Sunday, October 11, 2015

YOU'VE GOT ME FROM HELLO - SANTHY AGATHA - BAB 8


Kau membuka pagiku dan juga menutup malamku, Sesederhana itulah aku menginginkanmu.


8


Ketika ponselnya berbunyi lagi, hampir jam sepuluh malam, Sani yang sudah berada dalam posisi meringkuk di ranjang dan bersiap tidur mengernyit. Dia sedang tidak enak badan, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan dan dia selalu   sediki merasaka nyeri   di  peru bawahny ketika sedang haid. Diangkatnya telepon itu,
“Halo?
Sani? suara Azka yang dalam terdengar dari seberang sana, Kenapa kau tidak datang kemari?
Oh... maaf Azka.” Dia lupa kalau sudah berjanji untuk ke cafe malam ini. Aku... aku sedang tidak enak badan.”
Kau  sakit? suara    Azka  terdengar  cemas,  Kau  sakit ya?”


 “Aku antar ke dokter ya?
Eh  tidak  usah...”  Sani  menelan  ludahnya,  Ini  sakit perempuan..”
“Sakit      perempuan?”      Dari      suaranya      Sani      bisa membayangkan Azka mengernyit di sana.
Itu.. sakit perempuan setiap bulan.”
Hening. Tampak Azka berusaha menelaah kata-kata Sani, tetapi kemudian dia sadar, “Oh.”
Tiba-tiba  saja  Sani  merasa  geli  karena  sekarang  Azka yang salah tingkah.
Maaf   ya Biasany in hany berlangsun d hari pertama kok, mungkin kita bisa bertemu besok.


