-sama dalam rahim ibunya dan kemudian dilahirkan bersusulan untuk kemudian saling bergantung satu sama lain dengan penuh kasih sayang.
Semua itu dihancurkan oleh sikap ayahnya, yang tidak mempedulikaLeanna.  Leanna  mencintai  dan  memuja ayahnya, haus akan kasih sayangnya. Tetapi dia tidak bisa mendapatkannya.
Dan yang lebih menghancurkan bagi Leo, sang ayah bahkan tidak menunjukkan ekspresi dan rasa bersalah atas peristiwa yang menimpa Leanna. Bahkan tidak ada simpati sedikitpun, padahal Leanna adalah darah dagingnya, anaknya sendiri.
Lalu suatu malam, ketika Leo membereskan barang- barang Leanna, dia menemukan sebuah kotak yang disembunyikan di laci paling ujung miliknya.
Leo membukanya dan tertegun. Itu foto-foto seorang perempuan,    perempuan    muda    yang    cantik,    yang    tidak dikenalnya. Dan juga beberapa berkas tentang perempuan itu, alamat, dan keterangan sekolah perempuan itu.
Leo menelusuri jejak itu diam-diam, mencari tahu keberadaan perempuan di foto itu, dia kemudian menemukan bahwa Leanna telah menyewa seorang penyelidik untuk memberinya foto-foto itu, Leo menemui penyelidik sewaan itu, meminta keterangan. Penyelidik itu kemudian menceritakan semua kepadanya.
Penyelidikan yang saya lakukan mengungkapkan segalanya, ayah anda mempunyai seorang kekasih di masa kuliahnya. Seorang perempuan bernama Sarah. Tetapi karena Sarah berasal dari keluarga miskin, kedua orangtua ayah anda, kakek dan nenek anda, memisahkan mereka. Ayah anda kemudian menikah  dengan  mama  anda,  seorang  perempuan dari keluarga kaya yang sederajat.” Penyelidik itu melemparkan tatapan penuh spekulasi mencoba membaca reaksi Leo, tetapi wajah Leo tetap tanpa ekspresi, Tetapi rupanya entah kenapa beberapa tahun setelah anda dan Nona Leanna lahir, ayah anda bertemu lagi  dengan Sarah, mereka berdua sempat menjalin hubungan lagi begitu lama.”
Karena itulah ayahnya sama sekali tidak memberikan perhatian kepada mereka di masa mereka kecil. Leo langsung mengambil kesimpulan, rupanya ayahnya terlalu sibuk mengurusi kekasihnya.
Tetapi kemudian Sarah mengandung, dan dia meninggalkan ayah anda.” Lanjut sang penyelidik, Sarah mengatakan bahwa ayah anda sudah berkeluarga dan memiliki anak dan meminta ayah anda kembali kepada keluarganya. Dan kemudian saya tidak tahu perinciannya, yang pasti Sarah kemudian  menikahi  seorang  lelaki  sederhana  dan membesarkaanaknya  bersama  lelaki  itu.  Sepertinya  Sarah bisa memulai lembaran hidup baru yang tenang dan bahagia.” Penyelidik itu lalu mengeluarkan beberapa berkas dan meletakkan di mejanya, di sana ada beberapa foto anak perempuan  yang  sama,  yang  disimpan  di  kotak  di  lemari Leanna, Tetapi tidak demikian dengan ayah anda, beliau tidak bisa   lepa dar masa   lalu beliau   selal mengawasi  anak perempuan  ini,  yang  dia   yakini  adalah  anak  kandungnya. Hampir seluruh perhatian ayah anda tercurah kepada anak ini, namanya Saira. Dan yang membuat ayah anda yakin bahwa itu adalah anak kandungnya karena nama Saira merupakan gabungan dari  nama Sarah dan nama ayah anda. Sepertinya ayah anda menyewa seseorang seperti saya untuk selalu memberikalaporan  tentang  Nona  Saira  kepadanya.” Penyelidik itu lalu memajukan tubuhnya, Suatu hari ayah anda sepertinya ceroboh, meletakkan berkas-berkas tentang Saira di mejanya. Dan Nona Leanna menemukannya, lalu penasaran.”
