Tuesday, October 6, 2015

YOU'VE GOT ME FROM HELLO - SANTHY AGATHA - BAB 7

Cinta dan penghianatan hanyalah dibatasi oleh satu garis penghalang yang bernama : kesetiaan


7


Lelaki tampan hanya tersenyum tenang, tampak sedikit geli menghadapkehebohan  Joshua yang menyambutnya.  Dia melirik  ke arah Celia dan  menganggukkan  kepalanya  dengan sopan ke arah Celia, membuat Celia menyadari bahwa dia telah terpesona  kepada lelaki itu. Memang  Azka tampan datetap nomor satu baginya, tetapi Azka sangat jarang tersenyum, sedangkan lelaki ini, dia begitu murah senyum dan tampak sangat tulus secerah matahari,
Sepertinya kau dan nona ini menghadapi masalah. Mungkin aku bisa membantu.”
Joshua melirik  Celia  masih  tersenyum  lebar,  Ini  Eric, dia adalah salah satu investor butik dan salon kami. Kau tidak keberatan Celia kalau Eric membantumu?
Siapa yang tidak keberatan kalau dibantu berdiri oleh lelaki setampan itu? Celia berpikir bahwa kadang-kadang berpura-pura lumpuh ada untungnya juga...
Celia ingin membuat gaun pernikahan yang indah, Eric. Kami sedang akan mengukur gaunnya.”
Eric melemparkan pandangan dalam ke arah Celia, “Sayang sekali kau sudah akan menikah, aku iri kepada lelaki beruntung itu.” Gumamnya penuh arti membuat pipi Celia merona.
Joshua menepuk pundak Eric sambil tertawa, Jangan meray Celia Eric Dia   suda puny tunanga da akan menikah, mungkin kau bisa mengalihkan sasaranmu kepada gadis lain.
Eric tampak tidak mempedulikan perkataan Joshua, dia masih memandang tajam ke arah Celia. Ia lalu mendekat dan mengulurkan tangannya lembut,
“Aku akan membantumu berdiri, maafkan ya.” Bisiknya lembut di dekat telinga Celia, Sini, letakkan tanganmu di pundakku.”
Celia merasakan jantungnya berdebar keras, aroma maskulin itu langsung melingkupinya, membuatnya bergetar.
Dengan tangannya yang kuat, Eric menarik Celia berdiri, lalu menopang pinggangnya. Tangan Celia berpegangan erat ke pundak Eric, lalu melingkarkan  lengannya di sana, sementara itu dia berakting sekuat tenaga untuk melemaskan kakinya, menumpukan beban tubuhnya di pundak Eric.
Nah tunggu sebentar, kami akan mengukurnya.” Para pegawai Joshua mulai mengukur. Proses itu cukup singkat. Dan kemudian setelah Joshua selesai, Eric mendudukkan Celia lagi di kursi rodanya dengan lembut. Lelaki itu menyelipkan kartu namanya yang bernuansa hitam dan keemasan di jemari Celia,
“Hubungi  akukapanpun  itu. Aku  akan dengan senang hati membuang semua urusanku demi dirimu.” Bisiknya pelan, lalu   berdiri   tegak,   mengataka sesuat tentan pekerjaan kepada Joshua, kemudian melambaikan tangannya dan melangkah pergi.
Sementara itu Celia masih menggenggam erat-erat kartu nama di tangannya itu dengan terpesona.
⧫⧫⧫
Siang itu Sani sedang berjalan ke minimarket di ujung jalan  dari apartemennya  ketika dia melihat  Keenan  di dalam minimarket yang ia tuju.
Lelaki itu sedang membeli rokok, dan langsung menoleh ketika pintu terbuka lalu tersenyum lebar ketika melihat Sani,
“Hai kita bertemu lagi.”
Sani tersenyum menatap wajah yang sama persis dengan Azka namun dalam versi yang berbeda ini, “Halo Keenan, apa yang kau lakukan di sini? Sani melirik ke arah cafe di ujung jalan bukanka di  sana   juga   ada  rokok Kenap Keenan malahan berkeliaran di tempat ini? “Aku membeli rokok.” Keenan tergelak, Kau mau membeli apa?
