Bab 28
WAKE-UP CALL
Ketika menyeka
tubuhnya dengan handuk, Jo mendengar HP nya berdering dan ketika melihat nama blu,
Dia langsung mengangkatnya.
"Hai, Mas,
Lagi ngapain?" Suara blu yang ceria menyambutnya. "Hei, You, Mas baru
abis mandi, “ucap jo sambil tersenyum dan melangkah keluar kamar mandi.
Dia berjalan
menuju laci tempatnya menyimpan kaus dan pakaian dalamnya. Matahari akan terbenam
sebentar lagi dan angin yang berhembus membantu mendinginkan suhu panas pantai.
"Malam
ini ada rencana mau ke mana?" Tanya blu.
"I don't
know. Mungkin nonton Thai Boxing." Jo meletakan HPnya di atas meja setelah
mengaktifkan speaker agar dia masih bisa mendengar blu sementara dia berpakaian.
"Ugh...
How can you watch that.it's so violent, “ucap blu.
Jo terkekeh.
"Well, Pilihannya kalau nggak nonton itu ya pergi nonton show banci. Dan
mas nggak akan pernah ketangkap basah nonton begituan."
Blu terkekeh."
Apa mas akan pergi dengan seorang teman kencan, Setidak tidaknya?"
"Yeah,
Two of them. They're twins, “ Canda jo.
Blu yang tersenyum
tidak mengerti candaan jo ini berkata, "Really?" Dengan antusias, Membuat
jo tertawa terbahak bahak.
Jo selesai
berpakaian dan meraih HP nya. Dia lalu berjalan menuju pintu geser yang menghadapi
ke pantai, Membukannya, Dan duduk di salah satu kursi taman yang tersedia di balkon.
Dia akan menunggu
hingga matahari betul betul terbenam sebelum keluar.
"Omong omong,
Kamu sudah memutuskan penjurusan yang akan kamu pilih?" Tanya jo, mengalihkan
pembicaraan mereka.
Terakhir kali
mereka membicarakan hal ini blu masih bingung antara IPA atau IPS. Para guru di
sekolahnya yang melihat nilainya menyarankan agar dia mengambil IPA, Tapi blu bilang
dia benci setengah mati sama yang namanya fisika. Tentunya itu membawa diskusi
panjang lebar tentang bagaimana penjurusan ketika SMA memengaruhi persaingan masuk
univerSitas.
Jo sendiri tidak
bisa mengusulkan apa apa kepada blu karena pilihannya waktu SMA cukup gampang.
Dia mengambil jurusan arts, Karena nilainya terlalu parah untuk mengambil science.
"Yep. Aku
akan masuk IPS, “ucap blu gembira. “ Congratulations, “ Teriak jo.
"Mas nggak
masalah dengan pilihan aku ini?"
Mendengar nada
khawatir blu, Jo terkekeh, “ mas akan setuju sengan apa saja yang kamu pilih selama
kamu yakin dan bertanggung jawab atas pilihan kamu."
“ Aku yakin
dengan pilihan aku." “ Them I'm happy."
Mereka menghabiskan
sekitar dua puluh menit membicarakan hal hal lainnya sampai jo mendengar suara
poppy yang meminta blu menyerahkan telepon kepadanya karena ada sesuatu yang
ingin dia bicarakan dengan jo.
"So, Kapan
mas akan kembali ke jakarta?"
Jo mendengar
nada penuh harap pada pertanyaan blu ini dan dengan berat hati dia menjawab, “soon."
“ Good, “ucap blu, Adiknya ini terdiam sekejap sebelum menambahkan, “ I miss you."
Jo tersenyum
dan membalas." I miss you too, Kiddo."
Blu lalu berpamitan
dan tidak lama kemudian jo mendengar suara poppy.
"Hei, Jo,
Aku dengar kamu mau pergi nonton Tiger show nanti malam. Jangan lupa foto foto
nya. Aku mau lihat. Banyak yang bilang katanya mereka cantik cantik lho, “ucap
poppy antusias.
Jo memutar bola
matanya. Poppy memang senang dekali menggodanya tentang banci, Karena dia
tahu betapa jo takut setengah
mati
sama
yang nama nya
banci, Jo tidak mengalami
masalah dengan keberadaan mereka
selama mereka tidak dekat dekat. Pengalaman siderang fans
banci
sekali
seumur
hidupnya ketika
dia sedang manggung sudah cukup, Nggak pakai dua kali.
