Sunday, November 8, 2015

SIDE STORY COLORFULL OF LOVE



Pesta pernikahan itu berlangsung meriah, pesta pernikahan pertama yang menggunakan jasa dekorasi bunga dan tanaman dari rumah kaca baru milik Saira. Dengan dibantu oleh Leo, Saira membangun kembali bisnis tanamannya dari awal. Mereka membangun kembali kepercayaan pelanggan, sehingga semakin lama bisnis Saira semakin maju, dan kali ini Saira dipercaya untuk melakukan dekorasi dan menyediakan seluruh bunga dan tanaman bagi pernikahan putera satu- satunya dari orang paling kaya di negara ini.
Semua didekorasi dengan warna putih bersih, permintaan  dari  sang  calon  pengantin  pria,  dengan  hiasan bunga lily dan anggrek putih yang mendominasi. Suasana pernikahan penuh dengan nuansa emas dan putih yang elegan, di dilaksanakan di salah satu hotel bintang lima, resort yang paling mewah di sini.
Saat ini pesta pernikahan tengah berlangsung, dengan meriah  dan  luar  biasa  indah.  Tamu-tamkelas  atas berdatangan dan  Saira dengan perutnya yang  buncit di usia delapan bulan kehamilannya memandang seluruh dekorasi dan bunga-bunga indah itu dengan perasaan bangga dan bahagia, rasanya memang melelahkan mengatur semua dekorasi dan penataan bunga-bunga di tempat yang tepat, tetapi ketika melihat hasilnya begitu memuaskan... rasanya begitu membahagiakan dan memuaskan.
Dan pasangan pengantin itu tampak begitu bahagia dengan pakaian serba putih, Davin Jonathan putera satu- satunya dari keluarga Jonathan tampak sangat mencintai isterinya  yang  dirangkulnya, begitu  cantik  dalam  gaun putihnya, kalau tidak salah namanya Keyna.
Saira  masih  ingat  jelatentang kisah  penculikan sang pengantin puteri itu, Keyna. Dia masih ingat kekacauan setelahnya dan berita heboh yang mengikutinya, bahwa pelaku penculikan itu adalah ibu kandung Keyna sendiri. Dia masih mengernyit kalau mengingat kisah itu dan masih tak habis piker bagaimana seorang ibu bisa menculik anaknya sendiri hanya demi uang.
Tetapi syukurlah tampaknya Keyna bisa mengatasi semua itu, mungkin karena dia memiliki Davin Jonathan di sampingnya,  seorang  lelaki  yang  tampak  begitu  menyayangi dan siap mendukungnya kapanpun itu.
Sebuah lengan merangkul pinggangnya dengan lembut,
“Indah sekali ya.”
Saira menoleh dan menatap Leo dalam senyum, mensyukuri bahwa dia juga beruntung, memiliki suami yang selalu mendukungnya , “Iya, indah sekali.” Dia merasa sangat bahagia sekarang, dalam pelukan lengan suaminya yang mencintai dan menjaganya dengan sepenuh hatinya.
Mereka berdua bertatapan dengan binar cinta di mata mereka.
Saat itulah sebuah panggilan menyapa Saira, membuatnya mengalihkan matanya dari Leo,
Albert  berdiri  di  sana  datersenyum lembut, “Ketika aku  melihat  dekorasi  pernikahan  ini,  aku  sudah  menduga bahwa   ka ada   di   baliknya.”   Dia   menyalami   Sair dan tersenyum lebar.
Saira membalas salaman dari  Albert lalu mengalihkan pandangannya ke arah Leo, “Ini Albert dari garden cafe yang kuceritakan itu.”
Leo  tersenyudan  menyalami  Albert,  lalu  menatap Saira dengan menggoda, “Ini Albert dengan teh hijaunya yang katamu membuat ketagihan itu?
Saira dan Albert tertawa bersamaan, “Ya.. teh hijau dan filosofi tentang ‘rahasia nya.” Gumamnya menggoda.
Albert mengangkat alisnya kepada Saira. Jangan menceritakan hal-hal yang membuatku malu.” Gumamnya, membuat Saira tertawa geli.