“Hanya beberapa bahan makanan.” Sani mengangguk sambil tersenyum lalu melangkah menuju rak-rak tempat penjualan mie instant. Dia mengira Keenan akan pergi dari supermarket itu setelah mendapatkan rokoknya, tetapi rupanya tidak, lelaki itu mengikutinya.
Setelah  ini,  maukah  kau  jalan  denganku?  Kita  bisa duduk, minum bersama, dan mengobrol.”
Sani mengernyit, Keenan tidak sedang berusaha mendekatinya  bukan?  Karena Sani sama sekali tidak  melihat ada hal yang lebih dari pertemanan di mata Keenan.
Kita  bisa  berbicara  di  cafe.”  Gumam  Sani  akhirnya, memilih tempat yang paling aman.
Jangan di cafe.” Keenan langsung menyela, “Azka akan membunuhku.”
“Apa?
Keenan mengangkat bahunya, Kalau kau belum sadar, Azkkan  sudah  mengincarmu  untuk  menjadi  miliknya,  dan kalau sampai dia tahu aku mendekatimu, dia akan membunuhku.” Keenan tergelak, Meskipun rasanya pasti menyenangkauntuk membuat Azka jengkel dan memancing kemarahannya keluar.”
“Apa? Sani menatap Keenan dengan bingung, ada apa di antara dua saudara ini? Kenapa mereka tampak tidak akur?
“Aku tahu Azka sedang mengejarmu, dan biasanya kalau dia mengejar seseorang dia akan melakukannya dengan kekuatan  penuhDan  aku  tertarik  kepadamu  karena  tidak pernah sebelumnya Azka bertindak begitu intens pada seorang perempuan.” Keenan mengedipkan matanya menggoda, Kau pasti perempuan yang istimewa, jadi maukah kau melewatkan sedikit waktumu untuk makan siang denganku, dan mungkin kita bisa berbagi cerita. Aku ingin lebih mengenal calon kakak iparku  dan  kau  mungkin  bistahu  kisah-kisah  tentang  Azka yang hanya kami yang tahu, seperti kisah masa kecil kami misalnya.


Sani merenung, rasanya tidak ada ruginya kalau dia menerima ajakan makan siang Keenan, meski tampaknya selalu bersikap sesukanya, Keenan tampak baik hati. Lagipula dari siapa lagi dia bisa lebih mengenal Azka kalau bukan dari orang terdekatnya, saudara kembarnya?
⧫⧫⧫
Tempa yan dipilih   Keena adala ruma makan sederhana di belokan perempatan, yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari apartemen Sani. Kompleks apartemennya adalah kompleks perkantoran yang menjadi satu dengan kompleks perbelanjaan, karena itulah suasana cukup ramai di waktu makan siang itu.
Sani   memesa kue-ku keci yan tampak   menarik berada  di  etalase  ditemani  oleh  lemosquash  yang menyegarkan. Sementara Keenan memesan seporsi besar nasi goreng dan langsung menyantapnya dengan lahap.
“Aku lapar. Keenan  tertawa  melihat  senyum  geli Sani ketika melihatnya makan dengan begitu lahap.
Kau bisa makan di Garden Cafe, bukankah itu milikmu juga? Dari  cerita  Azka  dulu,  dia  mengatakan  bahwa  Garden Cafe adalah warisan dari orangtua mereka beserta perusahaan lain-lain. Jadi Sani menyimpulkan bahwa perusahaan itu pasti dimiliki Azka dan Keenan bersama. Sani entah kenapa merasa bisa mudah akrab dengan Keenan. Tidak seperti Azka yang lembut tenan da menyimpa aura   misteriu di   dalam dirinya, Keenan lebih ceria, mudah tertawa dan menguarkan aura yang cerah. Sama seperti ketika bersama Azka, beberapa perempuan banyak yang tidak mampu menahan diri untuk menoleh dua kali sambil mengagumi ketampanan Keenan.
Garden Cafe bukan milikku.”  Keenan menelasuapan terakhirnya dan meneguk sodanya dengan bahagia, Semuanya sudah menjadi milik Azka.”
Bagaimana bisa?
