bab 4
MAD DOG
Hari senin pagi dengan mata sedikit pedih karena kurang tidur menunggu
panji meneleponnya untuk meminta maaf dan berkata bahwa semuanya baik baik
saja,yang tidak kunjung datang,dara sudah sampai sebelum pukul 06.00 dirumah jo
untuk mengantar blu ke sekolah.
dia masih belum berani mengatakan apa apa kepada kedua orangtua nya
tentang hubungannya dengan panji,dan itu membuatnya merasa bersalah.sekali lagi
dia memeriksa alamat yang tertera pada layar HP nya,memastikan bahwa dia tidak
nyasar ke rumah orang lain,pastikan bahwa alamat yang benar,dia pun turun dari
taksi dan mendekati pintu pagar berwarna hitam dengan desain tertutup dan lebih
tinggi dari dirinya itu.
Dara menekan bel yang ada disamping pintu dan lagu jingle bells langsung
berkumandang dengan cukup kencang.Samar samar dara mendengar suara anjing menggonggong.Tidak lama kemudian,seorang
wanita yang
bisa
dikategorikan
sebagai manula
berjalan
kearahnya.Dara
mencoba mengingat informasi yang
diberikan padanya.
"Mbak Dara,ya?"Tanya wanita itu. "Ita.Selamat pagi bi
Uti."
Bi uti langsung membuka gembok pintu dan mempersilahkan dara memasuki
perkarangan rumah.
"Mas jo dan ade lagi sarapan,Mbak dara sudah sarapan?"Dara
menebak bahwa ade yang di maksud oleh bi uti adalah blu."Sudah tadi di
rumah,"jawab dara.
Dia melihat dua mobil digarasi.Sebuah toyota SUV serba hitam yang
dikenalnya sebagai mobil Jo karena sering dilihatnya di Tv,dan sebuah Nissan
SUV berwarna perak yang menurut jo pada peraturan mereka terakhir adalah mobil
Dinas Dara,dara melewati kedua mobil itu dan mengikuti bi uti menuju rumah.Bi
uti membuka pintu rumah dan mempersilahkan Dara masuk lebih dahulu.dara baru
saja melangkah ke dalam rumah ketika sesuatu berukuran besar dengan napas berat
menyerangnya.
Dara berteriak,sebelum punggung dan kepala bagian belakangnya membentur
daun pintu dengan cukup keras.Sedetik kemudian Dara menemukan dirinya terkapar
di lantai,Dan mencoba meneutupi wajahnya dari jilatan mahluk raksasa,sambil
berteriak panik,"Get off me!stop it!"
"Golden,stop !!!!come here !"Mendengar perintah itu,mahluk
raksasa itu menelantarkan dara setelah menatapnya dengan buntutnya yang
dikibaskan dengan semangat.
Perlahan lahan Dara membuka matanya dan melihat blu dengan seragam
sekolahnya sedang berlutut di hadapannya.
"Are you okay?"Tanyanya.
Terengah engah dara meraba wajah dan tubuhnya,memastikan tidak ada luka
pada wajah dan bagian tubuhnya yang lain ketika yakin dia baik baik saja.Dara
mengangguk.
"Sori ya.Goldie memang suka terlalu friendly sama orang.Mas jo lupa
masukin Goldie ke kamarnya sebelum Mbak Dara datang,"jelas blu prihatin.
"Goldie?"Tanya dara masih sedikit bingung dan mencoba
membersihkan wajah dan celana hitamnya dari
bulu bulu pendek berwarna keemasaan.
"Goldie Retrievernya Mas jo,"balas blu sambil menunjukan seekor
anjing raksasa berwarna emas yang duduk patuh dibawah kaki jo dan sedang
menatapnya sambil menjulurkan lidah.
Dara besumpah bahwa anjing dan tuannya sedang menyeringai,puas karena
sudah membuatnya terkapar dihari pertamanya berkerja.Great,sekarang jo pun
sudah menghasut anjingnya untuk bertingkah laku antagonistik kepadanya.
"Bukanya mas jo sudah memberitahu tentang Goldie?"
"Ngga,Mas jo ngga pernah memberitahu saya,"geram Dara sambil
mencoba mengangkat tubuh dan harga dirinya dari lantai.