Albert?
Seorang   perempuan   yang   sangat   cantik   melambai kepada mereka, lalu melangkah mendekat, ada lelaki luar biasa tampan  yang  mengikuti  di  belakang  mereka,  dia  mengenali lelaki  itu,  itu  adalah  Azka,  pemilik  garden  cafe  dan  juga beberapa jajaran hotel mewah termasuk hotel yang digunakan sebagai tempat pernikahan pasangan Davin dan Keyna ini.
“Kebetulan kalian ada di sini. Albert tersenyum ramah kepada  pasangan itu, Nyonya Sani,  ini  adalah Nyonya Saira yang sering saya ceritakan itu.
Sani tersenyum ke arah Saira, Aku selalu mengagumi tanaman-tanaman darimu...  cafe  kami  jadi  begitu  indah  dan sesuai dengan konsep gardennya karenamu. Dan pasti seluruh hiasan di pernikahan ini darimu juga ya.”
Saira tersenyum menatap Sani, Terimakasih...” dia melirik ke arah perut Sani yang membuncit, Apakah anda sedang hamil juga?
Sani   tertawa   denga pipi   memera bahagia,   lalu menoleh ke arah suaminya, Baru tiga bulan, dan kami sudah menunggunya begitu lama, Syukurlah Tuhan memberi kami kesempatan pada akhirnya.” dia melirik perut Saira penuh ingin tahu, “Kalau kau sudah hampir melahirkan ya?
Saira mengusap perutnya penuh sayang,Sebentar lagi.” Katanya  penuh  sayang,  membuat  Sani  tersenyum  dan melempar tatapan penuh arti. Tatapan yang hanya diketahui oleh para calon ibu yang berbahagia.
“Kalau begitu kami pergi dulu.” Azka menimpali, tersenyum lembut pada Leo dan Saira, Sani merasa agak lelah jadi kami memutuskan pulang cepat.”
Saira mengangguk dan melambaikan tangannya, Hati- hati ya, kalau sudah di rumah, usahakan untuk meluruskan kaki biar tidak pegal.”
Terimakasih.” Sani ikut melambaikan tangannya sambil melangkah menjauh, Semoga kita bisa bertemu lagi di garden cafe.”
“Itu pasti.” Jawab Saira, masih dalam senyuman, dia menoleh ke arah Leo yang menatap pasangan itu juga penuh kekaguman. Pasangan yang tampak begitu serasi.” Bisik Leo sambil menatap Saira.
Anda berdua juga tampak begitu serasi kok. Semua pasangan yang berbahagia pasti tampak serasi dan membuat iri pasangan lainnya.” Albert yang ternyata masih berdiri di sana menjawab dalam senyuman, matanya menoleh ke kiri, lalu memanggil dengan bersemangat,
Nyonya  Nessa,  Tuan  Kevin.” Sapanya  ramah,  kepada pasangan lain yang kebetulan ada di dekat situ.
Kal ini   Le tampaknya   mengenali   sala satu   dari mereka, dia menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah, Hai Kevin, kau datang bersama isteri dan anakmu?
Rupanya Leo berteman dengan Kevin, mereka adalah rekanan bisnis yang beberapa kali berkerjasama.
Kevin tersenyum, mengangguk sambil melirik sayang ke arah Nessa yang sedang menggendong putera pertama mereka yang masih balita.
Dan ini pasti isterimu, Saira.” Sapa Kevin lembut, lalu tersenyum meminta maaf, Maafkan kami tidak bisa hadir di pernikahan kalian  waktu  itu,  Nessa  sedang  hamil  besar dan persiapan melahirkan, aku tidak berani meninggalkannya.”
Dan bahkan kau juga tidak berani meninggalkannya setelah anakmu lahir.” Leo tersenyum menggoda, membuat Kevin tertawa lebar, “Kau sudah jarang muncul di acara-acara sosial akhir-akhir ini.”
Anak ini benar-benar menyita seluruh hari dan kehidupanku, juga isteriku.” Gumamnya dalam tawa, Kau nanti pasti akan merasakan hal yang sama kalau punya anak nanti.”
