nah ini dia cerita selengkapnya....
Prolog
Suasana
diruang
pertemuan itu sudah mirip kuburan meskipun
ada sekitar sepuluh
orang didalamnya,beberapa
dari mereka yang
berbicara hanya akan berbisik,seakan takut diomelin kalau mereka meninggikan suara
mereka,tapi kebanyakan
dari mereka memilih untuk diam dan
menunggu.Sekali sekali kalau
tatapan mereka kebetulan bertemu,mereka
akan tersenyum kaku
satu sama lain,sebelum kemudian menunduk atau
melihat kearah mereka.
Mayoritas orang orang ini adalah keluarganya,keluarga yang sudah dia
tidak temui selama hampir sepuluh tahun,dan dia tidak peduli kalau dia tidak
bertemu dengan mereka lagi selama sepuluh tahun kedepan, yang dia inginkan
adalah menyelesaikan pertemuan ini secepatnya supaya dia bisa mengambil
penerbangan pertama kembali ke berlin.Kembali kekehidupan yang dibangun dengan
susah payah olehnya,sendiri,tanpa bantuan siapa pun.terutama dari orang orang
yang berada diruangan ini.
Anak perempuan yang duduk di hadapannya kembali menatapnya membuatnya bergidik.Tatapannya
terlalu dalam untuk anak berumur sembilan tahun, dia tidak percaya bahwa anak
perempuan ini adalah blu, adik tirinya, karena mereka tidak ada mirip mirip nya
sama sekali. Dia melirik wanita yang duduk di sebelah Blu, Poppy mamanya
Blu.Dia berumur 15 tahun ketika Blu dilahirkan oleh poppy, istri ketiga
papa.Papa adalah drumer Legendaris indonesia yang super playboy. Sebagai anak
AbG pada umumnya, pada saat itu dia tidak mau ada urusan apa apa dengan adik
tirinya ini. Dia sudah terbiasa mengatur hidupnya sendiri setelah mama
meninggalkan sewaktu dia berumur 10 tahun. Dia tidak ingin seorang bayi yang
bisa nya hanya menangis,mengganggu rutinitasnya. Alhasil dia selalu menjaga
jarak dari keluarga baru papa.
Sebelum poppy,ada tante rina,istri kedua papa yang hanya bertahan dua
tahun tanpa anak,dia tidak sempat betul betul mengenal tante rina sebelum
beliau dan papa memutuskan untuk bercerai.lain dengan tante rina,dia tidak
pernah bisa memanggil poppy"tante poppy"apalagi "mama",karena
poppy hanya lebih tua darinya,poppy lebih pantas jadi kakaknya daripada
ibunya.dia hanya menghambiskan waktu selama setahun dengan papa. poppy,dan blu
sebelum dia berangkat ke singapur,kemiad berlin,untuk melanjutkan
pendidikannya.oleh karena itu ,dia tidak pernah mengenal blu.dan dia mungkin
tidak akan pernah mengenal blu kalau tidak karena kecelakaan jalan raya yang
merenggut nyawa papa seminggu yang lalu.
Pada saat itu pintu ruangan pertemuan terbuka,tiga laki laki
berjas,berdasi,dan meneriakan pekerjaan mereka sebagai pengacara,memasuki
ruangan,salah satu pengacara yang tertua dan kelihatan paling berpengalaman
diantara tiga sekawan tersenyum kepada nya.Dia membalas dengan menganggukan
kepalanya.Oom Cakra,itulah nama pengacara itu,memperkenalkan diri
kepadanya,pada saat pemakaman papa beberapa hari yang lalu Oom cakra mengambil
tempat duduk pada kepala elips itu dan dua parternya langsung mengambil tempat
duduk disebelah kiri dan kanannya,setelah memastikan semua mata sudah tertuju
padanya,oom cakra berkatan"selamat pagi.Sebelum kita memulai proses
ini,saya ingin mengucapkan belasungkawa saya kepada keluarga Samuel
Brawijaya,kepada istri,anak,juga keluarga besarnya.lebih dari seorang
kline,sammy adalah seorang teman baik bagi saya,Karena itu saya juga merasa
kehilangan karena beliau sudah tidak ada lagi bersama kitan"
Dia merasa seperti anak durhaka ketika bukannya merasa terharu ketika
mendengar kata kata oom cakra,tetapi malah ingin cekikikan,Jelas jelas oom
cakra tidak mengenal papa seperti yang dia akui karena orang diruang pertemuan
itu tahu bahwa kata"baik"tidak akan pernah diasosiasikan dengan papa.