Biasanya tidak ada masalah dengan anjing,selama anjing itu sopan dan
bersih,tapi yang jelas dia tidak pernah mau dijilati oleh anjing mana pun.siapa
yang tahu apa saja yang sudah dia jilati oleh si anjing sebelum
menjilatinya?Ugh,gross!!!!
"Kita berangkta sepuluh menit lagi ya.Omong omong ,Mbak dara tahu
kan jalan ke sekolah aku?"Blu nyerocos sambil berjalan kembali ke meja
makan bulat yang terbuat dari marmer putih.
"Iya,Mbak tahu,"jawab dara.
Dara ragu sesaat,apakah dia perlu mengikuti Blu menuju meja makan,atau
berdiri saja di depan pintu masuk.Tapi akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti
Blu.
"Selamat pagi,"ucap jo sambil melambaikan tanganya.mengundang
dara duduk di salah satu kursi makan.Goldie langsung berdiri pada keempat
kakinya ketika melihat Dara mendekat,tapi dara bersyukur ketika anjing itu
tidak mendekatinya.
Jo yang duduk dengan santai masih mengenakan kaus hitam dan jins yang
dikenakannya tadi malam untuk mengisi acara ulang tahun sebuah TV swasta.Dan
dia mengenakan sandal rumah yang kelihatan nyaman.Ada lingkar hitam dibawah
matanya dan kulitnya kelihatan agak pusat,yang menandakan dia belum sempat
beristirahat setelah manggung tadi malam.sejujurnya,dara agak terkejut melihat
jo pagi ini.Dia mengira jo tidak akan kelihatan hingga tengah ahri,sebagai mana
layaknya kehidupan artis yang bekerja pada malam hari,mereka biasanya akan
tidur seharian dan baru akan bangun menjelang matahari terbenam;sudah seperti
Vampir.
Bukannya menerima undangan jo.Dara memutuskan untuk permisi ke toilet
terlebih dahulu untuk membersihkan wajahnya yang tadi dijilati Goldie.
Jo menatap kepergian Dara ke toilet sambil mencoba menahan
senyum.kejadian barusan adalah hal terlucu yang dia pernah lihat,andaikan dia
bisa merekamnya dan menutarnya lagi nanti.atau lebih baik lagi,meng-upload nya
ke you Tube agar seluruh dunia bisa melihanya.jo terkekeh dalam hati memikirkan
keisengannya ini.
"Nanti sore waktu aku pulang.Mas ada dirumah ngga?tanya Blu sambil
mematut dirinya pada cermin panjang yang menempel pada salah satu dinding ruang
makan.
Jo masih harus membiasakan diri dengan adanya orang yang peduli pukul
berapa dia kembali ke rumah dan menunggu untuk makan malam dengannya."Hari
ini Mas ada di MRAM seharian.Kita bisa makan malam sama sama di sana sebelum
kamu pulang ke rumah,"jawab jo.
Jo melihat Blu menganggukkan kepalanya dicermin.Puas dengan
penampilannya yang sempurna,Blu meninggalkan sermin dan berjalan menuju jo.
"Mas,aku perlu uanga.Boleh aku pinjem kartu kredit Mas?"Jo
meneggak habis tehnya sebelum bertanya,"ini kan masih pertengahan
bulan,memangnya uang saku kamu udah habis?" "Oh,kalau uang saku sih
masih banyak.ini untuk keperluan di luar bujet bulanan,"jelas Blu.
Jo mengerutkan keningnya,tidak suka dengan arah pembicaraan ini.Terakhir
kali blu mengajukan permintaan yang sama,dia menghabiskan hampir lima juta di
Adidas hanya untuk membeli beberapa set pakaian olahraga berikut aksesorisnya
dengan warna yang membuat matanya silau.waktu jo bertanya kenapa dia
menghabiskan begitu banykan uang hanya untuk pakaian olahraga,blu berkata,"Ya
karena katy Perry-lah."Dan ketika jo masih juga kelihatan bingung,Blu
menunjukan vidio kampanye adidas Katy Perry di you Tube melalui iPad-nya,seakan
jo seharusnya paham maksudnya,tanpa adanya penjelasan lebih lanjut.