Hening, lalu Azka bergumam, Aku ke sana ya?” “Jangan, aku tidak apa-apa kok.”
“Aku akan kesana.” Azka bergumam dengan nada keras kepala, lalu menutup telepon.
⧫⧫⧫
Ketika pintu apartemennya terbuka, Azka berdiri di sana sambil membawa kantong kertas makanan dari cafenya. Lelaki itu menatapnya dengan cemas,
Kau tidak apa-apa?
Sani menggeleng lemah, memundurkan langkahnya dan mempersilahkan Azka masuk,
Sakit begini hanya bisa disembuhkan kalau berbaring.” “Kala begit dudukla berselonjo d sofa.”   Azka mendahului Sani duduk di sofa, dan menunggu Sani datang. Dia mengambil bantal kecil dan meletakkan di pangkuannya, Sini, berbaringlah di sini.
Sejenak Sani ragu, tetapi senyuman Azka tampak begitu menenangkan, dan perutnya sakit. Dia tidak punya siapa-siapa di sini untuk mengeluh. Sambil menghela napas panjang dia duduk di sofa, Azka langsung menariknya, menjatuhkan tubuh Sani supaya kepalanya berbaring di bantal di pangkuannya.
Rasanya begitu nyaman, meringkuk di pangkuan Azka dengan jemari ramping lelaki itu mengelus rambutnya pelan.
Sudah makan tadi?
Sani menggelengkan kepalanya, Tidak selera makan.” “Aku bawakan kentang goreng dan sosis dari cafe kalau kau  lapar  malam-malam. Jemari  Azka  membelai  rambutnya lembut, membuat Sani mengantuk.
Terima kasih Azka...” suara Sani melemah, dia menguap. “Tidurlah, aku akan menungguimu di sini.
Terima kasih ya.” Sani mengulangi ucapan terimakasihnya, lalu menutup matanya, merasakan damai yang menenangkan. Dia memejamkan matanya dan terlelap.
Azka duduk di sana, mengamati Sani yang terbaring di pangkuannya. Hasratnya untuk memiliki perempuan ini begitu besar, tidak pernah dia rasakan sebelumnya pada perempuan manapun. Perempuan ini adalah hasratnya. Dan setiap kali pula Azka rela melepaskan apa yang menjadi hasratnya, demi keharusan untuk memikul sebuah tanggung jawab.
Kali  ini  itu  tidak  akan  terjadi.  Azkakan mempertahankan Sani di sampingnya. Lelaki itu lalu menundukkan kepalanya dan mengecup bibir Sani yang telelap dengan lembut.
“Aku mencintaimu, Sani.
⧫⧫⧫
San bangu di  pagi   hari   denga bada segar,   dia membuka matanya dan menatap ruangan yang temaram. Masih sangat pagi sepertinya di luar, meskipun sinar matahari sudah menembus dengan malu-malu melalui gorden jendela.
Sejenak dia merasa bingung, kenapa dia tidur di ruang tamu. Tetapi dia lalu sadar.
Azka...
Dengan gerakan pelan, Sani melihat ke atas dan menyadari   bahw kepalany ada   d ata banta keci di pangkuan Azka. Lelaki itu tertidur pulas sambil terduduk, tubuhnya menyandar ke sofa dan kelihatannya sangat lelap.
Sani bergerak perlahan supaya tidak membangunkan Azka Tetap rupany Azk terbias waspada   ketik tidur karena dia langsung membuka matanya.
Mereka bertatapan, di pagi yang temaram dan udara dingin yang menguar sejuk dari jendela. Lalu Azka tersenyum lembut,
Selamat pagi.”
Tiba-tiba Sani merasa malu. Lelaki itu baru bangun dari tidurnya  datetap  terlihat  sempurna,  sedangkan penampilannya sekarang pasti sudah amburadul.
Aku baik-baik saja.”
Sakit perutmu?
Sudah mendingan.” Dengan gerakan canggung, Sani duduk dan menjauh dari Azka, menyadari bahwa semalaman mereka sudah tidur bersama.
Izinkan aku membuatkan sarapan untukmu. Azka melirik ke arah kantong kertas makanan yang dibawanya dari cafe yang  tidatersentuh,  Mungkin  makanan  ini masih bisa diselamatkan.”
Azka kelihatan tidak canggung sama sekali, seolah-olah tempatnya memang di sini. Dia meraih kantong kertas itu, setengah  bersenandung  melangkah  kdapur  Sani,  dan memasak.
Sani  sejenak   termangu,  menatap  Azka  yang  tampak begitu luwes dan santai memasak di dapur, lelaki itu tampak menikmatinya. Tiba-tiba Sani merasa tersentuh. Lelaki ini ingin menjadi koki, tetapi dia meninggalkan impiannya demi rasa tanggung jawabnya, dia pasti merasakan perasaan hampa di dalam  dirinya.  Sani  sendiri  tidak  akan  bismembayangkan kalau dia tidak boleh menulis lagi.
“Aku akan ke kamar mandi dulu ya.” Gumam Sani pelan dari sofa.
Azka  yansedang  memasak  omelet  beraroma  harum dari bahan-bahan  yandia temukan  di kulkas  Sani,  menoleh dan tersenyum lembut,
Silahkan. Ketika kau kembali, makanan sudah siap.”
⧫⧫⧫
Dan  Azka  memang  benar.  Ketika  dia  selesai  mandi, dapur itu beraroma harum dengan telur dan ham yang sudah digoreng, serta aroma kopi yang menguar memenuhi ruangan.
“Makanlah.” Azka mengedipkan sebelah matanya, “Sarapan spesial dari koki paling tampan di dunia.” Gumamnya menggoda,
Sani terkekeh geli, dan Azka meninggalkannya sebentar untuk ke kamar mandi.
Ketika  kembali  rambut  Azka  basadan  dia  tampak segar.  Sani sudah menyeruput  kopinydan  mencicipi  sedikit omelet yang luar biasa enaknya itu.
Suka? Tanya Azka lembut.Dia duduk di seberang Sani di meja makan itu lalu menyesap kopinya yang masih mengepul panas.
Sani menganggukkan kepalanya, “Aku tidak pernah memakan omelet yang begitu enaknya. Omelet buatanmu memang lezat. Gumam Sani sambil tersenyum.
Tatapan Azka di atas cangkir kopinya tampak begitu intens, Kalau kau menikah denganku, aku berjanji akan membuatkan sarapan untukmu setiap pagi.”
Hampir  saja  Sani  tersedak  omeletnya,  dia  mendongak dan menatap Azka terkejut,
“Apa?
Azka  terkekeh  dan  barulah  Sansadar  bahwa  Azka sedang menggodanya. Pipinya langsung memerah karena malu.
Tidak lucu, tahu.” Gumamnya sambil cemberut,
Azka masih terkekeh, tetapi matanya bersinar dengan serius, Aku tidak sedang melucu Sani, bayangan itu ada di benakku. Kau dan aku menikah, lalu hidup bahagia selama- lamanya.”
Sani merasakan jantungnya berdebar keras akibat kata-kata Azka, Bukankah masih terlalu dini membicarakan ini?
 Ya.” Azka menganggukkan kepalanya, tidak membantah kata-kata Sani, Tetapi aku tahu apa yang kurasakan, perasaan nyaman yang tidak pernah kurasakan sebelumnya kepada siapapun. Aku bisa saja duduk di sini berdua denganmu, tidak melakukan apa-apa dan tidak merasa bosan.” Lelaki itu menyentuh jemari Sani dari seberang meja dan menggenggamnya sungguh-sungguh, Beginilah yang kubayangka aka kulalui   bersama   istriku   nanti Duduk bersama setiap pagi, mengawali hari dengan bahagia, lalu berpelukan ketika malam tiba.”