Keenan tertawa, “Ayah kami mewariskan semuanya kepad kami   berdua tetap tent saja   aku   tida mau melanjutkan  usaha  ayah  kami  sebagai  bisnisman.  Aku  tidak mau leherku tercekik dasi dan badanku gatal karena kepanasan seharian harus memakai jas yang kaku itu. Karena itulah, begitu Azka memutuskan untuk mengambil alih tanggung jawab, aku meminta pencairan seluruh bagianku di warisan ayah dan melepaska seluru kepemilikank di   semua   perusahaan ayah.” Keenan mengangkat bahu, Jadi Azka membantuku, mengambil alih seluruh perusahaan atas namanya dan mencairkan uangku dalam bentuk dana di bank. Untuk selanjutnya seluruh perusahaan itu tidak ada urusannya lagi denganku, termasuk cafe itu.
Termasuk cafe itu? Sani merenung, Azka mengatakan bahw warisa utama   aya merek adalah   caf it dan beberapa hal lain. Tapi dari nada bicara Keenan, seperti juga yang dikatakan Albert, sepertinya ada sesuatu yang lebih besar di sini entah apa.
Kau tidak tahu ya.” Keenan dengan cepat membaca ekspresi Sani, Apakah Keenan mengatakan bahwa warisan orang tua kami hanya cafe itu?
Sani mengangguk menatap Keenan bingung ketika lelaki itu tertawa terbahak-bahak,
Oh Astaga, dasar Azka, mungkin dia takut kau lari terbirit-birit ketakutan ketika tahu bahwa dia sangat kaya dan berkuasa. Sani, perlu kau tahu, Garden Cafe itu hanyalah setitik kecil dari warisan ayah kami. Di luar itu, Azka memimpin jaringan besar bisnis kuliner dan perhotelan serta resor-resor mewah  dsemua  lokasi  strategis  yang  tersebar  hampir  di seluruh negara  ini.” Keenan mengangkat  bahu, Dari warisan yang dicairkan Azka dalam bentuk uang untukku, sebagai ganti penyerahahak kepemilikan perusahaan saja aku sudah bisa hidu mewa seumu hidupk tanp harus   memikirkan bekerja,” Senyumnya melebar, Bayangkan apa yang dimiliki Azka, sejak memegang perusahaan itu, dia telah mengembangkannya dengan kejeniusannya dan nilai seluruh perusahaan itu sudah menjadi berkali-kali lipat.”
Sani ternganga, dia sama sekali tidak menyangka informasi ini. Azka... Azka yang dikenalnya itu ternyata adalah seorang miliarder kaya?
Tiba-tib San meras gugup Selama   ini   dia   mau menjalin hubungan dengan Azka karena mereka sama. Sama- sama orang biasa, yang menjalani hidup dengan biasa pula. Tetapi Sani tidak pernah menyangka kalau Azka adalah bisnisman jenius dengan kehidupan yang kompleks dan kekayaan yang terdengar menakutkan.
Sani masih mengernyit, menyisakan satu pertanyaan di benaknya. Kenapa Azka seolah menutupi keadaannya? Apakah dia takut bahwa Sani adalah perempuan gila harta? Yang hanya ingin mengincar hartanya?
“Mungki ka lihat   hubungank dengan   Azka  tidak begitu baik.” Keenan bergumam lagi, tidak menyadari pikiran kalut yang berkecamuk di benak Sani, Kami sebenarnya saling menyayangi,  hanya  sajkadangkala  aku  merasa bahwa  Azka menyimpan kemarahan kepadaku.
Kemarahan?
Ya. Dia baik kepadaku, selalu ada setiap aku membutuhkan  selayaknya seorang  kakak.  Tetapada kalanya aku merasakan dia marah kepadaku, tetapi menyimpannya dalam-dalam.
Kenapa Azka menyimpan kemarahan kepadamu?
Karena aku menolak tanggung jawab atas perusahaan itu  dengan  egois.”  Keenan  tersenyum  malu,  
Mau  bagaimana lagi, perusahaan itu bukanlah impianku, aku seorang seniman, aku memiliki hasrat yang mendalam sebagai pelukis. Jadi aku mengusulkan kepada Azka supaya menjual saja seluruh perusahaa kami   da kemudia mengambi mimp kami masing-masing.”
“Azka menolaknya.” Gumam Sani.
