Bab 1
Big Brother
Enam tahun kemudian..........
Jo mengetuk ngetuk jari
jari
nya yang
panjang dan berkuku
pendek pada
setir mobil
sambil menghembuskan napas
tidak sabaran.blu masih belum muncul juga,padahal tadi dia bilang
akan keluar lima menit lagi,dan itu
adalah
lima
belas menit yang
lalu.Jam dipergelangan kiri jo
sudah menunjukan pukul
15.30
dan dia harus membawa blu ke kantor Megix Records dan Artist Management,atau lebih
dikenal
sebagai MRAM,perusahaan
rekaman
dan
manajemen artis yang mewakili blu di menteng,agar
adiknya itu bisa latihan untuk konsernya
yang akan dilaksanakan beberapa bulan
lagi,setelah
itu
dia harus mengantar blu
pulang,sebelum keluar lagi
untuk manggung.
Seharusnya dia tidak mengusulkan
agar poppy mengejar mimpinya
untuk mengambil cuisine diploma dari
Le cordon blue di paris pada
saat itu,dan menawarkan diri untuk bertanggung
jawab mengurus
blu
selama
poppy menyelesaikan kursus
sembilan
bulan
itu.Sebetulnya dia
hanya
basa basi menawarkan
itu.Dan
tidak menyangka poppy akan setuku,juga
tak menyangka
LCB paris yang sangat populer sehingga orang
harus menunggu berbulan bulan untuk menghadiri kursus
mereka anak menerima
poppy untuk semster musim gugur,Alhasil poppy mempercayakan blu sepenuhnya
pada nya,padahal dia
sama
sekali
tidak tahu menahu
bagaimana
cara berinteraksi
dengan cwe ABG,
Jo tau hampir 50
persen fansnya masuk kedalam kategory
ini,dan dia yakin dia bisa membuat mereka berteriak histeris
dengan
hanya mengatakan
"hai",tapi selain itu,baginya cewek ABG tidak ada bedanya dengan
alien.Pikirannya kembali pada kejadian
enam
tahun yang lalu ketika papa menitipkan
blu padanya,oh,kenpa
dia harus menuruti
permintaan itu?Dia kan
tidak berutang apa pun
pada lelaki
yang tidak pernah mengasuhnya itu.Tapi mama selalu menghormati
orang tua,tidak peduli
bahwa
orang tua itu tidak bertingkah
laku seperti
orang tua.selama beberapa hari
dia memulai
berbagai macam emosi,mulai
dari marah karena papa memberikan
tanggung jawab yang
seharunya bukan tanggung jawabnya,kesal karena beliau
sudah ngga ada jadi dia tidak bisa
berdebat denganya,jengkel pada
dirinya sendiri
yang bahkan mempertimbangkan
permintaan papa
itu,tapi
yang paling penting adalah rasa takut.Takut
mengecwakan papa kalau dia menolak tanggung
jawab ini.
Semua orang
sering berkata bahwa anak laki laki
selalu memiliki masalah dengan
papa
mereka,dan jo
tidak terkecuali.Betapapun dia
tidak menyukai papa papanya,tapi
dia tetap
menginginkan
semacam persetujuan dirinya,dan
dengan susah payah,Jo menelan kejengkelannya dan
menerima dengan pasrah
peranan barunya sebagai kakak tiri blu.Karena,jo mengabaikan keinginannya
untuk go international dan
kembali ke indonesia untuk memulai karirnya
dinegara yang dia tidak kenal selera musiknya.
Dia agak terkejut ketika orang orang dari industri musik indonesia mulai
melepon untuk memintanya menjadi drummer mereka tanpa pernah mendengarkannya
menabuh drum sebelumnya.Dia tahu nama Brawijaya memang sinonim dengan dunia
seni,tapi tidak pernah menyangka bahwa transisinya dari berlin ke jakarta akan
semudah itu.seluruh indonesia,terutama komunitas seninya,memang mengenal baik
nama Brawijaya,yang bahkan sering disebut sebagai kaum bangsawan seni karena
seni mengalir di darah mereka dari satu generasai ke generasi selanjtnya.Eyang
kakung adalah pelukis yang nama nya cukup dikenal di dunia international.tiga
dari lima anak eyang kakung dan eyang putri kemudian berkarier di dunia
musik,termasuk papa.bude mel mengikuti jejak eyang kakung untuk menjadi
pelukis,s edangkan oom robby,yang paling ganteng diantara semua, memilih untuk
menjadi bintang film. Meskipun sepupu sepupu jo banyak yang bekeja di luar
dunia seni, mayoritas dari mereka masih bekerja pada bidang yang bersentuhan
dengan seni,karena itu,wajar wajar saja bila dia dan blu berakhir di dunia seni
juga.
