Sunday, October 11, 2015

YOU'VE GOT ME FROM HELLO - SANTHY AGATHA - EPILOG


Kau menggenggam hatiku dari saat pertama, dan akan selalu begitu, selamanya.

EPILOG

Baiklaaku  akan  membantumu  di perusahaan,  tetapi bukan untuk pekerjaan kantoran. Aku akan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan seni, seperti membantu dekorasi restoran dan kamar-kamar di hotelmu.” Gumam Keenan sambil membanting tubuhnya di sofa Azka.
Azka  mencibir,   “Kau  bisa  melakukanny sejak  dulu, tetapi tidak kau lakukan. Kenapa baru sekarang?
Karena aku bosan.” Keenan merenung,  Hidup seperti ini memang menyenangkan pada awalnya, tanpa beban, bisa berbuat  semau  kitaDan  bahkan  tidak  melakukan  apa-apa tetapi bisa tetap hidup mewah.” Keenan terbahak, Tetapi kemudian aku bosan, hidupku terasa hampa, tidak ada tujuan yanbisa kucapai. Aku  menjalani  hidupkseolah-olah  hanya untuk menghabiskan hari, dan tidak bermakna.”
“Hidupm itu   adalah   hidu yang  diimpika banyak oran lain da sekaran ka bosan.”   Azk menggeleng - gelengkan kepalanya, Dasar manusia yang tidak pernah puas.”
Keenan tertawa lagi, sama sekali tidak merasa tersinggung oleh perkataan Azka yang ketus,
“Mau bagaimana lagi, setiap hari aku harus melihatmu dan kemudian melihat diriku. Dan aku menyadari betapa tidak bermaknanya hidupku.
Azka terkekeh mendengar pengakuan Keenan, Kenapa? Apa yang kau lihat dari hidupku?
Bahwa kau sangat bahagia.” Keenan tersenyum, Bahwa kau mempunyai tujuan hidup yang paling utama, membahagiaka Sani.   Bahwa  kau  meras bahwa   hidupmu begitu berarti sejak Sani ada di sisimu.
“Aku   meman bahagia.”   Azk tida bisa   menahan senyum penuh cintanya ketika membayangkan Sani. Mereka akan menikah sebulan lagi. Seminggu yang lalu Azka melamar Sani ke kedua orangtuanya, membuat mereka terkejut dan bertanya-tanya.  Tetapi bukan Azka namanykalau  tidak bisa meyakinkan orang lain. Pada akhirnya dia berakhir sebagaimenantkesayangan dan kedua orang tua Sani begitu senan karen dia   membant San menyembuhka luka hatinya.
Dan  Azka  tidak  sukpertunangan  yang  lama, pertunangan yang lama hanya menunjukkan ketidaksiapan, keraguan, dan ketidakyakinanKetika kita sudah menemukan pandangan sejiwa, saat itu juga kita harus mengikat janji serius dengannya.Kalau  sajboleh,  mungkin  minggu  injuga  Azka akan   menikah Sani,   mengikut doronga hatinya Tetapi mereka  tidak  bisa  melakukannya,  karena  mereka  hidudi dalam  masyarakat  bukan  di dunia  mereksendiri.  Selain  itu Azka ingin menghormati Sani dalam pernikahan yang layak dan indah.
Persiapan pesta sudah dilakukan, semua akan siap dan sempurna satu bulan lagi, di tanggal yang sudah ditetapkan.
“Aku berusaha mencari bahagia sepertimu di dalam diriku, tetapi yang kurasakan hanya kehampaan.” Keenan mencetuskan pikirannya, membuat Azka tergugah dari lamunannya.
Azka menatap Keenan dengan serius, Kau hanya perlu menemukan seorang perempuan dan jatuh cinta kepadanya untuk mengalami seperti aku.”
Sayangnya aku belum seberuntung dirimu.” Keenan mengangkat bahunya, Karena itulah aku ingin bekerja, membantumu di perusahaan. Setidaknya aku bisa mengisi kekosongan dalam hidupku.”
Azka menepuk pundak adiknya dengan sayang, “Perusahaan ini sudah lama menunggumu untuk bergabung di sini. Kau diterima dengan tangan terbuka di sini.”
⧫⧫⧫
Mereka duduk bersama di cafe itu dengan Sani menatap laptopnya. Perempuan itu mengernyit dengan serius ketika mengetikkan kata-kata di sana. Membuat Azka yang bertopang dagu menatapnya terkekeh geli,
“Apakah  kau  selalu  seperti  itu  ketika  mengetik cerita?
Lupa akan segalanya?”
Sani  mengalihkan  pandangan  dari  laptopnya  dan menatap Azka dengan tatapan mata bersalah, “Oh.. astaga.. maafkan aku. Aku mengabaikanmu ya?”
Azka   menggelengkan   kepalanya,   tersenyum   lembut,
