Wednesday, October 21, 2015

DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 28


Bab 28
WAKE-UP CALL

Ketika menyeka tubuhnya dengan handuk, Jo mendengar HP nya berdering dan ketika melihat nama blu, Dia langsung mengangkatnya.
"Hai, Mas, Lagi ngapain?" Suara blu yang ceria menyambutnya. "Hei, You, Mas baru abis mandi, “ucap jo sambil tersenyum dan melangkah keluar kamar mandi.
Dia berjalan menuju laci tempatnya menyimpan kaus dan pakaian dalamnya. Matahari akan terbenam sebentar lagi dan angin yang berhembus membantu mendinginkan suhu panas pantai.
"Malam ini ada rencana mau ke mana?" Tanya blu.
"I don't know. Mungkin nonton Thai Boxing." Jo meletakan HPnya di atas meja setelah mengaktifkan speaker agar dia masih bisa mendengar blu sementara dia berpakaian.
"Ugh... How can you watch that.it's so violent, “ucap blu.
Jo terkekeh. "Well, Pilihannya kalau nggak nonton itu ya pergi nonton show banci. Dan mas nggak akan pernah ketangkap basah nonton begituan."
Blu terkekeh." Apa mas akan pergi dengan seorang teman kencan, Setidak tidaknya?"
"Yeah, Two of them. They're twins, “ Canda jo.
Blu yang tersenyum tidak mengerti candaan jo ini berkata, "Really?" Dengan antusias, Membuat jo tertawa terbahak bahak.
Jo selesai berpakaian dan meraih HP nya. Dia lalu berjalan menuju pintu geser yang menghadapi ke pantai, Membukannya, Dan duduk di salah satu kursi taman yang tersedia di balkon.
Dia akan menunggu hingga matahari betul betul terbenam sebelum keluar.
"Omong omong, Kamu sudah memutuskan penjurusan yang akan kamu pilih?" Tanya jo, mengalihkan pembicaraan mereka.
Terakhir kali mereka membicarakan hal ini blu masih bingung antara IPA atau IPS. Para guru di sekolahnya yang melihat nilainya menyarankan agar dia mengambil IPA, Tapi blu bilang dia benci setengah mati sama yang namanya fisika. Tentunya itu membawa diskusi panjang lebar tentang bagaimana penjurusan ketika SMA memengaruhi persaingan masuk univerSitas.
Jo sendiri tidak bisa mengusulkan apa apa kepada blu karena pilihannya waktu SMA cukup gampang. Dia mengambil jurusan arts, Karena nilainya terlalu parah untuk mengambil science.
"Yep. Aku akan masuk IPS, “ucap blu gembira. “ Congratulations, “ Teriak jo.
"Mas nggak masalah dengan pilihan aku ini?"
Mendengar nada khawatir blu, Jo terkekeh, “ mas akan setuju sengan apa saja yang kamu pilih selama kamu yakin dan bertanggung jawab atas pilihan kamu."
“ Aku yakin dengan pilihan aku." “ Them I'm happy."
Mereka menghabiskan sekitar dua puluh menit membicarakan hal hal lainnya sampai jo mendengar suara poppy yang meminta blu menyerahkan telepon kepadanya karena ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan jo.
"So, Kapan mas akan kembali ke jakarta?"
Jo mendengar nada penuh harap pada pertanyaan blu ini dan dengan berat hati dia menjawab, “soon." “ Good, “ucap blu, Adiknya ini terdiam sekejap sebelum menambahkan, “ I miss you."
Jo tersenyum dan membalas." I miss you too, Kiddo."
Blu lalu berpamitan dan tidak lama kemudian jo mendengar suara poppy.
"Hei, Jo, Aku dengar kamu mau pergi nonton Tiger show nanti malam. Jangan lupa foto foto nya. Aku mau lihat. Banyak yang bilang katanya mereka cantik cantik lho, “ucap poppy antusias.
Jo memutar bola matanya. Poppy memang senang dekali menggodanya tentang banci, Karena dia tahu betapa jo takut setengah mati sama yang nama nya banci, Jo tidak mengalami masalah dengan keberadaan mereka selama mereka tidak dekat dekat. Pengalaman siderang fans banci sekali seumur hidupnya ketika dia sedang manggung sudah cukup, Nggak pakai dua kali.
