Wednesday, October 21, 2015

DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 25


Bab 25
HEARTBREAK

Kamu mau minum apa?” Tanya dara, Mencoba mengisi ketidaknyamanan yang datang tiba tiba di antara mereka.
"Red bull kalau ada, “ Jawab jo.
Dara memutar bola matanya, “ Air putih kalau begitu, “ucap nya dan melangkah meninggalkan ruang tamu. Jo mengikuti dara." Kamu sendirian aja di rumah?” Tanyanya.
"Yep, “ucap dara sambil mengambil gelas dari rak dan membuka lemari es untuk mengambil botol ait putih dan menuangkannya ke dalam gelas.
Melihat bahwa dara tahu cara dia minum air putih, Selalu dingin, Tapi tidak pakai es, Membuat jo tidak bisa menahan diri lagi untuk bertanya, “ apa kamu menyesali kejadian tadi malam?"
Dara berhenti dari menuangkan air putih ke dalam gelas dan menatap jo terkejut. Dia tidak percaya jo akan menanyakan hal ini padanya. Baru pada saat itu dia betul betul melihat keraguan dan kepanikan di wajah jo.
"Nggak sama sekali. Kamu?" Jawab dara dengan hati hati dan dia tersenyum ketika melihat jo menghembuskan napas lega atas jawabannya itu.
Jo memberikan jawabannya dengan menggeleng. Kemudian dara melihatnya nyengir. Ekspresi itu menghangatkan hatinya, Lebih daripada yang mau dia akui, Dan membuat apa yang dia akan katakan selanjutnya semakin sulit.
“ Tapi kita nggak boleh melakukan itu lagi, Jo, “ ucap dara dan dia hampir saja ingin menarik kata katanya kembali ketika melihat cengiran di wajah jo menghilang, Digantikan dengan kebingungan dan kemudian kemarahan.
Tadi malam ketika dia duduk sendirian di kamarnya setelah di antar pulang oleh jo dan waktu yang dihabiskannya untuk mempersiapkan diri sebelum kemunculan jo di rumahnya sudah cukup baginya untuk mengambil keputusan. Dia sudah terlalu terbawa perasaan tadi malam dan membiarkan apa yang telah terjadi, Terjadi. Dia memang tidak bisa menariknya kembali, Tapi dia bisa menghentikannya dari terjadi lagi. Dia mencintai panji, Dan dia tidak akan membuang hubungan yang sudah mereka jalani selama dua tahun dan pernikahan yang sudah terencana dengan baik hanya karena satu malam bersama jo. Dara hanya berharap jo bisa melihat keadaan ini, Seperti apa adanya, Bahwa tadi malam adalah kesalahan.
“ Tadi malam adalah kes...."
“Jangan bilang ke saya bahwa itu kesalahan, “potong jo. "Itu memang...."
“ Just don't,” Potong jo lagi.
Dara menatap jo yang sekarang sedang menatapnya seperti ingin mencekiknya dan dia mengomelidirinya sendiri ketika merasakan kupu kupu harapan muali terbang di dalam perutnya. Apakah mungkin jo betul betul serius dengannya? Sejujurnya, Kalau dia mau menggali bagian hatinya yang paling dalam, Harus dia akui bahwa tadi malam berarti sesuatu juga untuknya. Bahwa kalau saja dia memberi jo kesempatan, Dia bisa mencintainya, Dan itu membuatnya takut setengah mati.
Stop it, Dara. Just stop! Dia menyesali kenapa sudah memperbolehkan jo masuk ke rumahnya ketika dia sedang sendirian. Dia juga ingin menyalahkan panji yang sedang ada di luar kotA, jadi tidak bisa menjemputnya tadi malam. Kalau saja panji menjemputnya, Kejadian tadi malam tidak akan terjadi. Makan dia tidak akan sebingung ini sekarang.
Oh!!! Dia harus berani bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan tadi malam. Tidak ada yang menodongkan pistol kekepalanya ketika dia memutuskan untuk tidur dengan jo. Keputusan itu dibuatnya ketika dia sadar seratus persen.
