Wednesday, October 21, 2015

DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - EPILOG



EPILOG

Jo berdiri di kaki makam papa dan mama dengan perasaan campur aduk. Terakhir kali dia berada di sini adalah pada hari pemakaman paap, Saat prosesi tersebut lebih mirip sirkus karena kehadiran media. Kini makam tersebut sudah ditutupi hiaju yang terpotong rapi dan ada bunga di dalam vas di kepala makan. Jo tahu poppy dan blu selalu datang mengunjungi makam ini secara rutin, Itulah cara mereka untuk mengatakan bahwa papa masih ada di dalam ingatan mereka dan penghormatan kepada mama. Keluarga papa dan mam juga terkadang datang untuk memastikan penjagaan makam tersebut, Hanya dirinyalah yang tidak pernha mengujungi makam ini.
Jo duduk di batu granit di kaki makam. Kesedihan menyerangnya. Dia mengulurkan tangan kananya untuk
menyentuh rumput yang menutupi makam mama, rumput itu terasa dingin di bawah telapak tangannya, Menenangkan hatinya.
"Hei, Mam, Pap, Apa kabar? Sori karena sudah lama nggak berkunjung. I hope you gays are okay, Wherever you are. Aku sudah menikah, Instriku namanya dara. Dia baik, Dan I dont't know why, Tapi dia sepertinya cinta sama aku. You would love her, Mam. Anyway, Dia yang mendorong aku datang ke sini. So, Her I am." Jo terdiam tidak tahu apa yang harus dikatakannya lagi. Terlalu banyak yang ingin dikatakannya sehingga dia tidak tahu harus mulai dari mana. Dia merasakan seorang meremas tangan kirinya dan dia menoleh. Wajah dara yang sedang tersenyum memberinya keberanian untuk melanjutkan.
"Pap, I guess I shoild let you know. Blu berakhir menjadi penyanyi opera indonesia yang cukup terkenal. Can you imagine that? Nggak tahu dia dapat bakat dari mana, Karena aku tahu papa nggak bisa nyanyi." Jo terkekh dengan leluconnya sendiri.
"Selain nyanyian dia juga sibuk sekolah. Dia akhirnya mengambil jurusan IPS dan kelihatannya happy dengan pilihannya itu. Aku berusaha sebisa mungkin memberikan semua yang diinginkan blu, Seperti apa yang papa minta. She's a good kid though, Nggak banyak permintaannya. Cukup mandiri dan dewasa untuk anak seumurnya. Wish you were here to see her, Pap."
Jo menunduk selama beberapa detik. Tangan dara yang mengusap punggungnya dengan penuh dukungan membuatnya mengangkat kepalanya dan berkata, “ I guess that's it. Aku janji untuk datang lebih sering lagi ke sini."
Jo terlalu beranjak berdiri untuk meletakan dua tangkai mawar yang dibawanya di makam mama dan papa. Kemudian dia meraih tangan dara dan perlahan lahan berjalan menuju mobil. Dara memang benar, Hati jo terasa lebih ringan setelah melakukan ini.
“ Are you okay?” Tanya dara.
Jo menoleh dan memberikan senyum terbaiknya."Yeah. Better that okay. Makasih karena sudah membuat aku melakukan ini."
“ Kamu tahu kan, Kalau aku akan melakukan apa aja untuk kamu?" Jo memejamkan mata, Mencoba menyerap kata kata dara.
Semenjak menikah sebulan yang lalu, Mereka tidak lagi menggunakan kata"saya" ketika berbicara dengan satu sama lain sam siapa yang sangka pergantian satu kata dari"saya” Ke” Aku" bisa begitu bermakna. Mereka memang tadinya berencana menikah setelah enam bulan berpacaran, Tapi buntutnya harus menundanya hingga hampir setahun karena dara, Yang sudah mengambil alih tugas oom danung menjadi manajer blu, Terlalu sibuk mengurus kehidupan adik iparnya itu. Jo menyadari bahwa hubungan mereka bukan hanya melibatkan dirinya dan dara, Tapi juga blu.
Me, You and blu adalah cara dara menggambarkan kehidupan mereka dan mungkin seharusnya jo merasa khawatir bahwa perkawinannya berisi tiga orang, Bukannya dua, Tapi dia tahu bahwa tanpa blu, Dia tidak akan pernah bertemu dara.

"Yeah, I know. Karena kamu cinta sama aku, “ucap jo sebelum memeluk dara dengan lebih erat dan menariknya menuju mobil.

No comments:

Post a Comment