“ Gimana kalau
kamu dan blu kapan kapan ke sini dan nonton sendiriv" balas jo datar. Poppy
tertawa terbahak bahak. Samar samar jo bahkan mendengar tawa blu di belakang. Setelah
tawa poppy dan blu redA, jo bertanya, “ goldie gimana kabarnya?"
"Oh, She's
fine. She misses you, Though. Setiap hari dia nunggu di pintu depan sampai lewat
malam. Nungguin kamu. Aku rasa dia merasa agak di terlantarkan."
Jo menarik napa,
Tahu apa yang poppy akan katakan selanjutnya. Poppy selalu menanyakan hal yang
sama, Setiap kali menelepon, Dan jo selalu membalas dengan jawaban yang sama.
“ Are you okay
over there?"
Dan jo tersenyum,
Menyadari betapa rutinnya pembicaraan telepon merek. "I'm fi...."
“ Goddamn it,
Jo. Berhentilah bilang kamu fine. Kamu nggak fine. Kalau kamu baik baik aja, Kamu
akan ada di jakarta sekarang, Bukannya ngumpet di negara orang."
"I'm
fine. Aku cuma perlu liburan dari semua ingar bingar jakarta, “ balas jo, Bertekad
untuk meyakinikan poppy dan juga dirinya bahwa inilah yang dia rasakan, Tidak peduli
bahwa itu bukan yang dia rasakan. Poppy menghembuskan napas keras, Tidak bisa menerima
jawaban ini tapi tahu bahwa segala argumentasi yang dia lemparkan hanya akan masuk
telinga kanan keluar telinga kiri. Mereka berdiam diri selama beberapa detik.
"Well,
Not that you would care, Tapi aku cuma mau kasih tahu bahwa dara membatalkan pernikahannya."
Lutut jo langsung terasa lemas dan dia bersyukur dia sedang duduk karena kalau tidak
dia bisa jatuh tersungkur." Dibatalkan? Maksud kamu di tunda?” Tanya jo untuk
mengonfirmasi pendengarannyam
"Nggak.
Nggak di tunda, Batal sama sekali. Dia telepon untuk kasih tahu kemarin sore. Aku
nggak tahu deh berapa ganti rugi..."
Jo tidak lagi
mendengar kata kata poppy selanjutnya. Pikirannya sudah ke mana mana. Dara membatalkan
pernikahannya?!
Merasakan semua
darah mengalir ke kepalanya dan membuatnya pusing, Jo langsung mengangkat tangan
kirinya untuk memijit pelipisnya. Berbagai macam perasaan bergejolak di hatinya
dan beribu ribu pertanyaan muncul di kepalanya. Satu detik dia ingin berteriak gembira
akan berita ini, Detik selanjutnya keraguan muncul, Menahannya dari menunjukkan
emosi apa apa.
Pertayaan seperti
kenapa dara membatalkan pernikahannya, Hingga apakah dia membatalkan pernikahan
untuknya, Memenuhi kepalanya.
“ Jo, Are you
there?"
Pertanyaan poppy
membuat jo hampir loncat dari kursinya.
Dia lupa poppy
masih fi telepon. Buru buru dia berkata, “yeah I'm here."
“ Apa kamu akan
melakukan sesuatu setelah mendengar berita ini?" Tanya poppy. "Like what?"
"I don't
know. Mungkin minta ganti rugi karena dara sudah membuat kamu menghabiskan waktu
sebula ini mencoba melupakan dia dengan menghamburkan hamburkan uang menginap
di resor di ThAiland . Sumpah deh, Jo, Lain kali bisa nggak sih kamu ngambeknya
di tempat yang lebih murah?"
Sebelum bisa
menahan diri jo sudah terkekeh dan tak lama kemudian sudah terbahak bahak.
“ Ah, It's nice
to hear you laugh again, “ucap poppy pelan setelah tawa jo reda. Lalu dengan nada
memohon dia berkata, “ can you please come home? We all miss you. Jangan menjauh
dari kami hanya karena dara, Oke? Masih banyak orang yang menyayangi kamu di jakarta
selain dia, You know."
Jo tersenyum
dan untuk pertama kalinya memutuskan untuk menuruti permintaan poppy.
"Oke, Ucap
jo akhirnya.
Enam bulan
berlalu semenjak dara membatalkan pernikahannya dengan panji dan dia mendapati
dirinya mempertimbangkan undangan yang dikirimkan tante poppy lewat email kepadanya.