Ya tentu saja Azka menolaknya, kakakku itu terlalu senang memikul tanggung jawab. Dia saat itu bersekolah untuk menjadi koki profesional sesuai impiannya, dan dengan bodohnya dia meninggalkannya, demi memikul tanggung jawab di perusahaan  itu. Dia menjalaninya  dengakesadaran  tentu saja, tetapi tetap saja aku merasa dia marah kepadaku.” Keenan mengangkat bahunya, Mungkin dia melihat betapa bahagianya aku karena meninggalkan tanggung jawabku dan memilih mengejar  mimpiku,  mungkin  diberandai-andai  seandainya saja dia bisa melakukan hal yang sama denganku.
Tetapi  Azka tidaakan pernah bisa.” Sani memahami bagaimana kepribadian Azka, lelaki itu tidak mungkin bisa melakukannya.
Ya, dia tidak pernah bisa, karena itulah jauh di dalam dirinya ada kemarahan. Kemarahan karena dia yang harus memikul seluruh beban dan tanggung jawab.” Mata Keenan tampak melembut,  Salah satu kelemahan Azka adalah ketika dia dihadapkan pada posisi di mana dia harus bertanggung jawab di pasti   aka mengambilny tanp ampu dan kemudian merusak dirinya sendiri.”
⧫⧫⧫
Sani sedang duduk di sofa di dalam apartemennya masih memikirka kata-kat Keena tadi Setela maka siang Keenan harus langsung pergi karena ada janji dengan salah seoran temannya jadi   merek berpisah setela Keenan sempat meminta nomor ponselnya.
Ponselnya  berbunyi,  Sani  meliriknya  dan mengangkatnya ketika melihat nama Kesha di sana.
Kenapa Kesha, bukankah naskah terakhirnya sudah aku serahkan kepadamu?
“Hei tidak bolehkah aku menelepon sahabatku dan tidak membahas  masalah  pekerjaan? Kesha  tertawa  dseberang sana, “Aku ada di dekat-dekat sini, aku mau mampir ke sana.”
Setengah jam kemudian, Kesha sudah ada di dalam apartemennyaDia membawa dvd terbaru dan dua cup besar popcorn,  itu  adalah  DVD  komedi  romantis  yandibintangi Adam Sandler dan Jennifer Aniston.
Merek dudu di   sof itu da terpeson dengan kisahnya  yang  lucu dan  romantis.  Daketika film itselesai dengan ending yang manis dan membahagiakan, tiba-tiba saja Sani mengingat Azka dan bergumam,
Pemilik café itu...”
Kesha langsung menatapnya dengan tertarik, Hmmm, Azka? Aku masih penasaran dengan wajahnya, mengingat saudara kembarnya luar biasa tampannya, aku yakin dia pasti tak kalah tampan.” Sani sudah bercerita kepada Kesha tentang kedekatannya dengan Azka dan Kesha mendorongnydengan penuh semangat untuk mencoba membuka hatinya. Kalaupun tidaberhasil,  toh Sani sudah mencoba  menyembuhkan  luka lamanya, kata Kesha waktu itu.
Yah.” Sani mengangguk, Dia ternyata seorang miliarder?”
Apa? Kali ini Kesha hampir terlonjak dari duduknya,
Dan kau tahu itu bukan dari dirinya sepertinya?
Ya.  Azka  tidak  pernah  menceritakan   kepadaku,  dia bilang dia memiliki cafe itu dan yang lain-lain. Aku bingung kenapa  ditidak  mengatakan  apapun  kepadaku.  Apakah  dia tidak percaya kepadaku atau dia hanyalah orang kaya yang paranoid mendekati perempuan karena takut perempuan itu akan mengincar hartanya?
“Mungkin Azka akan menjelaskannya nanti kepadamu, mungkin waktunya belum tepat.” Kesha membuka laptopnya dengan  bersemangat,  Sejak  adanya  mesin  pencari  inkau hanya  perlu  memasukkan  namanya  dasemua  berita tentangnya akan keluar. Kalau dia memang seorang miliarder, dia pasti akan muncul di salah satu berita.”
Dengan    cekatan    Kesha    mengetikkan    nama   “Azkadengan keyword tambahan Garden Cafe.”
Dan sederet berita langsung keluar ketika tombil searchditekan.  Berita itu kebanyakan dari kolom bisnis dan keuangan, yang memberitakan tentang resort dan hotel-hotel berbintang lima yang tersebar di negara ini. Yang semuanya dimiliki oleh seorang miliarder muda bernama Azka Reivaldo
Sani dan Kesha ternganga membaca semua informasi itu. Lalu saling berpandangan dengan takjub.
