Bab 10
FIRED
Selama beberapa
menit jo membiarkan dara memabiver mobil masuk ke pekarangan rumah dan blu mendorong
pintu pagar hingga tertutup dan menguncinya. Jo hanya bisa terdiam, Mencoba mengontrol
kemarahannya. Sejam yang lalu jantungnya hampir berhenti ketika pulang dan tidak
menemukan blu di mana. Satu satunya alasan kenapa dia tidak menelepon polisi untuk
melaporkan kasus anak hilang adalah karena dara dan mobil dinasnya juga tidak bisa
ditemukan, Ketika mencoba menelepon HP blu, Jo menemukan Hp tersebut tergeletak
dimeja makan. Dia bahkan tidak mencoba menelepon dara setelah itu. Mencoba mencari
tahu ke mana blu telah menghilang, Jo masuk ke kamar blu yang memang tidak terkunci
dan menemukan meja rias blu penuh dengan peralataan make up yang dibiarkan bertaburan.
Selama beberapa detik jo hanya menatap semua itu dengan sedikit bingung. Lalu tatapannya
jatuh pada sebuah undangan yang menjelaskan kemana adiknya telah pergi.
Perlahan lahan
jo meletakan undangan itu kembali pada tempatnya dan ke ruang tamu, Menunggu hingga
adiknya dan asisten adiknya itu kembali.
“ Gimana
acara tahun barunya?"Nada suara jo mengalahkaN dinginnya pegunungan Himalaya.
“ Ba-baik, “ Jawab Blu terbata bata.
“ Good, Karena
kamu ngga akan boleh keluar rumah selain untuk sekolah dan ke MRAM sampai mama kamu
pulang."
Blu hanya menatap
jo dengan mulut ternganga, Tanpa bisa berkata kata.
"Mas jo.....”
Dara kini sudah berdiri dihadapan jo, Seakan mencoba melindungi blu. “ Blu, Sebaiknya
kamu masuk ke dalam, “potong jo.
Blu melirikkan
matanya kepada dara yang mengangguk pada nya sebelum menuruti perintah jo. Setelah
blu menghilang dari pandangan, Dara mencoba sekali lagi untuk menjelaskan.
"Mas jo..."
Sekali lagi
kata kata dara terhenti, Kali ini oleh tatapan ganas jo. Tanpa dara sangka sangka
jo mengambil beberapa langkah mendekatinya. Dia kelihatan siap mencekiknya. Tanpa
dia sadari dia sudah mengambil beberapa langkah mundur. Jo tidak berhenti sampai
dia memojokkkannya. Setelah yakin dara tidak bisa bergerak lagi, Jo mengangkat
tangannya dengan putus asa, Otomatis dara memekik sambil langsung mengangkat kedua
tangannya untuk menutupi kepalanya. Ketika serangan tidak kunjung datang, Perlahan
lahan dara menurunkan tangannya dan menatap jo yang kelihatan terkejut dengan reaksinya.
“ Apa kamu pikir
saya akan memukul kamu?” Tanya jo tidak percaya.
Dara tidak tahu
bagaimana harus menjawab pertanyaan ini. Jo memang tidak pernah digosipkan suka
bersikap ganas kepada orang lain, Dan Dara tidak pernah melihatnya menyakiti blu,
Tapi bukan berarti jo tidak akan melakukannya sekarang. Akhirnya dara menelan ludah
sebelum mengangguk dan jo mengambil langkah mundur seakan dara baru saja menamparnya.
Dia kelihatan betul betul terhina dengan jawaban dara, Tapi bukannya mencoba
membela diri, Dia justru memutar tubuhnya dan meninggalkan dara kebingungan sendiri
dipekarangan rumah.
Keesokan harinya
yang kebetulan hari minggu dan hari cutinya. Dara baru bangun menjelang tengah
hari. Kalai bisa sebetulnya dia ingin tidur sampai jam 16.00, Atau sampai perasaan
berat yang ada di hatinya hilang. Dia memeriksa HP nya, Kalau saja ada panggilan
yang masuk selama dia tertidur lelap. Tapi dia tidak memerima satu missed call pun,
Bahkan tidak dari blu. Atau dari jo. Memori tentang kejadian beberapa jam yang
lalu mengalir kembali dan Dara mendesah panjang.
