Thursday, October 15, 2015

DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 10



Bab 10
FIRED

Selama beberapa menit jo membiarkan dara memabiver mobil masuk ke pekarangan rumah dan blu mendorong pintu pagar hingga tertutup dan menguncinya. Jo hanya bisa terdiam, Mencoba mengontrol kemarahannya. Sejam yang lalu jantungnya hampir berhenti ketika pulang dan tidak menemukan blu di mana. Satu satunya alasan kenapa dia tidak menelepon polisi untuk melaporkan kasus anak hilang adalah karena dara dan mobil dinasnya juga tidak bisa ditemukan, Ketika mencoba menelepon HP blu, Jo menemukan Hp tersebut tergeletak dimeja makan. Dia bahkan tidak mencoba menelepon dara setelah itu. Mencoba mencari tahu ke mana blu telah menghilang, Jo masuk ke kamar blu yang memang tidak terkunci dan menemukan meja rias blu penuh dengan peralataan make up yang dibiarkan bertaburan. Selama beberapa detik jo hanya menatap semua itu dengan sedikit bingung. Lalu tatapannya jatuh pada sebuah undangan yang menjelaskan kemana adiknya telah pergi.
Perlahan lahan jo meletakan undangan itu kembali pada tempatnya dan ke ruang tamu, Menunggu hingga adiknya dan asisten adiknya itu kembali.
“ Gimana acara tahun barunya?"Nada suara jo mengalahkaN dinginnya pegunungan Himalaya. “ Ba-baik, “ Jawab Blu terbata bata.
“ Good, Karena kamu ngga akan boleh keluar rumah selain untuk sekolah dan ke MRAM sampai mama kamu pulang."
Blu hanya menatap jo dengan mulut ternganga, Tanpa bisa berkata kata.
"Mas jo.....” Dara kini sudah berdiri dihadapan jo, Seakan mencoba melindungi blu. “ Blu, Sebaiknya kamu masuk ke dalam, “potong jo.
Blu melirikkan matanya kepada dara yang mengangguk pada nya sebelum menuruti perintah jo. Setelah blu menghilang dari pandangan, Dara mencoba sekali lagi untuk menjelaskan.
"Mas jo..."
Sekali lagi kata kata dara terhenti, Kali ini oleh tatapan ganas jo. Tanpa dara sangka sangka jo mengambil beberapa langkah mendekatinya. Dia kelihatan siap mencekiknya. Tanpa dia sadari dia sudah mengambil beberapa langkah mundur. Jo tidak berhenti sampai dia memojokkkannya. Setelah yakin dara tidak bisa bergerak lagi, Jo mengangkat tangannya dengan putus asa, Otomatis dara memekik sambil langsung mengangkat kedua tangannya untuk menutupi kepalanya. Ketika serangan tidak kunjung datang, Perlahan lahan dara menurunkan tangannya dan menatap jo yang kelihatan terkejut dengan reaksinya.
“ Apa kamu pikir saya akan memukul kamu?” Tanya jo tidak percaya.
Dara tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan ini. Jo memang tidak pernah digosipkan suka bersikap ganas kepada orang lain, Dan Dara tidak pernah melihatnya menyakiti blu, Tapi bukan berarti jo tidak akan melakukannya sekarang. Akhirnya dara menelan ludah sebelum mengangguk dan jo mengambil langkah mundur seakan dara baru saja menamparnya. Dia kelihatan betul betul terhina dengan jawaban dara, Tapi bukannya mencoba membela diri, Dia justru memutar tubuhnya dan meninggalkan dara kebingungan sendiri dipekarangan rumah.
Keesokan harinya yang kebetulan hari minggu dan hari cutinya. Dara baru bangun menjelang tengah hari. Kalai bisa sebetulnya dia ingin tidur sampai jam 16.00, Atau sampai perasaan berat yang ada di hatinya hilang. Dia memeriksa HP nya, Kalau saja ada panggilan yang masuk selama dia tertidur lelap. Tapi dia tidak memerima satu missed call pun, Bahkan tidak dari blu. Atau dari jo. Memori tentang kejadian beberapa jam yang lalu mengalir kembali dan Dara mendesah panjang.