Dan kemudian Leanna menyewamu?
Ya.  Nona  Leanna  menyewa saya  untuk mencari tahu siapa perempuan di foto ini. Saya melakukan penyelidikan sesuai tugas saya dan kemudian memaparkan seluruhnya kepada Nona Leanna.”
“Kapan itu terjadi?”
Hmm...” penyelidik itu mengingat-ingat, Sepertinya hampir tiga tahun yang lalu, mungkin di bulan Maret.”
Dibulan itulah Leanna mulai melarikan diri dengan memakai obat-obatan terlarang, dia tampak begitu tersiksa dan pedih. Leo akhirnya bisa menemukan akar permasalahannya, pasti sangat menyakitkan ketika mengetahui bahwa sang ayah yang  sangat  dipujanya,  yang  sangat  dirindukakasih sayangnya, ternyata mencurahkan cinta dankasih sayangnya kepada anak perempuan lain.
Apakah menurutmu anak perempuan bernama Saira ini adalah adikku? Leo langsung mempertanyakan kenyataan itu, berarti mereka memiliki adik bukan? Hasil dari hubungan ayahnya dengan Sarah?
“Bukan.” Sang pengacara menggelengkan kepalanya dengan tegas.
“Bukan?” Leo mengernyit, “Bukankah kau bilang anak itu hasil hubungan ayahku dengan Sarah, dan kau bilang dia anak kandung dari ayahku? Jadi sudah pasti kami bersaudara, bukan?”
Bukan. Penyelidik itu mengulangi lagi ucapannya, lalu menghela napas panjang, Penyelidikan saya menemukan sesuatu yang jauh lebih rahasia. Ketika menelusuri hubungan ayah anda dengan Sarah, saya menemukan bahwa jauh bertahun-tahun lalu, ayah anda pernah melakukan tes DNA di rumah sakit, dan ternyata tidak cocok.”
Jadi Saira ini bukan anak kandung ayahku? Leo mendengus mulai kesal, jadi ayahnya telah mencurahkan cintanya kepada anak yang bukan anak kandungnya sampai- sampai mengabaikan anak kandungnya sendiri?
Penyelidik itu menggeleng lagi, membuat Leo semakin bingung, kemudian berkata.
Tes DNA yang dilakukan ayah anda, bukan untuk mendeteksi DNA Saira dibandingkan dengan DNA ayah anda. Tes  itu  untuk  membandingkan DNA  anda  berduaanda  dan Nona Leanna dengan darah ayah anda.... hasil tes DNA itu sudah diulang sampai tiga kali, dan hasilnya tidak cocok.” Penyelidik itu menatapnya dengan prihatin, Anda dan Nona Leanna entah bagaimana, bukanlah anak kandung ayah anda.”
Leo membeku meskipun seluruh dirinya bagaikan tersambar petir. Mereka bukan anak kandung ayahnya? Bagaimana bisa? Apakah mamanya berselingkuh dengan lelaki lain?
Tetapi hasil penyelidikan itu memberikan jawaban kepada Leo, kenapa ayahnya tampak tidak peduli kepada mereka, kenapa ayahnya tidak punya cinta sedikitpun kepada mereka. Ternyata karena ini, karena mereka bukan anak kandung ayahnya, dan karena mereka entah kenapa mungkin seperti  perlambang pengkhianatan bagi  ayahnya, pengkhianatan isterinya yang tidak dicintainya.
Kalau  begitu  tentu  saja  wajar  bagi  ayahnya kalau  dia mencurahkan  seluruh  perhatiannya  bagi  Saira,  anak perempuan itu, darah dagingnya, anak kandungnya dari perempuan yang Leo yakin sangat dicintainya.
“Apakah kau juga mengatakan ini kepada Leanna?”


Penyelidik itu menatap Leo dengan penuh penyesalan, “Tentu saja. Sekali lagi, saya hanya melakukan apa yang sudah menjadi tugas saya.”
