Bab 17
SCRABBLE
Selama beberapa
hari setelah kejadian itu menghindari jo. Dan untuk menunjukan bahwa dia juga bisa
menjaga jarak dengan darA, jo mengonfirmasikan kepada media tentang hubungannya
dengan kayla.
Ini seharusnya
membuat dara lega, Tapi yang ada dia justru merasa agak depresi. Dara menolak menganalisi
perasaan ini lebih dalam karena takut akan apa yang dia harus hadapi. Meskipun
begitu,, Ini tidak menghentikannya dari bertanya tanya apa kayla tahu bahwa jo
sudah menciumnya? Kemungkinan besar tidak, Karena dia sendiri menyimpan rahasia
ini dari panji.
Seakan belum
cukup pusing memikirkan perasaannya terhadap jo, Dara harus berusaha dengan panji
yang sudah ngambek kuadrat.
“ Ji, Kenapa
sih kamu bertingkah laku seperti ini?" Tanya dara melalui telepon ketika panji
sekali lagi menolak untuk bertemu dengannya padahal kejadian jo mengantarkannya
pulang.... Dan menciumnya sudah dua minggu yang lalu.
“ Karena aku
nggak suka kamu dekat dekat dengan orang. Kurang bermoral seperti jo brawijaya.
Oke ? Kamu tahu nggak berapa banyak permempuan yang hatinya hancur berkeping
keping gara gara dia?” Teriak panji.
“ Jadi menurut
kamu aku akan jadi satu lagi korban daya tarik jo yang selangit itu? You know me
better than that." Dara mencoba menenangkan meskipun dalam hati dia tahu
ketakutan panji ada benarnya. “ Jadi kamu setuju bahwa jo punya daya tarik?"
“ Ji, Seluruh
indonesia juga tahu tentang daya tarik jo yang selangit, Tapi bukan berarti aku
akan terpengaruh dengannya.
Aku mohon kamu
percaya sama aku."
“ Aku percaya
sama kamu, Ra. Jo lah yang aku nggak bisa percaya untuk nggak ngapa ngapain kamu."
Kata kaya panji membuat dara meringis. Rasa bersalah menyelimuti karena didalam
lubuk hatinya yang paling dalam dia tahu bahwa kemungkinan besar bukan jo yang harus
dikhawatirkan panji, Tapi tunangannya sendiri. Sudah berkali kali dia mencoba menyakinkan
dirinya bahwa ciuman itu tidak berarti apa apA, jadi kenapa dia tidak bisa menghapus
ciuman itu dan kata kata setra ekspresi pada wajah jo setelahnya. Dari pikirannya?
Usaha dara menghindari
jo berjalan dengan baik sehingga suatu Rabu pagi, Sekembalinya dara dari mengantar
blu disekolah. Dara menyadari Goldie tidak menyambutnya dengan rutinitas gonggongan
dan kejar kejarannya, Mencoba untuk menjilatinya setiap kali melihatnya.
“ Goldie kemana
, Bi?"
Bi uti yang sepertinya
baru sadar goldie belum menunjukan hidungnya kelihatan berfikir sejenak sebelum
berkata, “ EH iya, Kemana ya? Biasanya jam segini udah ribut minta makan."
Khawatir bahwa
sesuatu sudah terjadi pada goldie, Dara memnita bi uti untuk mencarinya. Dia tidak
tahu kenapa dia bersusah payah melakukan ini untuk seekor anjing yang melihatnya
sebagai bahan olak olakan. Sepertinya tanpa dia sadari dia sudah mulai peduli pada
anjing iblis satu itu.
"Mbak dara,
goldie ada dikamar mas jo. Kayaknya sakit, Soalnya nggak bangun, “ laporan bi uti
tida puluh menit kemudian.
Dara langsung
mengikuti bi uti ke area rumah yang tidak pernah dikunjunginya sebelum ini dan harus
mencegah dirinya agar tidak melongo ketika melangkahkan kakinya kekamar tidur jo.
