Bab 25
HEARTBREAK
Kamu mau minum
apa?” Tanya dara, Mencoba mengisi ketidaknyamanan yang datang tiba tiba di antara
mereka.
"Red bull
kalau ada, “ Jawab jo.
Dara memutar
bola matanya, “ Air putih kalau begitu, “ucap nya dan melangkah meninggalkan ruang
tamu. Jo mengikuti dara." Kamu sendirian aja di rumah?” Tanyanya.
"Yep, “ucap
dara sambil mengambil gelas dari rak dan membuka lemari es untuk mengambil botol
ait putih dan menuangkannya ke dalam gelas.
Melihat bahwa
dara tahu cara dia minum air putih, Selalu dingin, Tapi tidak pakai es, Membuat
jo tidak bisa menahan diri lagi untuk bertanya, “ apa kamu menyesali kejadian tadi
malam?"
Dara berhenti
dari menuangkan air putih ke dalam gelas dan menatap jo terkejut. Dia tidak percaya
jo akan menanyakan hal ini padanya. Baru pada saat itu dia betul betul melihat keraguan
dan kepanikan di wajah jo.
"Nggak sama
sekali. Kamu?" Jawab dara dengan hati hati dan dia tersenyum ketika melihat
jo menghembuskan napas lega atas jawabannya itu.
Jo memberikan
jawabannya dengan menggeleng. Kemudian dara melihatnya nyengir. Ekspresi itu menghangatkan
hatinya, Lebih daripada yang mau dia akui, Dan membuat apa yang dia akan katakan
selanjutnya semakin sulit.
“ Tapi kita nggak
boleh melakukan itu lagi, Jo, “ ucap dara dan dia hampir saja ingin menarik kata
katanya kembali ketika melihat cengiran di wajah jo menghilang, Digantikan dengan
kebingungan dan kemudian kemarahan.
Tadi malam ketika
dia duduk sendirian di kamarnya setelah di antar pulang oleh jo dan waktu yang dihabiskannya
untuk mempersiapkan diri sebelum kemunculan jo di rumahnya sudah cukup baginya
untuk mengambil keputusan. Dia sudah terlalu terbawa perasaan tadi malam dan
membiarkan apa yang telah terjadi, Terjadi. Dia memang tidak bisa menariknya kembali,
Tapi dia bisa menghentikannya dari terjadi lagi. Dia mencintai panji, Dan dia tidak
akan membuang hubungan yang sudah mereka jalani selama dua tahun dan pernikahan
yang sudah terencana dengan baik hanya karena satu malam bersama jo. Dara hanya
berharap jo bisa melihat keadaan ini, Seperti apa adanya, Bahwa tadi malam adalah
kesalahan.
“ Tadi malam
adalah kes...."
“Jangan bilang
ke saya bahwa itu kesalahan, “potong jo. "Itu memang...."
“ Just don't,”
Potong jo lagi.
Dara menatap
jo yang sekarang sedang menatapnya seperti ingin mencekiknya dan dia mengomelidirinya
sendiri ketika merasakan kupu kupu harapan muali terbang di dalam perutnya. Apakah
mungkin jo betul betul serius dengannya? Sejujurnya, Kalau dia mau menggali bagian
hatinya yang paling dalam, Harus dia akui bahwa tadi malam berarti sesuatu juga
untuknya. Bahwa kalau saja dia memberi jo kesempatan, Dia bisa mencintainya, Dan
itu membuatnya takut setengah mati.
Stop it, Dara.
Just stop! Dia menyesali kenapa sudah memperbolehkan jo masuk ke rumahnya ketika
dia sedang sendirian. Dia juga ingin menyalahkan panji yang sedang ada di luar kotA,
jadi tidak bisa menjemputnya tadi malam. Kalau saja panji menjemputnya, Kejadian
tadi malam tidak akan terjadi. Makan dia tidak akan sebingung ini sekarang.
Oh!!! Dia
harus berani bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan tadi malam. Tidak
ada yang menodongkan pistol kekepalanya ketika dia memutuskan untuk tidur dengan
jo. Keputusan itu dibuatnya ketika dia sadar seratus persen.