“ Jo, Saya minta maaf karena sudah memberikan sinyal yang salah kepada kamu. Saya sama sekali nggak bermaksud melakukan itu. Saya sudah bertunangan dengan panji...."
“ Kamu kelihatannya lupa sama sekali tentang fakta itu tadi malam. Apa kamu memikirkan dia waktu bersama saya? Apa wajah dia terlintas di kepala kamu waktu kamu meneriakkan nama saya berkali kali?" "Stop being such an asshole, “ Geram dara.
“ Kalau gitu berhenti membuat saya marah, “ bentak jo.
Selama beberapa detik mereka hanya saling tatap penuh kemarahan. Dara bertolak pinggang dan jo mengepalkan kedua tangannya. Kata kata jo selanjutnya membuat darah di sekujur tubuh dara menjadi dingin.
"Saya bertanya tanya, Apa pendapat tunangan kamu begitu dia tahu kamu sudah bersama saya."
"Panji nggak akan pernah tahu tentang kejadian tadi malam, Karena saya nggak akan bilang apa apa ke dia."
“Kamu lupa bahwa kejadian tadi malam melibatkan satu orang lagi, Yaitu saya. Dan saya nggak ada masalah untuk menceritakan apa yang kita sudah lakukan tadi malam kepada tunangan kamu, Dengan detail."
Dara sadar bahwa jo tidak pernah sekali pun menyebut nama panji, Dia selalu menggunakan kata" dia". Entaj kenapa, Tapi hal ini membuatnya sedikit khawatir.
“ Kamu nggak akan pernah melakukan itu, “ucap dara dengan keyakinan yang tidak dia rasakan. "Wanna bet on that?” Tanya jo sinis.
Dari cara jo mengatakannya membuat dara yakin bahwa bukanlah ide yang baik baginya untuk menerima tantangan itu. Dara menarik napas, Mencoba menenangkan diri. Dia harus tetap berpikir jernih dalam menangani masalah ini.
“ Do you even love him?"
Pertanyaan jo yang tiba tiba ini membuat dara mendelik, Merasa tersinggung karena cintanya kepada panji sedang di pertanyakan.
"Of course I love him, “ Jawab dara.
“ Apa yang membuat kamu cinta sama dia?" "Hah?"
"Saya mau tahu apa yang membuat dia begitu menarik untuk kamu sampai kamu ngotot mau menikahinya, “ Jelas jo.
"Saya nggak perlu menjelaskan apa apa...."
“ Just answer the damn question, Dara, “ Bentak jo.
Dara mempertimbangkan melemparkan gelas yang sedang digenggamnya kepada jo, Tapi dia tahu bahwa itu hanya akan membuat jo semakin marah. Perlahan lahan dia menjawab pertanyaan jo ini.
“ Dia mapan, Dewasa, Penuh pengertian...."
"Penuh pengertian? Dia bahkan nggak ngebolehin kamu memilih karier yang kamu sukai. Kalau menurut saya dia nggak penuh pengertian sama sekali, “potong jo.
“ Berani beraninya kamu menilai panji. Kamu bahkan nggak mengenal dia."Omel dara.
Saya mungkin memang nggak mengenal dia, Tapi saya mengenal kamu. Kamu nggak akan bahagia bersama dia."
Dara menatap jo tidak percaya. Ini memang bukan topik baru, Karena toh dia sudah membicarakannya dengan ketiga sobatnya. Tapi dia mungkin bisa menerima komentar komentar sobatnya tentang kehidupannya dengan tangan terbuka, Namun tidak dari jo. Yang dia inginkan adalah memaki maki jo, Tapi saking marahnya dia hanya bisa megap megap tanpa bisa berkata kata. Jo mengambil kesempatan ini untuk melanjutkan.
“ Kamu perlu seseorang yang membiarkan kamu bebas melakukan apa aja yang kamu mau. Seseorang yang bisa menghargai kamu apa adanya. Dia nggak akan bisa memberikan itu semua. Cepat atau lambat dia akan membuat kamu tidak bisa bernafas karena dia hanya akan mencekik kehidupan kamu."