Siapa sangka bahwa seorang drummer bisa memiliki citra rasa tinggi seperti ini?
Selama ini dara menyangka kamar tidur jo akan kelihatan seperti rumah bordil, Dengan
kaca diatas tempat tidur, Seprai yang terbuat dari sutra berwarna merah, Dan munfkin
satu atau dua poster cewek telanjang menempel didinding. Kata kata "steril"
dan “ Berkelas" sama sekali tidak pernah melintas dikepala dara, Tapi itulah
yang dia temui.
Samar samar dara
bisa menciumaroma apel dan kayu manis. Aroma colegne jo, Yang dara yakin sudah menepel
disetiap permukaan yang bersentuhan dengan jo. Kamar itu bernuansa serba hitam,
Mulai dari lantai seperti papan catur yang ditutupi permadani kulit banteng berwarna
hitam, Lemari berlaci warna hitam dengan cermin diatasnya, Sofa berwarna putih dekat
jendela, Hingga tempat tidur tinggi berukuran king dengan seprai, Sarung bantal,
Dan selimut berwarna putih.
Melihat tempat
tidur jo yang kelihatan sangat nyaman membuat dara membayangkan jo tidur diatasnya.
Apa jo biasanya tidur telanjang, Tengkurep, Atau menyamping? Apa dia suka tidur
dalam gelap atau dengan lampu malam menyala? Dara harus menggelengkan kepalanya
untuk menghentikan pikirannya yang sudah merajalela itu. Pada saat itu matanya jatuh
pada goldie yang terbaring di badcover dengan sedikit lemas. Dara bergegas mendekatinya,
Dan setelah berdebat dengan diri sendiri selama beberapa detik, Dara memutuskan
naik ketempat tidur agar bisa menyentuhnya.
"Hei, goldie,
Are you sick?" Tanya dara sambil perlahan lahan membelai kepala goldie. Untuk
pertama kalinya goldie hanya berdiam diri dan tidak menyerangnya.
Dara tahu
dari hari, Salah satu mantan pacarnya yang memiliki beberapa ekor anjing bahwa
kalau anjing sedang sakit, Hidungnya pasti kering. Menemukan hidung goldie memang
kering, Dara segera menekan nomor HP jo yang hari ini sedang ada shooting iklan
di bandung dan baru akan pulang nanti malam. Perasaannya campur aduk. Menunggu
nada sambung. Dalam hati dara berharap jo akan mengangkat, Jadi jo bisa memberitahukan
bagaimana cara membantu goldie, Tapi dara juga berharap jo tidak mengangkat, Karena
dia bisa menghindari harus berbicara dengan jo. Setelah beberapa kali mencoba dan
HP jo masih berada siluar jangkauan, Dara mendesah lega.
“ Bi, Apa mas
jo punya dokter hewan untuk goldie?” Tanya dara.
"Wah, Bibi
nggak tahu juga. Mesti tanya ade, “ucap bi uti dengan wajah sedikit bersalah.
Dara mempertimbangkan
menelpon blu untuk menanyakan hal itu, Tapi dia tahu hp blu selalu dimatikan kalau
sedang sekolah. Dia bisa saja menelpin sekolah blu, Tapi tindakan seperti itu terlalu
ekstrem. Memutuskan untuk bertindak, Dara segera meminta bi uti mengambilkan satu
tablet panadol, Menggerusnya hingga halus dan mencampurkannya denga susu hangat.
Dia kemudian mencoba merayu goldie untuk meminumnya sampai habis dan berdoa dalam
hati bahwa trik ini bisa menyembuhkan goldie. Dara tidak tahu bagaimana goldie bisa
menurut padanya hari ini, Tapi dia bersyukur untuk itu.