Leo tertawa lebar, dan merangkul Saira dengan penuh kasih  sayang,  “Aku  harap  aku  akan  merasakakebahagiaan yang sama.”
“Itu pasti.” Kevin mengedipkan matanya,Menemukan belahan jiwa, kemudian dianugerahi buah hati yang begitu lucu, itu adalah impian semua laki-laki di dunia ini.”
Mereka bercakap-cakap sejenak, lalu ketika putera Kevin mulai  rewel,  Kevin  dan  Nessa  memutuskauntuk  pulang duluan, sebelumnya Nessa menyalami Albert dan tersenyum,
Aku akan mampir untuk secangkir cokelat dari garden cafe.” Bisik Nessa sambil mengedipkan mata.
Albert tertawa mendengarnya, “Kami menunggu dengan tangan terbuka.” Jawabnya.
Ketika pasangan Nessa dan  Kevin pergi, Saira menatap Albert dengan menggoda,
“Aku curiga bahwa semua pasangan bahagia di sini adalah pelangganmu.”
Albert tersenyum lebar, Sebagian besar, dan saya selalu bersyukur kalau mereka semua berakhir bahagia. Anda tahu bahwa pengantin perempuan yang di sana itu, dia juga pelanggan Garden Cafe.”
Saira menatap Albert dengan takjub, Jangan-jangan ada kutukan di garden cafe, bahwa semua pelanggan akan berakhir bahagia.”
Leo yang ada di sebelah Saira terkekeh, Kalau begitu itu adalah  kutukan  baik  yang  diinginkan  banyak  orang.Dipeluknya Saira  dengan  sayang,  Ayo  sayang,  ini  waktunya kita pulang, kau pasti lelah berdiri sejak tadi.”
Saira  mengangguk lalu  tersenyum berpamitan kepada Albert, “Semoga nanti kita bisa bertemu lagi ya Andre, segera.” Andre menganggukkan kepalanya, “Sampai ketemu lagi.”
Jawabnya ramah, melambaikan tangannya ketika pasangan itu melangkah pergi.
Pandangan matanya menyusuri pasangan itu dan kemudian senyum simpulnya muncul. Dia teringat akan kata- kata Saira tentang kutukan kebahagiaan Garden cafe.
Albert  selalu  bahagia  ketika  mengetahui  bahwa beberapa perempuan-perempuan di garden cafe bisa menemui cinta sejati dan kebahagiaan, seperti Nessa dengan cokelat panasnya,  mencoba  memahami  tentang  arti  pernikahan  itu, atau  Keyna  dengan  oreo  milkshakenya,  mencoba  mengerti tentang musuh dan sahabat.... juga Sani, yang mencoba memahami tentang  lelaki  dan  apa  yang  tersimpan di  dalam batinnya... sekarang dia melihat Saira, dengan pemahamannya akan rahasia dan cara menyibak setiap lapisan rahasia itu, mencoba mencari intisari di baliknya.
Pada akhirnya keempat perempuan itu menemukan kebahagiaan masing-masing. Memang tidak semua pelanggan garden cafenya menemukan kebahagiaan dan berakhir dengan happy ending. Karena tidak mungkin semuanya mengalami happy ending, kalau itu terjadi maka keseimbangan dunia akan terganggu.
Jika ada yang bahagia, pasti disisi lain ada yang sedih, jika ada yang sehat pasti di sisi lain ada sakit, ada yang jahat, ada yang baik.. ada yang hitam, ada yang putih, itulah keseimbangan dunia, saling melengkapi dan membangun sinkronisasi yang indah.
Albert  merasa  bahagia  dia  bisa  menjadi  bagian  dari happy  ending  keempat  perempuan  itu,  dan  dia  berharap  di masa  mendatang,  dia  bisa  menemui  perempuan-perempuan lain, pelanggan di garden cafe-nya yang pada akhirnya menemukan kebahagiaan dan cinta sejatinya.
Albert akan menunggu saat  itu  datang, dengan segala menu minuman spesial dan filosofinya, disertai dengan doanya akan kebahagiaan seluruh pasangan yang saling mencintai.

No comments:

Post a Comment