Memori tentang keluarganya membawa kembali pada dilema yang sedang
dihadapinya.Dia harus memikirkan cara lain untuk mengatur kehidupannya dengan
blu hingga poppy pulang delapan bulan lagi,agar jadwalnya tidak seberantakan
sekarang.Dia juga harus mendapatkan kembali kehidupan sosialnya,karena semenjak
blu tinggal dengannya,dia tidak bisa membawa perempuan kerumah untuk menginap
dan itu betul betul menghancurkan kehidupan lajang yang dia miliki beberapa
tahun ini.selain sebagai drummer,johan Brawijaya juga dikenal sebagai pencinta
wanita,dan dia terlalu mencintai image ini dan tak mungkin melepaskannya
sekarang.
Selama seminggu terakhir,jo memikirkan untuk memperkerjakan seorang
asisten yang bisa mengurus semua keperluan blu.mulai dari mengantar jemputnya
dari sekolah,sehingga mungkin membantunya mengerjakan tugas sekolah yang selalu
kelihatan seabrek itu.Jo tahu dirinya tidak bodoh.Dia kuliah musik dengan nilai
jauh diatas rata rata dijerman.tapi kalau sudah membicarakan matematika dan
segala tetekbengeknya,Jo menyerah.kini dia betul betul menghormati pekerjaan
poppy sebagai seorang ibu penyanyi ABG tenar selama setahun lebih ini.
Untuk membuang rasa bersalah yang mulai muncul dibenak nya karena sudah
mengecewakan papa dengan ketidak becusannya mengurus blu, jo mengalihkan
perhatiannya kepada cewek cewek AbG yang berseliweran melewati mobilnya. Jo
menyukuri kaca rayban ekstagelap mobilnya sehingga dia bisa melakukan obervasi
tanpa dikenali. Mereka mengenakan seragam kemeja putih lengan pendek,rok kotak
kotak percampuran warna abu abu, hitam, dan merah,kaus kaki berwarna putih
hampir selutu,dan sepatu hitam Mary jane,banyak dari mereka kelihatan sudah
mengenakan make up,dengan gaya rambut yang kalau tidak di rebonding,pasti di
highlight.Bahkan cara mereka berbicara dan tertawa seperti sudah diatur untuk
mempertontonkan gigi mereka yang tertata rapi dan putih cemerlang.Gaya mereka
membuat jo bergidik.dalam hati jo bersyukur blu masih kelihatan sangat natural
dan innocent kalau dibandingkan cewek cewek ini.
Jo tahu dia terdengar seperti seorang hipokrit jika menyangkut blu.Semua
orang tau dia suka jenis wanita cantik,ber make up,bersilikon,berlensa
kontak,dan rutin mengunjungi dokter gigi.Dia bahkan tidak ingat kapan terkahir
kali dia kencan dengan perempuan kelihatan alami.Dia tahu kebanyakan orang
menganggapnya"dangkal"karena selalu menilai perempuan dari penampilan
luar mereka,tapi dia tidak peduli.dia suka wanita cantik yang tahu cara mempertontonkan
aset mereka,dan tidak ada yang salah dengan itu.
Jo hampir meloncatdari kursinya ketika mendengar ketukan pada jendela
mobil. Dibalik jendela gelap, dia melihat blu sedang melambaikan tangannya. Ada
dua cwe ABC berdiri di belakangnya, dengan sedikit waswas jo menekan tombol
untuk membuka kunci pintu mobil,Dan tanpa mengatakan "hai"pada
nya,ketika membuka pintu mobil adik satu satunya ini langsung nyerocos tanpa
henti.