Jo terdiam sejenak, Seperti membiarkan dara menelan semua kata kata itu, Kemudian dia menambahkan, “ dia bukan orang yang tepat untuk kamu, Dara."
“ Dan kamu pikir kamu orang yang lebih tepat untuk saya?" Sindir dara.“ Definitely."
"You don't know what you're talking about." "Yes, I do."
Dara mendengus. "Itu juga yang dikatakan semua laki laki pada awalnya, Tapi begitu mereka sadar apa yang mereka harus hadapi, Mereka lari."
“ Then they're idiots."
Jawaban jo yang penuh kemarahan ini membuat dara terdiam. Dia tidak mengerti kenapa atau untuk apa jo mengatakan ini semuaam apa dia sebegitu tidak bisa menerima penolakankah hingga harus menjelek jelekan panji? Apa dia hanya ingin balas menyakitinya karena dara sudah tanpa sengaja menginjak injak egonya dengan mengatakan bahwa dia tidak ingin mengulang kejadian tadi malam?
"Why are you doing this to me?" Tanya dara pelan.
“ BECAUSE I'M BLOODY IN LOVE WITH YOU!" Teriak jo dengan mata berapi api dan kedua tangannya sudah menggenggam sandaran salah satu kursi makan.
Dara menatap jo tidak percaya." Hanya setelah tadi malam?"
Tanyanya.
"Setelah saya datang ke rumah kamu menawarkan pekerjaan kamu kembali dan kamu memanggil saya asshole, Goddamn it, “ Teriak jo lagi.
Whaaattt? Teriak dara dalam hati. Dia hanya bisa membuka dan menutup mulutnya untuk beberapa detik. Tapi akhirnya dia bisa melonggarkan otot lehernya dan berkata, “ Hah?"
Bukan apa atau kenapa, Hanya" Hah".
Jo tidak percaya dia harus menyatakan citanya kepada dara dalam situasi seperti ini. Dan dia lebih tidak percaya lagi ketika mendengar reaksi dara atas kata katanya itu. Ini pertama kalinya dia mengatakan cinta kepada siapa pun di luar blu dan mama dan selam ini dia selalu membayangkan bahwa kalau dia mengucapkannya, Wanita tersebut akan mengatakan hal yang sama dan lari ke pelukannya. Tapi bayangan memang tidak pernah mewakili kejadian yang sebenarnya, Itu sebabnya itu disebut bayangan. Meskipun begitu, Dia tidak akan menarik kembali kata katanya itu.
"You are not in love with me. You can't be in love with me." Ucap dara sambil menggeleng.
"Why not?" Tanya jo, Kesal karena perasaannya sedang dipertanyakan.
Dara menatap jo tidak percaya, “ karena kita lebih sering berantem daripada akurnya."
Jo berfikir sejenak kemudian mengangkat bahu, Seperti tidak peduli." So? Berantem sini sana itu normal di dalam suatu hubungan, “ tegasnya.
"HUBUNGAN?! Kita nggak punya hubungan, “ teriak dara.
"Setelah tadi malam saya rasa saya harus berbeda pendapat dengan kamu, “ Balas jo tenang.
"You're crazy, “ Teriak dara lagi sambil mengambil beberapa langkah mundur ketika mengatak ini. Matanya terbelalak dan wajahnya memucat.
"Pretty much dan itu semua gara gara kamu, “ jo mengambil beberapa langkah mendekati dara.
"Stop, Stop. Jangan dekat dekat. Saya nggak bisa berfikir kalau kamu terlalu dekat, “ucap dara sambil mengangkat tangannya mencoba menghentikan langkah jo.
“ Good, Setidak tidaknya sekarang saya nggak merasa seperti seorang idiot karena merasa hal yang sama, “ucap jo tanpa menghentikan langkahnya."Setiap saya ngeliat kamu, Saya nggak bisa bernapas. Setiap saya mencium aroma kamu, Yang mau saya lakukan adalah memeluk kamu. Saya nggak suka kalau kamu menyebutkan nama panji, Karena itu membuat saya mau melakukan hal hal yang saya yakin akan membuat saya masuk penjara. Memikirkan bahwa kamu akan memberikan diri kamu kepadanya membuat saya mau gila."