***
Pantas saja Leanna hancur lebur karenanya, dia sudah kehilangan harapan untuk mendapatkan cinta ayahnya dengan kenyataan itu. Pasti sangat menyakitkan bagi Leanna melihat dan mengetahui bahwa ayahnya begitu memperhatikan Saira dengan kasih sayang yang tidak pernah diberikannya kepada Leanna.
Bahkan sampai Leanna terjun  dalam usahanya bunuh diri  untuk  kemudian  merusak  dirinya  sendiripun,  ayahnya tetap tidak peduli.
Leo mengernyitkan keningnya dengan sedih. Oh Astaga, kasihan Leanna, dia menyimpan semua itu sendiri, tidak membaginya dengan Leo. Dan Leo terlalu sibuk dengan dirinya sendiri  untuk  memperhatikan perubahan  sikap  Leanna. Padahal seharusnya dia tahu, dari sikap Leanna yang murung dan depresi, dari tubuhnya yang semakin kurus, dari semuanya.... seharusnya Leo tahu.
Leo  merasa  malu  kepada  dirinya  sendiri,  dia mengatakan bahwa dia mencintai adiknya. Tetapi dia bahkan tidak punya waktu untuk memperhatikan kesedihan adiknya.
Malam itu setelah menerima semua informasi itu, Leo berlutut di depan kursi roda adiknya, yang sekarang tatapan matanya kosong dan tanpa  ekspresi. Hati  Lehancur ketika melihat kondisi adiknya ketika akhirnya diperbolehkan pulang darrumah sakit, buta, lumpuh dengan kondisi mental  yang terganggu. Dan sekarang hati Leo bahkan lebih hancur lagi ketika menerima semua informasi itu, membayangkan kesedihan yang dipendam Leanna selama ini. Hingga akhirnya kepedihan itu mencapai batasnya dan sudah terlambat bagi Leo untuk menyelamatkan Leanna.
Malam itulah Leo menangis sambil merebahkan kepalanya di pangkuan adiknya, meminta maaf dan bersumpah akan melakukan apapun untuk menebus kegagalannya sebagai seorang kakak.
Semua ini sedikit banyak adalah kesalahannya, tanggung jawabnya. Leo lalu memutuskan untuk tidak mempedulikan ayahnya  lagi,  tidak  mempedulikan  semua  hal  yang berhubungan  dengan  Saira  ataupun  perempuan     bernama Sarah itu.
Dia memfokuskan dirinya untuk merawat Leanna. Saat itu bisnis yang dibangun oleh Leo semakin maju dan berkembang pesat.  Leo  membeli sebuarumah  di  pinggiran kota, dan meninggalkan rumah kedua orangtuanya, lalu tinggal bersama Leanna di sana.
Sampai kemudian suatu malam, lebih enam bulan yang lalu Leo dan perawat Leanna lengah. Leanna tengah mengamuk dan kemudian menangis menjerit-jerit, memecahkan kaca jendela, dan kemudian tanpa di sangka mengambil kaca itu dan menggoreskannya ke nadinya.
Semua berlangsung begitu cepat, mimpi buruk Leo seakan terulang kembali. Darah ada di mana-mana, membasahi tangan dan pakaiannya ketika dia menangis, memanggil- manggil Leanna agar tetap sadar dan bertahan, dan menunggu ambulance datang.
Pada akhirnya Leana kembali berhasil diselamatkan. Leo masih ingat sesaat sebelum kehilangan kesadarannya, Leanna memanggil-manggil ayahnya, dengan penuh kesedihan.
Leo lalu berdiri di tepi ranjang rumah sakit dan menatap Leanna yang terbaring, lemah, dan rapuh, dengan perban tebal membalut pergelangan tangannya.
Hati Leo mencelos melihat keadaan adiknya. Kemudian dengan menegarkan hati, dimemutuskan untuk membuang harga dirinya, dan menemui ayahnya, mengemis perhatian ayahnya agar mau sekali saja menemui Leanna. Setidaknya menggenggam tangannya dan memberikan secercah kasih sayang yang sangat didambakan oleh Leanna.