Goldie tidur
kembali setelah minum obaT, Dan beberapa jam kemudian ketika dara menyodorkan
makanan untuknya, goldie setidak tidaknya mau makan sedikit sebelum kembudian “
Tewas" kembali. Malam itu ketika dara pamit pulang, Hidung goldie sudah tidak
kering lagi, Tapi anjing itu masih menolak meninggalkan tempat tidur.
Dara baru saja
masuk ke dalam rumahnya ketika HP nya berdering. Selama beberapa detik dia hanya
bisa menatap layar HP yang mengedip ngedipkan nama jo. Waswas bahwa sesuatu terjadi
pada goldie, Dara menjawab panggilan itu.
Tanpa ada kata"halo",
jo langsung melakukan serangannya.
“ Goldie kamu
kasih obat apa ko dia tewas nggak bangun bangun di tempat tidur saya?"
Dara merasakan
kupu kupu berterbangan di dalam perutnya, dan pada saat yang bersamaan dia juga
merasa jengkel karena setelah dua minggu mereka tidak saling bicara, Kata kaya
pertama yang keluar dari mulut jo adalah tuduhan.
"Satu tablet
Panandol tadi pagi dan satu lagi tadi sore, “ jelas dara, Dan setelah selang beberapa
detik, “Oh, My God. Goldie nggak overdosis , Kan?"
“ Jangan ngaco.
Goldie nggak bisa overdosis cuma gara gara minum dua Panadol, “ Tandas jo. Dara
mengeratkan genggamannya pada HP, membayangkan bahwa itu adalah leher jo. “ Kenapa
kamu nggak telepon saya untuk bilang kalau goldie sakit?"
"Saya
sudah coba telepon, Tapi HP diluar jangkauan, “ Jelas dara. "Really?"
"Really!"
Tandas dara.
Keheningan panjang
membuat dara berfikir jo sudah menutup telepon, Tapi akhirnya dia mendengar suara
jo lagi.
"Well,
Maaf karena goldie sudah merepitkan kamu. Thanks atas bantuannya. Selamat malam,
dara, “ucap jo.
Sebelum dara
bisa menjawab, Jo sudah menutup telepon, Meninggalkan dara yang sedang limbung.
Ketika dara sampai dirumah jo keesokan harinya. Goldie menyambutnya dengan gonggongan
keras. Tapi lain daripada biasanya, Goldie hanya mencium kaki dara dan duduk sopan
dihadapannya, Menunggu untuk dielus kepala dara, Sebelum kemudian melangkah pergi
setelah dara melakukannya. Sepertinya setelah kemarin, Kini dara adalah teman baiknya.
Ketika dara mengangkat kepalanya, Dia melihat jo sedang menatapnya.
Selama beberapa
detik dara terdiam, Karena yang ada di pikirannya adalah sentuhan bibi jo pada bibirnya.
"Pa-pagi", Ucap dara akhirnya dengan sedikit terbata bata.
"Pagi,
“ Balas jo."Sudah sarapan?"Lanjutnya. "Sudah, “ Jawab dara pendek.
Mencoba mencari
topik yang aman, Dara bertanya, “ Apa mas jo akan bawa goldir kedokter hewan hari
ini untuk dicek?
Jo memiringkan
kepalanya sebelum berkata, “ Saya pikir setelah kejadian tempo hari kamu akan
berhenti memanggil saya mas jo.
Wajah dara langsung
memerah, Tapi dia menolak untuk memperhatikan kepala jo bahwa kejadian itu telah
memengaruhinya." Dan seingat saya kita sudah setuju untuk melupakan bahwa itu
semua pernah terjadi, “ Balas dara.
“ Tapi sepertinya
tidak ada satu pun dari kita yang melupakan itu karena sekarang kita sedang membicarakannya."
"Saya
sudah melupakannya."
“ Bullshit.”
Detik selanjutnya jo sudah berdiri dihadapan dara. Matanya berapi api.
“ Kalau kamu
sudah melupakannya, Kamu nggak akan menghabiskan tiga minggu belakangan ini menghindari
saya, “ucap jo.