"Mas masih ngga ngerti,"ucap jo.
Blu memutar bola matanya sebelum menjelaskan dengan tidak
sabar,"Katy Perry,penyanyi pop dunia plus Adidas sama dengan super
cool,aku,Blu Brawijaya,penyanyi pop opera indonesia,mengenakan pakaian yang
sama seperti Katy Perry,akan kelihatan super cool juga,Paham?"
Pada saat itu jo hanya bisa menggelengkan kepala mendengar penjelasan
yang sedikit membingungkan itu.Dia hanya berharap kali ini setidak tidaknya
adiknya akan bisa memberikan penjelasan yang lebih masuk akal.
"Aku mau minta Mbak Dara nemenin aku belanja make-up hari ini
sepulang latihan dari MRAM.Boleh,kan?"Tanya Blu. "You want to do
what?"Teriak jo.
Oh,betapa jo lebih memilih Blu berencana membeli franchise Adidas
berikut Katy Perry nya sekalian dari pada membeli barang terkutuk seperti
make-up.
Menyangka bahwa jo tidak mendengarnya,Blu berkata,"be-lan-ja
make-up." "No,"ucap jo pendek sambil berdiri dari kursi dan
berjalan menuju kamar tidurnya. "What do you mean,no?"Blu mengikuti
jejak jo.
Suara entakan kuku Goldie pada lantai dan kencringan bel pada collar
yang melingkari leher anjing itu mengikuti kakak beradik ini.
"No,kamu ngga boleh beli make up,"jelas jo tanpa menghentikan
langkahnya.
Tapi semua temanku udah pakai make up,dan kalau manggung,aku juga pakai
make up,jadi apa salahnya kalau aku punya set make up sendiri?"
Jo sudah sampai di depan pintu kamarnya dan memutar tubuhnya untuk
menatap Blu."Tetap ngga boleh."
"Arrrggghhhhh!!!"Teriak blu dan melangkah pergi dengan
mengentakkan sepatu Mary Jane nya ke lantai sebagai tanda ke frustrasiannya.
Kalau saja jo tidak terlalu lelah,dia mungkin akan mencoba menenangkan
blu,tapi tidak pagi ini.dia perlu
waktu tidurnya,karena dia harus sudah ada di MRAM pukul 12.00 untuk
mengawasi dara pada hari pertamanya,Revel dan Oom Danung sudah setuju untuk
mengawasinya sebelum itu.
"Baik baik di sekolah,blu!"Teriak jo yang disambut
oleh"like you care!"Dari blu.
Jo mengembuskan napas pasrah dan melangkah masuk ke kamar tidurnya
sebelum menutup pintu.ketika dia melihat Goldie sedang menatapnya seakan
menilainya,jo berkata,"OH,stop looking at me like that.kalau kamu punya
adik perempuan,pasti kamu ngerti."
Goldie hanya menjulurkan lidah mendengar penjelasan itu.jo bersumpah
anjing satu ini sedang nyengir meledeknya.Berfikir bahwa dirinya sudah setengah
gila karena peduli pada apa yang dipikirkan seekor anjing tentangnya,buru buru
dia menanggalkan pakaian dan melangkah ke kamar mandi.
"Goldie,stay,"ucap jo ketika melihat Goldie ingin masuk juga ke kamar
mandi.
Meskipun tahu Goldie hanyalah seekor anjing.Jo tetap merasa risi untuk
telanjang di depannya,Goldie adalah perempuan,dan jo hanya akan menanggalkan
pakaiannya di depan perempuan yang akan"tidur"dengannya,jelas jelas
Goldie tidak masuk kategori itu.
Ketika dia keluar dari kamar mandi,jam dinding sudah menunjukan pukul 0/.30dan
rumah terdengar lengang,yang berarti blu sudah berangkat ke sekolah,jo
mengenakan celana piama,dan tanpa mengenakan kaus,dia merangkak ke atas tempat
tidur dan menewaskan diri disamping Goldie yang sudah mulai mengorok.