Dia mencoba
menyakinkan dirinya bahwa dia tidak melakukan kesalahan dengan membawa blu ke pesta
tanpa seizin jo, Toh dia sudah dapat izin dari tante Poppy. Tapi kenyataannya
adalah dia merasa bersalah. Jo sudah memercayakan blu kepadanya dan dia telah menginjak
injak kepercayaan tersebut. Dia baru saja akan menelepon Hp jo untuk minta maaf
ketika ibu menggedor pintu kamarnya. “ Dara, Bangun!Sudah mau tengah hari!!!!Nggak
bagus anak gadis tidur sampai sesiang ini, “ Teriak ibu. Dara menggeram kesal.Ibu
sudah menggunakan kata kata itu sejak dia SMP dan dara yakin beliau akan terus
menggunakannya selam dia tinggal dibawah atap rumahnya. Mungkin waktunya untuk
mencari rumah kos agar dia bisa bangun sesuka hatinya. Rencananya untuk menelepon
jo terabaikan, Dara melangkah menuju kamar mandi. Kurang dari tiga puluh menit kemudian
dara turun ke ruang makan dan di sana dia menemukan papa, Ibu, Dan krisna sudah
menunggunya. Dia segera mengucapkan kata maafnya karena terlambat dan mengambil
tempat duduk.
Dara merindukan
rutinitas makan siang bersama keluarganya setiap minggu karena selam dua bulan terakhir
dia selalu kerja. Seperti biasa, Mereka membicarakan apa saja yang terjadi disekeliling
mereka. Mulai dari buju baru apa saja yang akan dikeluarkan oleh penerbit buku tempat
papa bekerja, Resep cara membuat kue red velet yang ibU dapati dari Marth Stewart,
Dan tingkah laku lucu anak anak TK yang diajar krisna. Tentu saja lambat laun
percakapan mereka menjurus kepada Panji. Ketika panji tidak menunjukkan batang hidungnya
pada bulan November, Dara beralasan bahwa laki laki itu sedang diluar kota. Dan
bulan Desember, Sibuk dengan kantornya. Jelas daja keluarganya mulai curiga dengan
keadaan ini.
"Masa
setelah dua bulan ngga pernah ke sini, Dia nggak bisa menyempatkan diri datang hari
ini sih?Bukannya semua orang dapat cuti tahun baru?"
“ Dia perlu istirahat
hari ini karena terlalu sibuk selama bulan Desember, “ Jelas dara.
Dari tatapan
yang diberikan semua orang di meja makan, Dara tahu tidak ada satu pun yang percaya
pada kebohongannya.
“ Apa kalian
sedang bertengkar?” Tanya ibu dengan sangat berhati hati.
Dara berpikir
sejenak sebelum memutuskan untuk mengeleng. Hubungannya dengan panji dalam status
hiatus, Memang akibat pertengkaran, Tapi pada saat ini mereka tidak "sedang".
Bertengkar. Dara tahu dia seharusnya mengikuti saran Adri untuk memutuskan hubungannya
dengan panji, Tapi karena kesibukannya juga harapan bahwa panji akan meneleponnya
untuk mengikuti kesalahannya, Dara selalu menundanya. Dan sekarang, Semuanya sudah
semakin tidak pasti.
"Ngga
putus, Kan?” Tanya Krisna curiga, Yang langsung menerima pelototan ibu.
Betapa dara
mencintai adiknya, Adakalanya dia ingin menggumpulkan sepotong kertas ke dalam
mulut krisna meski pun hatinya sebetulnya baik, Krisna memiliki kecenderungan tidak
bisa mengontrol mulutnya.
Akhirnya
dara mendesah, “Nggak putus, “sambil mengangkat alisnya kepada Krisna sebagai
peringatan agar menutup pembicaraan tentang panji.
Ketika kembali
ke kamar, Dia melihat ada missed call dari MRAM. OH NO, Ucap dara dalam hati. Telepon
ini pasti berhubungan dengan peringatan atau bahwa mungkin pemecatannya. Dia menimbang
nimbang apakah akan berlagak tidak tahu dan menunggu hingga hari senin, Tapi
tindakan itu berbau pengecut. Dia baru saja akan menelepon balik ketika dia sadar
bahwa amplop yang menanakan ada pesan voicmail sedang berkedip kedip. Ketika mendengar
pesan yang ternyata datang dari Pak Danung tersebut, Dara langsung menelepon MRAM.