"Mas ,sori terlambat.Tadi mamanya kat telepon,bilang dia ngga bisa
jemput dan minta kat pulang naik taksi aja. Dia tinggal di menteng,dekat dengan
MRAM,Aku bilang kita bisa antar dia pulang.Bisa kan ya,Mas?dan tanpa menunggu
jawaban dari jo,Blu langsung mengundang kat dan cewek satunya lagi untuk masuk
kekusri belakang mobil.
"Oh ya,ini adiknya kat,namanya julie,"lanjut blu sambil
menarik sabuk pengaman
"Kat, julie, ini kakakku,mas jo."
Jo sebenarnya ingin mengomeli blu yang tidak permisi dulu padanya
sebelum mengundang teman temannya, tapi dia tidak tega,karena dengan jumlah
kejahatan dijakarta, dia juga tidak akan mau blu pulang naik taksi
sendirian.itu sebabnya dia selalu bela belain selalu mengantar jemput blu
semenjak adiknya itu tinggal dengannya.Buntutnya dia hanya menoleh dan
mengangguk kepada kat dan julie yang kelihatan sedikit terkesima selama dua
detik sebelum mulai berteriak teriak kegirangan, Dengan susah payah jo menahan
diri agar tidak menutupi daun telinganya dengan kedua tangannya.
"Oh-EM-ji.Mas jo lebih cute aslinya lho dari pada diTV. kami
ngefans bangeT,bisa tolong nengok sebentar ke sini, aku mau ambil foto.jul, kamu
pose disebelah mas jo,nanti kakak ambil foto kamu.Abis itu gantian ya"ucap
kat sambil melambai lambaikan HP nya dengan semangat.
Dan selama lima menit kedepan, dengan pasrah jo berpose bersama dua anak
ABG itu,dia berharap foto foto itu tidak akan berakhir di website yang aneh
aneh, karena kalau tidak, kantor manajemen artisnya akan mencak mencak,satu
satunya alesan kenapa dia melakukan ini adalah bahwa selama dia
melakukannya,wajah blu keliatan semringah,bangga dengan kepopuleran
kakaknya.Dalam hati jo mendesah pasrah.semua orang pasti ada titik lemahnya,dan
bagi dia,titik lemahnya adalah pada blu.Dia tidak tahu kenapa,tapi dia rela
melakukan apa saja asalkan dia bisa membuat blu bahagia,meskipun blu sepertinya
tidak memiliki perasaan yang sama tentang dirinya.
Satu hal yang jo pelajari setelah tinggal dengan blu adalah bahwa
adiknya ini hanya bisa melakukan tiga hal,yaitu berteriak teriak tidak jelas
setiap kali melihat justin Bieber,mengunci diri didalam kamar ditemani suara
Justin Bieber yang terlantun dari sound System,tidak mau makan karena dia yakin
justin bieber tidak suka cwe gendut,atau memutar bola matanya seakan jo seorang
idiot kalau dia tidak mengerti kenapa adiknya melakukannya tiga hal itu.Sumpah
mati,kalau dia harus mendengar lagu boyfriend sekali lagi,dia akan memotong
nadinya,melihat blu tersenyum padanya adalah sesuatu yang jarang terjadi,maka
dia sangat menghargainya.
Jo menghela napas panjang ketika menjejakan kaki di kantor MRAM.selama
hampir sejam perjalanan dari sekolah. Blu menuju rumah kat dan julie,dia pusing
mencoba mengartikan musik dari iPod Blu tentang seseorang cewek yang terobsesi
pada aline.Selain itu,kepalanya sudah mau pecah mendengar
Perdebatan panjang lebar tentang siapa yang lebih sweet,gail atau
pitak,orang tua gila mana yang menamakan anak mereka seperti nama badai paling
parah yang pernah menerjang Amerika Serikat?Dan pitak? Jo menggelengkan kepala
memikirkan beberapa orang tua masa kini betul betul tidak kreatif.Tidakkah
mereka tahu bahwa pitak bukanlah sebuah nama,tapi bekas luka dikulit
kepala,tapi,dalam usaha untuk terdengar tertarik pada kehidupan anak ABG, jo
bertanya siapa kah gail dan pitak,yang langsung disambut oleh perputaran bola
mata serentak dari blu,kat dan julie,great,sekarang bukan saja adiknyayang
berfikir bahwa dia seorang idiot.Akhirnya dia memutuskan untuk diam saja.