Dia mencoba menyakinkan dirinya bahwa dia tidak melakukan kesalahan dengan membawa blu ke pesta tanpa seizin jo, Toh dia sudah dapat izin dari tante Poppy. Tapi kenyataannya adalah dia merasa bersalah. Jo sudah memercayakan blu kepadanya dan dia telah menginjak injak kepercayaan tersebut. Dia baru saja akan menelepon Hp jo untuk minta maaf ketika ibu menggedor pintu kamarnya. “ Dara, Bangun!Sudah mau tengah hari!!!!Nggak bagus anak gadis tidur sampai sesiang ini, “ Teriak ibu. Dara menggeram kesal.Ibu sudah menggunakan kata kata itu sejak dia SMP dan dara yakin beliau akan terus menggunakannya selam dia tinggal dibawah atap rumahnya. Mungkin waktunya untuk mencari rumah kos agar dia bisa bangun sesuka hatinya. Rencananya untuk menelepon jo terabaikan, Dara melangkah menuju kamar mandi. Kurang dari tiga puluh menit kemudian dara turun ke ruang makan dan di sana dia menemukan papa, Ibu, Dan krisna sudah menunggunya. Dia segera mengucapkan kata maafnya karena terlambat dan mengambil tempat duduk.
Dara merindukan rutinitas makan siang bersama keluarganya setiap minggu karena selam dua bulan terakhir dia selalu kerja. Seperti biasa, Mereka membicarakan apa saja yang terjadi disekeliling mereka. Mulai dari buju baru apa saja yang akan dikeluarkan oleh penerbit buku tempat papa bekerja, Resep cara membuat kue red velet yang ibU dapati dari Marth Stewart, Dan tingkah laku lucu anak anak TK yang diajar krisna. Tentu saja lambat laun percakapan mereka menjurus kepada Panji. Ketika panji tidak menunjukkan batang hidungnya pada bulan November, Dara beralasan bahwa laki laki itu sedang diluar kota. Dan bulan Desember, Sibuk dengan kantornya. Jelas daja keluarganya mulai curiga dengan keadaan ini.
"Masa setelah dua bulan ngga pernah ke sini, Dia nggak bisa menyempatkan diri datang hari ini sih?Bukannya semua orang dapat cuti tahun baru?"
“ Dia perlu istirahat hari ini karena terlalu sibuk selama bulan Desember, “ Jelas dara.
Dari tatapan yang diberikan semua orang di meja makan, Dara tahu tidak ada satu pun yang percaya pada kebohongannya.
“ Apa kalian sedang bertengkar?” Tanya ibu dengan sangat berhati hati.
Dara berpikir sejenak sebelum memutuskan untuk mengeleng. Hubungannya dengan panji dalam status hiatus, Memang akibat pertengkaran, Tapi pada saat ini mereka tidak "sedang". Bertengkar. Dara tahu dia seharusnya mengikuti saran Adri untuk memutuskan hubungannya dengan panji, Tapi karena kesibukannya juga harapan bahwa panji akan meneleponnya untuk mengikuti kesalahannya, Dara selalu menundanya. Dan sekarang, Semuanya sudah semakin tidak pasti.
"Ngga putus, Kan?” Tanya Krisna curiga, Yang langsung menerima pelototan ibu.
Betapa dara mencintai adiknya, Adakalanya dia ingin menggumpulkan sepotong kertas ke dalam mulut krisna meski pun hatinya sebetulnya baik, Krisna memiliki kecenderungan tidak bisa mengontrol mulutnya.
Akhirnya dara mendesah, “Nggak putus, “sambil mengangkat alisnya kepada Krisna sebagai peringatan agar menutup pembicaraan tentang panji.
Ketika kembali ke kamar, Dia melihat ada missed call dari MRAM. OH NO, Ucap dara dalam hati. Telepon ini pasti berhubungan dengan peringatan atau bahwa mungkin pemecatannya. Dia menimbang nimbang apakah akan berlagak tidak tahu dan menunggu hingga hari senin, Tapi tindakan itu berbau pengecut. Dia baru saja akan menelepon balik ketika dia sadar bahwa amplop yang menanakan ada pesan voicmail sedang berkedip kedip. Ketika mendengar pesan yang ternyata datang dari Pak Danung tersebut, Dara langsung menelepon MRAM.