"Aku ngga ngerti deh kenapa Mas jo masih juga memperlakukan aku
seperti anak kecil. Aku ini sudah SMa,"omel Blu dengan wajah
cemberut,dalam perjalanan menuju sekolahnya.
"Kakak kamu cuma mau menjaga kamu.Dia kan yang bertanggung jawab
atas kamu selama mama kamu ngga ada," dara mencoba meredakan omelan Blu.
Ketika keluar dari toilet,Dara mendengar dengan jelas pertengkaran
antara blu dan jo,dan selama beberapa menit ini sebisa mungkin mencoba
menenangkan blu yang masih berapi api.
Dara mempertimbangkan tindakan selanjutnya,di satu sisi dia tidak mau
terlibat pertengkaran keluarga,di lain sisi,sudah terjadi tugasnya untuk
memenuhi segala keinginan blu,dan keinginan blu adalah membeli make-up.yang
dara tidak tahu adalah kenapa blu memerlukannya.
Dengan sangat berhati hati agar tidak terdengar terlalu mau tahu,dara
bertanya,"omong omong, kamu memangnya kenapa sih ngotot banget mau beli
make up?"
Blu keliatan ragu sesaat,seakan mempertimbangkan apakah dara cukup bisa
dipercaya sebelum berkata,"Kalau aku kasih tahu,Mbak harus janji ngga akan
ngasih tau mas jo."
Dara melirikan matanya sedikit curiga,"memangnya separah itukah
sampai kakak kamu ngga boleh tau?" Blu mengangguk serius.
"Oke Mbak ngga akan ngasih tau Mas jo,"janji Dara.
"Janji?"
"Janji,"balas dara mencoba menyakinkan blu,meskipun dalam hati
dia mulai waswas. Dia berharap apa pun yang blu sembunyikan tidak menyangkut
hal aneh aneh yang mewajibkannya untuk melaporkannya pada jo.
Blu menghembuskan napas sebelum berkata pelan,"aku perlu make up
untuk pesta tahun baru sekolah."
"Pesta tahun baru?"Tanya dara tidak percaya.dia tidak perlu
make up untuk pesta tahun baru sekolah." "Pesta tahun
baru?"Tanya dara tidak percaya.Dia tidak nyangka penjelasan blu bisa
se-innocent itu.
"Ada cowok yang sudah ngajakin aku,"jelas Blu.
"Dan kamu ngga mau kakak kamu tau tentang ini kerena...."Dara
membiarkan kata katanya menggantung. "Karena Mas Jo pasti ngga akan
ngebolehin aku pergi,soalnya acaranya malam.dan kalau pun dia ngasih aku
pergi,dia akan minta dirinya untuk jadi chaperone di acara itu.Ngga seru banget
deh.Yang ada mamamku bakalan hancur karena cewek cewek satu sekolah jadi
histeris gara gara Mas Jo muncul." Tanpa disangka sangka,Blu mulai berlaga
seperti orang yang histeris karena bertemu dengan idola mereka.Berikut dengan
meletakan kedua telapak tanganya di pipi dan suara yang melengking segala.
"Oh-EN-JI,dia cute banget."
"Ngga nyangka jo Brawijaya bakalan dateng,Kok bisa sih Blu punya
kakak kaya dia,soo luckyy." "Did you all see that?dia baru senyum ke
gue.Ah....mau pingsan rasanya."
Mau tidak mau dara tertawa terbahak bahak mendengarnya.Tapi mendengar
penggambaran Blu,dara mengeri kenapa blu merasa risih memiliki kakak seperti
jo.
"Pusing aku jadinya setiap kali fans fans Mas jo histeris.Mereka
nganggap Mas Jo itu a piece of meat yang bisa ditarik sana sini.setiap kali
abis manggung,pasti dia pulang dengan bekas lipstik,kaus yang sedikit
sobek,atau luka cakaran.itu makannya Mas jo ngga pernah ngasih aku dekat dekat
sama dia kalau dia lagi manggung,katanya untuk keselamatan aku."