Yang  didapatkannya  kemudian  hanyalah  sikap  dingin dan  tidak  peduli.  Bahkan  ayahnya  menghina  bahwa  Leanna tidak akan menyadari perbedaan apakah ayahnya atau orang lain yang memegang tangannya.
Dengan sakit hati, Leo pergi dari rumah itu, lalu tanpa sengaja dia menemukan ayahnya datang ke rumah sakit. Bukan untuk mengunjungi Leanna, tetapi untuk mendatangi seorang perempuan yang dirawat di rumah sakit yang sama.
Leo mengawasi ketika ayahnya mengintip secara sembunyi-sembunyi perempuan yang dirawat itu, tetapi tidak berani menjenguknya secara langsung. Ketika kemudian ayahnya  pulang,  Leo  mengintip  dan  melihat  Saira  di  sana, sedang menunggui perempuan setengah baya yang tampak lemah, terbaring di atas ranjang rumah sakit itu.
Seketika itu juga hati Leo dibakar oleh panasnya amarah. Ayahnya menolak datang ke rumah sakit untuk menengok Leanna dan malahan datang hanya untuk mengintip secara sembunyi-sembunyi Sarah dan anak perempuannya.
Sehari kemudian, Sarah, ibu dari Saira meninggal dunia. Leo mengawasi dengan diam-diam rumah Sarah, dan seperti dugaannya, menemukan ayahnya juga ada di sana, mengawasi diam-diam.
Di  pemakaman  yang  sederhana  itu,  dari  mobil sewaannya agar tidak dikenali ayahnya, Leo melihat ayahnya menyamar sebagai pelayat. Dan dibalik kaca  mata hitamnya, ayahnya menangis... penuh air mata kesedihan yang tidak bisa ditahannya.
Rasanya bagaikan sembilu menusuk jantungnya, perihnya tidak terkira. Ketika Leanna meregang nyawa, bunuh diri untuk meminta perhatian ayahnya, tidak ada air mata yang tertumpah dari ayahnya. Mereka memang bukan anak kandung ayahnya, tetapi mereka, terutama Leanna hanyalah seorang anak yang tidak tahu apa-apa, mengharapkan kasih sayang dari ayahnya. Dan yang didapat hanya kepahitan.
Le mengawasi   Saira da kemudian   rencana   itu tersusun di kepalanya, rencana untuk membalas dendam bagi dirinya  dan  bagi  Leanna. Rencananya berjalan mulus, ketika seminggu setelah kematian Sarah, ayahnya meninggal karena kecelakaan, kata polisi, ayahnya menyetir sambil mabuk. Lelaki itu bahkan tidak sempat mendekati Saira dan mengungkapkan bahwa dirinya adalah ayah kandung Saira
Leo memakamkan ayahnya dengan hati dingin, tidak ada kesedihan ataupun air mata untuk ayahnya. Lelaki yang begitu kejam kepadanya dan adiknya tidak pantas untuk menerima itu.
Kemudian dia menyewa penyelidik yang sama untuk mengawasi Saira, penyelidik itu secara berkala melaporkan smeua hal tentang Saira. Bahkan dari hal-hal yang paling kecilpun, Leo tahu, semua hal, tentang makanan kesukaan Saira, hobinya pada tanaman, film ataupun musik kesukaan Saira. Semua dicatat dalam ingatannya sebagai bekalnya untuk mengejar Saira dan menjatuhkan Saira ke dalam pesonanya.
Ketika kemudian semua sudah siap dan mulus, Leo membeli  rumah  terpisah,  yang  direncanakauntuk ditinggalinya bersama Saira nanti ketika dia berhasil menjebak Saira ke dalam pernikahan ini.
Semua sudah disusun dengan rapi. Dan disinilah dia. Sedang  menanti  kemenangannya,  membalaskan  dendamnya dan  Leanna.  Saira  harus  merasakakesakitan  yang  sama seperti yang dirasakan oleh Leanna.

Saira harus merasakan penderitaan yang sama. Dan Leo akan memastikan bahwa itu benar-benar terjadi.

PEMBUNUH CAHAYA - SANTHY AGATHA - BAB 6

No comments:

Post a Comment