Tante poppy
akhirnya akan menggunakan ijazah yang dimilikinya dari Le Cordon Blue untuk membuka
restoran pertanyannya dan beliau mengundang dara datang ke acara pembukaan restoran
tersebut. Dara merasa gembira untuknya. Dia tidak tahu kenapa tante poppy dan blu
(yang sikap dinginnya pada hari hari terakhir dara bekerja untuknya kini sudah
meleleh) mengundangnya, Karena sejujurnya dia hanyalah seorang mantan pegawai,
Bukan siapa siapa. Dan meskipun ingin bertemu dengan jo lagi, Yang menurut tante
popy sudah kembali ke jakarta, Dara agak ragu melakukannya. Dia tidak tahu bagaimana
jo akan bereaksi ketika melihatnya lagi. Apa jo akan mengusirnya dari acara tersebut?
Definitely.
Oh, Stop it,
dara. Jangan jadi seorang pengecut. Kalau memang jo mengusir kamu, Kamu selalu
bisa berkata bahwa kamu datang ke acara ini atas undangan tante poppy dan hanya
tante poppy yang bisa mengusir kamu.
Dan dengan keyakinan
seperti itu, Dara membalas email itu sengan mengatakan bahwa dia akan menghadirinya.
Acara itu akan di adakan dua minggu lagi. Masih banyak waktu baginya untuk mundur
kalau perlu.
Selesai membalas
email, Dara kembali pada tugasnya, Yaitu merncanakan pernikahan krisna. Ibu dan
papa akhirnya memperbolehkan krisna melangkahi dara setelah adiknya itu berkata
bahwa kalau sampai mereka tidak memperbolehkannya menikahi arman sekarang, dia akan
kawain lari. Dara mengambil kesempatan ini untuk menawarkan bantuannya merencanakan
pernikahan tersebut, Karena dia masih memiliki semua informasi yang diperlukan.
Dia ingat betul
hura hara yang dibuatnya ketika dia meminta pertemuan keluarga untuk diadakan
agar bisa menyampaikan beritanya.
Teriakan, “how
can you do this to me?" Dari krisna masih membuat dara meringis, Bahkan hingga
hari ini. Dan tuduhan,
“ Apa yang sudah
kamu lakukan?" Dari ibu masih membuat hati nya sakit.
Dara hanya menerima
ini semua seperti dia menerima obat cina yang biasa ibu berikan kalau dia sedang
sakit waktu kecil. Awalnya memang pahit, Tapi semuanya akan berlalu dan dia akan
merasa lebih baik di kemudian hari.
Dara bersyukur
akan pesangon yang diberikan tante poppy kepadanya ketika dia berhenti bekerja,
Karena dengan uang itu dia bisa membayar ganti rugi kepada panji. Tentu saja sampai
sekarang panji dan keluarganya menolak berbicara dengannya.
Dara tidak tahu
akapakah panji menceritakan kepada mereka tentang alasan utama pernikahan itu
batal, Karena dara terlalu sibuk menghindari peluru yang ditembakan oleh keluarganya
dengan panji, Meskipun dia mengerti kenapa panji melakukan nya dan dara tidak
bisa menyalahkannya.
Dara sudah memutuskan
untuk mulai mencari kerja menjadi asisten artis lagi setelah pernikahan krisna
selesai, Tapi untuk sementara waktu dia memutuskan untuk mengambil cuti. Tante
poppy menawari dara agar melanjutkan pekerjaannya menjadi PA blu, Tapi dara menolaknya
karena dia tidak yakin bisa bekerja di tempat ada kemungkinan dia harus bertemu
dengan jo hampir setiap hari.
Merencanakan
pernikahan krisna cukup memakan waktunya dan dia menghargai ini karena dengan
kesibukannya dia tidak lagi memikirkan jo. Tiga bulan setelah dia memutuskan
hubungannya dengan panji dan kekacauan di dalam hidupnya gara gara pembatalan
pernikahannya reda, Dara memiliki banyak waktu untuk berpikir. Dia menyadari bahwa
dalam masa ini tidak sekali pun panji terlintas di kepalanya. Yang ada, Dia tidak
bisa berhenti memikirkan jo. Dia betul betul merindukan lelaki itu dengan segala
sesuatu yang berkaitan dengannya. Dia ingin melihat senyuma jo yang bandel, Matanya
yang berbinar binar kalau sedang tertawa, Dan suaranya yang dalam dan sangat maskulin.