"Hei,you two,"ucap ina sambil tersenyum ketika jo dan blu
melewati ruang makan dalam perjalanan menuju studio dihalaman belakang.
Jo langsung menghampiri istri Revel yang sedang hamil muda. Itu dan
mencium pipinya.
"You look terrible" ucap jo sambil menggenggam kedua bahu ina
untuk melihat wajahnya dengan lebih jelas, ina kelihatan lebih pucat dari
biasanya.
Ina tertawa mendengar komentar jo."Terimakasih untuk
pujiannya"balas ina dengan nada sok tersinggung. Jo tersenyum.Dia selalu
suka pada ina yang menurutnya menggambarkan perempuan yang punya prinsip dan
tidak akan memperbolehkan siapa pun menginjak injaknya. bukan tipe perempuan
yang akan dia ajak kencan tentunya,tapi tipe yang dia sukai untuk dijadikan
teman baik.
"Tumben dirumah.lagi cuti,ya?
"Pulang cepat dari kantor,ngga enak badan," jelas ina sambil
menyentuh perutnya. "Gimana morning sicknessnya"? tanya jo prihatin
"Like death. ini seharusnya ngga disebut sebagai morning sickness, lha
wong munculnya ngga cuma pagi.kadang siang,sore,atau malam. suka suka dia aja
deh pokoknya."
Jo terkekeh mendengar omelan ona."Ya udah,besok besok bilang ke
revel untuk pakai kondom, jadi ngga kejadian lagi,"lanjut jo dan mendengar
suara tawa blu di belakangnya.
Suara tawa itu mengingatkan jo bahwa adiknya masih di bawah umur
mendengar komentarnya.jo menyumpah dalam hati,dia harus masih membiasakan diri
mengontrol omongannya yang biasanya terdengar vulgar untuk anak dibawah umur.
"Jo,,,"geram sebuah suara yang jo kenal tanpa harus melihat sumbernya.
Revelino Darby, penyanyi R&B ngetop indonesia yang sekarang memperkerjakannya sebagai drummer bandnya, memiliki
suara serak serak basah yang khas.
"Sori,ketelepasan,"jo mencoba membela diri."Besok besok kalau
ketelepasan lagi,muka lo bakal w masukin toilet,paham"ancam revel sambil menarik
ina kedalam pelukannya.
"You're squishing me"pekikan ina teredam oleh dada revel.Revel
melonggarkan pelukannya agar istrinya bisa mengangkat kepalanya,tapi dia tidak
melepaskannya.
"You okey"? tanya revel lembut dengan wajah khawatir.ina hanya
mengangguk dan jo tersenyum simpul melihat kemesraan mereka,dia betul betul mengagumi
hubungan revel dan ina yang kelihatan nyaman satu sama lain,yang jelas,rasa
cinta terpancar di mata mereka dan hanya orang buta yang tidak bisa melihat
itu.Sesuatu yang aneh kalau mengingat alasan mereka menikah awalnya adalah
karena kontrak." Kapan kira kira dia bisa menemukan seorang wanita yang menatapnya
seperti ina menatap revel?
Setelah mereka berlalu,jo menarik sebuah kursi bar dan duduk menghadap ina
yang sedang mengupas jeruk.
"Kamu tahu ngga orang orang yang namanya Gail dan pitak.Apparently
mereka sweet banget?tanya jo sambil mengulurkan tangan,meminta bagian jeruk yang
sudah dikupas ina.
Ina kelihatan berfikir sejenak dan menyerahkan sepotong jeruk kepadanya,
sebelum kemudian tertawa terbahak bahak.jo menguyah potongan jeruk itu sambil
merengut menatap ina.