“ Gimana kalau kamu dan blu kapan kapan ke sini dan nonton sendiriv" balas jo datar. Poppy tertawa terbahak bahak. Samar samar jo bahkan mendengar tawa blu di belakang. Setelah tawa poppy dan blu redA, jo bertanya, “ goldie gimana kabarnya?"
"Oh, She's fine. She misses you, Though. Setiap hari dia nunggu di pintu depan sampai lewat malam. Nungguin kamu. Aku rasa dia merasa agak di terlantarkan."
Jo menarik napa, Tahu apa yang poppy akan katakan selanjutnya. Poppy selalu menanyakan hal yang sama, Setiap kali menelepon, Dan jo selalu membalas dengan jawaban yang sama.
“ Are you okay over there?"
Dan jo tersenyum, Menyadari betapa rutinnya pembicaraan telepon merek. "I'm fi...."
“ Goddamn it, Jo. Berhentilah bilang kamu fine. Kamu nggak fine. Kalau kamu baik baik aja, Kamu akan ada di jakarta sekarang, Bukannya ngumpet di negara orang."
"I'm fine. Aku cuma perlu liburan dari semua ingar bingar jakarta, “ balas jo, Bertekad untuk meyakinikan poppy dan juga dirinya bahwa inilah yang dia rasakan, Tidak peduli bahwa itu bukan yang dia rasakan. Poppy menghembuskan napas keras, Tidak bisa menerima jawaban ini tapi tahu bahwa segala argumentasi yang dia lemparkan hanya akan masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Mereka berdiam diri selama beberapa detik.
"Well, Not that you would care, Tapi aku cuma mau kasih tahu bahwa dara membatalkan pernikahannya." Lutut jo langsung terasa lemas dan dia bersyukur dia sedang duduk karena kalau tidak dia bisa jatuh tersungkur." Dibatalkan? Maksud kamu di tunda?” Tanya jo untuk mengonfirmasi pendengarannyam
"Nggak. Nggak di tunda, Batal sama sekali. Dia telepon untuk kasih tahu kemarin sore. Aku nggak tahu deh berapa ganti rugi..."
Jo tidak lagi mendengar kata kata poppy selanjutnya. Pikirannya sudah ke mana mana. Dara membatalkan pernikahannya?!
Merasakan semua darah mengalir ke kepalanya dan membuatnya pusing, Jo langsung mengangkat tangan kirinya untuk memijit pelipisnya. Berbagai macam perasaan bergejolak di hatinya dan beribu ribu pertanyaan muncul di kepalanya. Satu detik dia ingin berteriak gembira akan berita ini, Detik selanjutnya keraguan muncul, Menahannya dari menunjukkan emosi apa apa.
Pertayaan seperti kenapa dara membatalkan pernikahannya, Hingga apakah dia membatalkan pernikahan untuknya, Memenuhi kepalanya.
“ Jo, Are you there?"
Pertanyaan poppy membuat jo hampir loncat dari kursinya.
Dia lupa poppy masih fi telepon. Buru buru dia berkata, “yeah I'm here."
“ Apa kamu akan melakukan sesuatu setelah mendengar berita ini?" Tanya poppy. "Like what?"
"I don't know. Mungkin minta ganti rugi karena dara sudah membuat kamu menghabiskan waktu sebula ini mencoba melupakan dia dengan menghamburkan hamburkan uang menginap di resor di ThAiland . Sumpah deh, Jo, Lain kali bisa nggak sih kamu ngambeknya di tempat yang lebih murah?"
Sebelum bisa menahan diri jo sudah terkekeh dan tak lama kemudian sudah terbahak bahak.
“ Ah, It's nice to hear you laugh again, “ucap poppy pelan setelah tawa jo reda. Lalu dengan nada memohon dia berkata, “ can you please come home? We all miss you. Jangan menjauh dari kami hanya karena dara, Oke? Masih banyak orang yang menyayangi kamu di jakarta selain dia, You know."
Jo tersenyum dan untuk pertama kalinya memutuskan untuk menuruti permintaan poppy.
"Oke, Ucap jo akhirnya.
Enam bulan berlalu semenjak dara membatalkan pernikahannya dengan panji dan dia mendapati dirinya mempertimbangkan undangan yang dikirimkan tante poppy lewat email kepadanya.