Tapi lebih dari itu semua, Dia ingin ngobrol dan bercanda dengannya lagi. Untuk
menghabiskan hari harinya dengannya dan blu seperti dulu lagi. Sejujurnya kini
kalau dipikir pikir lagi, Dara tidak tahu kenapa dia sangat terobsesi untuk menolak
jo hanya karena dia pikir jo sama saja dengan laki laki sebangsanya. Karena
kalau dia mengingat kembali setiap saat yang dihabiskannya bersama jo, Jo sangat
berbeda dengan skema yang dimilikinya. Dara mengakui kesalahannya karena sudah menilai
seseorang seperti itu, Yaitu dengan memasukkan mereka ke dalam boks yang sudah diberi
label tertentu. Dan tidak peduli apa yang orang tersebut lakukan, Dia menolak memindahkannya
dari boks berlabel tersebut.
Ah, Tapi itulah
kehidupan. Tidak akan pernah sempurna, Dan kita akan membuat kesalahan di sini
dan disana, Tapi kita harus mampu belajar dari semua kesalahan itu agar tidak
membuat kesalahan yang sama dikemudian hari. Dan dara bertekad untuk berbicara
dengan jo lagi untuk menjelaskan kepadanya apa yang sebetulnya terjadi. Ini satu
kesalahan yang harus dia perbaiki. Karena hanya dengan ini dia bisa melanjutkan
kehidupannya dengan keyakinan bahwa dia sudah melakukan segala sesuatu yang perlu
dia lakukan.
Jo memasuki
bleu, Restoran milik poppy, Yang dipenuhi oleh sekitar lima puluh orang. Beberapa
dari mereka dia kenali, Seperti revel dan ina, Oom danung, Dan tentunya blu. Poppy
tidak kelihatan di mana mana. Beberapa orang dari media yang dia kenal dan dia sukai
menyapanya, Dan dia meluangkan waktu untuk membicarakan beberapa kalimat yang
bisa dimuat di media cetak. Blu yang berdiri di sampingnya lalu menariknya menuju
dapur, Dan di sana dia melihat poppy--- yang mengenakan pakaian koki----sedang meneriakkan
perintah kepada beberapa orang sekaligus. Dapur itu kelihatan sibuk tapi teratur,
Semua
oranf tahu tugas
masing masing. Jo merasa seperti sedang menonton Hell's Kitchen.
Tidak mau mengganggu
poppy, Yang pastinya nervous memberi makan tamu tamunya pada acara pembukaan restorannyA,
jo meninggalkan dapur dan menuju dining room. Seorang pelayan berseragam hitam putih
langsung menanyakan pesanan minumannya. Jo sebetulnya ingin memesan Vodka on the
rocks untuk menenangkan jantungnya yang berdebar debar karena ikut panik melihat
poppy, Tapi dia tahu blu akan memelototinnya kalau dia sampai memesan alkohol.
Akhirnya dia memesan sebotol perrier dingin. Pelayan itu berlalu samnil menaikan
alisnya, Tidak percaya jo baru saja memesan air putih.
Jo melihat ke
sekelilingnya dan menemukan ina dan revel sedang tenggelam dalam percakapan
seru dengan seorang wanita berambut bob pendek yang membelakanginya sehingga dia
tidak bisa melihat wajahnya. Wanita itu memiliki kai panjang dan langsing yang
ditutupi jins gelap, Dan meskipun hanya mengenakan sepatu flat, Dia masih cukup
tinggi sehingga tidak perlu terlalu mendongak ketika berbicara dengan revel.
“ Ah, Great.
Mbak dara sudah sampai, “ucap blu yang membuat jo langsung menoleh.
“ Di mana?"
Tanya jo dengan suara sedikit bergetar.
Dia tidak tahu
poppy mengundang dara. Kalau dia tahu, Mungkin dia tidak akan datang ke acara
ini. Dia bahkan tidak tahu poppy masih berhubungan dengan dara. Poppy tidak pernah
mengatakan apa apa kepadanya. Tapi kalau dipikir pikir, Memangnya poppy harus
memberitahukan tentang segala aktivitasnya? “ Tuh di sana, Lagi ngobrol sama mas
revel dan mbak ina, “ Jelas blu sambil menarik jo menuju ina dan revel. Tatapan
jo kembali kepada revel dan ina. Dia masih tidak melihat seorang pun yang mirip
dengan dara berdekatan dengan ina dan revel. Yang ada hanya wanita berambut pendek
itu. Pada detik itu revel mengatakan sesuatu kepada wanita berambut pendek tersebut,
Yang membuatnya memutar tubuhnya dan jo langsung memelankan langkahnya.
DEVIL IN TH BLACK JEANS - ALIAZALEA - BAB 29
No comments:
Post a Comment