"Oh my God, Stop it, “ pinta dara masih mengambil langkah mundur.
"I'm not done. Not even halfway, Dan kamu akan mendengar semua yang saya harus katakan walaupun saya harus mengikat kamu ke kursi. Paham?” Ancam jo.
Mata dara terbelak mendengar ancaman ini dan jo tahu bahwa dia sudah siap lari, Karena itu jo terkejut ketika dara justru berhenti mundur dan berkata, “ Oke, Saya akan mendengarkan apa yang mau kamu katakan."
Kata kata dara membuat jo kehilangan jejak argumentasinya selama beberapa detik, Tapi kemudian dia
menarik napas, Menganggukan dan melanjutkan.
"Saya perlu kamu mengerti bahwa saya mencintai segala sesuatunya tentang kamu. Nggak ada satu hal pun dari diri kamu yang mau saya ubah. Kamu membuat sata merasa diperhatikan dan dipedulikan. Selama ini saya bahkan nggak pernah tahu bahwa dua hal itu penting di dalam hidup saya. Kamu sudah membuat hidup saya berantakan, Dan mungkin saya seharusnya marah pada kamu, Tapi yang ada dipikiran saya adalah saya nggak peduli kalau hidup saya jadi jungkir balik selama ada kamu di dalamnya."
Dara masih tidak bereaksi dan dengan hati hati jo mengambil langkah terakhir yang membuatnya bisa menyentuh dara. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut dara dan menyadari bahwa rambut wanita itu masih ditutupi handuk. Dia melihat dara menyipitkan matanya, Curiga dengan aksi selanjutnya. Dengan satu gerakan jo menarik handuk itu dan rambut dara yang hitam kelam dan sedikit basah tergerai seperti sutra mengelilingi wajahnya dan bahunya. Aroma lily yang kuat langsung menyerang indra perciuman jo.
"I love you hair. Mengingat saya tentang sem......"
Tanpa jo sangka sangka dara menutupi mulutnya dengan tangannya." Jangan pernah kamu sebut sebut soal itu, “ Geram dara.
Kini giliran jo yang menyipitkan matanya. Tingkah laku dara mulai membuatnya kesal. Dengan sedikit kasar dia menarik tangan dara dari mulutnya dan berkata, “ apa sih tentang tadi malam yang membuat kamu takut setengah mati?"
"Nothing, “ Jawab dara dan menarik tangannya dari genggaman jo.
"Reaksi kamu menunjukkan bahwa itu' something'. Saya mau tahu apa, “ Geram jo.
Ketika dara masih juga tidak menjawab, Jo akhirnya harus bertanya, “ apa kamu mendapati kejadian tadi malam.... Traumatis? Apa saya menyakiti kamu?"
Semua pertanyaan itu dijawab dengan gelengan dara. Jo menghembuskan napas lega, Tapi kesabarannya yang sudah habis membuatnya berteriak, “ Then, What is it goddamn it? Tell me!!!!!"
"You're not good for me, “ jawab dara pelan.
Horor memasuki pikiran jo, Tidak menyangka bahwa performanya tadi malam sebegitu buruknya. Dia tidak tahu apa dia harus minta maaf atau tersinggung mendengar kata kata dara.
"I can do better next time, “ucap jo akhirnya.
Selama beberapa detik dara kelihatan bingung, Tapi kemudian pemahaman muncul di wajahnya dan dia berkata secepat mungkin, “ Oh no no no no..... Maksud saya bukan tentang tadi malam. Tadi malam kamu.... Kita... Semuanya....."
Dara tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya sudah kebakaran dan jo menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya sudah kebakaran dan jo betul betul ingin mengasihaninya tapi dia justru mendapati dirinya bertanya, “ semuanya apa, Dara?"
"Semuanya.... Sempurna, “ bisik dara, Dan dia menggigit bibirr bawahnya dengan senewen. " Oh, My God, Saya nggak percaya saya baru mengucapkan itu. Entah apa yang kamu pikirkan tentang saya sekarang."