“ Kami memutuskan bahwa Mbak Dara tidak lagi sesuai untuk posisi ini. Pembicaraan kita hari ini berfungsi sebagai pemutusan hubungan kerja secara resmi. Kami tetap akan membayar gaji Mbak untuk dua minggu ke depan seperti yang telah tertera di kontrak, Tapi kami minta mbak membereskan barang barang Mbak dari MRAM hari ini juga, “ Jelas Pak Danung ketika Dra datang ke MRAM hari itu juga atas permintaan beliau.
Kepala dara langsung berputar mendengar berita ini. Dia sudah menyangka Jo akan marah besar, Bahkan mungkin memecatnya, Tapi tidak menyangka Jo akan meminta manajer blu untuk melakukan pekerjaan kotor ini untuknya.
PENGECUT!!!
"Pak Danung, Pertimbangan pemecatan saya ini apakah berdasarkan kinerja saya selama dua bulan ini, Atau hanya berdasarkan insiden blu pergi ke pesta tadi malam?” Tanya dara dengan ketenangan yang tidak dia rasakan.
"Saya rasa lebih baik kita tidak membahas soal itu."
Yep, Pemecatannya adalah gara gara pesta tadi malam. Pak Danung tidak perlu mengatakannya, Dara bisa melihatnya dengan jelas dari ekspresi wajahnya.
“ Apakah keputusan ini diambil atas persetujuan Blu?"
“ Keputusan ini disetujui oleh semua orang yang terlibat dalam manajemen Blu."
Wait, What???!!! Apa itu berarti Blu dan Tante Poppy berfikir bahwa dia patut dipecat? setelah dia melakukan semuai ini atas permintaan blu dan persetujuan tante Poppy?Dan sekarang, Setelah apa yang mereka inginkan tercapai, Mereka akan mengaambinghitamkannya? nO!!! Dara menolak percaya bahwa Blu yang masih innocent bisa melakukan sesuatu sejahat ini. Dia yakin biang keroknya tidak lain dan tidak bukan adalah Jo Brawijaya.
Ya Tuhan!!! Seharusnya dia memasukkan racun tikus ke dalam minuman laki laki itu selagi dia bisa. Sekarang semuanya. Sudah terlambat.
"I see, “ucap Dara pelan.
Dia membayangkan dirinya memasukkan Jo kedalam karung dan memukulinya dengan tongkat baseball sampai kutu kupret satu itu minta ampu. Dan setelah dia minta ampun, Dara tetap akan memukulinya sampai dia puas.
“ Terima kasih atas kesempatan ini, “ucap dara sambil menyalami Pak Danung.” Jadi asisten Blu adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan."
Dia tetap menemelkan senyum di wajahnya ketika membereskan barang barangnya.untuk mempermudah
transisi, Dara menyempatkan diri memberitahu Pak Danung hal hal apa saja yang sudah dia sudah lakukan atau masih perlu dilakukan untuk Blu. Senyum di wajah Dara baru menghilang setelah dia keluar dari properti MRAM. Dia betul betul merasa dipermalukan dan dikhianati. Dia berharap semua orang yang menyetujui pemecatannya akan mendapatkan herpes.
Selama dua hari berikutnya Dara menghabiskan waktu membersihkan rumah. Dia merasa begitu depresi sampai sampai dia menyikat lantai kamar mandi dua kali. Setelah semuanya mengkilat, Dara menghabiskan waktu mencabuti rumput liar di taman belakang. Meskipun ibu sedikit bingung dengan tingkah lakunya, Beliau merasa terlalu berterima kasih atas bantuan ini sehingga tak mau bertanya tanya kenapa anak perempuannya yang satu ini tiba tiba jadi begitu terobsesi dengan kebersihan rumah.
Pada hari ketiga kemaran dara belum juga pudar, Dan dia tahu satu satunya cara untuk membuatnya bisa merasa lebih baik adalah dengan bertemu muka dengan orang yang telah memecatnya. Dia perlu mendapatkan harkat dan martabatnya kembali.
Dara langsung mandi dan dengan mengenakan jins dan kaus putih polos menuju MRAM. Dia menjadwalkan kedatangannya tepat pada akhir sesi latihan vokal Blu. Satpam MRAM yang sepertinya tidak tahu bahwa dara sudah dipecat beberapa hari yang lalu memperbolehkannya masuk, Dan ketika berpapasan dengan Sita, Dara bertanya, “Hei, Sit. Apa Mas Jo ada di sisni?"