Sani.”  Kesha  akhirnya  yang  bisa  bergumam,  Kalau memilih laki-laki, kau benar-benar tidak tanggung-tanggung.”
⧫⧫⧫
Setelah Kesha pulang. Sani memutuskan untuk mandi air panas di bawah pancuran dan bersantai. Naskahnya sudah selesai, dan dia bisa tenang sebentar sebelum Kesha menyerahkan beberapa koreksian editan yang harus ia revisi.
Dia merasakan nikmatnya mandi air panas yang menyenangkan  di tubuhnya  dan  melemaskan  badannya  yang lelah. Meskipun benaknya masih bertanya-tanya, tetapi Kesha berusaha menenangkan dirinya.
⧫⧫⧫
Kau menemui Sani bukan? Azka langsunbergumam ketika  Keenan  membuka  pintu  tempat  tinggalnya.  Lalu  Azka langsung melangkah masuk dengan marah ke dalam rumah.
Sementara  itu  Keenan  masih  memasang  wajasantai da tersenyu mengejek,    “O Astag kak apaka kau menyuruh orang untuk mengikutiku?
Bukan  kamu.”  Wajah  Azka  tampadatar,  “Aku menyuruh  pengawalku  untuk  mengikuti  Sanidan  dia  bilang Sani makan siang bersama saudara kembarku. Apa maksudmu mengajaknya makan siang bersama? Apa yang kau katakan padanya?
Whoa tunggu... akan kujawab satu-satu kak.” Tetapi kemudian Keenan mengangkat alisnya, Kalau boleh aku tahu, kenapa kau menyuruh pengawal untuk mengikuti Sani?
Bukan urusanmu.”
Kalau begitu aku tidak akan mengatakan informasi apapun  menyangkut  tadsiang.”  Keenan  bersedekap, menantang.
Lama Azka menataKeenan dengan pandangan tajam, kemudian dia menghela napas panjang, Sani punya seorang mantan tunangan yang mengejarnya, dan aku sudah membereskannyagar berada di tempat yang jauh dan tidak bisa mengganggu Sani lagi. Tetapi tentu saja aku tidak mau mengambil resiko, jadi aku menyuruh pengawalku untuk mengawasi Sani sementara.”
Keenan menatap Azka dengan tajam, Pastinya bukan untuk  berjaga-jaga  kalau-kalau  Sani  menemui  laki-laki  lain selain dirimu bukan?
Azka tidak membantah, dia hanya menatap Keenan dengan  tajam,  Sekarang  katakan  kenapa  kau  menemui  Sani tadi siang.”
“Aku tidak sengaja menemuinya, kami berpapasan di supermarket di ujung jalan.
Supermarket? Azka menyipitkan matanya.
“Aku  sedang  berada  di  dekat-dekat  situ  dan  membeli rokok.” Gumam Keenan tanpa rasa bersalah.
Azka langsung mencibir, Rumahmu berada puluhan kilometer dari sana, dan kau membeli rokok di sana di dekat apartemen Sani, kau pasti punya rencana di otakmu.”
Keenan tertawa, Oh astaga kakak, kenapa kau dipenuhi rasa curiga? Aku benar-benar tidak sengaja berada di sana dan kemudian berpapasan dengan Sani di dalam supermarket itu. Jadi aku mengajaknya makan siang bersama.”
Dan  apsaja  yang  kau  katakan  kepadanya  selama makan siang itu?
Keenan tersenyum, Kalau kau takut aku mengatakan kepadanya tentang Celia, kau bisa tenang, aku tidak akan mengatakan kepadanya.”
Sebenarnya itulah yang paling ditakutkan oleh Azka. Dia takut Sani mengetahui tentang Celia sebelum dia sempat membereskan  semuanya.  Kalasampai  itu  terjadiSani pasti akan menganggapnya sama seperti Jeremy, seorang lelaki pengkhianat yang tega mengkhianati perempuan yang menjadi tunangannyaSani pasti akan benci setengah mati kepadanya kalau sampai dia tahu.