Tante poppy akhirnya akan menggunakan ijazah yang dimilikinya dari Le Cordon Blue untuk membuka restoran pertanyannya dan beliau mengundang dara datang ke acara pembukaan restoran tersebut. Dara merasa gembira untuknya. Dia tidak tahu kenapa tante poppy dan blu (yang sikap dinginnya pada hari hari terakhir dara bekerja untuknya kini sudah meleleh) mengundangnya, Karena sejujurnya dia hanyalah seorang mantan pegawai, Bukan siapa siapa. Dan meskipun ingin bertemu dengan jo lagi, Yang menurut tante popy sudah kembali ke jakarta, Dara agak ragu melakukannya. Dia tidak tahu bagaimana jo akan bereaksi ketika melihatnya lagi. Apa jo akan mengusirnya dari acara tersebut? Definitely.
Oh, Stop it, dara. Jangan jadi seorang pengecut. Kalau memang jo mengusir kamu, Kamu selalu bisa berkata bahwa kamu datang ke acara ini atas undangan tante poppy dan hanya tante poppy yang bisa mengusir kamu.
Dan dengan keyakinan seperti itu, Dara membalas email itu sengan mengatakan bahwa dia akan menghadirinya. Acara itu akan di adakan dua minggu lagi. Masih banyak waktu baginya untuk mundur kalau perlu.
Selesai membalas email, Dara kembali pada tugasnya, Yaitu merncanakan pernikahan krisna. Ibu dan papa akhirnya memperbolehkan krisna melangkahi dara setelah adiknya itu berkata bahwa kalau sampai mereka tidak memperbolehkannya menikahi arman sekarang, dia akan kawain lari. Dara mengambil kesempatan ini untuk menawarkan bantuannya merencanakan pernikahan tersebut, Karena dia masih memiliki semua informasi yang diperlukan.
Dia ingat betul hura hara yang dibuatnya ketika dia meminta pertemuan keluarga untuk diadakan agar bisa menyampaikan beritanya.
Teriakan, “how can you do this to me?" Dari krisna masih membuat dara meringis, Bahkan hingga hari ini. Dan tuduhan,
“ Apa yang sudah kamu lakukan?" Dari ibu masih membuat hati nya sakit.
Dara hanya menerima ini semua seperti dia menerima obat cina yang biasa ibu berikan kalau dia sedang sakit waktu kecil. Awalnya memang pahit, Tapi semuanya akan berlalu dan dia akan merasa lebih baik di kemudian hari.
Dara bersyukur akan pesangon yang diberikan tante poppy kepadanya ketika dia berhenti bekerja, Karena dengan uang itu dia bisa membayar ganti rugi kepada panji. Tentu saja sampai sekarang panji dan keluarganya menolak berbicara dengannya.
Dara tidak tahu akapakah panji menceritakan kepada mereka tentang alasan utama pernikahan itu batal, Karena dara terlalu sibuk menghindari peluru yang ditembakan oleh keluarganya dengan panji, Meskipun dia mengerti kenapa panji melakukan nya dan dara tidak bisa menyalahkannya.
Dara sudah memutuskan untuk mulai mencari kerja menjadi asisten artis lagi setelah pernikahan krisna selesai, Tapi untuk sementara waktu dia memutuskan untuk mengambil cuti. Tante poppy menawari dara agar melanjutkan pekerjaannya menjadi PA blu, Tapi dara menolaknya karena dia tidak yakin bisa bekerja di tempat ada kemungkinan dia harus bertemu dengan jo hampir setiap hari.
Merencanakan pernikahan krisna cukup memakan waktunya dan dia menghargai ini karena dengan kesibukannya dia tidak lagi memikirkan jo. Tiga bulan setelah dia memutuskan hubungannya dengan panji dan kekacauan di dalam hidupnya gara gara pembatalan pernikahannya reda, Dara memiliki banyak waktu untuk berpikir. Dia menyadari bahwa dalam masa ini tidak sekali pun panji terlintas di kepalanya. Yang ada, Dia tidak bisa berhenti memikirkan jo. Dia betul betul merindukan lelaki itu dengan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Dia ingin melihat senyuma jo yang bandel, Matanya yang berbinar binar kalau sedang tertawa, Dan suaranya yang dalam dan sangat maskulin. Tapi lebih dari itu semua, Dia ingin ngobrol dan bercanda dengannya lagi. Untuk menghabiskan hari harinya dengannya dan blu seperti dulu lagi. Sejujurnya kini kalau dipikir pikir lagi, Dara tidak tahu kenapa dia sangat terobsesi untuk menolak jo hanya karena dia pikir jo sama saja dengan laki laki sebangsanya. Karena kalau dia mengingat kembali setiap saat yang dihabiskannya bersama jo, Jo sangat berbeda dengan skema yang dimilikinya. Dara mengakui kesalahannya karena sudah menilai seseorang seperti itu, Yaitu dengan memasukkan mereka ke dalam boks yang sudah diberi label tertentu. Dan tidak peduli apa yang orang tersebut lakukan, Dia menolak memindahkannya dari boks berlabel tersebut.