“ Jo, Saya minta
maaf karena sudah memberikan sinyal yang salah kepada kamu. Saya sama sekali nggak
bermaksud melakukan itu. Saya sudah bertunangan dengan panji...."
“ Kamu kelihatannya
lupa sama sekali tentang fakta itu tadi malam. Apa kamu memikirkan dia waktu bersama
saya? Apa wajah dia terlintas di kepala kamu waktu kamu meneriakkan nama saya
berkali kali?" "Stop being such an asshole, “ Geram dara.
“ Kalau gitu
berhenti membuat saya marah, “ bentak jo.
Selama beberapa
detik mereka hanya saling tatap penuh kemarahan. Dara bertolak pinggang dan jo mengepalkan
kedua tangannya. Kata kata jo selanjutnya membuat darah di sekujur tubuh dara menjadi
dingin.
"Saya
bertanya tanya, Apa pendapat tunangan kamu begitu dia tahu kamu sudah bersama
saya."
"Panji nggak
akan pernah tahu tentang kejadian tadi malam, Karena saya nggak akan bilang apa
apa ke dia."
“Kamu lupa
bahwa kejadian tadi malam melibatkan satu orang lagi, Yaitu saya. Dan saya nggak
ada masalah untuk menceritakan apa yang kita sudah lakukan tadi malam kepada tunangan
kamu, Dengan detail."
Dara sadar bahwa
jo tidak pernah sekali pun menyebut nama panji, Dia selalu menggunakan kata"
dia". Entaj kenapa, Tapi hal ini membuatnya sedikit khawatir.
“ Kamu nggak
akan pernah melakukan itu, “ucap dara dengan keyakinan yang tidak dia rasakan. "Wanna
bet on that?” Tanya jo sinis.
Dari cara jo
mengatakannya membuat dara yakin bahwa bukanlah ide yang baik baginya untuk menerima
tantangan itu. Dara menarik napas, Mencoba menenangkan diri. Dia harus tetap
berpikir jernih dalam menangani masalah ini.
“ Do you even
love him?"
Pertanyaan jo
yang tiba tiba ini membuat dara mendelik, Merasa tersinggung karena cintanya kepada
panji sedang di pertanyakan.
"Of course
I love him, “ Jawab dara.
“ Apa yang
membuat kamu cinta sama dia?" "Hah?"
"Saya mau
tahu apa yang membuat dia begitu menarik untuk kamu sampai kamu ngotot mau menikahinya,
“ Jelas jo.
"Saya
nggak perlu menjelaskan apa apa...."
“ Just answer
the damn question, Dara, “ Bentak jo.
Dara mempertimbangkan
melemparkan gelas yang sedang digenggamnya kepada jo, Tapi dia tahu bahwa itu
hanya akan membuat jo semakin marah. Perlahan lahan dia menjawab pertanyaan jo ini.
“ Dia mapan,
Dewasa, Penuh pengertian...."
"Penuh
pengertian? Dia bahkan nggak ngebolehin kamu memilih karier yang kamu sukai. Kalau
menurut saya dia nggak penuh pengertian sama sekali, “potong jo.
“ Berani beraninya
kamu menilai panji. Kamu bahkan nggak mengenal dia."Omel dara.
Saya mungkin
memang nggak mengenal dia, Tapi saya mengenal kamu. Kamu nggak akan bahagia
bersama dia."
Dara menatap
jo tidak percaya. Ini memang bukan topik baru, Karena toh dia sudah membicarakannya
dengan ketiga sobatnya. Tapi dia mungkin bisa menerima komentar komentar sobatnya
tentang kehidupannya dengan tangan terbuka, Namun tidak dari jo. Yang dia inginkan
adalah memaki maki jo, Tapi saking marahnya dia hanya bisa megap megap tanpa bisa
berkata kata. Jo mengambil kesempatan ini untuk melanjutkan.
“ Kamu perlu
seseorang yang membiarkan kamu bebas melakukan apa aja yang kamu mau. Seseorang
yang bisa menghargai kamu apa adanya. Dia nggak akan bisa memberikan itu semua.
Cepat atau lambat dia akan membuat kamu tidak bisa bernafas karena dia hanya
akan mencekik kehidupan kamu."