Dan kalau kau sampai tidak bisa menjaga mulutmu, aku akan membuatmu menyesalinya Keenan. Meskipun kau adalah adikku, aku tidak akan segan-segan.”
“Aku takut.” Keenan bergumam mengejek, karena tidak ada  satupun  ekspresi  ketakutan  di  wajahnya,  bertentangan dengan kata-katanya. Kakak, Kalau kau tidak memberitahukan tentang Celia, cepat atau lambat Sani pasti tahu. Dia sudah tahu bahwa kau adalah miliarder kaya, dan kau terkenal. Berita tentang pertunanganmu yang diselenggarakan dengan begitu mewah waktu itu pasti ada, terselip di salah satu berita di internet.”
Kau memberitahukan kepadanya bahwa aku seorang miliarder?”   suara   Azk meninggi dia  tampak   benar-benar marah sekarang.
Keenan memundurkan langkahnya, menjauhi Azka yang kali ini tampak benar-benar berbahaya, Aku tidak tahu bahwa dia tidak tahu, kukira kau sudah mengatakan kepadanya, Lagipula kenapa kau merahasiakan statusmu kepadanya? Kenapa kau tidak mau dia tahu bahwa kau kaya raya? Apakah kau tidak percaya kepadanya?
Bukan karena itu! Azka berteriak, Seperti yang kau bilang tadi, karena kalau sampai dia tahu aku kaya, dia akan mudah mencari informasi tentangku. Dan dia bisa menemukan info tentang Celia sebelum aku bisa membereskan semuanya!
Keenan    tertegun    mendengar    kata-kata    Azka   yang terakhir, “Membereskan Celia? Apa maksudmu?
Buka urusanmu.”   Azk menata adiknya   dengan dingin, Kau telah merusak seluruh rencanaku, dan kali ini aku masih  memaafkanmu   karena  kau  adalah  adikku.  Tetapi ingat ini Keenan, jangan pernah mencoba main-main setitikpun dengan Sani. Dia milikku, kau dengar itu? Dia milikku, dan aku akan menghancurkan siapapun yang mencoba mencurinya dariku.” Setelah mengucapkan ancamannya, Azka membalikkan tubuhnya dan meninggalkan rumah Keenan dengan pintu berdebam di belakangnya.
Sementara itu Keenan menatap kepergian Azka dengan senyum simpul. Dia tahu bahwa Azka tidak akan semarah itu kepadanya, dia tahu bahwa jauh di dalam hatinya kakaknya itu menyayanginya.
Keenan sama sekali tidak pernah tertarik kepada Sani, mungkin  dia  suka,  tetapi  Sani  jelas  bukan  tipenya.  Keenan sengaja berpura-pura tertarik kepada Sani hanya agar Azka tergerak  untuk  mengejar  Sani  lalu  berusaha  melepaskan  diri dari Celia.
Sudah sejak awal Keenan tidak suka dengan Celia, perempuan itu dulu pernah mengejarnya, lalu entah kenapa dia kemudian mengejar Azka dan berhasil memilikinya. Keenan merasa muak membayangkan pengkhianatan yang dilakukan Celia kepada kakaknya, dan kemudian merasa benci ketika tahu kakaknya terjebak ke dalam pertunangan itu, yang hanya disebabkan oleh rasa tanggung jawab.
Selama ini kakaknya hanya pasrah, dikalahkan oleh sikapnya  yang  begitu  bertanggung  jawab.  DaKeenan  harus bisa melepaskan kakaknya dari pertunangan yang dia yakini akan menghancurkan hidup Azka.
Sani adalah kesempatan terbaik Azka untuk melepaskan diri dan meraih apa yang diimpikannya. Tetapi Azka terlalu lambat dan penuh pertimbangahingga Keenan takut semua akan terlambat. Jadi Keenan mendorongnyadengan berpura- pura menyukai Sani juga, lalu mengajak Azka bersaing untuk mendapatkan Sani.
Rencananya berhasil. Azka sekarang mengejar Sani dengan kekuatan penuh. Sekarang Keenan hanya bisa berdoa, apapun rencana kakaknya untuk menyingkirkan Celia dari kehidupannya, semoga rencana itu berhasil.



YOU'VE GOT ME FROM HELLO - SANTHY AGATHA - BAB 8

No comments:

Post a Comment