Dara tahu Jo ada di MRAM karena melihat mobilnya di parkir di luar, Tapi dia bertanya juga, Hanya untuk mengetes apa siat akan berbohong padanya.
Sita menunjukan ke arah ruang makan dengan mulut sedikit ternganga."He's not in a good mood.I won't go in there if I were you, “ucap Sita.
Well, To damn bad. Dara bergegas menuju ruang makan, Beberapa kepala berputar ketuka melihatnnya. Tentu saja semua orang sudah tahu tentang pemecatannya. Begitu tiba diruang makan, Dia langsung berhadapan dengan Revel yang menatapnya seperti Dara makhluk gaib dan blu berteriak sebelum berlari untuk memeluknya. Jo tidak kelihatan di mana mana.
"How are you? are you okay?” Tanya dara setelah blu melepaskannya.
Blu menggelengkan kepala, Matanya sudah berkaca kaca, Siap menangis.” Aku minta maag karena sudah....” Kata kata Blu terputus karena dia sudah menangis.” Aku ngga tahu...."Sekali lagi kata katanya terputus oleh tangisnya.
Dara menarik Blu ke dalam pelukannya."It's okay. Mbak tahu ini bukan salah kamu."Ucapnya selembut mungkin sambil mengusap punggungnya.
Di balik kepal blu, Dara melihat Revel sedang memperhatikan segala tindak tanduknya, Tapi tidak mengatakan apa apa. Setelah tangisan blu agak sedikit reda, Dara melepaskannya."Mbak ke sini cuma mau memastikan kamu baik baik aja dan untuk pamit."
Blu mengangguk sambil seseggukan. Dara mengeluarkan paket tisu dalam tasnya untuk mengusap tangis Blu.
“ Kamu tahu kan bahwa meskipun Mbak sudah bukan asisten kamu lagi, Kamu selalu bisa telepon Mbak kalau perlu apa apa? lanjut Dara lagi.
“ Tapi Mas jo bilang...."
“Mbak ngga peduli dengana apa yang Mas jo bilang. Saluran Telepon Mbak akan selalu terbuka untuk kamu, “ Tegas Dara sekali lahi Blu mengangguk.
“ Dah, Cup cup.. Jangan nangis lagi."
"NGAPAIN KAMU DI SINI?” Tiba tiba terdengar bentakan dari belakang dara.
Good , The bastard is here, Ucap dara dalam hati sebelum menarik napas dan mencium kening Blu yang kini matanya sudah terbelalak.
"Mbak pamit dulu, ya, “ucap Dara sambil tersenyum.
Selama beberapa detik blu kelihatan ragu, Tapi kemudian membalas senyum itu dan mengangguk. Setelah Blu mengambil langkah mundur, Dara baru memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan playboy cap iblis bertanduk yang sudah berani memecatnya.
"YOU !!!" Ucap Dara sambil menujuk jo dengan jemari. Telunjuknya. Salah satu alis jo langsung naik dan kemarahan yang dara sudah coba kontrol selama bebrapa hari ini meledaK.
“ Kamu yang memerintahkan saya untuk dipecat!" Teriak dara tanpa memedulikan sopan santunnya yang telaH menggunakan kata” Kamu" kepada jo.” Dan jangan coba membantah, Saya sudah tahu semuanya. Seperti kamu bahkan ngga pernah mempertimbangkan bahwa saya memerlukan pekerjaan ini.Cuma gara gara saya tidak memberitahu kamu tentang pesta Tahun baru itu, Yang omong omong, Sudah disetujui oleh mamanya Blu, Saya dipecat. Apa kamu pernah berfikir bahwa kami ngga perlu merahasiakan hal ini kalau aja kamu nggak terlalu overprotective terhadap blu? sya harap kamu puas sudah bikin blu merasa bersalah atas semuai ini."
Dan untuk lebih menujukkan kepada jo betapa dia membenci laki laki ini, Dara menambahkan, “You are such a bastard, I hope you not in bell."
Puas dengan omelannya, Dara bergegas keluar dari ruang makan, Menuju pintu depan, Masuk ke taksi yang menungguinnya dan meninggalkan MRAM untuk selama lamanya. That's it, Setelah kejadian barusan, Dia pada dasarnya sudah membunuh kariernya sebagai asisten artis. Tidak ada lagi artis yang akan memperkerjakannya.Fine!!! Dia akan menuruti kemauan panji, Berhenti menjadi asisten artis dan menjadi istrinya. Untuk pertam kalinya setelah mereka hiatus, Dara menekan nomor HP panji.