“ Kami memutuskan
bahwa Mbak Dara tidak lagi sesuai untuk posisi ini. Pembicaraan kita hari ini berfungsi
sebagai pemutusan hubungan kerja secara resmi. Kami tetap akan membayar gaji Mbak
untuk dua minggu ke depan seperti yang telah tertera di kontrak, Tapi kami minta
mbak membereskan barang barang Mbak dari MRAM hari ini juga, “ Jelas Pak Danung
ketika Dra datang ke MRAM hari itu juga atas permintaan beliau.
Kepala dara langsung
berputar mendengar berita ini. Dia sudah menyangka Jo akan marah besar, Bahkan mungkin
memecatnya, Tapi tidak menyangka Jo akan meminta manajer blu untuk melakukan pekerjaan
kotor ini untuknya.
PENGECUT!!!
"Pak Danung,
Pertimbangan pemecatan saya ini apakah berdasarkan kinerja saya selama dua bulan
ini, Atau hanya berdasarkan insiden blu pergi ke pesta tadi malam?” Tanya dara dengan
ketenangan yang tidak dia rasakan.
"Saya rasa
lebih baik kita tidak membahas soal itu."
Yep, Pemecatannya
adalah gara gara pesta tadi malam. Pak Danung tidak perlu mengatakannya, Dara
bisa melihatnya dengan jelas dari ekspresi wajahnya.
“ Apakah keputusan
ini diambil atas persetujuan Blu?"
“ Keputusan ini
disetujui oleh semua orang yang terlibat dalam manajemen Blu."
Wait, What???!!!
Apa itu berarti Blu dan Tante Poppy berfikir bahwa dia patut dipecat? setelah dia
melakukan semuai ini atas permintaan blu dan persetujuan tante Poppy?Dan sekarang,
Setelah apa yang mereka inginkan tercapai, Mereka akan mengaambinghitamkannya?
nO!!! Dara menolak percaya bahwa Blu yang masih innocent bisa melakukan sesuatu
sejahat ini. Dia yakin biang keroknya tidak lain dan tidak bukan adalah Jo Brawijaya.
Ya Tuhan!!!
Seharusnya dia memasukkan racun tikus ke dalam minuman laki laki itu selagi dia
bisa. Sekarang semuanya. Sudah terlambat.
"I see,
“ucap Dara pelan.
Dia membayangkan
dirinya memasukkan Jo kedalam karung dan memukulinya dengan tongkat baseball sampai
kutu kupret satu itu minta ampu. Dan setelah dia minta ampun, Dara tetap akan memukulinya
sampai dia puas.
“ Terima kasih
atas kesempatan ini, “ucap dara sambil menyalami Pak Danung.” Jadi asisten Blu
adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan."
Dia tetap menemelkan
senyum di wajahnya ketika membereskan barang barangnya.untuk mempermudah
transisi, Dara
menyempatkan diri memberitahu Pak Danung hal hal apa saja yang sudah dia sudah lakukan
atau masih perlu dilakukan untuk Blu. Senyum di wajah Dara baru menghilang setelah
dia keluar dari properti MRAM. Dia betul betul merasa dipermalukan dan dikhianati.
Dia berharap semua orang yang menyetujui pemecatannya akan mendapatkan herpes.
Selama dua
hari berikutnya Dara menghabiskan waktu membersihkan rumah. Dia merasa begitu depresi
sampai sampai dia menyikat lantai kamar mandi dua kali. Setelah semuanya mengkilat,
Dara menghabiskan waktu mencabuti rumput liar di taman belakang. Meskipun ibu sedikit
bingung dengan tingkah lakunya, Beliau merasa terlalu berterima kasih atas bantuan
ini sehingga tak mau bertanya tanya kenapa anak perempuannya yang satu ini tiba
tiba jadi begitu terobsesi dengan kebersihan rumah.
Pada hari ketiga
kemaran dara belum juga pudar, Dan dia tahu satu satunya cara untuk membuatnya
bisa merasa lebih baik adalah dengan bertemu muka dengan orang yang telah memecatnya.
Dia perlu mendapatkan harkat dan martabatnya kembali.
Dara langsung
mandi dan dengan mengenakan jins dan kaus putih polos menuju MRAM. Dia menjadwalkan
kedatangannya tepat pada akhir sesi latihan vokal Blu. Satpam MRAM yang sepertinya
tidak tahu bahwa dara sudah dipecat beberapa hari yang lalu memperbolehkannya masuk,
Dan ketika berpapasan dengan Sita, Dara bertanya, “Hei, Sit. Apa Mas Jo ada di sisni?"