Jo terdiam sejenak,
Seperti membiarkan dara menelan semua kata kata itu, Kemudian dia menambahkan,
“ dia bukan orang yang tepat untuk kamu, Dara."
“ Dan kamu pikir
kamu orang yang lebih tepat untuk saya?" Sindir dara.“ Definitely."
"You
don't know what you're talking about." "Yes, I do."
Dara mendengus.
"Itu juga yang dikatakan semua laki laki pada awalnya, Tapi begitu mereka sadar
apa yang mereka harus hadapi, Mereka lari."
“ Then they're
idiots."
Jawaban jo yang
penuh kemarahan ini membuat dara terdiam. Dia tidak mengerti kenapa atau untuk
apa jo mengatakan ini semuaam apa dia sebegitu tidak bisa menerima penolakankah
hingga harus menjelek jelekan panji? Apa dia hanya ingin balas menyakitinya karena
dara sudah tanpa sengaja menginjak injak egonya dengan mengatakan bahwa dia tidak
ingin mengulang kejadian tadi malam?
"Why are
you doing this to me?" Tanya dara pelan.
“ BECAUSE I'M
BLOODY IN LOVE WITH YOU!" Teriak jo dengan mata berapi api dan kedua tangannya
sudah menggenggam sandaran salah satu kursi makan.
Dara menatap
jo tidak percaya." Hanya setelah tadi malam?"
Tanyanya.
"Setelah
saya datang ke rumah kamu menawarkan pekerjaan kamu kembali dan kamu memanggil
saya asshole, Goddamn it, “ Teriak jo lagi.
Whaaattt? Teriak
dara dalam hati. Dia hanya bisa membuka dan menutup mulutnya untuk beberapa detik.
Tapi akhirnya dia bisa melonggarkan otot lehernya dan berkata, “ Hah?"
Bukan apa atau
kenapa, Hanya" Hah".
Jo tidak percaya
dia harus menyatakan citanya kepada dara dalam situasi seperti ini. Dan dia lebih
tidak percaya lagi ketika mendengar reaksi dara atas kata katanya itu. Ini pertama
kalinya dia mengatakan cinta kepada siapa pun di luar blu dan mama dan selam ini
dia selalu membayangkan bahwa kalau dia mengucapkannya, Wanita tersebut akan mengatakan
hal yang sama dan lari ke pelukannya. Tapi bayangan memang tidak pernah mewakili
kejadian yang sebenarnya, Itu sebabnya itu disebut bayangan. Meskipun begitu, Dia
tidak akan menarik kembali kata katanya itu.
"You
are not in love with me. You can't be in love with me." Ucap dara sambil
menggeleng.
"Why not?"
Tanya jo, Kesal karena perasaannya sedang dipertanyakan.
Dara menatap
jo tidak percaya, “ karena kita lebih sering berantem daripada akurnya."
Jo berfikir sejenak
kemudian mengangkat bahu, Seperti tidak peduli." So? Berantem sini sana itu
normal di dalam suatu hubungan, “ tegasnya.
"HUBUNGAN?!
Kita nggak punya hubungan, “ teriak dara.
"Setelah
tadi malam saya rasa saya harus berbeda pendapat dengan kamu, “ Balas jo tenang.
"You're
crazy, “ Teriak dara lagi sambil mengambil beberapa langkah mundur ketika mengatak
ini. Matanya terbelalak dan wajahnya memucat.
"Pretty
much dan itu semua gara gara kamu, “ jo mengambil beberapa langkah mendekati dara.
"Stop,
Stop. Jangan dekat dekat. Saya nggak bisa berfikir kalau kamu terlalu dekat, “ucap
dara sambil mengangkat tangannya mencoba menghentikan langkah jo.
“ Good, Setidak
tidaknya sekarang saya nggak merasa seperti seorang idiot karena merasa hal yang
sama, “ucap jo tanpa menghentikan langkahnya."Setiap saya ngeliat kamu, Saya
nggak bisa bernapas. Setiap saya mencium aroma kamu, Yang mau saya lakukan adalah
memeluk kamu. Saya nggak suka kalau kamu menyebutkan nama panji, Karena itu
membuat saya mau melakukan hal hal yang saya yakin akan membuat saya masuk penjara.