Damn you, Kate Middleton, Yang sudah memnuat semua wanita percaya bahwa kalau saja mereka bisa mendapatkan Prince Charming, Kisah cinta mereka akan berkahir seperti Cinderella.
Cinderella pale lo peyang.
Tiga hari kemudian, Dara sedang mempersiapkan diri pergi makan siank dengan panji ketika HP nya berdering. Berfikir bahwa itu adalah Panji, Dia langsung menjawab tanpa melihat caller ID. "Hey, Baby, Kamu sudah sampai mana?"
“ Dara?"
Itu buka suara panji. Tapi... Dara melirik caller ID dan hampir saja menjatuhkan HP nya. Dia berencana menghapus semua nomor telepon orang orang yang berkaitan dengan blu, Tapi belum sempat. “ Dara, Kamu bisa denger nggak? ini tante poppy, “ucap penelepon itu lagi.
“ Tante Poppy?"Ucap dara, Masih tidak memeprcayai pendengarannya.
Berpikir bahwa dara tidak mengenalnya, Tante poppy menambahkan, “Mamanya blu." What the hell? Untuk apa mamanya Blu nelepon gue? tanya Dara dalam hati.
Whta the hell? untuk apa mamanya blu nelepon gue? Tanya dara dalam hati. Kemudian, “ Apa kamu sedang sibuk?” Tanya tante popy lagi.
"Saya senang menunggu jemputan pacar saya untuk pergi makan siang,'jelas dara setelah beberapa detik.
Dia melirik jam tangannya dan tahu bahwa panji yang selalu tepat waktu akan tiba tiga puluh menit lagi. “ Bisa kita bicara untuk beberapa menit?” Desak tante poppy.
Dara akhirnya menyerah dan mengiyakan permintaan. Itu. Pada intinya percakapan itu berisi permintaan maaf dari tante poppy atas semua kesalahpahaman yang mngakibatkan pemecataknya. Dan beliau meminta dara kembali bekerja sebagai asisten blu secepat mungki. Kalau bisa besok, Karena blu betul betul memerlukan support nya menjelang konser. Dara begitu shock dengan permintaan ini sehingga hanya bisa duduk diam ditempat tidur mendengarkan tante poppy bicara.
“ Terimakasih atas tawarannya. Tante poppy, Tapi saya sudah memutuskan untuk mencoba karier di dunia lain, “ucap dara ketika tante popy selesai dengan oriasinya.
Tante poppy langsung nyerocos, Mencoba menhubah pikiran dara. Mulai dari menaikkan gajinya, Hingga memastika bahwa jo tidak akan mengganggu otoritasnya lagi. Akhirnya dara menjelaskan tentang panji dan persetujuan yang merek buat bebrapa hari yang lalu. Tante popy mengucapkan selamat atas rencana pernikahannya, Tapi tetap terus dengan paksaan nya. Lima belas menit kemudian dara menutup telepon setelah sekali lagi menekankan bahwa dia tidak tertarik dengan tawaran itu.
Bebrapa hari yang lalu dara akhirnya menelan harga dirinya dan menelpon panji, Memintanya bertemu. Dalam
pertemuan itu dia sudah meminta maaf kepada panji atas kekeraskepalaannya dan memberikan janjinya untuk menuruti semua permintaan tunangan itu. Dara meringis mengingat senyum penuh kemenangan yang diberika panji padanya hari itu. Tapi apa mau dikata, Dia sudah menentang panji dengan memilih pekerjaan daripada hubungan mereka dan lihatlah apa yang terjadi. Mereka setuju melanjutkan rencana pernikahan mereka yang akan di laksanakan bulan juli. Dara memang menyukai pekerjaan dan menyanyangi blu seperti adiknya sendiri, Tapi tidak mau menghancurkan jembatan yang baru dia bangun kembali untuk memperbaiki hubungannya dengan panji hanya karena satu telepon dari tante poppy.


*Ne orang Arogan Banget ya.. maen asal pecat aja... gag mw dengerin penjelasan orang dulu... nyebelin banget jo... tapi ini kayaknya awal dari ketertarkan jo ma dara... aseek... lanjut lagi bacanya teman2....
DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 11

No comments:

Post a Comment