Kata-kata Azka terdengar luar biasa indah sehingga Sani terpesona. Dia membiarkan tangannya dalam genggaman Azka dan menghela napas panjang.
Tetapi kau tidak jujur kepadaku. Keenan berkata bahwa perusahaanmu tidak hanya mencakup cafe itu dan lain-lain. Kenapa Azka? Apakah kau tidak mempercayaiku? Apakah kau berpikir bahwa aku mungkin hanya mengincar hartamu? Sani tiba-tiba merasa terhina, Kalau kau memang berpikir seperti itu, kau bisa tenang, aku tidak butuh hartamu. Aku bahkan bisa menghidupi diriku sendiri dan tidak perlu bergantung pada seorang lelaki hanya untuk menghidupiku.”
“Aku tahu  kaorang yang mandiri Saniaktahu  kau tidak mengincar harta dan kekayaan.” Azka menggenggam erat jemari Sani, mencegaketika Sani berusaha melepaskadiri. “Aku merahasiakannya karena takut kau merasa canggung dan lari dariku. Aku hanya ingin kau memandangku sebagai pria biasa, bukan sebagai seorang miliarder yang berkuasa.”
Sani tercenung, menerima betapa benarnya kata-kata Azka. Kalau dari awal Azka mengatakan bahwa dirinya sangat kaya, mungkin Sani akan merasa ngeri dan tidak akan memberi kesempatan kepada mereka untuk lebih dekat.
Kedekatan ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Ada suatu ikatan yang sangat erat di antara mereka, membuat dunia mereka saling tarik menarik.
Dan bahkan Sani bisa membayangkan kata-kata Azka itu, merek bersama-sama   di  pagi   hari memulai   hari   dengan bahagia dan berakhir di pelukan satu sama lain.
Apakah   kit aka berakhi d sana D impianmu
tentang hidup bahagia selama-lamanya? tanya Sani lemah.
Azka tersenyum lebar, Tentu saja SaniHappy Ending, seperti akhir dari setiap novel romantismu.”
⧫⧫⧫
Bagaimana? Azka bertanya cepat ketika Eric memasuki ruangannyaEric memang sangat tampan, dia adalah sahabat Azka ketika kuliah di luar negeri sebagai koki. Dan Eric adalah koki  handal  yang  kemudian  mengembangkan  bisnis  hiburan mencakup  salon,  butik, dabakery  serta rumah makan  yang kebanyakan dibangunnya bekerjasama dengan Azka.
Dia terpesona kepadaku tentu saja.” Eric terkekeh, “Tetapi belum cukup untuk membuatnya berani mengambil keputusan untuk membatalkan pernikahan itu.”
Kau     sudah     melakukan     semua     yang     kukatakan kepadamu bukan?
Tentu saja, dengan sempurna. Aku mengunjunginya ke rumahnya, membawakan bunga lily kesukaannya, dia terkejut karena aku bisa mengetahui kesukaannya.     Lalu aku menceritakan tentang kucing, seperti yang kau informasikan bahwa Celia sangat menyukai kucing dan punya puluhan kucing di rumahnya. Dan sekali lagi dia terperangah karena aku mempunyai banyak sekali kesamaan dengan dirinya. Semuanya sempurn mulai   dari   maka malam,   sika lembu dan perhatian seratus persen. Aku yakin hatinya sudah berpaling, hanya  sajbelum  ada sesuatu  yang  membuatnya  mengambil keputusan penting itu. Seperti yang kau katakan, kau ingin membuktikan bahwa dia bisa mengkhianatimu bukan? Eric menatap  Azka  tajam,  Ditidak  menolak  ketika  aku menciumnya semalam.
Sebuah bukti. Sebuah kenyataan akan pengkhianatan. Azka sudah menduga bahwa Celia tidak akan mampu bertahan. Perempuan itu mengatakan sangat mencintainya. Tetapi kalau dia sungguh mencintai, dalam keadaan apapun cinta tidak akan semudah itu tergoda untuk berkhianat.
Mungkin sejak awal Celia tidak mencintainyamungkin perempuan itu hanyalah terobsesi untuk memilikinya.
Kalau begitu mungkin ini saatnya aku bertemu dengan Celia.