Memikirkan bahwa kamu akan memberikan diri kamu kepadanya membuat saya mau gila."
"Oh my
God, Stop it, “ pinta dara masih mengambil langkah mundur.
"I'm not
done. Not even halfway, Dan kamu akan mendengar semua yang saya harus katakan walaupun
saya harus mengikat kamu ke kursi. Paham?” Ancam jo.
Mata dara terbelak
mendengar ancaman ini dan jo tahu bahwa dia sudah siap lari, Karena itu jo terkejut
ketika dara justru berhenti mundur dan berkata, “ Oke, Saya akan mendengarkan
apa yang mau kamu katakan."
Kata kata dara
membuat jo kehilangan jejak argumentasinya selama beberapa detik, Tapi kemudian
dia
menarik napas,
Menganggukan dan melanjutkan.
"Saya
perlu kamu mengerti bahwa saya mencintai segala sesuatunya tentang kamu. Nggak ada
satu hal pun dari diri kamu yang mau saya ubah. Kamu membuat sata merasa diperhatikan
dan dipedulikan. Selama ini saya bahkan nggak pernah tahu bahwa dua hal itu penting
di dalam hidup saya. Kamu sudah membuat hidup saya berantakan, Dan mungkin saya
seharusnya marah pada kamu, Tapi yang ada dipikiran saya adalah saya nggak peduli
kalau hidup saya jadi jungkir balik selama ada kamu di dalamnya."
Dara masih tidak
bereaksi dan dengan hati hati jo mengambil langkah terakhir yang membuatnya bisa
menyentuh dara. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut dara dan menyadari
bahwa rambut wanita itu masih ditutupi handuk. Dia melihat dara menyipitkan matanya,
Curiga dengan aksi selanjutnya. Dengan satu gerakan jo menarik handuk itu dan rambut
dara yang hitam kelam dan sedikit basah tergerai seperti sutra mengelilingi wajahnya
dan bahunya. Aroma lily yang kuat langsung menyerang indra perciuman jo.
"I love
you hair. Mengingat saya tentang sem......"
Tanpa jo sangka
sangka dara menutupi mulutnya dengan tangannya." Jangan pernah kamu sebut sebut
soal itu, “ Geram dara.
Kini giliran
jo yang menyipitkan matanya. Tingkah laku dara mulai membuatnya kesal. Dengan
sedikit kasar dia menarik tangan dara dari mulutnya dan berkata, “ apa sih tentang
tadi malam yang membuat kamu takut setengah mati?"
"Nothing,
“ Jawab dara dan menarik tangannya dari genggaman jo.
"Reaksi
kamu menunjukkan bahwa itu' something'. Saya mau tahu apa, “ Geram jo.
Ketika dara
masih juga tidak menjawab, Jo akhirnya harus bertanya, “ apa kamu mendapati kejadian
tadi malam.... Traumatis? Apa saya menyakiti kamu?"
Semua pertanyaan
itu dijawab dengan gelengan dara. Jo menghembuskan napas lega, Tapi kesabarannya
yang sudah habis membuatnya berteriak, “ Then, What is it goddamn it? Tell
me!!!!!"
"You're
not good for me, “ jawab dara pelan.
Horor memasuki
pikiran jo, Tidak menyangka bahwa performanya tadi malam sebegitu buruknya. Dia
tidak tahu apa dia harus minta maaf atau tersinggung mendengar kata kata dara.
"I can
do better next time, “ucap jo akhirnya.
Selama beberapa
detik dara kelihatan bingung, Tapi kemudian pemahaman muncul di wajahnya dan dia
berkata secepat mungkin, “ Oh no no no no..... Maksud saya bukan tentang tadi
malam. Tadi malam kamu.... Kita... Semuanya....."
Dara tidak
bisa menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya sudah kebakaran dan jo menyelesaikan kalimatnya.
Wajahnya sudah kebakaran dan jo betul betul ingin mengasihaninya tapi dia justru
mendapati dirinya bertanya, “ semuanya apa, Dara?"
"Semuanya....
Sempurna, “ bisik dara, Dan dia menggigit bibirr bawahnya dengan senewen. "
Oh, My God, Saya nggak percaya saya baru mengucapkan itu. Entah apa yang kamu pikirkan
tentang saya sekarang."