"Saya
nggak menghindari. Dan kenpa sih mas jo...." "NAMA SAYA JO, “ Bentak nya.
Mata dara langsung
terbelak, Tidak percaya bahwa dia baru saja dibentak pada jam enam pagi. Mencoba
menenangkan suasana yang sepertinya akan meledak sebentar lagi, Dara mengalah.
“ Kenapa sih
kamu ngotot banget mau saya mengingat kejadian tempo hari?" “ Karena itu
kejadian penting."
Dara mendengus
sebelum berkata, “Penting?! Sejak kapan satu ciuman jadi begitu penting untuk
kamu?" "Sejak itu sama kamu, “ Tandas jo.
Mau tidak mau
dara tertawa garing."Sekarang siapa yang lagi nge-bullshit,“ ucapnya datar.
Jo mendengus
dan dara berfikir bahwa jo sedang mencoba mengontrol kemarahannya. Kemudian dia
melihat mata jo dan...... Jo kelihatan tersinggung. What??? Ini sama sekali nggak
masuk akal. Bagaimana bisa jo Brawijaya, Playboy paling ngetop satu indonesia bisa
tersinggung gara gara dara, Seorang wanita biasa, Tidak mau mengakui sudah menikmati
ciuman mereka waktu itu? Tapi sebelum dara bisa memastikan tatapan itu, Jo sudah
melangkahkan pergi, Meninggalkan dara dalam kebingungan.
Dua minggu lagi
berlalu dan jo siap membunuh orang. Dia tidak menyangka dara bisa begitu cool terhadapnya,
Sedangkan dia sudah seperti cacing kepanasan. Tidak pernah ada wanita yang justru
menjauhinya setelah diciumi olehnya. Kebanyakan akan kembali untuk yang kedua,
Dan ketiga, Sebelum kemudian menawarkan tubuh mereka dengan rela. Tidak ada satu
pun dari mereka yang kelihatan lebih memilih mencium harimau, Mana, Ular, Dan semua
binatang buas lainnya sebelum menerima diumannya lagi. Yang dia tidak paham adalah
kenapa dia terobsesi sengan ciuman wanita satu ini?
Jo sudah tidak
bisa membohongi diri sendiri, Dia menykai dara, Meskipun wanita itu membuatnya
kesal dengan aksi jual mahalnya. Dia menyukai betapa pedulinya dara pada blu, Profesionalismenya
dalam bekerja, Humornya yang sarkastis, kerja keras dan kejujurannya untuk membuatnya
menghargai keberaniannya. Tapi yang lebih penting adalah dara selalu memperlakukannya
seperti layak nya laki laki biasa yang terkadang memerlukan orang untuk mengomelinya
kalau dia melakukan kesalahan. Dara membuatnya merasa... Diperhatikan. Dan dia
merindukan perhatian didalam hidupnya, Meskipun itu hanya dalam bentuk omelan.
Setidak tidaknya itu akan lebih baik dan dari pada tidak dihiraukan sama sekali.
Dia kini sadar bahwa semua pendapat yang dia miliki tentang dara beberapa bulan
yang lali ketika mempekerjakannya, Salah.
Dalam usaha
melupakan darA, jo mencoba menenggelamkan dirinya pada kayla yang lebih rela untuk
melayaninya. Tapi justru membuatnya membandingkan kayla dengan dara.
Jo memasuki rumah
setelah satu hari penuh terkurung di studio MRAM bersama revel, Mengerjakan
aransemen lagu baru, Dan menemukan dara sedang main scabble bersama blu diruang
TV. Goldie yang tadinya duduk disamping blu memperhatikan permainan itu, Bangun
untuk menyambut jo. Dara kelihatan terkejut melihat jo, Tapi tidak mengatakan apa
apa. Selam seminggu ini dara sudah tidak lagi menghindarinya, Seakan dia mencoba
membuktikan bahwa tuduhan yang jo lemparkan tidak memiliki dasar. Dara juga tidak
lagi memanggilnya mas jo, Meskipun setiap kalimat yang diucapkannya selalu terpikirkan
dengan baik sehingga dia hampir tidak pernah harus menunggunakan namanya.