---


Ketika Azka datang, Celia sangatlah gugup. Azka sudalama sekali tidak berkunjung. Dan Celia... sudah terlalu sering menghabiskan  waktunya bersama  Eric hingga sampadi titik dia sudah tidak peduli lagi apakah Azka akan datang atau tidak. Tetapi pernikahan mereka sudah dekat, pernikahan itu adalah puncak impian Celia untuk bisa memiliki Azka pada akhirnya, dan dia tidak akan mundur. Celia hanya berharap dia masi bisa   menghabiska wakt bersama   Eric mereguk seluruh perhatian yang tidak didapatkannya dari Azka sebelumnya, dan semoga saja Azka tidak akan tahu tentang perselingkuhannya sehingga pernikahan mereka akan berjalan mulus.
Kemana  saja kau selama  ini Azka.”  Celia memasang wajah  merajuk,  “Aksampai  berpikir  bahwa  kau  mungkin sudah melupakanku.
“Aku sangat sibuk Celia, kuharap kau mengerti.”
Celia mendesah sedih, Selalu begini Azka, apakah nanti di kehidupan perkawinan kita juga akan seperti ini? Kau sibuk dengan pekerjaanmu dan mengabaikan aku?
Azka mengangkat bahunya, Itulah konsekuensi kau menikah  denganku,  tidaakan  berubah  meskipun  kita menikah. Aku mempunyai tanggung jawab yang besar di perusahaan yang tidak mungkin aku abaikan begitu saja. Kalau kau tidak siap menghadapinya kau bisa mundur.”
“Apa? wajah Celia langsung pucat pasi.
Sementara  itu  Azka  memasang  wajadatarnya,  “Aku tidak bisa menjadi suami yang perhatian seperti yang kau inginkan, tidak akan pernah bisa. Kalau kau tidak siap menanggung kesedihan karena tidak pernah mendapatkan perhatian dari seorang suami, kau bisa mundur sekarang Celia agar kau tidak menyesal. Kau tahu, aku tidak pernah memaksamu untuk menikahiku, untuk menjadi isteriku.”
Teganya  kau! Celiberteriak,  dan  berurai  air  mata, “Kasengaja  melakukannya  bukan?  Kau  sengaja mengabaikanku agar aku merasa tidak kuat dan membatalkan pernikahan  ini? Kaingiaku meninggalkanmu  bukan? Agar kau tidak perlu memiliki istri yang lumpuh dan cacat sepertiku. Cacat karena kau!!Perkataa Celia  itu  membuat   wajah  Azka  memucat, tetapi dia mengendalikan diri dan berusaha membuat ekspresinya tetap datar.
Well kau tidak akan mendapatkaapa yang kau mau! Karena  aku  tetap  akan  melanjutkan  pernikahan  ini!  Apapun yang terjadi kau tetap akan menjadi suamiku dan aku akan menjadi istrimu!
Lalu dengan marah Celia memutar kursi rodanya, memasuki rumah dan meninggalkan Azka berdiri di teras itu.
⧫⧫⧫
Sani sedang  tidaada pekerjaan. Revisian naskah dari editobelum diterimanya.  Dia menghabiskan  harinya dengan bermain game komputer sampai merasa bosan. Kemudian dia teringat perkataan Kesha pada hari itu, ketika mereka mencari data-data tentang Azka di internet. Bahwa kita tinggal memasukkan sebuah nama saja di mesin pencari, dan kalau orang itu cukup terkenal, maka kita akan menemukan banyak informasi tentangnya.
Sani teringat, bahwa Azka selalu tampak tampan di foto- fotonya di setiap kolom berita keuangan dan bisnis yang ada di internet. Lelaki itu memang berpenampilan berbeda, dengan jas resmi yang tampak sangat formal.
Dengan iseng, Sani membuka mesin pencari di internetnya,  dan  memasukkan  nama  lengkap  Azka  dsana. Dalam beberapa detik, deretan hasil pencarian muncul.
Sani menelusurinydengan sangat tertarik. Ada berita tentang merger hotel terbaru milik Azka, pembukaan restoran bintang lima secara serentak, dan iklan tentang resor-resor mewah di kawasan pariwisata elit di beberapa kota.
Semua berita itu menyebut Azka sebagai pemimpin perusahaan yang jenius dan kompeten.
Lalu mata Sani tertuju kepada sebuah kolom gosip. Hey... ada kolom gosip di antara semua berita keuangan dan bisnis ini. Dengan  tertarik  Sani  membuka  kolom  ituItu  adalah wawancara  dan  berita  tentang  profil  Azka,  pengusaha  muda


yang      sangat      sukses      dalam      mengembangkan      bisnis perusahaannya.
Sani membacanya dengan sangat tertarik, menelusuri kisah hidup Azka dalam bentuk tulisan. Ternyata Azka adalah seorang yang cemerlang dalam prestasi pendidikannya, dan juga....
Mata  Sanberkerut  padsebuah  berita  bahwa  Azka sudah bertunangan dengan kekasih yang dipacarinya selama empat tahun. Tunangannya adalah seorang mantan model pro yanberhenti setelah mengalami  kecelakaan,    bernama  Celia Carolina.
Jantung Sani berdebar keras, sebuah kejutan lagi.... Azka suda bertunangan Dan  dari   kolo berit itu,  dikatakan bahwa tahun ini mereka akan menikah.
Dunia seakan runtuh di bawah kaki Sani.


YOU'VE GOT ME FROM HELLO - SANTHY AGATHA - BAB 9

No comments:

Post a Comment