Dara tahu Jo
ada di MRAM karena melihat mobilnya di parkir di luar, Tapi dia bertanya juga,
Hanya untuk mengetes apa siat akan berbohong padanya.
Sita menunjukan
ke arah ruang makan dengan mulut sedikit ternganga."He's not in a good mood.I
won't go in there if I were you, “ucap Sita.
Well, To damn
bad. Dara bergegas menuju ruang makan, Beberapa kepala berputar ketuka melihatnnya.
Tentu saja semua orang sudah tahu tentang pemecatannya. Begitu tiba diruang makan,
Dia langsung berhadapan dengan Revel yang menatapnya seperti Dara makhluk gaib dan
blu berteriak sebelum berlari untuk memeluknya. Jo tidak kelihatan di mana mana.
"How are
you? are you okay?” Tanya dara setelah blu melepaskannya.
Blu menggelengkan
kepala, Matanya sudah berkaca kaca, Siap menangis.” Aku minta maag karena sudah....”
Kata kata Blu terputus karena dia sudah menangis.” Aku ngga tahu...."Sekali
lagi kata katanya terputus oleh tangisnya.
Dara menarik
Blu ke dalam pelukannya."It's okay. Mbak tahu ini bukan salah kamu."Ucapnya
selembut mungkin sambil mengusap punggungnya.
Di balik kepal
blu, Dara melihat Revel sedang memperhatikan segala tindak tanduknya, Tapi tidak
mengatakan apa apa. Setelah tangisan blu agak sedikit reda, Dara melepaskannya."Mbak
ke sini cuma mau memastikan kamu baik baik aja dan untuk pamit."
Blu mengangguk
sambil seseggukan. Dara mengeluarkan paket tisu dalam tasnya untuk mengusap tangis
Blu.
“ Kamu tahu
kan bahwa meskipun Mbak sudah bukan asisten kamu lagi, Kamu selalu bisa telepon
Mbak kalau perlu apa apa? lanjut Dara lagi.
“ Tapi Mas jo
bilang...."
“Mbak ngga peduli
dengana apa yang Mas jo bilang. Saluran Telepon Mbak akan selalu terbuka untuk
kamu, “ Tegas Dara sekali lahi Blu mengangguk.
“ Dah, Cup cup..
Jangan nangis lagi."
"NGAPAIN
KAMU DI SINI?” Tiba tiba terdengar bentakan dari belakang dara.
Good , The
bastard is here, Ucap dara dalam hati sebelum menarik napas dan mencium kening Blu
yang kini matanya sudah terbelalak.
"Mbak pamit
dulu, ya, “ucap Dara sambil tersenyum.
Selama beberapa
detik blu kelihatan ragu, Tapi kemudian membalas senyum itu dan mengangguk. Setelah
Blu mengambil langkah mundur, Dara baru memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan
playboy cap iblis bertanduk yang sudah berani memecatnya.
"YOU
!!!" Ucap Dara sambil menujuk jo dengan jemari. Telunjuknya. Salah satu alis
jo langsung naik dan kemarahan yang dara sudah coba kontrol selama bebrapa hari
ini meledaK.
“ Kamu yang
memerintahkan saya untuk dipecat!" Teriak dara tanpa memedulikan sopan santunnya
yang telaH menggunakan kata” Kamu" kepada jo.” Dan jangan coba membantah,
Saya sudah tahu semuanya. Seperti kamu bahkan ngga pernah mempertimbangkan bahwa
saya memerlukan pekerjaan ini.Cuma gara gara saya tidak memberitahu kamu tentang
pesta Tahun baru itu, Yang omong omong, Sudah disetujui oleh mamanya Blu, Saya
dipecat. Apa kamu pernah berfikir bahwa kami ngga perlu merahasiakan hal ini kalau
aja kamu nggak terlalu overprotective terhadap blu? sya harap kamu puas sudah bikin
blu merasa bersalah atas semuai ini."
Dan untuk lebih
menujukkan kepada jo betapa dia membenci laki laki ini, Dara menambahkan, “You
are such a bastard, I hope you not in bell."
Puas dengan omelannya,
Dara bergegas keluar dari ruang makan, Menuju pintu depan, Masuk ke taksi yang menungguinnya
dan meninggalkan MRAM untuk selama lamanya. That's it, Setelah kejadian barusan,
Dia pada dasarnya sudah membunuh kariernya sebagai asisten artis. Tidak ada lagi
artis yang akan memperkerjakannya.Fine!!! Dia akan menuruti kemauan panji, Berhenti
menjadi asisten artis dan menjadi istrinya. Untuk pertam kalinya setelah mereka
hiatus, Dara menekan nomor HP panji.