"Tugas saya sebagai pengacara sammy adalah untuk membacakan surat
ini dalam situasi ketika sammy sudah tidak bersama kita lagi."Oom cakra
menunjukan sebuah amplop berukuran sedang kepada semua orang.lalu beliau
membuka segel yang menutupi amplop itu,mengeluarkan beberapa lembar kertas dari
halamnya dan mulai membaca isinya.
Dia betul betul tidak tertarik sama sekali mendengar apa yang papa
katakan didalam surat tersebut. Kalau bukan karena Bude mel,kakak papa yang
bawelnya setengah mati berkeras memintanya menghadiri pertemuai ini,dia tidak
akan membuang waktunya seperti ini.semua orang tahu bahwa dia tidak pernah akur
dengan papa,yang menurutnya lebih menumpahkan perhatiannya pada karier daripada
keluarganya.meskipun papa tidak pernah menelantarkan mama atau pun dirinya.papa
juga bukan tipe orang tua yang akan mengantar anaknya ke sekolah atau latihan
basket.intinya,papa adalah tipe orang tua yang dingin.Mama adalah satu satunya
orang tua yang dia miliki,dan setelah mama tiada,dia kehilangan satu satunya
sumber kehangatan didalam hidupnya.Hubungannya dengan papa yang renggang tidak
pernah membaik setelah dia beranjak dewasa,dan dengan berjalannya waktu serta
beribu ribu kilometer yang memisahkan mereka,masing masing menjadikan ini
sebagai alasan untuk tidak bertemu muka.
Dengan malas dia menunggu hingga oom cakra selesai membacakan surat
wasiat, dia mendengar nama saudra saudra papa,termasuk bude mel.disebut sebut
sebagai ahli waris sejumlah uang dan properti.Dia bahkan mendengar oom cakra
menyebut nyebut nama tane rina.kemudian nama poppy muncul yang diikuti oleh blu
dan rentetan harta yang dia bahkan tidak tahu dimiliki papa,Mendengar ini
kelurga papa langsung menyipitkan mata kearah poppy yang tidak berani melakukan
apa apa selain duduk diam dikursinya.Ah,,,,,rupanya pendapat mereka tentang
poppy masih belum berubah,Mereka masih menuduh poppy sebagai cewek matre yang
menikahi papa hanya demi uang,tidak peduli bahwa dia sudah menjalin pernikahan
yang akur dengan papa selama sepuluh tahun belakangan ini.
Kali ini sebelum bisa menahan diri,dia sudah terkekeh.Semua keluarga
papa langsung menatapnya tajam dan oom cakra berhenti membaca.
"Apa ada sesuatu yang lucun, johan?"Tanya bude mel.
Ugh!!!Budenya memang tahu cara membuatnya merasa seperti berumur sepuluh
tahun lagi,Dia sudah meninggalkan nama itu ketika dia meninggalkan jakarta dan
keluarga nya.Kini dia lebih dikenal sebagai jo.
Buru buru dia mengatur ekspresi wajah agar lebih serius dan
berkata."Ngga ada Bude"
Bude mel masih menatapnya tajam sebelum mengalihkan perhatiannya kepada
oom cakra, "silahkan dilanjutkan"
Satu persatu perhatian keluarga Brawijaya kembali kepada oom cakra, meninggalkannya
sendiri untuk mengembuskan napas lega,tapi napas lega itu terpotong ketika dia
mendengar namanya disebut.
"Dan untuk johan Brawijaya,anak laki laki saya satu satunya,,,Dia
melihat oom cakra menarik napas sebelum melanjtkan," papa tinggalkan hal
paling berharga milik papa, yaitu adik kamu, blu, dibawah penjagaan
kamu.kembali kejakarta, tempati rumah yang dikebayoran baru dan bertanggung
jawab sebagai kakak. Pastikan blu mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan.
Jangan kecewakan papa."
Dan dia hanya bisa menatap oom cakra dengan mata terbelak dan mulut
ternganga selama beberapa menit. Matanya beralih kepada blu dan poppy yang kini
menatapnya dengan mulut ternangga juga.Dia ingin meminta oom cakra mengulang
apa yang baru saja diucapkannya karena takut dia sudah salah dengar,tapi dia
tahu,dari tatapan bingung dan kasihan yang diberikan oleh semua Brawijaya
diruang pertemuan itu,bahwa tidak ada yang salah dengan pendengarannya.
"Oh, that bloody crazy old man.Bahkan dari dalam kubur dia masih
bisa mengacak acak hidupku!!!"Teriaknya dan bergegas keluar dari ruangan
pertemuan itu.
No comments:
Post a Comment