Dara seharusnya tidak kaget dengan informasi ini,toh bukan pertama
kalinya dia melihat atau mendengar cerita fans yang agak ganas.Meskipun
begitu,mulutnya tetap sedikit ternganga.jujur saja,seperti juga orang
lain,selama ini dara selalu melihat jo hanya sebagai artis,bukan manusia yang
punya perasaan dan bisa disakiti.Dalam usaha untuk lebih mengerti jo,dara tidak
menghentikan blu yang sedang membagi perasaan dan pandangannya tentang kakanya
itu.
"Aku ngga ngerti kenapa orang orang ko pada histeris kalau ngeliat
Mas jo.padahal dia itu....yah, pokoknya ngga cool banget deh.kalau tidur kan
dia ngga pernah pakai kaus lho,Mbak.katanya udah kebiasaan kayak
gitu.tapi,kebayang ngga sih betapa tidak higenisnya itu?mana dia kalau tidur
bareng sama Goldie,lagi.Ugh!!!!"
Tiba tiba gambaran jo sedang tidur tanpa mengenakan kaus terbesit
dikepala Dara,dan itu membuat kerongkongannya kering.meskipun jo laki laki
paling arogan yang pernah dia temui dan kalah gantengnya dengan Revel,tapi dari
observasinya,Dara harus akui bahwa tubuh jo kelihatan sangat fit.pekerjaan
sebagau penabuh drum telah membuahkan hasil dua lengan yang kokoh,yang bisa
membuat wanita meleleh kalau dipeluk olehnya,dan dada bidang yang bisa
dijadikan tumpuhan kalau manita sedang menangis dan perlu a shoulder to cry on.
"Memangnya semua laki laki kalau tidur suka ngga pakai
kaus,ya?"Tanya blu tiba tiba. Bahkan ada yang tidur telanjang di antara
tubuh wanita,pikir dara,tapi untungnya dia sempat menahan diri sebelum kata
kata tersebut terlontar dari mulutnya.
Akhirnya Dara menggunakan penjelasan pertama yang terlintas
dikepalanya,"ada orang yang suhu tubuhnya lebih panas daripada yang
lain,jadi mereka lebih gampang berkeringatan.dari pada tidur bermandikan
keringat sendiri,ya.....kebanyakan mereka lebih memilih menjaga suhu tubuh
supaya tetap dingin.Alhasil tidur ngga pakai kaus."
"Aku kayaknya ngga bisa deh tidur tanpa kaus.kebayang ngga kalau
tiba tiba ada kebakaran?bisa berabe,kan?"
Sekali lagi Dara tertawa terbahak bahak,kali ini blu pun ikut tertawa.
"So,do you like this guy?cowok yang ngajak kamu ke pesta
ini?"Tanya dara setelah tawa mereka reda. Dengan sedikit tersipu sipu,blu
mengangguk."Namanya William,dia sudah kelas 12.Orangnya cute banget
meskipun sedikit dorky.dia salah satu cowok paling populer disekolah.aku ngga nyangka
dia akan ngajak aku."
Pada saat itu dara sadar bahwa meskipun blu seorang selebriti,tapi di
dalam,dia tetap seorang cewek ABG biasa yang hatinya akan berbunga bunga kalau
cowok yang disukainya mengajaknya pergi ke pesta,oh,SMa,dengan segala cinta monyet,pacaran
backtreet karena ngga mau ketahuan orangtua,hingga rasa senang tak terkira
karena ada cowok yang ngajak kencan,Dunia seakan penuh harapan dan impian
sewaktu SMA.
"Apa kamu dusah terima undangannya untuk jadi date dia ke acara
ini?"Tanya Dara.
Sekali lagi blu mengangguk."Minggu lalu aku bilang iya ke
William,soalnya dia sudah nanyain melulu dan aku ngga enak kalau nolak.lagian
aku memang mau pergi.ini pesta pertama ku,semua teman ku akan ada disana,dan
aku ngga mau ketinggalan."
Selama beberapa detik
dara berfikir.meskipun pesta sekolah terkenal tolol untuk orang dewasa,tapi
sewaktu SMA,pesta sekolah terkesan glamor dan suatu acara yang tidak bisa
dilewatkan,pergi ke pesta seperti ini adalah salah satu kenangan terindah yang
dia miliki sewaktu SMA.dan dia akan pastikan blu pun mendapatkannya.*
No comments:
Post a Comment