"Yang ada di pikiran saya sekarang adalah betapa menggemaskannya kamu ini, “ ucap jo sambil tertawa dan membelai rambut dara.
Dara menutup matanya, Seakan ingin menyerap sentuhan jo, Tapi kemudian dia membuka matanya dan berkata, “ kamu nggak baik untuk saya."
Dan jo merasa seperti semua udara sudah ditarik dari dalam paru parunya . Dia tidak bisa bernapas. "What? Why?"
"Saya selalu tertarik pada laki laki seperti kamu. Charming, Lucu, Dan awalnya sepertinya menerima saya apa adanya, Tapi semua akhirnya pergi, Ninggalin saya. Nggak ada yang mau tahan dengan saya. Sudah terlalu banyak waktu yang saya habiskan dengan laki laki yang salah dan waktu saya sudah habis. Semua wanita seumur saya sudah settlen down dan saya juga menginginkan hal yang sama." “ Kalau begitu, Settle down dengan saya."
Jo tahu dia terdengar putus asa dengan pertanyaannya ini, Tapi dia tidak peduli. Dia sudah kehabisan argumentasi untuk menyakinkan dara.
“ Kamu belum siap settle down, Jo. Kalau kamu siap, Kamu nggaka akan mutusin kayla."
"Saya mutusin kayla karena saya nggak bisa membayangkan menghabiskan seluruh hidup saya dengan dia."
"No, kamu memutuskan hubungan kamu dengan kayla karena kamu takut berkomitmen." "Saya nggak takut berkomitmen, “omel jo.
+h, My God! Bisa nggak sih dara berhenti mengasumsikan apa yang akan atau tidak akan dilakukannya?
Jo bukan anak kecil lagi, Dia laki laki dewasa yang tahu kemampuan dan batasannya. Jo ingin mengomel. "Yes, You do. Every men do, “ teriak dara dan menjauhkan dirinya dari jo.
“ Bisa nggak sih kamu nggak menyamakan saya dengan semua laki laki brengsek dari masa lalu kamu? Saya bukan mereka, Dara, dan saya nggak akan jadi mereka. Kapan kamu akan bisa melihat itu?"
Dara menarik napas, Menguatkan hatinya. Hanya ada satu cara baginya untuk membuat jo berhenti mencoba mengubah pikirannya. Dan ini mungkin hal paling menyakitkan yang akan pernah dia lakukan karena hati kecilnya sejak tadi sudah meneriakkan untuk memeprcayai jo, Tapi dia perlu melakukannya. Dara menarik napas dan berkata, “ kamu nggak bisa memberikan apa yang saya butuhkan. Hanya panji yang bisa."
Jo mengambil satu langkah mundur ketika mendengarnya. Mulutnya ternganga seperti tidak percaya.
Rasa sakit hati, Pengkhianatan, Kekecewaan, Dan kekalahan terlihat jelas di matanya. “ Jadi kamu akan kembali kepada dia?" Tanya jo pelan.
Dara menelan ludah dan membalas, “ saya nggak pernah meninggalkan diA, jo." Jo kelihatan seperti ada boldoser yang baru saja melindasinya.
Sebelum dia menutup matanya dan menunduk, Bahunya membungkuk seperti orang kalah perang dan untuk kedua kalinyA dalam satu jam dara ingin memeluknya. Ketika jo masih juga tidak bereaksi setelah beberapa menit, Dara mulai khawatir.
Dara baru saja akan melangkah mendekati ketika jo mengangkat kepalanya dan menatapnya. Tatapan itu dingin, Seperti gunung es, Dan dara langsung menggigil. Tapi tatapan itu tidak sedingin dengan kata kata selanjutnya.
“ Terima kasih atas penjelasannya. Semoga kamu puas dengan keputusan kamu ini. Saya nggak akan mengganggu kamu lagi."

Sebelum dara bisa betul betul mencerna kata kata jo, Laki laki itu sudah melangkah pergi dari hadapannya. Dan yang dara inginkan adalah menangis sekeras kerasnya.

DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 26

No comments:

Post a Comment