Orang nanya baik baik ko malah diketawain?omel jo dalam hati.melihat wajah
jo, ina mencoba mengontrol tawanya,
"Bukan pitak jo, tapi peeta.Gail dan peeta adalah karakter di Hunger
Games," jelas ina setelah beberapa detik.
Hunger ,,,,,,what?
"Itu novel remaja yang kemudian dijadikan film, jo.memangnya kamu ngga
pernah denger?" Jelas ina yang disambut geleng kepala jo,"
"Yang ada Jennifer Lawrence nya.Dia Mystique di X-Men first
Class,"lanjut ina Jo kelihatan berfikir sejenak ,lalu menggelengkan kepalanya
lagi,ina mendengus sebelum berkata,"well,never mind,"
"Apa cih yang hebat banget tentang dua cwo ini?"
Ina tersenyum."Kamu harus lebih initouch dengan sisi feminimkamu
untuk mengerti," Yeah right,"balas jo pelan sehingga ina tidak mendengarnya.
Jo akan bunuh diri kalau samapi menemukan namanya di kaitkan dengan kata
"feminim"dalam jenis apa pun.Dia seorang laki laki sejati yang memiliki
obsesi dengan segala aktivitas yang memperbolehkannya untuk menggebuki sesuatu.itu
sebabnya dia menjadi seorang drummer.
"Omong omong,dulu waktu gaby masih AbG,apa dia suka ngunci diri di kamar
dan ngga mau makan"?tanya jo mencari topik pembicaraan baru.
Gaby keponakan ina,tahun lalu,waktu revel dan band nya sedang mempersiapkan
diri untuk konser ke seluruh indonesia,gaby sering datang untuk nonton mereka
latihan.
Ina berfikir sejenak sebelum menjawab,"kalau ngga salah memang
periode ketika dia agak sedikit aneh,ngga pasti apakah dia pernah mengunci diri
dikamar atau ngga,tapi mamanya pernah bilang bahwa periode ketika Gaby cuma mau
minum berliter liter jus cranberry setiap hari."
Ina menyipitkan mata dengan curiga,"memangnya blu suka ngga mau makan?"Jo
mendengus."Among other things.terkadang saya ngga tahu gimana harus nge-handle
dia.apa harus diomeli kalau dia ngga mau makan,pasang musik terlalu keras,atau nempelin
poster justin bieber diseluruh dinding kamarnya."
Ina terkekeh."Saran saya,biarin aja.Namanya juga remaja,hormon masih
belum stabil dan suka crAnky. dia udah haid belum,ya?"Jo meringis mendengar
arah pembicaraan ini."Actually,saya ngga tahu apa dia udah haid atau belum.Dan
saya ngga akan tanya,"jawab jo ketika melihat ina akan membuka mulut.
Sebaiknya kamu tanya ke dia apa dia perlu pembalut wanita.dia akan tinggal
sama kamu sampai tahun depan,kan?jo mengangguk sambil nguyah potongan jeruk
terakhir yang ina berikan padanya,selama ini blu ngga pernah memintanya membeli
pembalut wanita kalau dia sedang membuat daftar belanja bulana.apa itu berarti
dia belum haid?Gggrrrrhh,,,memikirkan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
haid membuat jo bergidik.
"Kamu tau orang yang bisa jadi asisten artis ngga?tanya jo sekali lagi,mengalihkan
pembicaraan mereka.
"Memangnya kamu perlu asisten untuk apa?"Ina berjalan ke bak
cuci piring untuk mencuci tangannya. "Bukan untuk saya tapi untuk blu."
Ina menatap jo sambil mengerutkan kening dan jo menjelaskan tentang dilema
yang dia hadapinya. Dia mengabaikan memberitahu ina bahwa dia ingin mendapatkan
love life nya kembali,karena dia yakin ina tidak akan memperbolehkannya mendapatkan
asisten sama sekali kalau dia sampai tahu tentang itu. "Kamu pada dasarnya
mau asisten yang merangkap jadi sopir,baby sister,personal shopper,dan guru
les?"Tanya ina merangkum percakapan mereka sambil mengeringkan tangannya
dengan serbet.jo mengangguk,dan ina membalas,"mana ada asisten seperti itu,jo"?