Damn you, Kate
Middleton, Yang sudah memnuat semua wanita percaya bahwa kalau saja mereka bisa
mendapatkan Prince Charming, Kisah cinta mereka akan berkahir seperti Cinderella.
Cinderella pale
lo peyang.
Tiga hari kemudian,
Dara sedang mempersiapkan diri pergi makan siank dengan panji ketika HP nya
berdering. Berfikir bahwa itu adalah Panji, Dia langsung menjawab tanpa melihat
caller ID. "Hey, Baby, Kamu sudah sampai mana?"
“ Dara?"
Itu buka suara
panji. Tapi... Dara melirik caller ID dan hampir saja menjatuhkan HP nya. Dia berencana
menghapus semua nomor telepon orang orang yang berkaitan dengan blu, Tapi belum
sempat. “ Dara, Kamu bisa denger nggak? ini tante poppy, “ucap penelepon itu lagi.
“ Tante Poppy?"Ucap
dara, Masih tidak memeprcayai pendengarannya.
Berpikir bahwa
dara tidak mengenalnya, Tante poppy menambahkan, “Mamanya blu." What the hell?
Untuk apa mamanya Blu nelepon gue? tanya Dara dalam hati.
Whta the hell?
untuk apa mamanya blu nelepon gue? Tanya dara dalam hati. Kemudian, “ Apa kamu
sedang sibuk?” Tanya tante popy lagi.
"Saya
senang menunggu jemputan pacar saya untuk pergi makan siang,'jelas dara setelah
beberapa detik.
Dia melirik
jam tangannya dan tahu bahwa panji yang selalu tepat waktu akan tiba tiga puluh
menit lagi. “ Bisa kita bicara untuk beberapa menit?” Desak tante poppy.
Dara akhirnya
menyerah dan mengiyakan permintaan. Itu. Pada intinya percakapan itu berisi permintaan
maaf dari tante poppy atas semua kesalahpahaman yang mngakibatkan pemecataknya.
Dan beliau meminta dara kembali bekerja sebagai asisten blu secepat mungki. Kalau
bisa besok, Karena blu betul betul memerlukan support nya menjelang konser. Dara
begitu shock dengan permintaan ini sehingga hanya bisa duduk diam ditempat tidur
mendengarkan tante poppy bicara.
“ Terimakasih
atas tawarannya. Tante poppy, Tapi saya sudah memutuskan untuk mencoba karier di
dunia lain, “ucap dara ketika tante popy selesai dengan oriasinya.
Tante poppy
langsung nyerocos, Mencoba menhubah pikiran dara. Mulai dari menaikkan gajinya,
Hingga memastika bahwa jo tidak akan mengganggu otoritasnya lagi. Akhirnya dara
menjelaskan tentang panji dan persetujuan yang merek buat bebrapa hari yang lalu.
Tante popy mengucapkan selamat atas rencana pernikahannya, Tapi tetap terus dengan
paksaan nya. Lima belas menit kemudian dara menutup telepon setelah sekali lagi
menekankan bahwa dia tidak tertarik dengan tawaran itu.
Bebrapa hari
yang lalu dara akhirnya menelan harga dirinya dan menelpon panji, Memintanya bertemu.
Dalam
pertemuan itu
dia sudah meminta maaf kepada panji atas kekeraskepalaannya dan memberikan janjinya
untuk menuruti semua permintaan tunangan itu. Dara meringis mengingat senyum penuh
kemenangan yang diberika panji padanya hari itu. Tapi apa mau dikata, Dia sudah
menentang panji dengan memilih pekerjaan daripada hubungan mereka dan lihatlah apa
yang terjadi. Mereka setuju melanjutkan rencana pernikahan mereka yang akan di laksanakan
bulan juli. Dara memang menyukai pekerjaan dan menyanyangi blu seperti adiknya
sendiri, Tapi tidak mau menghancurkan jembatan yang baru dia bangun kembali untuk
memperbaiki hubungannya dengan panji hanya karena satu telepon dari tante poppy.
*Ne orang Arogan Banget ya.. maen asal pecat aja... gag mw dengerin penjelasan orang dulu... nyebelin banget jo... tapi ini kayaknya awal dari ketertarkan jo ma dara... aseek... lanjut lagi bacanya teman2....
DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 11
No comments:
Post a Comment