Ah, Tapi itulah kehidupan. Tidak akan pernah sempurna, Dan kita akan membuat kesalahan di sini dan disana, Tapi kita harus mampu belajar dari semua kesalahan itu agar tidak membuat kesalahan yang sama dikemudian hari. Dan dara bertekad untuk berbicara dengan jo lagi untuk menjelaskan kepadanya apa yang sebetulnya terjadi. Ini satu kesalahan yang harus dia perbaiki. Karena hanya dengan ini dia bisa melanjutkan kehidupannya dengan keyakinan bahwa dia sudah melakukan segala sesuatu yang perlu dia lakukan.
Jo memasuki bleu, Restoran milik poppy, Yang dipenuhi oleh sekitar lima puluh orang. Beberapa dari mereka dia kenali, Seperti revel dan ina, Oom danung, Dan tentunya blu. Poppy tidak kelihatan di mana mana. Beberapa orang dari media yang dia kenal dan dia sukai menyapanya, Dan dia meluangkan waktu untuk membicarakan beberapa kalimat yang bisa dimuat di media cetak. Blu yang berdiri di sampingnya lalu menariknya menuju dapur, Dan di sana dia melihat poppy--- yang mengenakan pakaian koki----sedang meneriakkan perintah kepada beberapa orang sekaligus. Dapur itu kelihatan sibuk tapi teratur, Semua
oranf tahu tugas masing masing. Jo merasa seperti sedang menonton Hell's Kitchen.
Tidak mau mengganggu poppy, Yang pastinya nervous memberi makan tamu tamunya pada acara pembukaan restorannyA, jo meninggalkan dapur dan menuju dining room. Seorang pelayan berseragam hitam putih langsung menanyakan pesanan minumannya. Jo sebetulnya ingin memesan Vodka on the rocks untuk menenangkan jantungnya yang berdebar debar karena ikut panik melihat poppy, Tapi dia tahu blu akan memelototinnya kalau dia sampai memesan alkohol. Akhirnya dia memesan sebotol perrier dingin. Pelayan itu berlalu samnil menaikan alisnya, Tidak percaya jo baru saja memesan air putih.
Jo melihat ke sekelilingnya dan menemukan ina dan revel sedang tenggelam dalam percakapan seru dengan seorang wanita berambut bob pendek yang membelakanginya sehingga dia tidak bisa melihat wajahnya. Wanita itu memiliki kai panjang dan langsing yang ditutupi jins gelap, Dan meskipun hanya mengenakan sepatu flat, Dia masih cukup tinggi sehingga tidak perlu terlalu mendongak ketika berbicara dengan revel.
“ Ah, Great. Mbak dara sudah sampai, “ucap blu yang membuat jo langsung menoleh.
“ Di mana?" Tanya jo dengan suara sedikit bergetar.
Dia tidak tahu poppy mengundang dara. Kalau dia tahu, Mungkin dia tidak akan datang ke acara ini. Dia bahkan tidak tahu poppy masih berhubungan dengan dara. Poppy tidak pernah mengatakan apa apa kepadanya. Tapi kalau dipikir pikir, Memangnya poppy harus memberitahukan tentang segala aktivitasnya? “ Tuh di sana, Lagi ngobrol sama mas revel dan mbak ina, “ Jelas blu sambil menarik jo menuju ina dan revel. Tatapan jo kembali kepada revel dan ina. Dia masih tidak melihat seorang pun yang mirip dengan dara berdekatan dengan ina dan revel. Yang ada hanya wanita berambut pendek itu. Pada detik itu revel mengatakan sesuatu kepada wanita berambut pendek tersebut, Yang membuatnya memutar tubuhnya dan jo langsung memelankan langkahnya.



 DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 29

No comments:

Post a Comment