Jo menatap ina dan menggeram putus asa."Agghhh,this is a nightmare.kenapa
juga album perdana blu bisa meledak di pasaran natal tahun lalu,coba?siapa yang
sangka orang indonesia ternyata suka musik opera?ini semua gara gara revel."
Pamor blu memang sudah seperti petasan saat natal.naik terlalu cepat dan
meledak cemerlang di langit,kalau saja blu tidak ikut perlombaan menyanyi awal
tahun lalu waktu itu revel menjadi jurinya dan memutuskan untuk
merepesentasikannya setalah blu kalah di semifinal mungkin blu masih akan menjadi
anak ABG biasa.
Ina kelihatan bingung sesaayt sebelum bertanya,"jadi kamu menyalahkan
revel atas kesuksesan blu?"
"Ngga cuma revel ,tapi keadaan juga.blu ngga siap untuk jadi terkenal,dia
masih terlalu kecil.dia seharusnya mebih memfokuskan diri ke pelajaran dari
pada latihan nyanyi dan penjualan tiket konser." Seakan mengeri alasan
utama kenapa jo bertingkah laku seperti ini,ina bertanya dengan hati
hati,"saya ngga liat kamu uring uringan seperti ini poppy masih dijakarta
dua bulan yang lalu ,toh pada saat itu blu juga sudah jadi penyanyi terkenal seperti
sekarang.Coba kamu tanya. Ke diri kamu sendiri,apa blu yangga siap,atau kamu?"
Jo terdiam.harus dia akuia bahwa meskipun blu baru berumur lima belas
tahun,anak itu bisa menyesuaikan diri dengan ketenarannya dan selalu bersikap
profesional didalam pekerjaan. Tidak pernah sekali pun jo mendengar dia mengeluh
dengan segala perhatian media yang dia dapatkan.segala tingkah laku aneh blu kalau
dirumah bukan disebabkan oleh ketenarannya,tapi umumnya.dan menurut ina,itu sepertinya
wajar wajar saja.
"Ngga ada salahnya kalau kamu memang mau seorang asisten untuk blu.Tapi
saran saya,kamu harus membicarakannya terlebih dahulu dengan blu,apa dia
merasanyaman dengan ada nya orang asing dilingkungannya?kamu harus ingat bahwa blu
harus suka dengan orang ini,toh orang itu buntutnya akan bekerja dengannya,satu
hal lagi yang mungkin kamu bisa pertimbangkan ,apa kamu ngga bisa memperkerjakan
sopir aja untuk mengantar jemput blu dan guru les privat untuk membantu pekerjaan
sekolah blu,"?usul ina Jo menggeleng."Itu berarti saya harus memperkerjakan
dua orang sekaligus.saya akan merasa bersalah dua kali lipat."
Ina menatap jo dengan bingung,dan jo menjelaskan,"saya merasa bahwa
kalau saya memutuskan memperkerjakan asisteN itu berarti saya melepaskan tanggung
jawab untuk mengurus blu.Saya ngga,,,,kenapa kamu senyum senyum begotu?memangnya
ada yang lucu?"
"Ngga.aneh aja melihat kamu berubah jadi laki laki dewasa yang bertanggung
jawab,"jelas ina masih dengan senyum simpulnya.
"I am trying,but I'm doing w crappy jo at it,"balas jo.ina menepuk
nepuk tangan jo dan berkata, "No,you're not.you're doing the best you
can.Kamu kakak yang baik jo." "You think so?"
"I know so,"balas ina yakin ."Lebih baik kamu ngomong
sama revel supaya dia bisa bantu kamu cari asisten untuk blu.Oke?"Jo menyeritkan
dahi menatap ina,sebelum berkata."Oke"
Sekarang jo harus memikirkan cara untuk memberitahu blu tentang sarannya
ini tanpa kelihatan seperti dia sedang mencoba untuk melepaskan tanggung jawabnya.
siap yang sangka memiliki adik perempuan bisa sebegini sulitnya?
*aih... revel mulai melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengurus adiknya... so sweet.. gag salah papa revel mempercayakan blu pada revel....
No comments:
Post a Comment