"Yang
ada di pikiran saya sekarang adalah betapa menggemaskannya kamu ini, “ ucap jo sambil
tertawa dan membelai rambut dara.
Dara menutup
matanya, Seakan ingin menyerap sentuhan jo, Tapi kemudian dia membuka matanya dan
berkata, “ kamu nggak baik untuk saya."
Dan jo merasa
seperti semua udara sudah ditarik dari dalam paru parunya . Dia tidak bisa bernapas.
"What? Why?"
"Saya
selalu tertarik pada laki laki seperti kamu. Charming, Lucu, Dan awalnya sepertinya
menerima saya apa adanya, Tapi semua akhirnya pergi, Ninggalin saya. Nggak ada
yang mau tahan dengan saya. Sudah terlalu banyak waktu yang saya habiskan dengan
laki laki yang salah dan waktu saya sudah habis. Semua wanita seumur saya sudah
settlen down dan saya juga menginginkan hal yang sama." “ Kalau begitu, Settle
down dengan saya."
Jo tahu dia terdengar
putus asa dengan pertanyaannya ini, Tapi dia tidak peduli. Dia sudah kehabisan argumentasi
untuk menyakinkan dara.
“ Kamu belum
siap settle down, Jo. Kalau kamu siap, Kamu nggaka akan mutusin kayla."
"Saya mutusin
kayla karena saya nggak bisa membayangkan menghabiskan seluruh hidup saya dengan
dia."
"No,
kamu memutuskan hubungan kamu dengan kayla karena kamu takut berkomitmen."
"Saya nggak takut berkomitmen, “omel jo.
+h, My God!
Bisa nggak sih dara berhenti mengasumsikan apa yang akan atau tidak akan dilakukannya?
Jo bukan anak
kecil lagi, Dia laki laki dewasa yang tahu kemampuan dan batasannya. Jo ingin mengomel.
"Yes, You do. Every men do, “ teriak dara dan menjauhkan dirinya dari jo.
“ Bisa nggak
sih kamu nggak menyamakan saya dengan semua laki laki brengsek dari masa lalu
kamu? Saya bukan mereka, Dara, dan saya nggak akan jadi mereka. Kapan kamu akan
bisa melihat itu?"
Dara menarik
napas, Menguatkan hatinya. Hanya ada satu cara baginya untuk membuat jo berhenti
mencoba mengubah pikirannya. Dan ini mungkin hal paling menyakitkan yang akan pernah
dia lakukan karena hati kecilnya sejak tadi sudah meneriakkan untuk memeprcayai
jo, Tapi dia perlu melakukannya. Dara menarik napas dan berkata, “ kamu nggak bisa
memberikan apa yang saya butuhkan. Hanya panji yang bisa."
Jo mengambil
satu langkah mundur ketika mendengarnya. Mulutnya ternganga seperti tidak percaya.
Rasa sakit hati,
Pengkhianatan, Kekecewaan, Dan kekalahan terlihat jelas di matanya. “ Jadi kamu
akan kembali kepada dia?" Tanya jo pelan.
Dara menelan
ludah dan membalas, “ saya nggak pernah meninggalkan diA, jo." Jo kelihatan
seperti ada boldoser yang baru saja melindasinya.
Sebelum dia menutup
matanya dan menunduk, Bahunya membungkuk seperti orang kalah perang dan untuk
kedua kalinyA dalam satu jam dara ingin memeluknya. Ketika jo masih juga tidak bereaksi
setelah beberapa menit, Dara mulai khawatir.
Dara baru saja
akan melangkah mendekati ketika jo mengangkat kepalanya dan menatapnya. Tatapan
itu dingin, Seperti gunung es, Dan dara langsung menggigil. Tapi tatapan itu tidak
sedingin dengan kata kata selanjutnya.
“ Terima kasih
atas penjelasannya. Semoga kamu puas dengan keputusan kamu ini. Saya nggak akan
mengganggu kamu lagi."
Sebelum dara
bisa betul betul mencerna kata kata jo, Laki laki itu sudah melangkah pergi dari
hadapannya. Dan yang dara inginkan adalah menangis sekeras kerasnya.
DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 26
No comments:
Post a Comment