“Tidak apa-apa, aku senang duduk di sini dan menatapmu.”
Sani cemberut menatap Azka, “Memangnya kau tidak punya pekerjaan lain ya?”
Azka terkekeh, “Pekerjaan yang paling nikmat di dunia adalah mengamatimu.” Ekspresi lelaki itu berubah merenung, “Aku ingin mengakui sesuatu kepadamu.”
Ada rahasia lagi? Tiba-tiba jantung Sani berdebar, berharap bahwa apapun itu yang diakui Azka kepadanya adalah sesuatu yang baik.
“Tentang Jeremy.” Azka menatapnya dengan menyesal.
Ada apa dengan Jeremy? Sani merenung, nama itu sudah hampir   dilupakannya.   Bahkan   dia   sudah   bisa   mengenang Jeremy  dengan  senyum  samarnya,  menganggap  Jeremy hanyalah salah satu kesalahan di masa lalunya, yang membuatnya  belajar untuk mengobati  diri dan menjadi  lebih dewasa.
Azka  menghela  napas  panjang,  “Kau  pasti  ingat  kan bahwa Jeremy dipindahkan pekerjaannya ke tempat yang jauh sehingga dia tidak bisa mengganggumu lagi?”
Sani mengangguk dan mengernyitkan keningnya. Dia memang  pernah bercerita  kepada Azka bahwa Jeremy  sudah tidak bisa mengganggunya lagi.
Well.” Azka menatapnya penuh penyesalan, Semua itu terjadi atas campur tanganku, aku mendapatkan informasi bahwa Jeremy  ternyata  bekerjdi salah satu  anak cabangku.
Jadi aku memangil GM-ku di sana dan memintanya memberikan Jeremy promosi yang bagus sehingga dia tidak sadar bahwa dia ‘dibuang menjauh dengan halus.”
Sani ternganga, Azka ada dibalik semua hal itu?
Kau melakukan semua itu? Sani menatap Azka menyadari bahwa lelaki itu tampak malu, dan dia kemudian tertawa geli, Terimakasih Azka.
Kau tidak marah kepadaku? Tanya Azka pelan.
San menggelengka kepalanya Kenap aku   harus marah kepadamu? Kau membuat hidupku lebih mudah dengan menyingkirkan Jeremy jauh dari sini. Sungguh Azka, kau adalah penyelamat hidupku.”
Azka terkekeh pelan merasa senang, kemudian dia menata Sani   denga mesra Da ka juga   penyelamat hidupkuSani.” Jemarinya meraih jari Sani yang mengenakan cincin di jari manisnya dan mengecupnya  lembut, “Aku tidak sabar menunggu sebulan lagi hari pernikahan kita.”
Santertawa,  Kau  melakukan  semuanya  dengan terburu-buru, tidakkah kau lihat orangtuaku hampir pingsan karena  terkejut  ketikkau  tiba-tiba  melamarku? Sani tersenyum malu, Ibuku bahkan menemuiku diam-diam dan bertanya apakah aku hamil.”
Azk tertawa    terbahak-bahak,    Kenapa    pernikahan buru-buru selalu dikonotasikan dengan kehamilan?
Karena  biasanya  itulah  yang  terjadi.”  Sani  tersenyum malu-malu.
Azka mengangkat bahunya, “Aku hanya ingin lekas memilikimu secara   resmi Ka menjad milikk dan   aku menjadi milikmu. Itu saja.”
Dan itu akan terjadi sebulan lagi.” Sani menatap Azka sambil tersenyum, Lalu kita akan berakhir dengan happy ending.
Azk menggelengkan    kepalanya “   Buka berakhir sayang, kita baru akan memulai segalanya, dengan penuh kebahagiaan. Aku, kau, dan calon anak-anak kita nanti.”
Calon anak-anak kita nanti.....
Sani tersenyum membayangkannya, dia bisa membayangkan  dirinya  dan  Azka  menggendong  dan menyayangi anak-anak mereka. Dunia di sekeliling mereka dipenuhi  dengan  kebahagiaan.  Mereksudah saling  memiliki sejak mereka bertatapan dan saling menyapa. Dan segala sesuatuny yan terjadi   setela it semaki menyatukan mereka berdua. Karena mereka memang sudah ditakdirkan untuk bersama.


END

** Akhirnya selesai juga ne novelnya mbak santhy yang satu ini... pertama kali ngeliat n baca sinopsisnya aq penasran. tapi sebetulnya udah bisa di tebak c endingnya... well anyway tetep aja nyenengin soalnya akhirnya tetep happy ending. heheh. (cinderela Wannabe #tepokjidat)
buat kalian yang suka baca novel.. di tunggu ya koment nya... boleh request kug novel yang mw di post in... sekian terimakasih...

BACA NOVEL SANTHY AGATHA LAINNYA

No comments:

Post a Comment