"Halo, Mas, “ucap blU ceria dan bangun dari posisi tengkurap lalu mencium
pipi jo.
Jo membalas
ciuman itu sebelum bertanya, "siapa yang menang?"
“ Aku, “ Balas
blu sambil kembali mengambil posisi tengkurap didepan papan permainan. Setelah dibelai,
Goldie pun kembali duduk disamping blu. Jo melirik matanya kepada dara yang kini
sedang berkonsentrasi sambil duduk bersila didepan papan, Bersebrangan dari blu.
Malam ini rambutnya dikepang samping dan buntut kepang itu beristtirahat persis
diatas dada kirinya. Jo betul betul ingin menarik kepangan itu, Membuat dara mendongak
dan mencium bibirnya. Dia tahu dia sebaiknya langsung mandi dengan air hangat dan
tidur karena seluruh tubuhnya sakit setelah duduk selama berjam jam dibelakang
drum. Tapi dia justru mendapati dirinya duduk bersila di samping papan permaina,
Diantara dara dan blu. Dara menoleh dan memberikan tatapan tidak suka kepadanya.
Dari tatapan itu jo tahu dara tidak menginginkannya disini. Well, To bad, Karena
dia mau disini. Perlahan lahan dia mulai membaca kata kata yang menghasilkan.
MILITARY,
YEAST, SELCOUTH, HUMBLE, ZABERNISM... Wait a second. Selcouth? What the beck is
that? Dan Zzabernism?
Matmatika memeang bukan bidangnya, Tapi selama ini dia berfikir bahwa bahasa inggris
nya diatas rata rata. Sepertinya dia salah.
Siapa yang
mengeja kata kata itu? Dari mana merka tahu kata kata itu? Apakah arti kata kata
itu? “ Kata ini punya siapa?” Tanya jo sambil menunjuk pada kata zabernism.
“ Aku, “ Jawab
blu tenang.
Jo dan dara
langsung saling tatap. Jo dengan pupil melebar karena terkejut, Sedangkan dara
kelihatan terhibu.
Mencoba mengontrol
ekspresi wajahnya agar tidak kelihatan terlalu kagum , Jo bertanya, “ kamu tahu
dari mana kata ini?"
“ Dari buku,
“ucap blu pendek.
“ Buku apa?"
“ Aku nggak
ingat judulnya. Dipinjemin teman. Seru juga, Ngomongin tentang perang dunia kedua."
Jo mengangguk
anggukan selama beberapa detik. Dia berdebat apakah harus lari kekamarnya untuk
mencari kamus Oxfordnya, Atau menelan egonya dan bertanya kepada blu. Dilemanya
terganggu oleh omelan blu.
"Mbak dara
buruan dong."
Dara lalu meletakan
ubin ubin kayu pada papan permainan untuk mengeja katanya. Jo harus membiarkan
blu menghitung poin kata itu dan menuliskannya pada selembar kertas sebelum berkata
kata lagi.
“ Artinya
apa sih?” Tanya jo. Akhirnya menelan egonya. “ Artinya apa?" Blu balik bertanya.
"Zabernism.”
"Menyalahgunakan
kekuasaan, Biasanya berkaitan dengan hal hal militer, “ Tandas blu. "Mas jo,
Aku lagi mikir nih. Jangan ganggu."
"Oh, “ucap
jo, dan dengan susah payah dia harus menutup mulutnya untuk membiarkan blu berfikir.
Dia melirik kepala dara yang sekarang sedang nyengir, menikmati kebingungannya.
Setelah blu
selesai mengeja katanyA, jo membacanya: LIMERENCE.
“AND WHAT THE
HECK DOES THAT ONE MEAN?” Teriak jo.
DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 17
No comments:
Post a Comment